Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 38 ayat untuk kejahatannya (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Hak 3:8) (jerusalem: Kusyan-Risyataim) Nama itu berarti: Kusyan yang kejahatannya rangkap dua. Ini kiranya sebuah nama tua yang disengaja dirubah untuk menghina.
(0.67) (2Taw 24:23) (jerusalem: tentara Aram) 2Ra 12:17-18 berceritera mengenai perang antara orang Filistin dan orang Aram. Dengan membayar upeti raja Yehuda berhasil meluputkan diri dari serangan. Lalu diceriterakan pembunuhan atas diri raja Yoas. Si Muwarikh rupanya memakai sebuah sumber lain. Kematian Yoas diartikan sebagai hukuman atas kejahatannya.
(0.67) (Ayb 15:35) (jerusalem: Mereka...) Bdk Yes 59:4; Maz 7:15; Ayu 4:8; 5:6; Ams 22:8; Gal 6:8. Jadi rumus ini merupakan suatu prinsip umum: Orang yang melakukan kejahatan tidak dapat tertimpa kejahatannya sendiri, bdk Est 7:9+.
(0.58) (Yeh 31:11) (full: SELARAS DENGAN KEJAHATANNYA. )

Nas : Yeh 31:11

Hukuman-hukuman Allah tidak sewenang-wenang; hukuman-Nya selalu sesuai dengan kejahatan seseorang atau bangsa. Pada saat ini, Allah tidak ingin memberlakukan hukuman tetapi menawarkan pengampunan kepada semua orang yang berbalik kepada-Nya melalui Anak-Nya, Yesus Kristus.

(0.58) (Why 11:8) (jerusalem: kota besar) Ialah kota Babel, yaitu Roma, Wah 14:8; 16:19; 17:5,18; 18:2,10,12. Ia disebut "Sodom" dan "Mesir" oleh karena kedua kejahatannya yang terbesar: kemesuman (Sodom) dan penganiayaan orang-orang percaya (Mesir), bdk Wah 17:4-6. Di sini ia juga diserupakan dengan Yerusalem, yang tidak hanya Kota Suci, Wah 11;1, tetapi juga "pembunuh nabi-nabi", Mat 23:37.
(0.58) (Ayb 20:1) (sh: Nasib orang fasik (Rabu, 15 Desember 2004))
Nasib orang fasik

Apakah orang fasik bernasib baik? Bagaimana nasib akhir orang fasik?

Zofar melontarkan uraian nasib orang fasik yang dimaksudkan bagi Ayub. Bagaimana nasib orang fasik menurut Zofar? Pertama, orang fasik akan sementara saja menikmati hasil kejahatannya. Pada mulanya terlihat ia aman karena kejahatannya belum terungkap. Selain itu, orang fasik bangga akan kehebatannya dalam `dunianya'. Padahal dalam sekejap ia akan kehilangan segalanya. Bahkan kebinasaan akan datang menerpa dirinya seumpama bayi yang lahir sebelum waktunya (ayat 5-11). Kedua, Allah tidak berdiam diri melainkan akan menghukum orang fasik dan menimpakan semua perbuatan dosanya kepada diri sendiri. Seringkali kehancuran mereka sepertinya lambat terjadi. Ini berarti mereka sedang dibiarkan Allah mengalami dan merasakan penderitaan yang telah mereka perbuat kepada sesama (ayat 12-19). Ketiga, orang fasik tidak akan merasa damai. Mereka tidak menikmati hasil kejahatannya. Sebaliknya, mereka gelisah dan mengkhawatirkan bahwa perbuatan jahat mereka akan berbalik dan mencelakakan diri sendiri (ayat 20-22). Keempat, murka Allah mengejar dan akan mengenai orang fasik, ibarat anak panah dan tombak yang sekali dilempar tidak akan kembali sebelum mengejar dan mengenai sasaran (ayat 23-29).

Uraian Zofar tentang nasib orang fasik ini benar, tetapi tidak tepat bagi Ayub sebab penderitaan yang Ayub alami bukan akibat kejahatannya. Selain itu, tidak ada bukti yang menyatakan Ayub telah melakukan dosa sehingga ia menderita. Jadi, kata-kata yang dituduhkan Zofar kepada Ayub adalah fitnah.

Meski ucapan Zofar ini tidak tepat untuk Ayub, kebenarannya perlu kita terima. Tidak seorang fasik pun dapat luput dari perbuatan dosa-dosanya sendiri. Karena Allah akan menghukum orang fasik sesuai dengan perbuatannya. Apakah selama ini Anda merasakan Allah `membiarkan' perbuatan orang fasik? Bahkan sepertinya mereka hidup jauh lebih baik dari anak Tuhan?

Renungkan: Dosa pasti mendapatkan balasannya. Jangan biarkan perbuatan buruk orang lain melunturkan iman percaya Anda.

(0.50) (Luk 22:62) (full: MENANGIS DENGAN SEDIHNYA. )

Nas : Luk 22:62

Petrus menyangkal Tuhan karena kelemahannya, bukan karena kejahatannya, karena ia tidak pernah berhenti mengasihi Gurunya dan percaya kepada-Nya. Secara rohani Petrus lemah dan tidak sanggup melawan pencobaan yang berat karena ia belum, bersama murid-murid lainnya, menerima Roh Kudus dan kasih karunia-Nya yang membaharui dalam arti sepenuhnya dari PB. Mereka baru menerima kehadiran Roh Kudus yang tinggal di dalam mereka pada hari kebangkitan

(lihat cat. --> Mr 14:50;

[atau ref. Mr 14:50]

lihat art. PEMBAHARUAN PARA MURID).

(0.50) (Mzm 5:1) (jerusalem: Doa pada pagi hari) Mazmur ini agaknya mengiringi korban pagi, Maz 4, yang dipersembahkan oleh imam, sementara doa ratapan dan permohonan ini dipanjatkan penuh kepercayaan, Maz 5:2-4,9, oleh karena Tuhan memang selalu menolong orang benar dan menghukum orang fasik. Orang jahat serta kejahatannya tidak berkenan pada Tuhan, Maz 5:5-7,10-11, padahal Ia merelai mereka yang benar karena beban dari kejahatan, Maz 5:7,11-12.
(0.42) (Mzm 97:10) (full: HAI ORANG-ORANG YANG MENGASIHI TUHAN, BENCILAH KEJAHATAN. )

Nas : Mazm 97:10

Mereka yang mengaku bahwa mereka mengasihi Tuhan akan diuji sampai sejauh mana mereka membenci kejahatan selama hidup di dunia. Orang percaya yang sungguh-sungguh dibaharui, dipersatukan dengan Kristus dan didiami oleh Roh Kudus akan mengasihi apa yang dikasihi Allah dan membenci apa yang dibenci Allah. Kita seharusnya jengkel dengan kejahatan, kekejaman, dan kefasikan dunia ini, dan bersedih hati melihat kehidupan yang dihancurkan oleh kejahatannya; lagi pula, kita seharusnya sangat sedih apabila dosa dan kebejatan dibiarkan di rumah Allah

(lihat cat. --> 1Kor 5:2;

lihat cat. --> Ibr 1:9).

[atau ref. 1Kor 5:2; Ibr 1:9]

(0.42) (1Tim 1:13) (full: SEORANG PENGHUJAT DAN SEORANG PENGANIAYA. )

Nas : 1Tim 1:13

Sebelum bertobat, Paulus seorang yang dengan kejam menganiaya orang Kristen (bd. Kis 8:3; 9:1-2,4-5; 22:4-5; 26:9-11; Gal 1:13). Kejahatannya yang amat sangat terhadap umat Allah menyebabkan dia layak dinamakan orang yang paling berdosa (ayat 1Tim 1:14-15; bd. 1Kor 15:9; Ef 3:8). Namun, karena dia sungguh percaya ia sedang melayani Allah (Kis 23:1; 26:9), maka Allah menunjukkan kemurahan dan panjang sabar serta memberi kesempatan kepadanya untuk bertobat dan menerima Kristus sebagai Tuhan (Kis 9:1-19). Kemurahan Allah kepada Paulus seharusnya memberikan kita semangat untuk memberitakan Injil kepada orang berdosa, dengan yakin bahwa kuasa dan kasih karunia Allah dapat menebus dan mengubah kehidupan mereka.

(0.42) (Why 18:20) (full: BERSUKACITALAH ATAS DIA. )

Nas : Wahy 18:20

Semua orang saleh di sorga dan di bumi bersukacita atas hukuman Allah yang benar terhadap sistem kejahatan Iblis yang besar dengan segala bentuk perwujudan kejahatannya, kesenangan yang berdosa, kemewahan yang mementingkan diri sendiri, pemerintahan manusiawi dan perdagangan yang fasik. Perayaan orang kudus di sorga yang penuh dengan kegembiraan itu, yang dilukiskan dalam Wahy 19:1-10, adalah seimbang dengan kesedihan mereka yang sekarang atas kemenangan kejahatan dalam dunia ini. Tanda anak-anak Allah yang sejati adalah kesedihan mereka terhadap perilaku yang amoral dari orang-orang sekelilingnya. Mereka akan tersiksa hari lepas hari oleh kelakuan orang durhaka yang mereka lihat dan dengar (2Pet 2:7-8).

(0.42) (Mat 18:21) (jerusalem) Sesuai dengan teladan Allah dan Yesus, Luk 23:34+, dan sesuai dengan adat kebiasaan bangsa Israel, Ima 19:18-19; bdk Kel 21:25; Sir 10:6; Sir 27:30; Sir 28:7, orang-orang Kristen harus saling mengampuni Mat 5:39; Mat 6:12 dsj (bdk Mat 7:2); 2Ko 2:7; Efe 4:32; Kol 3:13. Hanya "sesama manusia" ialah semua orang, termasuk mereka yang kejahatannya mesti dibalas dengan kebaikan, Mat 5:44-45; Rom 12:17-21; 1Te 5:15; 1Pe 3:9; bdk Kel 21:25; Maz 5:11. Dengan jalan itu kasih "menutupi banyak dosa", Ams 10:12, dikutip Yak 5:2; 1Pe 4:8.
(0.33) (2Sam 11:14) (sh: Hati-hati dengan kuasa. (Kamis, 25 Juni 1998))
Hati-hati dengan kuasa.

Sebagai raja yang berkuasa, Daud merasa dapat melakukan apa saja. Ia memerintahkan Yoab untuk menempatkan Uria di tempat yang berbahaya di medan perang. Tujuannya adalah agar Uria terbunuh. Ini dilakukan Daud karena siasat liciknya tidak berjalan sesuai rencananya. Tetapi karena Daud sudah berbuat salah menggauli Betsyeba, maka apapun caranya Uria harus mati. Kemudian Daud menggunakan kuasanya sebagai raja, bukan untuk melindungi rakyatnya, tetapi untuk melindungi kejahatannya dengan membunuh rakyatnya.

Hati-hati dengan rekayasa. Uria sudah mati terbunuh, karena persekongkolan Daud dengan panglimanya, Yoab. Tetapi persekongkolan ini harus tidak boleh terbongkar. Maka dibuatlah rekayasa, yaitu dengan membuat cerita seolah-olah Uria mati dengan wajar karena musuh begitu hebatnya. Kematian yang direncanakan manusia ingin dibuat seolah-olah kehendak Tuhan. Bahaya rekayasa adalah manusia ingin menjadi sama dengan Tuhan, yang menentukan hidup mati seseorang. Daud kini terjerembab ke dalam dosa lebih besar: bertindak seolah Allah merekayasa dengan jalan menipu.

Renungkan: Kita dianugerahi potensi yang dapat digunakan untuk merekayasa. Ingatlah bahwa Tuhan akan menghakimi penggunaannya.

Doakan: Agar kuasa tidak dipakai untuk rekayasa pembunuhan.

(0.33) (Mzm 43:1) (sh: Mohon keadilan pada Allah. (Selasa, 16 Desember 1997))
Mohon keadilan pada Allah.

Orang beriman diminta untuk memancarkan kasih dan kemurahan yang Allah berikan kepada-Nya. Orang beriman akan berespons lain terhadap orang yang berbuat jahat. Kasih dan kemurahan yang dipancarkan orang beriman tidak membuatnya kebal terhadap berbagai luka akibat penderitaan dan kejahatan. Panggilan untuk mengampuni tidak membuat keinginan agar keadilan ditegakkan, lenyap dari hati orang beriman.

Iman dan perilaku sosial. Menjaga diri terhadap kejahatan, menyikapi orang yang kejahatannya membuat kita menderita adalah hal yang sangat sulit. Sebagai manusia yang diciptakan Tuhan dengan kapasitas sosial, kita memerlukan sesama saudara seiman yang dapat saling menguatkan. Gereja Tuhan harus dapat berfungsi sebagai kesatuan yang di dalamnya orang secara riil saling menerima sebagai suatu keluarga iman. Hanya di dalam konteks persekutuan yang mampu menjadi suatu masyarakat baru itulah orang beriman dapat menangkal kejahatan di dalam masyarakat lama yang penuh dosa ini.

Renungkan: Karena Allah kasih dan adil, Kristen tidak membalas kejahatan tetapi mengampuni dan memohon Tuhan menegakkan keadilan-Nya.

Doa: Kristus, Engkaulah harapan jiwaku dalam suka duka.

(0.33) (Yes 19:18) (sh: Keselamatan di balik penghukuman (Minggu, 5 September 2004))
Keselamatan di balik penghukuman

Tidak ada yang menduga kalau pendeta di kapel kecil dalam penjara itu mantan napi. Ia pernah dipenjara selama lima belas tahun. Segala pengalaman getir yang menimpa dirinya di penjara adalah hukuman bagi kejahatannya. Namun, justru di tengah keputusasaan, ia bertemu Kristus.

Hukuman dahsyat yang menimpa Mesir membuahkan hasil yang mengejutkan, yaitu pertobatan (lih. ay. 16-17). Lima kota akan mengadopsi bahasa dari tanah Kanaan (negeri Israel) dan menyatakan sumpah setia kepada Tuhan. Mezbah yang didirikan di Mesir menandakan ibadah yang menyertai pertobatan sejati itu. Mesir akan berseru kepada Tuhan dan Dia akan mengirimkan juruselamat (ayat 20). Bahasa yang dipakai untuk menunjukkan hubungan Mesir dengan Tuhan adalah bahasa Perjanjian Sinai, yaitu "Orang Mesir akan mengenal Tuhan" (ayat 21), dan "Diberkatilah Mesir, umat-Ku..." (ayat 25). Mesir akan diperlakukan sama seperti Tuhan memperlakukan Israel (ayat 22). Bahkan Asyur dan Mesir akan bersama-sama beribadah kepada Tuhan (ayat 23). Kedudukan Israel, Asyur, dan Mesir akan menjadi setara (ayat 24-25).

Perikop ini menggambarkan hal yang melampaui sejarah Israel sendiri, yang digenapi dalam Perjanjian Baru tatkala Kristus mempersatukan semua suku, bangsa, ras, dan bahasa di bawah kerajaan-Nya. Puji Tuhan. Kemurahan Tuhan tetap dinyatakan walaupun didahului dengan penghukuman dahsyat.

Renungkan: Berita Injil harus lengkap. Tuhan membenci dosa. Namun, Ia ingin semua orang berdosa dapat bertobat dan diselamatkan.

(0.33) (Yes 26:1) (sh: Nyanyikan harap dan iman itu! (Minggu, 12 September 2004))
Nyanyikan harap dan iman itu!

Paparan situasi masa depan dalam bagian ini bertujuan menghibur dan menyemangati umat Allah yang sedang menderita berbagai tekanan. Karena pengharapan dan iman umat tidak ditujukan kepada yang lain tetapi kepada Allah saja, maka ada pengharapan dan iman yang kokoh teguh.

Itu sebabnya dalam ratap dan keluh kesah itu dapat terbit nyanyian! Pertama, karena melihat jauh ke depan bahwa kota Allah akan dimuliakan, kota dunia ini akan ditiadakan (ayat 5-6). Tema terhadap dua kota ini perlu menginspirasi cara kita hidup dalam dunia ini. Kedua, karena kepastian bahwa kebenaran akan menang. Orang yang memutarbalikkan kebenaran tidak akan terus demikian tetapi akan diperlakukan setimpal dengan kejahatannya (ayat 10-11). Ketiga, karena sekalipun orang-orang yang berpaut pada Allah dan setia memperjuangkan kebenaran harus mati, kelak mereka akan mengalami kebangkitan (ayat 19). Bagian ini adalah salah satu wahyu penting yang sedikit nabi saja menubuatkannya.

Pemaparan tentang berbagai hal yang berbeda tajam namun pasti akan terjadi di masa depan ini menjadi sumber kekuatan untuk umat Allah kini untuk menyanyi dan memuji Allah. Lirik-lirik nyanyian kita dan gairah hati menyenandungkan nyanyian tersebut tidak disebabkan oleh realitas dunia ini tetapi oleh realitas perbuatan-perbuatan besar Allah yang mewujud sempurna di masa depan.

Renungkan: Apakah yang keluar dari bibir Anda, keluh kesah, caci maki atau nyanyian kepastian iman?

(0.33) (2Kor 2:5) (sh: Disiplin terhadap jemaat yang berdosa. (Kamis, 03 September 1998))
Disiplin terhadap jemaat yang berdosa.

Di surat pertamanya, Paulus menegur jemaat yang membiarkan warganya yang berdosa (">1Kor. 5:4-7). Rupanya teguran itu membuat mereka mendisiplin orang berdosa itu dengan berlebihan. Jika ada saudara yang harus didisiplin, sebenarnya seluruh jemaat harus turut sedih dengannya (ayat 5:5" context="true">5). Disiplin yang terlalu berat menyebabkan yang bersangkutan merasa sedih, kecewa dan tersudut, yang akhirnya nekad meninggalkan imannya sama sekali (ayat 7b). Disiplin adalah tindakan kasih (ayat 8) yang bertujuan memurnikan, bukan untuk menghukum, sampai orang undur dari iman.

Peraturan tentang disiplin. Pada masa kini jemaat kita perlu meninjau sikap dan tata tertib pelaksanaan disiplin terhadap warganya yang hidup bertentangan dengan firman Tuhan. Seperti Yesus, kita perlu tegas, namun mengasihi dan mengampuni, bukan lunak yang pada intinya adalah kasih yang palsu, yang akhirnya membawa kerusakan besar. Peraturan tentang disiplin memang harus dibuat untuk dijalankan. Motif utamanya ialah agar Iblis tidak berhasil melaksanakan kejahatannya (ayat 11).

Renungan: Jika kasih Kristus berkobar di antara kita, tak mungkin kita membiarkan sesama kita tetap dalam dosanya atau hancur dalam kesedihan berkepanjangan.

Doa: Tuhan, ajar kami menerapkan hukum kasih-Mu.



TIP #07: Klik ikon untuk mendengarkan pasal yang sedang Anda tampilkan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA