Ia memperkuat Elot dan mengembalikannya kepada Yehuda, sesudah raja mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya.

Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN sama seperti keluarga Ahab, sebab sesudah ayahnya mati mereka menjadi penasihat-penasihatnya yang mencelakakannya.

Amazia bin Yoas, raja Yehuda, masih hidup lima belas tahun lamanya sesudah Yoas bin Yoahas, raja Israel, mati.

Setelah peristiwa yang menunjukkan kesetiaan Hizkia itu<n id="1" /> datanglah Sanherib,<x id="x" /> raja Asyur, menyerbu Yehuda. Ia mengepung kota-kota berkubu, dan berniat merebutnya.

Lalu Salomo menghitung semua orang asing<x id="w" /> yang laki-laki yang ada di negeri Israel sama seperti<x id="x" /> yang pernah dilakukan Daud, ayahnya. Maka terdapatlah seratus lima puluh tiga ribu enam ratus orang.

Abia mengejar Yerobeam dan merebut dari padanya beberapa kota, yakni Betel dengan segala anak kotanya, Yesana dengan segala anak kotanya dan Efron dengan segala anak kotanya.

Ketika Amazia kembali, setelah mengalahkan orang-orang Edom itu, ia mendirikan para allah bani Seir, yang dibawanya pulang, sebagai allahnya.<x id="x" /> Ia sujud menyembah kepada allah-allah itu dan membakar korban untuk mereka.

Sesudah itu berdirilah raja pada tempatnya<x id="r" /> dan diikatnyalah perjanjian<x id="s" /> di hadapan TUHAN untuk hidup dengan mengikuti<x id="t" /> TUHAN, dan tetap menuruti perintah-perintah-Nya, peraturan-peraturan-Nya dan ketetapan-ketetapan-Nya dengan segenap hatinya dan dengan segenap jiwanya dan untuk melakukan perkataan perjanjian yang tertulis dalam kitab itu.

Kemudian dari pada semua ini, setelah Yosia memperbaiki rumah TUHAN, majulah Nekho, raja Mesir, hendak berperang di Karkemis<x id="l" /> di tepi sungai Efrat.<x id="m" /> Yosia keluar menghadapinya.