Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 42 ayat untuk kebaktian (0.000 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Ibr 9:22) (ende: Disutjikan)

Tentang hal-hal surgawi itu berarti: dikuduskan, dipentjilkan untuk kebaktian kepada Allah.

(1.00) (Yer 7:18) (endetn: Ratu)

diperbaiki menurut beberapa terdjemahan Junani (Aq, Sym. Theod.) dan Latin (Vlg.). Tertulis: "pekerdjaan (kebaktian)".

(1.00) (Bil 9:19) (jerusalem: memelihara kewajibannya kepada TUHAN) Terjemahan lain: menyelenggarakan kebaktian kepada TUHAN yang diperintahkan.
(0.63) (2Kor 9:12) (ende: Kebaktian Sutji)

Paulus menggunakan istilah "leiturgia", jang berarti pembaktian (ibadat) umum dengan upatjara resmi kepada Allah. Paulus tentu hendak mengesankan, bahwa pendermaan seluruh umat bersama sebenarnja merupakan suatu "pengurbanan" kepada Allah.

(0.50) (Luk 1:5) (ende: Herodes)

Lih. Tjatatan pada Mat 2:1.

(0.50) (Neh 8:7) (full: MENGAJARKAN TAURAT ITU KEPADA ORANG-ORANG. )

Nas : Neh 8:8

Ezra dan orang-orang Lewi menunjukkan apa yang seharusnya terjadi manakala Firman Allah diberitakan kepada umat-Nya. Banyak orang buangan yang kembali tidak paham lagi akan bahasa Ibrani karena bahasa mereka kini adalah bahasa Aram. Jadi, ketika kitab-kitab suci berbahasa Ibrani dibacakan, sekelompok orang yang saleh menerjemahkannya ke dalam bahasa Aram lalu menjelaskan artinya sedemikian rupa hingga orang banyak itu dapat mengerti dan menerapkannya dalam hidup mereka; sebagai akibatnya, umat itu bersukacita "karena mereka mengerti segala firman yang diberitahukan kepada mereka" (ayat Neh 8:13). Penyataan, pertobatan, kebangunan rohani, dan sukacita semuanya ada namun terpendam serta menanti akan dibebaskan oleh Roh Kudus melalui pemberita-pemberita yang diurapi yang memberitakan Firman Allah dengan jelas, dengan kuasa, dan keyakinan.

(0.44) (1Taw 23:4) (jerusalem: pekerjaan di rumah TUHAN) Terjemahan lain: kebaktian di rumah TUHAN. Kalau demikian maka yang dimaksud ialah para penyanyi. Begitu 1Ta 4-5 menyebut golongan-golongan sama dengan yang tampil dalam bab 25 dan 26, yaitu: penyanyi, bab 25, penunggu pintu gerbang, 1Ta 26:1 dst, pengatur (penulis) dan hakim, 1Ta 26:29 "Pemuja TUHAN dengan alat-alat musik" tampil juga dalam 1Ta 15:19 dst.
(0.44) (Dan 8:12) (jerusalem: Suatu kebaktian...) Terjemahan ini tidak pasti. Terjemahan (harafiah) yang lain: dan juga bala tentara itu. Di atas korban bakaran ditempatkannya kejahatan, kebenaran dihembusannya ke bumi; apapun dibuatnya berhasil. Maksud ayat ini kurang jelas. Mungkin dimaksudkan: kejahatan (ialah kefasikan yang membinasakan, Dan 8:13, kekejian yang membinasakan, Dan 9:27+)mengganti korban bakaran di bait Allah. Mungkin juga dimaksudkan bahwa pengejar menetapkan bahwa korban bakaran harus dianggap suatu kejahatan.
(0.38) (Mzm 101:2) (full: AKU HENDAK HIDUP DALAM KETULUSAN HATIKU DI DALAM RUMAHKU. )

Nas : Mazm 101:2

Orang percaya yang setia akan memprioritaskan hal menyenangkan Allah di dalam rumah mereka. Kesalehan yang sejati harus pertama-tama diwujudkan dan dikembangkan dalam hubungan keluarga. Maksud dan tujuan seluruh hati kita haruslah untuk mencari Allah di dalam doa, mempelajari Firman Allah, mengadakan kebaktian keluarga, menunjukkan kasih dan perhatian kepada anggota keluarga, hidup tanpa cacat dan memiliki mata yang menolak untuk memandang kejahatan

(lihat cat. --> Mazm 101:3 berikutnya).

[atau ref. Mazm 101:3]

(0.38) (Mzm 134:1) (full: YANG DATANG MELAYANI DI RUMAH TUHAN PADA WAKTU MALAM. )

Nas : Mazm 134:1-3

Mazmur ini berbicara tentang penyembahan dan doa syafaat semalam suntuk di rumah Allah. Tidakkah umat Allah di bawah perjanjian yang baru seharusnya memiliki semangat yang sama untuk terlibat dalam kebaktian semalam suntuk yang disediakan untuk penyembahan rohani dan doa syafaat sungguh-sungguh demi kebangunan di dalam gereja dan penyelamatan orang yang terhilang?

(0.38) (Mat 5:20) (full: JIKA ... TIDAK LEBIH BENAR. )

Nas : Mat 5:20

Kebenaran orang Farisi dan para ahli Taurat hanya bersifat lahiriah. Mereka menaati banyak peraturan, berdoa, memuji Tuhan, berpuasa, membaca Firman Allah, dan menghadiri kebaktian. Akan tetapi, tindakan lahiriah tersebut mereka lakukan sebagai ganti sikap batiniah yang benar. Yesus mengatakan bahwa kebenaran yang dikehendaki Allah dari orang percaya adalah lebih dari itu. Hati dan roh seseorang, bukan sekedar tindakan lahiriah, harus selaras dengan kehendak Allah dalam iman dan kasih

(lihat cat. --> Mr 7:6

[atau ref. Mr 7:6]

mengenai legalisme).

(0.38) (Luk 10:42) (full: SATU SAJA YANG PERLU. )

Nas : Luk 10:42

Sekalipun pelayanan yang aktif dan praktis kepada Allah itu penting dan baik, tugas kita yang pertama dan terpenting adalah kasih dan pengabdian yang terungkap dalam penyembahan, doa, dan persekutuan bersama Tuhan

(lihat cat. --> Mat 26:13).

[atau ref. Mat 26:13]

Terlalu sibukkah kita melakukan pekerjaan Tuhan, menghadiri kebaktian gereja dan mengerjakan perbuatan baik sehingga kita melupakan persekutuan rohani bersama Juruselamat kita?

(0.38) (1Kor 14:34) (full: PEREMPUAN-PEREMPUAN HARUS BERDIAM DIRI. )

Nas : 1Kor 14:34

Ayat ini barangkali diterangkan oleh ayat 1Kor 14:35, dalam arti bahwa para perempuan itu dilarang mengganggu kebaktian dengan mengajukan pertanyaan yang dapat ditanyakan di rumah. Dalam 1Kor 11:5 Paulus menganggap bahwa perempuan berdoa dan bernubuat dalam perhimpunan jemaat umum (bd. perkataan "tiap-tiap orang" dalam 1Kor 14:23-24,31).

(0.38) (Rut 4:18) (jerusalem) Silsilah yang kedua ini tidak mungkin disusun penulis kitab Rut. Berlawanan dengan maksud seluruh ceritera Boas menjadi ayah Obed (menurut ceriteranya Makhlon/Elimelekh menjadi ayah Obed sesuai dengan hukum Levirat); nama Elimelekh tidak disebut-sebut; karena itu tindakan kasih kepada keluarga yang dilakukan Rut tidak berperan dalam silsilah; hukum Levirat dan kebaktian kepada keturunan yang terungkap di dalamnya tidak muncul. Tetapi dalam silsilah itu terungkap sebuah ajaran lain, yaitu bahwa keselamatan merangkum juga bangsa-bangsa lain; Rut, perempuan asing seperti yang ditonjolkan injil Mat 1:5, menjadi nenek Daud dan melalui dia nenek Mesias.
(0.31) (2Raj 2:1) (ende)

Bagian ini memuat beberapa tjeritera mengenai nabi Elisja', jang berasal dari kalangan tjanterik2 nabi2, dan semula bersendiri, kemudian dihimpun dan dimasukkan kedalam kitab Radja2 oleh si Pengarang.

Tjorak tjeritera2 ini populer. Meskipun kisah Elisja' agak serupa dengan kisah Elija, malah peristiwa2 seringkali sedjadjar, namun tokoh ini sangat berbeda dengan Elija. Ia lebih adjaib dan sangat tjampur tangan dalam urusan negara dan ia sangat "patriotik". Tetapi Elisja'djauh dibelakang Elija sebagai tokoh agama. Elisja' mengepalai sematjam tarekat "nabi" atau "tjanterik nabi". Nabi2 itu ialah orang jang membaktikan dirinja sama sekali kepada agamanja, ibadat dan kebaktian Jahwe, hidup ber-kelompok2 dan rupa2nja menjendiri. Sebenarnja mereka kadang2 bertindak sebagai pesuruh Allah, tetapi bukanlah oleh sebab mereka "tjanterik2 nabi". Anugerah itu selalu suatu pilihan pribadi, jang tak dapat disampaikan kepada seorang selain oleh Jahwe sendiri.

(0.31) (Yeh 33:31) (full: DUDUK DI HADAPANMU. )

Nas : Yeh 33:31

Orang-orang itu sedang mendengarkan Yehezkiel, tetapi mereka tidak menaati Firman Allah; hati mereka masih jauh dari Tuhan. Mereka memandang Yehezkiel sebagai pemain sandiwara di panggung dan berita Allah sebagai hiburan (ayat Yeh 33:32). Orang percaya PB harus waspada untuk tidak mengubah kebaktian ibadah menjadi pertunjukan hiburan. Cara-cara atau kegiatan semacam itu tidak memuliakan Allah dan firman-Nya, dan Roh Kudus tidak akan memanifestasikan kehadiran-Nya di dalam ibadah semacam itu

(lihat art. IBADAH).

Orang percaya jangan hanya menjadi pendengar, tetapi juga pelaku Firman Allah (lih. Yak 1:22).

(0.31) (1Kor 12:29) (full: ADAKAH MEREKA SEMUA ... BERKATA-KATA DALAM BAHASA ROH? )

Nas : 1Kor 12:29-30

Dalam pertanyaan retoris Paulus ini tersirat suatu jawaban negatif. Konteks dari pasal 1Kor 12:1-31 menunjukkan bahwa Paulus sedang menunjuk kepada penggunaan karunia berkata-kata dalam bahasa roh dan pasangannya, yaitu karunia menafsirkan bahasa roh, dalam kebaktian ibadah. Dia tidak berusaha membatasi pemakaian bahasa roh dalam doa dan pujian yang ditujukan kepada Allah secara pribadi (bd. 1Kor 14:5). Kebanyakan orang percaya yang telah dibaptis dalam Roh Kudus merasa mudah untuk berdoa dalam bahasa roh waktu mereka menyerahkan diri kepada Roh. Pada hari Pentakosta (Kis 2:4), di Kaisarea (Kis 10:44-46) dan di Efesus (Kis 19:2-6), semua orang yang dipenuhi dengan Roh Kudus berkata-kata dalam bahasa roh sebagai suatu tanda bahwa mereka telah menerima kepenuhan Roh itu

(lihat art. BERKATA-KATA DENGAN BAHASA ROH).

(0.31) (Ul 27:1) (jerusalem) Bab ini terdiri atas tiga unsur yang berbeda-beda, yakni: Ula 27:1-8; 27:9-10 dan Ula 27:11-26; 27:9-10 barangkali melanjutkan Ula 26:19. Kedua bagian lain merupakan sisipan. Dalam bagian-bagian ini tidak disajikan peraturan umum, tetapi dibebankan beberapa kebaktian yang bersangkutan dengan tempat kudus di Sikhem. Dengan disadur sedikit beberapa tradisi tua dimanfaatkan. Memang kitab Ulangan tidak mungkin menyuruh membangun mezbah di gunung Ebal (atau Gerizim), Ula 27:4 dst, dan hukum Taurat yang dituliskan pada batu-batu haruslah lebih singkat dari pada Kitab Hukum Ulangan yang dituliskan dalam sebuah kitab, bdk Ula 31:24-26. Upacara yang tercantum dalam Ula 27:11-26 juga tidak sesuai dengan hukum yang hanya mengizinkan satu tempat kudus saja.
(0.31) (1Raj 6:2) (jerusalem: Rumah yang didirikannya raja Salomo) Bait Allah berupa gedung membujur. Ada tiga bagiannya: Bagian depan disebut Ulam (balai), bagian tengah disebut Hekal(ruang besar) yang kemudian dikatakan Yang Kudus, ialah ruang untuk kebaktian; bagian belakang disebutDebir (ruang belakang), ialah bagian paling kudus yang dikatakan juga Yang Maha kudus; dalam bagian ini disimpan tabut perjanjian, 1Ra 6:19. Tingginya Hekal dan Debir berbeda 1Ra 6:2,10, oleh karena lantai Debir lebih tinggi sehingga merupakan semacam panggung bagi tabut kudus. Debir terpisah dari Hekal oleh sebuah tirai. Pada tiga sisi rumah Allah itu didirikan bangunan bertingkat tiga yang rapat dengan dinding bait Allah sendiri. Bangunan itu kurang tinggi dari bait Allah sendiri, 1Ra 6:10. Bandingkan Kemah Suci sebagaimana digambarkan dalam Kel 26:1-36:38 dan bait Allah di masa depan sebagaimana yang dilihat nabi Yehezkiel, Yeh 40:1-42:20


TIP #18: Centang "Hanya dalam TB" pada Pencarian Universal untuk pencarian teks alkitab hanya dalam versi TB [SEMUA]
dibuat dalam 0.08 detik
dipersembahkan oleh YLSA