Berkemaslah, hai penduduk Safir, dengan telanjang<x id="f" /> dan malu. Tidak berani keluar penduduk Zaanan. Ratapan Bet-Haezel menghalangi engkau untuk tetap berdiri.

Ayo, luputkanlah<x id="e" /> dirimu ke Sion, hai, penduduk Babel!<x id="f" />

Kemudian perempuan itu menurunkan mereka dengan tali<x id="c" /> melalui jendela,<x id="d" /> sebab rumahnya itu letaknya pada tembok kota, jadi pada tembok itulah ia diam.

Berserulah dan bersorak-sorailah,<x id="c" /> hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakudus, Allah Israel,<x id="d" /> agung<x id="e" /> di tengah-tengahmu!<x id="f" />"

Berdirilah di tepi jalan dan tinjaulah, hai penduduk Aroer!<x id="n" /> Tanyakanlah kepada orang yang lari dan yang terluput, katakanlah: Apakah yang telah terjadi?

Dengan bimbang penduduk Marot berharap akan kebaikan.<x id="g" /> Sebab malapetaka<x id="h" /> turun dari pada TUHAN sampai ke pintu gerbang Yerusalem.

Penakluk masih akan Kudatangkan kepadamu, hai penduduk Maresya!<x id="o" /> Kemuliaan Israel akan sampai di Adulam.<x id="p" />

Lihat, tutup timah gantang itu telah terangkat, dan seorang perempuan duduk di dalamnya!

Ia biasa duduk<x id="c" /> di bawah pohon korma Debora antara Rama<x id="d" /> dan Betel<x id="e" /> di pegunungan Efraim, dan orang Israel menghadap dia untuk berhakim kepadanya.

Maka Allah mendengarkan permohonan Manoah, sehingga Malaikat Allah datang pula kepada perempuan itu, ketika ia duduk di padang dan ketika Manoah, suaminya itu, tidak ada bersama-sama dengan dia.

Siapkanlah bagimu barang-barang untuk perjalananmu ke pembuangan,<x id="n" /> hai puteri Mesir yang sudah lama menetap! Sebab Memfis<x id="o" /> akan menjadi sunyi sepi,<x id="p" /> dijadikan reruntuhan yang tidak berpenduduk lagi.

Bergembira dan bersukacitalah, hai puteri Edom, engkau yang mendiami tanah Us,<x id="n" /> juga kepadamu piala<x id="o" /> akan sampai, engkau akan jadi mabuk lalu menelanjangi<x id="p" /> dirimu!

Pasanglah kuda teji pada kereta, hai penduduk Lakhis!<x id="i" /> Inilah permulaan dosa bagi puteri Sion,<x id="j" /> sebab padamulah terdapat pelanggaran Israel.

Sesudah itu pergilah kelima orang<x id="g" /> itu, lalu sampailah mereka ke Lais.<x id="h" /> Dilihat merekalah, bahwa rakyat yang diam di sana hidup dengan tenteram, menurut adat orang Sidon, aman dan tenteram.<x id="i" /> Orang-orang itu tidak kekurangan apapun yang ada di muka bumi, malah kaya harta. Mereka tinggal jauh dari orang Sidon<x id="j" /> dan tidak bergaul dengan siapapun juga.

Maka pergilah Hilkia dengan orang-orang yang disuruh raja kepada nabiah<x id="h" /> Hulda, isteri seorang yang mengurus pakaian-pakaian, yaitu Salum bin Tokhat bin Hasra, penunggu pakaian-pakaian; nabiah itu tinggal di Yerusalem, di perkampungan baru. Mereka berbicara kepadanya sebagaimana yang diperintahkan.

Lalu bertanyalah raja<x id="z" /> kepadaku, sedang permaisuri duduk di sampingnya: "Berapa lama engkau dalam perjalanan, dan bilakah engkau kembali?" Dan raja berkenan mengutus aku, sesudah aku menyebut suatu jangka waktu kepadanya.

Firman-Mu itu pelita<x id="r" /> bagi kakiku dan terang<x id="s" /> bagi jalanku<n id="1" />.

Kalau ternyata penting, bahwa aku juga pergi, maka mereka akan pergi bersama-sama dengan aku.

Sahut Laban: "Lebih baiklah ia kuberikan kepadamu dari pada kepada orang lain; maka tinggallah padaku."

Dan sekarang, satu permintaan saja kusampaikan kepadamu; janganlah tolak permintaanku." Jawab perempuan itu kepadanya: "Katakanlah!"