Mayat orang itu dikuburkannya di dalam kuburnya<x id="k" /> sendiri, maka diratapilah dia: "Wahai, saudaraku!<x id="l" />"

Orang itu pergi, tetapi di tengah jalan ia diserang seekor singa<x id="i" /> dan mati diterkam<n id="1" />. Mayatnya tercampak di jalan dan keledai itu berdiri di sampingnya; singa itupun berdiri di samping mayat itu.

Mereka mengambil Uria dari Mesir dan membawanya kepada raja Yoyakim. Raja menyuruh membunuh dia<n id="1" /> dengan pedang<x id="h" /> dan melemparkan mayatnya ke kuburan rakyat<x id="i" /> biasa.

maka janganlah mayatnya dibiarkan semalam-malaman<x id="m" /> pada tiang itu, tetapi haruslah engkau menguburkan<x id="n" /> dia pada hari itu juga, sebab seorang yang digantung terkutuk<x id="o" /> oleh Allah; janganlah engkau menajiskan<x id="p" /> tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu."

Kemudian ia pergi dan menemukan mayat orang itu tercampak di jalan, sedang keledai dan singa berdiri di sampingnya. Singa itu tidak memakan mayat itu dan tidak mencabik keledai itu.

Dan raja Ai digantungnya pada sebuah tiang sampai petang. Ketika matahari terbenam,<x id="u" /> Yosua memerintahkan orang menurunkan mayat itu dari tiang, lalu dilemparkan di depan pintu gerbang kota, kemudian didirikan oranglah di atasnya suatu timbunan batu<x id="v" /> yang besar, yang masih ada sampai sekarang.