Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 101 - 120 dari 587 ayat untuk kekuasaan (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.31) (1Ptr 4:14) (jerusalem: Roh kemuliaan) Sejumlah naskah menambah: dan kekuasaan
(0.31) (Why 2:28) (jerusalem: bintang timur) Bintang itu melambangkan kekuasaan, Bil 24:17; Yes 14:12, dan pemuliaan orang Kristen oleh Tuhan Yesus, Wah 22:16; bdk Wah 1:5+; Kis 2:36; Rom 1:4+.
(0.31) (Kel 3:13) (ende)

Umat Israel akan menanjakan siapakah namanja jang menampakkan diri kepada Musa. Adapun nama menundjukkan hakekat, sifat-sifat, kekuasaan dan tjara-bertindaknja seseorang (Lihat Kej 2:19 tjatatan; Kej 17:5 tjatatan). Djadi mereka ingin mengetahui, bukannja pertama-tama nama Tuhan sadja, melainkan: manakah sifat-utama Tuhan, betapa besar kekuasaanNja, siapakah Tuhan itu sebenarnja. Baru kalau ini diketahui, mereka akan berani mempertjajakan diri kepadaNja, dan menaati perintah-perintah Musa.

(0.31) (Luk 4:1) (ende: Penuh dengan Roh Kudus)

Jesus sebenarnja sudah selalu mempunjai Roh Allah sepenuhnja, jaitu seluruh kekuasaan Ilahi (ingatlah misalnja Luk 2:49), tetapi setjara tersembunji. Ketika Ia dipermandikan Ia seolah-olah dilantik dengan resmi oleh BapakNja untuk muntjul sebagai Mesias. Baru sedjak ketika itu Jesus menjatakan kekuasaan IlahiNja dimuka umum dengan sepenuhnja.

(0.31) (Ul 4:2) (full: JANGANLAH KAMU MENAMBAHI ... JANGANLAH KAMU MENGURANGI. )

Nas : Ul 4:2

Segala sesuatu yang bertentangan, melunakkan, atau mengubah Alkitab harus ditolak oleh mereka yang ikut Allah. Firman-Nya, Alkitab itu sendiri, adalah kekuasaan tertinggi kita dan penuntun terutama kepada kebenaran (Ul 12:32; Ams 30:6; Gal 3:15; Wahy 22:18-19;

lihat art. PENGILHAMAN DAN KEKUASAAN ALKITAB).

(0.31) (Yeh 1:3) (jerusalem: kekuasaan TUHAN meliputi dia) Harafiah: tangan TUHAN ada di atasnya. Ungkapan ini sering kali terdapat dalam kitab Yeh 3:22; 8:1; 33:22; 37:1; 40:1, dan artinya ialah: nabi masuk ekstase. Dalam sejumlah naskah Ibrani dan dalam terjemahan-terjemahan kuno ungkapan dalam Yeh 1:3 ini berbunyi: kekuasaan TUHAN meliputi aku. Dengan demikian Yeh 1:3 ini tersambung dengan Yeh 1:4 dst.
(0.31) (Mat 11:12) (jerusalem) Perkataan ini ditafsirkan dengan macam-macam cara. Boleh jadi artinya: 1) orang yang dengan kekerasan suci berusaha mendapat Kerajaan Allah, meskipun harus menyangkal dirinya dengan hebat dan keras; 2) orang yang dengan kehendak jahat berusaha menegakkan Kerajaan dengan kekerasan senjata (kaum Zelot); 3) kekuasaan-kekuasaan setani yang lalim atau para pendukungnya di bumi yang berusaha menghambat perluasan Kerajaan Allah. Ada juga yang menterjemahkan: Kerajaan Sorga membuka jalannya dengan kekerasan, artinya: dengan kekuasaannya kendati segala macam rintangan.
(0.27) (Mat 28:18) (jerusalem) Dalam wejangan Yesus yang terakhir ini serta dalam janji yang menyusul tersimpul perutusan Gereja rasuli. Yesus yang dimuliakan berkuasa baik di sorga maupun di bumi, Mat 6:10; bdk Yoh 17:2; Fili 2:10; Wah 12:1, dan kekuasaanNya itu tidak terbatas, Mat 7:29; Mat 9:6; Mat 21:23, dll. Kekuasaan itu diterimaNya dari Bapa, bdk Yoh 3:35+. Maka murid-murid memakai kekuasaan itu atas nama Yesus dengan membaptis dan mendidik orang Kristen. Perutusan mereka merangkum dunia semesta. Setelah keselamatan terlebih dahulu diberitakan kepada umat Israel sesuai dengan rencana Allah, Mat 10:5-7+; Mat 15:24, maka selanjutnya diberitakan kepada semua bangsa Mat 8:11; Mat 21:41; Mat 22:8-10; Mat 24:14,30 dst.; Mat 25:32; Mat 26:13; bdk Kis 1:8+; Kis 13:5+; Rom 1:16+.
(0.27) (Mat 8:29) (jerusalem: sebelum waktunya) Dengan menantikan penghakimannya kelak setan-setan mempunyai kebebasan terbatas untuk bekerja di dunia, Wah 9:5, terutama dengan merasuki orang, Mat 12:43-45+. Keadaan orang semacam itu sering disertai penyakit. Penyakit itu sendiri sebagai akibat dosa merupakan sebuah tanda kekuasaan setan yang lain, Luk 13:16. Maka pengusiran-pengusiran setan yang diceritakan Injil-injil kadang-kadang hanya pengusiran saja, bdk Mat 15:21-28 dsj; Mar 1:23-28 dsj; Luk 8:2, tetapi kerap berupa penyembuhan orang sakit juga, Mat 9:32-34; Mat 12:22-24 dsj; Mat 17:14-18 dsj; Luk 13:10-17. Dengan kekuasaanNya atas roh-roh jahat Yesus menghancurkan kekuasaan iblis, Mat 12:28 dsj; Luk 10:17-19; bdk Luk 4:6; Yoh 12:31+, dan memulai pemerintahan Mesias, yang janjinya yang khas ialah janji Roh Kudus, Yes 11:2; Yoe 3:1 dst. Manusia tidak mau mengerti hal itu, Mat 12:24-32, tetapi setan-setan baik-baik memahami duduknya perkara, Mat 9:29; Mar 1:24 dsj; Mar 3:11 dsj; Luk 4:41; Kis 16:16; Kis 19:15. Kekuasaan mengusir setan oleh Yesus diberikan juga kepada murid-muridNya bersama dengan kekuasaan menyembuhkan orang sakit, Mat 10:1 dsj; oleh karena kekuasaan terakhir ini bersangkutan dengan yang pertama, Mat 8:3+; Mat 4:24; Mat 8:16 dsj; Luk 13:32.
(0.27) (1Taw 18:1) (sh: Tuhan yang memberikan kemenangan (Kamis, 14 Februari 2002))
Tuhan yang memberikan kemenangan

Pasal ini menunjukkan karya dan penyertaan Tuhan dalam peluasan kerajaan Daud. Tuhan memberikan kemenangan demi kemenangan ke dalam tangan Daud. Bila kita melihat peta Palestina zaman itu, bagian ini memetakan kemenangan Daud ke segala penjuru sekitar Israel. Daud berhasil memperlebar sayap kekuasaannya, ke Barat Daya, Tenggara, Timur, bahkan jauh sampai ke Utara, dengan menaklukkan Gat (Filistin), Amalek, Moab, Amon, Aram. Kemenangan-kemenangan itu memaksa juga Zoba untuk mengakui kekuasaan Daud. Momen ini sedemikian penting dalam sejarah Israel, sebab saat itu, bangsa itu benar-benar berhasil menaklukkan musuh-musuhnya. Kemenangan-kemenangan tersebut menyatakan bahwa di bawah seorang pemimpin yang sungguh memuliakan Tuhan dan bertindak dalam pimpinan Tuhan, bangsa itu dengan mudah meraih janji-janji Tuhan.

Apakah prinsip sederhana: memuliakan dan menaati Tuhan membawa keberhasilan, lalu membuat Daud mengabaikan hal-hal seperti strategi perang, administrasi negara, dan berbagai prinsip ketatanegaraan lainnya? Tidak. Dia tidak saja maju memerangi dan menaklukkan, tetapi sesudah itu Daud menempatkan pasukan-pasukan pendudukan (ayat 6,13) dan mengambil tindakan yang melumpuhkan kekuatan militer musuh-musuhnya (ayat 4). Daud tidak saja berkonsentrasi pada peluasan wilayah kekuasaannya, tetapi juga memperhatikan dua hal prinsip dalam pengaturan kekuasaan itu. Pertama, tujuan kekuasaan itu, dan kedua bagaimana menata kekuasaan tersebut. Tujuan kekuasaan bagi Daud bukanlah memperkaya diri sendiri. Tetapi, menyadari bahwa dirinya adalah hamba Allah. Daud mempersembahkan kekayaannya untuk kelak membangun Bait Allah, dan Daud menegakkan keadilan dan kebenaran bagi seluruh bangsanya. Kekuasaan Daud berlangsung dalam pengaturan negara secara baik (ayat 14-17). Kerajaannya ditata ke dalam tiga departemen dengan dua panglima militer, dua staf administrasi dan empat orang imam.

Renungkan: Pernahkah Anda mendaftarkan keberhasilan-kegagalan Anda dalam kaitan dengan ketaatan Anda kepada Tuhan dan bagaimana Anda mengatur relasi-relasi Anda dengan sesama dan gaya hidup Anda?

(0.27) (Luk 20:1) (sh: Awas! Penyalahgunaan kekuasaan dalam Gereja. (Senin, 10 April 2000))
Awas! Penyalahgunaan kekuasaan dalam Gereja.

Tindakan pengusiran para pedagang dari rumah ibadah yang dilakukan oleh    Yesus membuka aib para imam kepala, ahli Taurat, serta para    pemuka bangsa Israel. Selama ini merekalah yang berkuasa atas    seluruh aktifitas dan penggunaan bait Allah. Karena itulah dalam    usahanya untuk memberikan serangan balasan, mereka mengajukan    pertanyaan: "Siapa yang memberimu kuasa untuk melakukan semua    itu?" (20:2) Menurut pandangan mereka Yesus tidak mempunyai    kekuasaan yang resmi. Jika Ia mengakui, maka mudah bagi mereka    untuk menangkap Yesus.

Pertanyaan mereka itu mengungkapkan konsep kekuasan mereka yang    salah, yaitu mereka lebih menghargai kekuasaan lembaga.    Pertanyaan yang ditujukan kepada Yesus seharusnya adalah:    "Apakah tindakan penyucian bait Allah secara moral dan rohani    benar?; dan "Apakah tindakan-Nya berdasarkan firman-Nya?"    (19:46; Yes. 56:7) Yesus menjawab mereka dengan sebuah    pertanyaan yang berhubungan dengan baptisan Yohanes. Karena    tidak mau memberikan jawaban yang sebenarnya, mereka mengatakan    tidak tahu (ayat 5-7). Sekarang jika benar mereka tidak mempunyai    kemampuan secara moral dan rohani untuk memutuskan perkara yang    sangat penting (baptisan Yohanes), berarti mereka tidak    mempunyai kualifikasi untuk memimpin. Namun ketidaktahuan mereka    hanyalah pura-pura, dan ini berarti mereka mengingkari secara    sengaja tugas suci sebagai pemuka agama yang resmi. Pertimbangan    mereka hanyalah untuk mempertahankan kedudukan dan kekuasaannya.    Agama hanya dijadikan kendaraan politik.

Yesus meresponi kepura-puraan mereka dengan sebuah perumpamaan    (ayat 9-19). Inti perumpamaan Yesus mengingatkan masyarakat Yahudi    bahwa pemimpin mereka mulai melakukan penyalahgunaan    kekuasaannya, dengan mengatakan bahwa penggarap yang diberikan    wewenang untuk mengolah tanah justru sepakat untuk    menyalahgunakan kekuasaannya demi mendapatkan kekuasaan yang    lebih tinggi dengan membunuh anak pemilik kebun anggur sendiri.

Renungkan: Wewenang yang kita miliki baik di dalam gereja    maupun dalam lembaga lain haruslah memberikan kita kebebasan    untuk menyatakan kebenaran berdasarkan firman-Nya. Jika tidak,    maka telah terjadi penyalahgunaan kekuasaan.

(0.27) (Kis 12:18) (sh: Akhir kehidupan seorang diktator (Kamis, 10 Juli 2003))
Akhir kehidupan seorang diktator

Kekuasaan ada batasnya. Selama hidup Herodes telah banyak menyebarkan ketakutan dan bencana ketimbang ketentraman dan kedamaian di dalam kerajaannya. Nyawa manusia begitu murah tidak ada harganya apa-apa. Pengawal-pengawal yang menjaga Petrus dibunuh karena Petrus lolos dari penjara. Semua orang harus takluk dan taat kepada sang raja. Bahkan ia diangkat ke atas melampaui tahta yang di dudukinya, karena rakyat menganggap bahwa suara Herodes adalah suara Allah. Tekanan bertubi-tubi membuat manusia tidak lagi mengenal batas. Membuat manusia tidak lagi peka membedakan kekuasaan Allah dan kekuasaan manusia, sehingga tidak lagi memiliki kesadaran tentang hal-hal yang boleh dilakukan dan hal-hal tidak boleh dilakukan. Kekuasaan dan sanjungan bertubi-tubi juga membuat manusia berada di tempat yang paling rawan. Herodes menjadi tidak hormat dan tunduk pada Allah. Justru ia ingin merebut wilayah dan kekuasan Allah. Apa yang terjadi? Seketika itu juga malaikat Tuhan menamparnya, dan akhirnya mati dimakan cacing-cacing. Itulah akhir kehidupan seorang diktator.

Besarnya kekuasaan atau pengaruh seseorang dalam gereja tidak akan pernah dapat membatasi kehadiran Allah. Herodes bisa mati, kebesaran manusia harus berakhir, tetapi firman Allah tetap tersebar dan bertumbuh di segala tempat. Firman Allah tidak akan berakhir. Kebesaran dan kejayaan manusia bisa berakhir. Tetapi kejayaan dan kekuasaan firman Allah akan terus bertumbuh, selalu baru, dan aktual.

Renungkan: Ketika Herodes menyebarkan bencana dan ketakutan, maka firman Allah menyebarkan damai dan cinta kasih kemana-mana tempat. Itulah sebuah kebenaran yang memberikan ketenangan hati bagi setiap orang yang di cengkeram oleh tirani dan kesewenangan.

(0.27) (Rm 1:4) (ende: Dilantik)

Dalam kebangkitanNja Jesus sebagai manusia dimuliakan, artinja setjara njata mendapat bagian dalam seluruh kemuliaan dan kekuasaan Ilahi, jang sudah dipunjaiNja masih sebagai Putera Allah dari kekal, tetapi tersembunji padaNja sudah dipunjaiNja sebagai Putera Allah dari kekal, tetapi tersembunji padaNja selama tubuhNja masih terikat pada hukum-hukum alam. Ia "dilantik" berarti bahwa Ia sebagai manusia pula mendapat kekuasaan Ilahi jang mutlak atas Keradjaan Allah, dan sebab itu Ia disebut "Tuhan kita". Tentang gelaran "Tuhan" itu batjalah Kata Pendahuluan II, fasal I, halaman 534 (tjetakan V 1968).

(0.27) (Yoh 5:47) (full: TIDAK PERCAYA AKAN APA YANG DITULISNYA. )

Nas : Yoh 5:47

Ayat ini penting dalam menetapkan pandangan Yesus Kristus terhadap Perjanjian Lama. Dia memang percaya bahwa Musa menulis Pentateukh. Pelajaran yang diperlukan orang Yahudi, dan yang masih kita perlukan dewasa ini, ialah: Jikalau seseorang tidak percaya pengilhaman dan kebenaran dari tulisan Perjanjian Lama, maka dia juga tidak akan percaya atau takluk kepada kekuasaan perkataan Yesus dan tulisan PB yang memberi kesaksian tentang-Nya

(lihat cat. --> Kis 24:14

[atau ref. Kis 24:14]

tentang pandangan Paulus mengenai PL;

lihat art. PENGILHAMAN DAN KEKUASAAN ALKITAB).

(0.27) (Mat 24:14) (jerusalem: di seluruh dunia) Dunia (oikumene) ialah dunia yang didiami, dunia Yunani-Romawi. Sebelum Israel dihukum perlulah Kabar yang Baik sudah diwartakan kepada seluruh orang Yahudi dikatakan kepada seluruh orang Yahudi di kawasan kekuasaan Roma, bdk Kis 1:8+; Rom 10:18. Kesaksian bagi semua bangsa pertama-tama mempersalahkan orang Yahudi yang tidak mau percaya, bdk Mat 10:18. Dalam kenyataannya pewartaan injil sudah sampai di semua pusat penting di wilayah kekuasaan Roma sebelum th. 70, bdk 1Tes 1:8; Rom 1:5,8; Kol 1:6,23
(0.27) (Luk 1:35) (jerusalem: menaungi engkau) Ungkapan ini mengingatkan apa yang dikatakan Perjanjian Lama tentang awan bercahaya yang merupakan tanda kehadiran Allah, bdk Kel 13:22; Kel 1:16; Kel 24:16; Kel 24:16, tetapi ia juga mengingatkan sayap-sayap burung yang melambangkan kekuasaan Allah yang melindungi, Maz 17:8; Maz 57:2; Maz 140:8, dan daya pencipta Allah, Kej 1:2. Bandingkan Luk 9:34 dsj. Dalam diperkandungkannya Yesus segalanya berasal dari kekuasaan Roh Kudus.
(0.25) (Kej 11:4) (ende)

Dahulu kala di Babilonia terdapat berbagai-bagai menara bertingkat, tempat, pemudjaan berhala, namanja "ziggurat"; menara-menara ini ketjuali mendjadi pusat keagamaan djuga merupakan lambang kesatuan dan kekuasaan politik sebuah kota atas daerah sekitarnja. Tiap kota-keradjaan menjembah dewanja sendiri. Tetapi pemudjaan ini terutama diabdikan kepada politik. Berhala-berhala saling bersaingan.

(0.25) (Kej 11:6) (ende)

Israel menganggap bangunan-bangunan ini gedjala-gedjala kesombongan, mengedjar dan menggalang kekuasaan duniawi dengan mengingkari Tuhan jang sedjati. Ketjuali itu merupakan lambang politeisme dunia kafir. Dalam fasal ini terbajangkan bagi pengarang menara-pemudjaan Babel jang tersohor bernama "Etemenanki".

(0.25) (Kej 19:25) (ende)

Daerah disebelah tenggara Laut Mati banjak gedjala-gedjalanja vulkanis,banjak pula djurang-djurangnja jang sangat dalam gempa bumi.

Laut Mati terletak 392 m. dibawah permukaan laut. Akan tetapi jang dianggap sebagai sebab bentjana ini terutama jalah Kekuasaan Jahwe, jang menjiksa dosa.

(0.25) (Kel 8:22) (ende)

Gosjen, tempat kediaman rakjat Hibrani, terletak disebelah timurlaut delta sungai Nil (Lihat Kej 46:34). Bahwa djustru daerah ini terluputkan dari bahala djelas-djelas menundjukkan, bahwa Jahwe Allah bangsa Hibranilah jang membuktikan kekuasaanNja dalam tanda jang mengagumkan ini.



TIP #24: Gunakan Studi Kamus untuk mempelajari dan menyelidiki segala aspek dari 20,000+ istilah/kata. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA