Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali<n id="1" /> kepadamu.<x id="k" />"

Kemudian kembalilah Abraham kepada kedua bujangnya, dan mereka bersama-sama berangkat ke Bersyeba;<x id="s" /> dan Abraham tinggal di Bersyeba.

Setelah ia bangun untuk memungut pula, maka Boas memerintahkan kepada pengerja-pengerjanya: "Dari antara berkas-berkas<x id="c" /> itupun ia boleh memungut, janganlah ia diganggu;

Keesokan harinya pagi-pagi<x id="j" /> bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.

Tetapi bangkitlah murka<x id="r" /> Allah<n id="1" /> ketika ia pergi, dan berdirilah Malaikat TUHAN<x id="s" /> di jalan sebagai lawannya. Bileam mengendarai keledainya yang betina dan dua orang bujangnya ada bersama-sama dengan dia.

Lalu Absalom<x id="r" /> memerintahkan orang-orangnya, demikian: "Perhatikan! Apabila hati Amnon menjadi gembira<x id="s" /> karena anggur, dan aku berkata kepadamu: Paranglah Amnon, maka haruslah kamu membunuh dia<n id="1" />. Jangan takut. Bukankah aku yang memerintahkannya kepadamu? Kuatkanlah hatimu dan tunjukkanlah dirimu sebagai orang yang gagah perkasa!<x id="t" />"

Naaman berkata: "Silakan, ambillah dua talenta." Naaman mendesak dia, dan membungkus dua talenta perak dalam dua pundi-pundi dan dua potong pakaian, lalu memberikannya kepada dua bujangnya; mereka ini mengangkut semuanya di depan Gehazi.