Lalu makin lama makin besarlah kuasa<x id="i" /> Daud, sebab TUHAN, Allah semesta alam,<x id="j" /> menyertainya.<x id="k" />

TUHAN hidup! Terpujilah gunung batuku, dan ditinggikanlah<x id="c" /> kiranya Allah gunung batu keselamatanku,<x id="d" />

Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung,<x id="j" /> perisaiku,<x id="k" /> tanduk<x id="l" /> keselamatanku, kota bentengku,<x id="m" /> tempat pelarianku, juruselamatku; Engkau menyelamatkan aku dari kekerasan.

Ketika aku dalam kesesakan,<x id="q" /> aku berseru<x id="r" /> kepada TUHAN, kepada Allahku aku berseru. Dan Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong masuk ke telinga-Nya.

Inilah perkataan Daud yang terakhir: "Tutur kata Daud bin Isai dan tutur kata orang yang diangkat tinggi,<x id="o" /> orang yang diurapi<x id="p" /> Allah Yakub, pemazmur yang disenangi di Israel:

Allah Israel berfirman, gunung batu<x id="r" /> Israel berkata kepadaku: Apabila seorang memerintah manusia dengan adil,<x id="s" /> memerintah dengan takut<x id="t" /> akan Allah,<x id="u" />

Sebab Engkau, TUHAN semesta alam, Allah Israel, telah menyatakan kepada hamba-Mu ini, demikian: Aku akan membangun keturunan bagimu. Itulah sebabnya hamba-Mu ini telah memberanikan diri untuk memanjatkan doa ini kepada-Mu.

Kemudian berkatalah Natan kepada Daud: "Engkaulah orang itu!<x id="q" /> Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Akulah yang mengurapi<x id="r" /> engkau<x id="s" /> menjadi raja atas Israel dan Akulah yang melepaskan engkau dari tangan Saul.

Tetapi berkatalah raja kepada Arauna: "Bukan begitu, melainkan aku mau membelinya dari padamu dengan membayar harganya, sebab aku tidak mau mempersembahkan kepada TUHAN, Allahku, korban bakaran dengan tidak membayar apa-apa<n id="1" />.<x id="r" />" Sesudah itu Daud membeli tempat pengirikan dan lembu-lembu itu dengan harga lima puluh syikal<x id="s" /> perak.