Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Dengarkanlah ayahmu yang memperanakkan engkau, dan janganlah menghina ibumu kalau ia sudah tua.

Juga ini adalah amsal-amsal dari orang bijak. Memandang bulu dalam pengadilan tidaklah baik.

Dengan kesabaran seorang penguasa dapat diyakinkan dan lidah lembut mematahkan tulang.

Seperti orang gila menembakkan panah api, panah dan maut,

Si pembenci berpura-pura dengan bibirnya, tetapi dalam hati dikandungnya tipu daya.

Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu

Hai anakku, jikalau orang berdosa hendak membujuk engkau, janganlah engkau menurut;

Buanglah mulut serong dari padamu dan jauhkanlah bibir yang dolak-dalik dari padamu.

Hai anakku, perhatikanlah hikmatku, arahkanlah telingamu kepada kepandaian yang kuajarkan,

"Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring" --

Tambatkanlah senantiasa semuanya itu pada hatimu, kalungkanlah pada lehermu.

Berpeganglah pada perintahku, dan engkau akan hidup; simpanlah ajaranku seperti biji matamu.

Tambatkanlah semuanya itu pada jarimu, dan tulislah itu pada loh hatimu.

Mulut orang benar mengeluarkan hikmat, tetapi lidah bercabang akan dikerat.

Berkat orang jujur memperkembangkan kota, tetapi mulut orang fasik meruntuhkannya.

Bibir orang bijak menaburkan pengetahuan, tetapi hati orang bebal tidak jujur.

Bibir orang bebal menimbulkan perbantahan, dan mulutnya berseru meminta pukulan.

Orang bebal dibinasakan oleh mulutnya, bibirnya adalah jerat bagi nyawanya.

Perut orang dikenyangkan oleh hasil mulutnya, ia dikenyangkan oleh hasil bibirnya.

Sekalipun ada emas dan permata banyak, tetapi yang paling berharga ialah bibir yang berpengetahuan.