Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 10 dari 10 ayat untuk hidung (0.000 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Mzm 18:8) (ende: asap dari lubang hidungNja)

ialah awan2 gelap.

(1.00) (Mzm 18:15) (ende: hembusan angin hidungNja)

ialah taufan jang hebat.

(0.80) (Mzm 18:8) (jerusalem: Asap) dari hidung Allah ialah awan gelap, sebagaimana "api dari mulutNya" adalah halilintar.
(0.70) (Kel 15:8) (ende: Napas murkaMu)

tepatnja: "nafas dari lubang-lubang hidung"; gambaran angin sebagai alat Tuhan.

(0.50) (Yeh 8:17) (jerusalem: mereka berkelakuan tak senonoh di hadapanKu) Dalam naskah Ibrani sebenarnya tertulis: mengunjukkan ranting-ranting kepada hidung mereka. Yang dimaksud kiranya salah satu upacara yang tidak kita ketahui lebih lanjut.
(0.40) (Am 4:2) (full: DIANGKAT DENGAN KAIT. )

Nas : Am 4:2

Gambar-gambar Asyur yang diukirkan pada batu menggambarkan tawanan yang digiring dengan tali yang diikat pada kait di hidung atau bibir. Para wanita kaya dari ibu kota Israel akan digiring pergi dalam hukuman bagaikan ternak.

(0.40) (2Raj 4:35) (jerusalem: sampai tujuh kali) Dalam terjemahan Yunani nabi Elisa meniarap sampai tujuh kali dan anak itu bersin sekali saja. Allah menghembuskan daya hidup melalui hidung Adam, Kel 2:7. Melalui hidungnya manusia bernafas, Yes 2:22. Maka bersinnya anak itu menyatakan bahwa hidup kembali.
(0.35) (Mzm 18:15) (jerusalem: dasar-dasar lautan) Ibrani: dasar-dasar air, tetapi bdk 2Samuel. Badai Allah (hembusan nafas dari hidungNya) menghalaukan air sehingga dasar laut menjadi kelihatan. Bumi dibayangkan terapung pada lautan, tetapi juga ada tiang-tiang yang bertumpu pada dasar laut. Maka dengan dihalaukan air laut nampak pula tempat di mana tiang-tiang bumi bertumpu. Laut dibandingkan (dan dibayangkan) dengan seekor naga, sehingga dapat "dihardik", bdk Maz 74:13+.
(0.25) (Kej 6:17) (jerusalem: yang hidup) Harafiah: yang ada roh di dalamnya. Kata Ibrani ruah berarti: udara yang bergerak, sehingga dapat menunjuk baik hembusan angin, Kej 10:12; Ayu 21:18, maupun hembusan nafas (yang keluar dari hidung), Kej 7:15,22dll. Selanjutnya kata ruah mendapat arti: daya hidup dan pikiran, perasaan serta nafsu yang menyatakan daya hidup itu, Kej 41:8; 45:27; 1Sa 1:15; 1Ra 21:5, dll. Daya hidup manusia dikurniakan Allah, Kej 6:3; Bil 16:22; Ayu 27:3; Maz 104:29; Pengk 12:7
(0.18) (2Taw 33:1) (sh: Belajar dari masa lalu (Rabu, 10 Juli 2002))
Belajar dari masa lalu

Dapat dikatakan bahwa judul ini meringkaskan tujuan yang ingin dicapai penulis Tawarikh bagi para pembacanya, komunitas Yehuda pascapembuangan. Penulis Tawarikh menggunakan kesejajaran-kesejajaran yang tampak antara sejarah beberapa tokoh raja tertentu dengan pengalaman mereka.

Kesejajaran ini juga tampak pada catatan tentang raja Manasye. Raja Manasye telah berdosa dan "melakukan apa yang jahat di mata TUHAN" (ayat 2). Kemudian, sebagai penghukuman Tuhan, Manasye dibuang dan dibawa tentara Asyur ke Babel (ibu kota taklukkan Asyur lainnya waktu itu) dalam cara yang sangat mempermalukan Manasye, dengan hidung ditusuk kaitan yang disambungkan ke rantai dan kaki serta tangan terbelenggu (ayat 11). Penghukuman ini membuat Manasye merendahkan diri di hadapan Allah dan berdoa kepada-Nya (ayat 12). Pertobatan Manasye itu pun mewujud secara nyata melalui tindakan penyingkiran ibadah-ibadah penyembahan berhala (ayat 14-17). Allah pun menjawab dengan memulangkan Manasye, dan memulihkan kedudukan Manasye (ayat 13).

Rangkaian peristiwa dosa, penghukuman melalui pembuangan, pertobatan, pemulangan/pemulihan ini juga telah dialami oleh orang-orang Yehuda pascapembuangan. Melalui kisah raja Manasye, tampil janji Tuhan bahwa jika mereka mau bertobat dan tetap setia seperti Manasye, maka Tuhan akan memberkati kehidupan bangsa mereka. Tetapi, pelajaran sebaliknya hadir dalam kisah raja Amon (ayat 21-25). Walaupun Yehuda telah bertobat pada zaman Manasye, tetapi kemurtadan Amon membuat Allah kembali menghukum Yehuda. Dari sudut pandang penulis Tawarikh, penghukuman ini terlihat dalam peristiwa pembunuhan Amon yang menyebabkan singkatnya masa pemerintahannya (ayat 21,24-25). Pelajaran bagi orang Yehuda adalah, walaupun mereka sudah dikembalikan ke tanah perjanjian dan dipulihkan, penghukuman tetap akan datang bila mereka kembali berbuat dosa di hadapan Tuhan.

Renungkan: Hukuman Allah atas dosa umat-Nya bertujuan agar umat bertobat, dan kembali hidup dalam kekudusan, sukacita dan damai sejahtera Allah. Kebenaran ini adalah peringatan sekaligus janji bagi tiap-tiap kita orang percaya.



TIP #22: Untuk membuka tautan pada Boks Temuan di jendela baru, gunakan klik kanan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA