Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Dengan bahaya maut karena serangan pedang di padang gurun, kami harus mengambil makanan kami.

Pemuda-pemuda harus memikul batu kilangan, anak-anak terjatuh karena beratnya pikulan kayu.

Lihatlah, TUHAN, dan tiliklah, kepada siapakah Engkau telah berbuat ini? Apakah perempuan harus makan anak kandungnya, anak-anak yang masih dibuai? Apakah dalam tempat kudus Tuhan harus dibunuh imam dan nabi?

Si lawan mengulurkan tangannya kepada segala harta bendanya; bahkan harus dilihatnya bagaimana bangsa-bangsa masuk ke dalam tempat kudusnya, padahal Engkau, ya TUHAN, telah melarang mereka untuk masuk jemaah-Mu.

Ah, betapa terpencilnya kota itu, yang dahulu ramai! Laksana seorang jandalah ia, yang dahulu agung di antara bangsa-bangsa. Yang dahulu ratu di antara kota-kota, sekarang menjadi jajahan.

Lawan-lawan menguasainya, seteru-seterunya berbahagia. Sungguh, TUHAN membuatnya merana, karena banyak pelanggarannya; kanak-kanaknya berjalan di depan lawan sebagai tawanan.

Air kami kami minum dengan membayar, kami mendapat kayu dengan bayaran.

Bapak-bapak kami berbuat dosa, mereka tak ada lagi, dan kami yang menanggung kedurjanaan mereka.

Mengapa orang hidup mengeluh? Biarlah setiap orang mengeluh tentang dosanya!

Ingatlah, ya TUHAN, apa yang terjadi atas kami, pandanglah dan lihatlah akan kehinaan kami.

Kami dikejar dekat-dekat, kami lelah, bagi kami tak ada istirahat.

TUHAN telah memutuskan untuk mempuingkan tembok puteri Sion. Ia mengukur semuanya dengan tali pengukur, Ia tak menahan tangan-Nya untuk menghancurkannya. Ia menjadikan berkabung tembok luar dan tembok dalam, mereka merana semua.