(1.00) | Est 5:9 | Pada hari itu keluarlah Haman dengan hati riang dan gembira; tetapi ketika Haman melihat Mordekhai ada di pintu gerbang istana raja, tidak bangkit dan tidak bergerak menghormati dia, maka sangat panaslah s hati Haman kepada Mordekhai. t |
(0.94) | Est 6:9 | dan hendaklah diserahkan pakaian dan kuda itu ke tangan seorang dari antara para pembesar raja, orang-orang bangsawan, lalu hendaklah pakaian itu dikenakan kepada orang yang raja berkenan menghormatinya, kemudian hendaklah ia diarak dengan mengendarai kuda itu melalui lapangan kota sedang orang berseru-seru di depannya: Beginilah dilakukan kepada orang yang raja berkenan menghormatinya! h " |
(0.94) | Est 6:11 | Lalu Haman mengambil i pakaian dan kuda itu, dan dikenakannya pakaian itu kepada Mordekhai, kemudian diaraknya Mordekhai melalui lapangan kota itu, sedang ia menyerukan di depannya: "Beginilah dilakukan kepada orang yang raja berkenan menghormatinya." |
(0.94) | Est 2:21 | Pada waktu itu, ketika Mordekhai duduk di pintu gerbang istana raja, sakit hatilah s Bigtan dan Teresh, dua orang sida-sida t raja yang termasuk golongan penjaga pintu, lalu berikhtiarlah mereka untuk membunuh raja Ahasyweros. |
(0.94) | Est 3:6 | tetapi ia menganggap dirinya terlalu hina untuk membunuh hanya Mordekhai saja, karena orang telah memberitahukan kepadanya kebangsaan Mordekhai itu. Jadi Haman mencari ikhtiar b memunahkan c semua orang Yahudi 1 , d yakni bangsa Mordekhai itu, di seluruh kerajaan Ahasyweros. |
(0.94) | Est 6:2 | Dan di situ didapati suatu catatan tentang Mordekhai, yang pernah memberitahukan bahwa Bigtan dan Teresh, dua orang sida-sida raja yang termasuk golongan penjaga pintu, telah berikhtiar membunuh raja Ahasyweros. d |
(0.93) | Est 8:15 | Dan Mordekhai b keluar dari hadapan raja dengan memakai pakaian kerajaan dari pada kain ungu tua dan kain lenan, dengan memakai tajuk emas c yang mengagumkan serta jubah dari pada kain lenan d halus dan kain ungu muda. Maka kota Susanpun bertempiksoraklah dan bersukaria: e |
(0.93) | Est 4:11 | "Semua pegawai raja serta penduduk daerah-daerah kerajaan mengetahui bahwa bagi setiap laki-laki atau perempuan, yang menghadap raja di pelataran dalam dengan tiada dipanggil, a hanya berlaku satu undang-undang, b yakni hukuman mati. Hanya orang yang kepadanya raja mengulurkan tongkat emas, c yang akan tetap hidup. Dan aku selama tiga puluh hari ini tidak dipanggil menghadap raja." |