Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 40 ayat untuk keledai (0.000 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (1Sam 9:3) (endetn: Beberapa)

diperbaiki. Tertulis: (keledai) itu".

(1.00) (2Taw 32:29) (endetn: keledai)

diperbaiki. Tertulis: "kota2".

(0.86) (1Sam 16:20) (endetn: lima buah)

diperbaiki menurut kiraan. Tertulis: "keledai".

(0.71) (Hak 15:16) (bis: tumpuk)

tumpuk: Dalam bahasa Ibrani kata ini bunyinya seperti "keledai".

(0.71) (Hak 10:4) (endetn: kota)

diperbaiki menurut terdjemahan2 kuno. Tertulis: "keledai".

(0.61) (Kej 16:12) (jerusalem: seperti keledai) Keturunan Ismael ialah bangsa Arab yang tinggal di padang gurun, yang bebas merdeka dan bertualang bagaikan keledai liar, Ayu 39:8-11.
(0.57) (Hak 15:16) (endetn: kuhadjar mereka seperti keledai)

diperbaiki menurut kiraan. Naskah Hibrani kurang djelas.

(0.57) (Kel 13:13) (jerusalem: mematahkan batang lehernya) Keledai adalah binatang haram yang tidak boleh dipersembahkan sebagai korban.
(0.57) (Hak 15:16) (jerusalem: bangsa keledai itu kuhajar) Terjemahan ini dikirakan saja. Naskah Ibrani kurang jelas.
(0.57) (Yer 48:6) (jerusalem: seperti keledai) Begitulah menurut terjemahan Yunani. Dalam naskah Ibrani tertulis: seperti Aroer.
(0.50) (Yer 48:6) (endetn: djadilah seperti keledai liar)

diperbaiki menurut terdjemahan Junani. Tertulis: djadilah (perempuan!) seperti 'Aro'er".

(0.43) (2Sam 19:26) (jerusalem: berkata kepadanya: Pelanailah...) Begitulah terbaca dalam terjemahan-terjemahan kuno. Dalam naskah Ibrani tertulis: berpikir dalam hatinya: "Baiklah aku menyuruh memelanai keledai bagiku".
(0.40) (Bil 22:28) (full: MEMBUKA MULUT KELEDAI ITU. )

Nas : Bil 22:28

PB menyatakan bahwa keledai itu "berbicara dengan suara manusia dan mencegah kebebalan nabi itu" (2Pet 2:16).

(0.36) (Kej 16:12) (ende)

Keturunan Ismael adalah suku-suku Arab, jang mengembara dipadang pasir, bagaikan keledai buas, dan selalu merupakan bahaja jang mengantjam suku-suku jang bertempat-kediaman tetap, karena perampokan-perampokan mereka.

(0.36) (Kel 13:13) (ende)

Kemudian keledai tidak digolongkan binatang-binatang jang halal, sehingga tidak boleh pula dikorbankan (Ima 11:3; 22:19; Bil 18:15). Hukum keras-keras melarang korban kanak-kanak (lihat Kej 22:13 tjatatan).

(0.36) (Hak 5:10) (ende)

Tiga golongan rakjat harus memudji, jakni: pemimpin (jang menunggang keledai putih), kaum terkemuka (jang duduk diatas permadani) dan rakjat djelata (jang berdjalan kaki) Sjuah adalah daerah kering di Arabia tengah.

(0.35) (2Taw 32:29) (jerusalem: mendirikan kota-kota) Ini barangkali perlu diperbaiki menjadi: ia mendapat keledai-keledai. Ini lebih sesuai dengan apa yang berikut
(0.29) (Ayb 11:12) (ende)

Djadi djuga Ijob harus mengerti pengadjaran deritanja dan ia tidak boleh berontak lawan Allah, melainkan baiklah ia mengakui dosa2nja dan minta ampun sadja.

Ayu 11:12b Terdjemahan bagian ini jang lain dengan memperbaiki naskah Hibrani setjara lain: tetapi manusia itu adalah tunas jang diperanakkan kuda belang; keledai liar melahirkan orang.

(0.29) (Hak 15:19) (jerusalem: Mata Air Penyeru) Ibraninya: Ayn Haqqore Ini berarti: mata air ayam hutan. Tetapi nama binatang itu dalam bahasa Ibrani berarti: yang memanggil-manggil (berseru). Begitu nama tempat itu dapat dijelaskan dengan ceritera tentang Simson yang berseru kepada Tuhan, Hak 15:18. Ceritera tentang Simson yang memukul orang Filistin dengan rahang (Ibraninya: lehi) keledai menjelaskan nama tempat: Ramat Lehi.
(0.24) (2Raj 24:18) (sh: Kebodohan pembawa kehancuran (Jumat, 21 Juli 2000))
Kebodohan pembawa kehancuran

Tahukah Anda arti pepatah 'keledai tidak akan jatuh di lubang yang sama'? Binatang sebodoh keledai diyakini tidak akan melakukan kesalahan yang sama karena ia dapat dan mau belajar dari kesalahan yang lampau. Manusia, sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling tinggi, mempunyai kepandaian jauh di atas keledai. Dengan kata lain seharusnya manusia tidak akan begitu mudah melakukan kesalahan karena ia dapat berpikir, menganalisa, bahkan mengevaluasi setiap tindakan yang akan dilakukan. Apalagi jika ia sudah dibekali dengan petunjuk dan nasihat.

Zedekia ternyata lebih bodoh dari keledai. Tentunya ia sudah melihat sebuah contoh hidup mengapa Allah menghukum Yoyakim, saudara kandungnya. Namun anehnya, ia mengulangi apa yang Yoyakim lakukan (19). Ketika, ia bersekongkol dengan Mesir dan bangsa-bangsa lainnya untuk menentang Babel, bukankah Allah sudah memberikan petunjuk dan nasihat untuk tidak melakukannya (Yer. 27:3-8; Yeh. 17:11-21). Contoh hidup dan petunjuk dari Allah sebenarnya merupakan bekal yang cukup bagi Zedekia untuk tidak melakukan kesalahan. Namun inilah kebodohan Zedekia yang melebihi keledai.

Akibatnya sebagai pribadi ia harus membayar dengan harga yang sangat mahal (7). Sebuah pemandangan yang tidak akan pernah ia lupakan selama ia hidup dan sebuah penghukuman yang sangat kejam hingga perlu untuk disebutkan secara khusus dalam kitab tentang raja-raja Israel dan Yehuda. Sebagai bangsa, Yehuda semakin terpuruk dan tersungkur (9-17). Yehuda sudah hancur-lebur. Kehidupan sosial, politik, dan ekonomi tidak mungkin dibangun lagi karena yang dibiarkan hidup bukan lagi orang lemah namun orang-orang miskin, itu pun hanya beberapa saja (12 bandingkan dengan 24:14). Kalau pun yang tersisa berhasrat bangkit dan mulai membangun dari kehidupan rohani mereka, itu juga tidak mungkin sebab para pemimpin rohani mereka juga dibunuh (18-21). Tidak ada yang tersisa. Tidak ada lagi yang berharga.

Renungkan: Bukankah kebodohan Zedekia adalah gambaran kebodohan manusia pada umumnya? Ia dapat dengan mudah ditemukan di sekitar kita atau mungkin dalam diri kita sendiri. Misalnya, tahu narkoba berbahaya tetapi mengapa peminatnya semakin meningkat? Mampukah kita memeranginya?



TIP #27: Arahkan mouse pada tautan ayat untuk menampilkan teks ayat dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA