Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Orang menyudahi kegelapan, dan batu diselidikinya sampai sedalam-dalamnya, di dalam kekelaman dan kelam pekat.

mukaku merah karena menangis, dan bulu mataku ditudungi kelam pekat,

Dia yang menyingkapkan rahasia kegelapan, dan mendatangkan kelam pekat pada terang.

sebelum aku pergi, dan tidak kembali lagi, ke negeri yang gelap dan kelam pekat,

tidak ada kegelapan ataupun kelam kabut, di mana orang-orang yang melakukan kejahatan dapat bersembunyi.

Biarlah kegelapan dan kekelaman menuntut hari itu, awan-gemawan menudunginya, dan gerhana matahari mengejutkannya.

Pada waktu itu berkatalah Salomo: "TUHAN telah memutuskan untuk diam dalam kekelaman.

Apakah pintu gerbang maut tersingkap bagimu, atau pernahkah engkau melihat pintu gerbang kelam pekat?

Bukankah hari TUHAN itu kegelapan dan bukan terang, kelam kabut dan tidak bercahaya?

ke negeri yang gelap gulita, tempat yang kelam pekat dan kacau balau, di mana cahaya terang serupa dengan kegelapan."

Pada waktu itu berkatalah Salomo: "TUHAN telah menetapkan matahari di langit, tetapi Ia memutuskan untuk diam dalam kekelaman.

Adapun bangsa itu berdiri jauh-jauh, tetapi Musa pergi mendekati embun yang kelam di mana Allah ada.

Permuliakanlah TUHAN, Allahmu, sebelum Ia membuat hari menjadi gelap, sebelum kakimu tersandung di atas bukit-bukit yang diliputi senja, sementara kamu menanti-nantikan terang, tetapi Ia menjadikan hari kelam pekat dan mengubahnya menjadi gelap gulita.

(9-1) Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar.

Dia yang telah membuat bintang kartika dan bintang belantik, yang mengubah kekelaman menjadi pagi dan yang membuat siang gelap seperti malam; Dia yang memanggil air laut dan mencurahkannya ke atas permukaan bumi--TUHAN itulah nama-Nya.

sebab bukan karena kegelapan aku binasa, dan bukan juga karena mukaku ditutupi gelap gulita."

ketika Aku membuat awan menjadi pakaiannya dan kekelaman menjadi kain bedungnya;

Aku mengenakan pakaian kelam kepada langit dan menyelimutinya dengan kain kabung."

Ia menekukkan langit, lalu turun, kekelaman ada di bawah kaki-Nya.

Awan dan kekelaman ada sekeliling Dia, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.