Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 81 - 100 dari 243 ayat untuk kemurahan (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.38) (Yoh 9:3) (full: PEKERJAAN-PEKERJAAN ALLAH HARUS DINYATAKAN. )

Nas : Yoh 9:3

Di sini Yesus membetulkan pemahaman salah para murid bahwa setiap penyakit yang berat adalah akibat suatu dosa. Kadang-kadang penyakit disebabkan oleh dosa serius (Yoh 5:14), tetapi tidak selalu. Kadang-kadang penderitaan diizinkan Allah karena maksud ilahi, yaitu untuk menunjukkan kemurahan, kasih, dan kuasa Allah. Di dalam dunia sering kali orang yang tidak bersalah akan menderita sedangkan orang jahat tidak (bd. Mazm 73:1-14;

lihat art. PENDERITAAN ORANG BENAR).

(0.38) (Yoh 15:16) (full: PERGI DAN MENGHASILKAN BUAH. )

Nas : Yoh 15:16

Semua orang Kristen dipilih "dari dunia" (ayat Yoh 15:19) untuk "berbuah" (ayat Yoh 15:2,4-5,8). Berbuah ini menunjuk kepada

  1. (1) kebajikan-kebajikan rohani, seperti buah Roh yang disebutkan dalam Gal 5:22-23 -- kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri (bd. Ef 5:9; Kol 1:6; Ibr 12:11; Yak 3:18); dan
  2. (2) berusaha membawa orang kepada Kristus (Yoh 4:36; 12:24).
(0.38) (Rm 12:10) (full: HENDAKLAH KAMU SALING MENGASIHI. )

Nas : Rom 12:10

Semua orang yang beriman sungguh kepada Yesus Kristus harus mengasihi sesama saudara seiman (1Tes 4:9-10), dengan kasih sungguh-sungguh, penuh kemurahan, dan kelembutan. Kita harus ikut memperhatikan kesejahteraan, kebutuhan, dan keadaan rohani semua saudara seiman serta ikut merasa simpati dan menolong mereka di dalam kesusahan dan persoalan. Kita harus saling menghormati, menghargai sungguh-sungguh hal-hal yang baik dari sesama orang percaya

(lihat cat. --> Yoh 13:34;

lihat cat. --> Yoh 13:35).

[atau ref. Yoh 13:34-35]

(0.38) (2Kor 9:11) (full: DIPERKAYA DALAM SEGALA MACAM. )

Nas : 2Kor 9:11

Supaya kemurahan kita dapat terungkap keluar, maka hati kita harus diperkaya dengan kasih dan belas kasihan yang tulus bagi orang lain. Hal memberi diri kita ataupun harta milik kita mengakibatkan:

  1. (1) penyediaan kebutuhan bagi saudara-saudara kita yang lebih miskin,
  2. (2) pujian dan ucapan syukur bagi Allah (ayat 2Kor 9:12), dan
  3. (3) kasih yang timbal balik dari mereka yang menerima pertolongan kita (ayat 2Kor 9:14).
(0.38) (Yeh 44:10) (jerusalem: orang-orang Lewi) Orang-orang Lewi dahulu sering bertugas pada bukit-bukit pengorbanan. Ketika bukit-bukit pengorbanan itu dilenyapkan oleh raja Yosia, maka orang-orang Lewi itu tidak lagi mempunyai kedudukan dalam masyarakat. Dalam nafkahnya mereka bergantung pada kemurahan hati orang lain, Ula 12:12,18 dll, atau mereka mendapat suatu tugas pada bait Allah di Yerusalem, Ula 18:6-8 Nabi Yehezkiel meresmikan yang terakhir: Orang-orang Lewi mendapat suatu tugas rendahan pada bait Allah mengganti orang-orang asing yang dahulu diberi tugas itu tetapi sekarang dilarang bertugas.
(0.38) (2Kor 8:14) (jerusalem: kelebihan kamu) Paulus hanya mengajak orang-orang Korintus untuk memberi dari kelebihan, meskipun orang-orang Kristen di Makedonia yang sangat miskin memberi "melampaui kemampuan" mereka, 2Ko 8:2-3. Bdk Mar 12:41-44 dsj. Tetapi dengan menganjurkan teladan Kristus, 2Ko 8:9, Paulus diam-diam mendorong mereka untuk meniru kemurahan hati saudara-saudara di Makedonia
(0.35) (Rm 4:22) (full: DIPERHITUNGKAN KEPADANYA SEBAGAI KEBENARAN. )

Nas : Rom 4:22

Dalam ilustrasi Paulus mengenai pembenaran dalam pasal Rom 4:1-25, tidak pernah dikatakan bahwa kebenaran Allah atau kebenaran Kristus benar-benar diperhitungkan atau dipindahkan kepada orang percaya. Kita harus hati-hati untuk tidak menerangkan pembenaran dengan mengatakan bahwa itu sesuatu yang datang karena Kristus menaati hukum Taurat PL dan dipindahkan kepada orang percaya. Jikalau demikian, maka iman itu berbeda dari iman Abraham yang diperhitungkan sebagai kebenaran (ayat Rom 4:12) sehingga menghapuskan janji itu (ayat Rom 4:14), dan menjadikan keselamatan sebagai hasil dari jasa dan bukan hasil kasih karunia (ayat Rom 4:16). Paulus dengan tegas mengatakan bahwa pembenaran dan kebenaran diberikan "bukan karena hukum Taurat" (ayat Rom 4:13), melainkan melalui kemurahan, kasih karunia, kasih dan pengampunan Allah (ayat Rom 4:6-9), dan bahwa iman Abraham (yaitu, kepercayaannya, hubungan kasih sayang dengan Allah, dan keyakinan yang tidak goyah akan Allah dan janji-Nya) diperhitungkan sebagai kebenaran oleh kemurahan dan kasih karunia Allah (ayat Rom 4:16-22).

(0.35) (Rm 11:22) (full: KAMUPUN AKAN DIPOTONG JUGA. )

Nas : Rom 11:22

Paulus memberikan suatu peringatan yang penting kepada semua orang percaya bukan Israel, yaitu kepada semua gereja, persekutuan atau organisasi Kristen.

  1. 1) Ada kemungkinan yang mengerikan bahwa Allah "akan memotong" setiap orang, pelayanan, gereja atau kelompok gereja, jikalau mereka tidak "tetap dalam kemurahan-Nya" dan di dalam iman rasuli PB dan patokan-patokan kebenaran (ayat Rom 11:20).
  2. 2) Jikalau Allah tidak menyayangkan Israel, Dia juga tidak akan menyayangkan suatu gereja atau persekutuan tertentu (ayat Rom 11:21), jikalau mereka menolak jalan Allah dan mengikuti jalan dunia

    (lihat cat. --> Rom 12:2).

    [atau ref. Rom 12:2]

    Oleh karena itu, semua gereja Kristen hendaknya "takut" (ayat Rom 11:20) dengan "perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya" (ayat Rom 11:22) dan berusaha sebaik-baiknya untuk tetap di dalam iman dan kelakuan rasuli PB. Tidak ada gereja atau pelayanan Kristen yang dapat beranggapan dengan keyakinan bahwa ia tidak akan pernah jatuh di bawah hukuman Allah. "Allah tidak pernah pilih kasih" (Rom 2:11; juga

    lihat cat. --> Wahy 2:2;

    lihat cat. --> Wahy 2:4 dst. catatan-catatan s/d Wahy 3:22

    lihat cat. --> Wahy 3:22)

    [atau ref. Wahy 2:1-3:22]

    dengan gereja atau dengan perseorangan.
(0.35) (Rm 12:8) (full: MENASIHATI ... MEMBAGI-BAGIKAN ... MEMBERI PIMPINAN ... MENUNJUKKAN KEMURAHAN. )

Nas : Rom 12:8

Teks :
  1. 1) "Menasihati" adalah kerinduan, kemampuan, dan kuasa yang diberi Allah untuk memberitakan Firman Allah sedemikian rupa sehingga menyentuh hati, hati nurani, dan kehendak para pendengar, membangkitkan iman, dan menghasilkan penyerahan yang lebih mendalam kepada Kristus dan pemisahan yang lebih menyeluruh dari dunia (lih. Kis 11:23; 14:22; 15:30-32; Kis 16:40; 1Kor 14:3; 1Tes 5:14-22; Ibr 10:24-25).
  2. 2) "Membagi-bagikan" adalah kerinduan, kemampuan, dan kuasa yang diberi Allah untuk memberikan dengan leluasa dari harta pribadi kepada kebutuhan pekerjaan Allah atau umat Allah karena kita memiliki lebih dari keperluan pokok untuk hidup (2Kor 8:1-8; Ef 4:28).
  3. 3) "Memberi pimpinan" adalah kerinduan, kemampuan, dan kuasa yang diberi Allah untuk menuntun dan menilik berbagai kegiatan gereja untuk kesejahteraan rohani seluruh jemaat (Ef 4:11-12; 1Tim 3:1-7; Ibr 13:7,17,24;

    lihat art. KARUNIA-KARUNIA PELAYANAN GEREJA).

  4. 4) "Menunjukkan kemurahan" adalah kerinduan, kemampuan, dan kuasa yang diberi Allah untuk menolong dan menghibur mereka yang dalam keperluan dan kesusahan (bd. Ef 2:4).
(0.35) (Kel 40:34) (sh: Menghormati kekudusan Tuhan. (Selasa, 30 September 1997))
Menghormati kekudusan Tuhan.

Apabila awan lambang kehadiran Tuhan berada di atas kemah suci, orang Israel tidak berani menghampiri kemah itu untuk beribadah. Mereka baru berani beribadah ketika awan itu terangkat (ayat 34-37). Sebenarnya awan itu adalah tanda kemurahan Allah yang berkenan menyertai umat-Nya. Namun Israel tahu bahwa kemurahan dan kebaikan Allah, bukan untuk dijadikan alasan bagi sikap yang sembarangan di hadapan Tuhan. Seperti Musa yang diajar Tuhan untuk melepaskan kasutnya di hadapan Allah, kita pun harus hidup gentar dan takut di hadapan Tuhan.

Tuhan hadir. Umat Tuhan telah mengerjakan tugas mereka, kini Tuhan mengerjakan bagian-Nya. Dengan tiang awan di siang hari dan tiang api di malam hari, Ia hadir. Bukankah sering kita mengabaikan tempat-tempat ibadah kita seolah bangunan buatan tangan manusia semata? Sering pula kita membayangkan Allah sebagai Allah yang abstrak dan jauh, tidak bersentuhan dengan kehidupan sehari-hari kita. Ternyata Tuhan dekat. Tuhan hadir di dalam kemah yang di dalamnya Ia ingin kita beribadah, berjumpa Dia!

Renungkan: Bila hati kita terang, mata kita akan mampu melihat kehadiran Allah dalam keseharian kita.

Doa: Tolong kami menghormati kekudusan-Mu, Bapa!

(0.35) (Ul 15:1) (sh: Pembebasan (Minggu, 18 Mei 2003))
Pembebasan

Pada Tahun Sabat berbagai tindakan pembebasan harus umat lakukan. Pertama, penghapusan utang. Kedua, pembebasan para budak. Dengan bertindak demikian, umat turut serta di dalam mewujudkan kemurahan Allah. Murah hati (ayat 6-8), memancarkan kesadaran akan kemurahan Allah yang lebih dulu telah memberkati umat dengan limpah. Kebaikan membebaskan orang yang memperhamba diri sebab ketidakberdayaan memancarkan kesadaran bahwa Allah adalah Pembebas yang telah memberi kebebasan dengan melimpah (ayat 15). Pengakuan bahwa Allah adalah sumber segala berkat juga dinyatakan dalam korban sulung (ayat 19-23).

Dalam sejarah manusia, mungkin tidak pernah ada zaman seperti zaman ini dimana berbagai kebaikan bendawi dapat kita nikmati berkat kemajuan teknologi, komunikasi, dlsb. Adalah kenyataan getir bahwa justru di zaman yang semakmur ini juga tengah terjadi cabikan besar antara kaum berpunya dan kaum papa. Ketidakpedulian terhadap sesama selalu seiring dengan keserakahan, yang pada intinya adalah penyembahan berhala materi. Orang Kristen selayaknya berbeda. Bertuhankan Allah, bukan benda, orang Kristen tidak saja tahu menikmati segala berkat Allah, tetapi juga tahu bersyukur kepada sang Pemilik berkat. Tidak terbelenggu oleh benda, orang Kristen tahu menghargai dan mengasihi manusia dan menempatkan benda di kedudukan semestinya.

Renungkan: Karena Allah sendiri telah memberikan buah hati-Nya sendiri demi keselamatan kita, kita sepatutnya berpola hidup melepas bukan merebut.

Bacaan Untuk Minggu Paskah 5

Kisah Para Rasul 9:26-31; 1Yohanes 3:18-24; Yohanes 15:1-8; Mazmur 22:25-31

Lagu: Kidung Jemaat 288

(0.35) (2Sam 24:1) (sh: Pendaftaran Rakyat. (Rabu, 22 Juli 1998))
Pendaftaran Rakyat.

Selaku seorang raja, Daud telah meraih banyak sukses. Semua itu merupakan kemurahan hati Tuhan semata. Patutlah Daud bersyukur pada Tuhan dengan segala kerendahan hati. Tapi, agaknya Tuhan mulai melihat kesombongan terselip di dasar hati Daud, bangga bisa memimpin bangsa besar dan kuat, juga banyak berprestasi besar. Akhirnya Tuhan menyuruh Daud (21:1">1Taw. 21:1, 'melalui iblis'), agar melakukan pendaftaran atas rakyat Israel. Daud yang sudah bergaul dengan Tuhan begitu lama, seharusnya sudah mengenal baik sifat Tuhan, bahwa perintah-Nya itu hanya bersifat menguji hati Daud. Tapi sayang Daud kurang peka, sehingga segera melaksanakan pekerjaan besar yang lama menelan banyak dana.

Hukuman dan penyesalan. Dosa Daud mendatangkan hukuman Tuhan berupa penyakit sampar yang membinasakan ribuan jiwa rakyat. Ketika Daud menyesal, serta bersedia menanggung segala akibat dosanya, Tuhan sudah lebih dahulu menyesal, bahwa terpaksa harus mendatangkan malapetaka itu. Kesucian dan kasih-Nya memang sering tampak sekaligus dalam hidup ini karena keduanya selaras tak terpisahkan dalam diri Tuhan.

Doa: Tuhan beri hamba-Mu kerendahan hati pada saat hidup berhasil; untuk senantiasa melihat pada kemurahan-Mu semata.

(0.35) (Ezr 9:10) (sh: Nikah campur adalah perbuatan dosa di hadapan Allah (Senin, 13 Desember 1999))
Nikah campur adalah perbuatan dosa di hadapan Allah

Pernikahan adalah bentuk hubungan yang terpenting dan paling berpengaruh dalam kehidupan antarmanusia. Alkitab menjadikan hubungan nikah sebagai gambaran hubungan Allah dan umat-Nya yang timbal balik. Tuhan Allah melarang pernikahan campur dilakukan umat-Nya, supaya di dalam keluarga terpelihara kemurnian iman dalam satu dasar iman yang teguh. Tetapi umat melakukan hal yang bertolak belakang dengan yang Allah perintahkan bagi mereka. Selama berada di pembuangan Allah tidak meninggalkan umat, tetapi ketika kembali ke Yerusalem umat melakukan pernikahan campur.

Bergantung pada kemurahan Allah. Bila terlanjur nikah campur, apa yang harus dilakukan? Ezra menyadari keseriusan umat menyadari kesalahan tersebut. Mereka mengakui dan memohon belas kasihan Tuhan. Tuhan akan mengampuni dan mengubah hal yang salah itu. Tetapi untuk memperbaiki dibutuhkan usaha maksimal dan proses yang panjang. Janganlah mengulang dosa yang sama, meskipun tersedia pengampunan Allah.

Renungkan: Pengampunan disediakan bukan supaya kita bebas melakukan dosa, tetapi supaya menyadari bahwa pengampunan adalah kemurahan Allah.

(0.35) (Mzm 43:1) (sh: Mohon keadilan pada Allah. (Selasa, 16 Desember 1997))
Mohon keadilan pada Allah.

Orang beriman diminta untuk memancarkan kasih dan kemurahan yang Allah berikan kepada-Nya. Orang beriman akan berespons lain terhadap orang yang berbuat jahat. Kasih dan kemurahan yang dipancarkan orang beriman tidak membuatnya kebal terhadap berbagai luka akibat penderitaan dan kejahatan. Panggilan untuk mengampuni tidak membuat keinginan agar keadilan ditegakkan, lenyap dari hati orang beriman.

Iman dan perilaku sosial. Menjaga diri terhadap kejahatan, menyikapi orang yang kejahatannya membuat kita menderita adalah hal yang sangat sulit. Sebagai manusia yang diciptakan Tuhan dengan kapasitas sosial, kita memerlukan sesama saudara seiman yang dapat saling menguatkan. Gereja Tuhan harus dapat berfungsi sebagai kesatuan yang di dalamnya orang secara riil saling menerima sebagai suatu keluarga iman. Hanya di dalam konteks persekutuan yang mampu menjadi suatu masyarakat baru itulah orang beriman dapat menangkal kejahatan di dalam masyarakat lama yang penuh dosa ini.

Renungkan: Karena Allah kasih dan adil, Kristen tidak membalas kejahatan tetapi mengampuni dan memohon Tuhan menegakkan keadilan-Nya.

Doa: Kristus, Engkaulah harapan jiwaku dalam suka duka.

(0.35) (Mzm 81:1) (sh: Menyanyikan kebaikan Tuhan. (Kamis, 20 Agustus 1998))
Menyanyikan kebaikan Tuhan.

Hati yang bersukacita dan gembira dalam kehidupan, menjadi keinginan setiap orang. Namun kesukaan, ungkapan nyanyian rohani dan puji-pujian adalah kualitas hidup umat yang ada dalam hubungan akrab dengan Allah. Di dalam Roh kita dimampukan berdoa, memuji Tuhan dengan benar. Kita miskin dalam puji-pujian bila hati kita beku terhadap keindahan dan mukjijat Tuhan. Bila kebaikan dan pertolongan Tuhan, tak terhitung jumlahnya atas hidup kita masing-masing, dosalah membuat kita tak mampu mensyukurinya.

Doa yang terlambat. Tujuan Asaf menyanyikan pujian tersebut adalah untuk mengingat-ingat karya penyelamatan Tuhan guna konteks penyelamatan Israel saat itu. Sayang Israel terlalu lambat meresponi Tuhan. Memang Tuhan Allah panjang sabar dan kemurahan-Nya kekal. Namun keadaan Israel yang berkeras hati membuat mereka menempatkan diri di luar jangkauan kesabaran dan kemurahan Tuhan itu. Dalam tugas kita menyaksikan Injil dan menyuarakan kebenaran pun kita harus tegas memberikan peringatan. Kasih karunia Tuhan bukan untuk dipermainkan!

Renungkan: Kristen, beritakan terus kebenaran tentang Injil, keadilan, kekudusan. Teguhkan hati untuk juga menyuarakan ancaman hukuman ilahi!

Doa: Bangkitkanlah di antara umatMu orang-orang yang berbicara vokal tentang kebenaran.

(0.35) (Yes 10:20) (sh: Kemurahan Allah. (Rabu, 30 September 1998))
Kemurahan Allah.

Tuhan menghukum umat-Nya bukan supaya umat itu binasa, tetapi untuk membuka mata mereka agar melihat pengharapan baru yang Tuhan sendiri sediakan. Karena itu, masa penghukuman akan berakhir dan diganti dengan keselamatan (ayat 20-24). Sisa Israel yang akan selamat itu, bukanlah akibat ketangguhan umat melawan serbuan Asyur, tetapi semata-mata karena Allah sendiri menghendakinya (ayat " context="true" vsf="TB">25-27a). Kancah politik yang berlangsung waktu itu dikontrol oleh Allah untuk tujuan-Nya (ayat 10:32-34" context="true">32-34).

Pertobatan adalah bagian dari keselamatan. Keselamatan bukan hanya hal luput dari pembinasaan, tetapi juga termasuk perubahan sikap. Perubahan sikap dalam kehidupan sisa umat adalah mutlak menjadi salah satu ciri keselamatan. Sisa yang diselamatkan akan mengalami perubahan, yaitu sikap yang tadinya berharap kepada manusia menjadi sikap yang berharap hanya kepada Tuhan Yang Mahakuasa (ayat 20-21). Hal itu akan menjadi kekuatan bagi umat ketika mengalami pukulan dari Asyur (ayat 24).

Renungkan: Sebagai umat yang telah diselamatkan oleh pengampunan Allah melalui kematian dan kebangkitan Kristus, adakah pembaharuan hidup dan pertobatan menjadi ciri kehidupan kita?

(0.35) (Rm 11:11) (sh: Kecemburuan yang menantang pertobatan. (Rabu, 10 Juni 1998))
Kecemburuan yang menantang pertobatan.

Ketidakpercayaan dan ketidaktaatan Israel telah membawa keselamatan bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi supaya Israel cemburu (ayat 11). Inilah bukti bahwa Allah tidak membuang umat-Nya. Ia tetap memperhatikan mereka. Kecemburuan yang dibangkitkan ini bertujuan untuk keselamatan (ayat 14). Orang-orang Yahudi cemburu ketika melihat berkat-berkat dilimpahkan kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi yang tidak layak (Kis. 13:45). Demikianlah kasih serta kemurahan Allah yang dilimpahkan kepada kita seyogyanya membuat orang-orang menolak keselamatan sadar dan bertobat.

Gambaran pohon Zaitun. Pohon zaitun menggambarkan berkat-berkat dan hak-hak istimewa Israel atas janji Allah. Daunnya yang selalu hijau menggambarkan perjanjian yang kekal yang telah dibuat oleh Allah dengan Abraham yang tak pernah gagal. Kenyataan menunjukkan bahwa ada cabang-cabang yang dipatahkan (ayat 20),. sebagai akibat pelanggaran (ketidakpercayaan) mereka. Meskipun Israel menjadi bangsa pilihan Allah, namun Allah tidak menyayangkan mereka (ayat 21). Inilah peringatan bagi kita agar sungguh-sungguh menghayati kemurahan-Nya sehingga tidak lengah (sembrono) dalam mengemban status sebagai umat pilihan Allah dalam Kristus.

Doa: Mampukan kami untuk menjadi saluran berkat bagi orang lain sebagai umat pilihan-Mu yang Engkau berkati.

(0.35) (2Kor 4:1) (sh: Menyampaikan firman secara murni. (Senin, 07 September 1998))
Menyampaikan firman secara murni.

Kerap kali hal itu amat sulit dilaksanakan. Kita sering merasakan adanya kesenjangan antara si pembawa firman dengan dunia. Ada yang membawakan firman dari bagian yang telah dipilihnya, agar menyenangkan pendengarnya. Bagian yang menyorot dosa, misalnya, disampaikan secara samar-samar. Rasul Paulus tidak mau berbuat demikian (ayat 2), sebab ia telah merasakan kemurahan Allah untuk dirinya dan dilayakkan untuk melayani (ayat 1). Karena ia sangat bergantung pada kemurahan Allah (ayat 1), menolak motivasi dan perilaku tidak murni (ayat 2), dan jernih menyampaikan firman (ayat 3), maka ia memiliki keberanian nurani.

Mengapa terjadi pengerasan hati? Injil keselamatan yang disampaikan Paulus ternyata tidak selalu mendapat sambutan, karena hati sebagian pendengarnya dibekukan oleh ilah zaman (ayat 4 = Iblis). Cengkeraman Iblis makin kuat dan dalam, sebab orang itu tak mau percaya pada Injil. Dalam zaman kemajuan ini banyak hati yang dibekukan oleh kesenangan dunia, kekayaan, persaingan bisnis, kekuasaan dan lain-lain. Hanya terang Kristuslah yang mampu menembus hati yang demikian sampai relung terdalam.

Renungkan: Manusia buta dan terpuruk, duduk dalam gelap dan tak mampu melihat cahaya surga kecuali anugerah dengan keadilan datang menjadi penolongnya (Bonaventura).

Doakan: Tuhan bukakanlah bagi yang telah beku hati terhadap Firman.

(0.32) (Mi 6:1) (sh: Apa yang Allah tuntut? (Selasa, 19 Desember 2000))
Apa yang Allah tuntut?

Mikha menggambarkan gunung-gunung Israel, saksi-saksi abadi sejarah penebusan umat Allah, sebagai hakim-hakim yang akan mendengarkan pengaduan Allah melawan Israel. Pertanyaan Allah kepada umat-Nya (3) dapat diungkapkan ulang sebagai berikut: `apa yang telah Kulakukan kepadamu sehingga membuat engkau lelah dan bosan untuk taat kepada-Ku?' Apakah berhubungan dengan Allah membuahkan beban berat bagi umat-Nya? Bukankah berhubungan dengan Allah akan mengangkat seluruh beban umat-Nya sebab Ia yang membebaskan, membimbing, melindungi, dan mengajar umat-Nya? Itulah yang dilakukan Allah terhadap Israel. Allah telah menebus Israel dari tanah perbudakan. Ia telah memberikan kepada mereka pemimpin besar seperti Musa, Harun, dan Miryam. Ia juga telah melindungi mereka dari serangan musuh-musuhnya dan menuntun mereka melewati padang belantara menuju tanah perjanjian (4-5).

Apa yang Allah tuntut dari umat-Nya? Mikha, berperan sebagai Israel, menggunakan sebuah sindiran untuk menyimpulkan apa yang Israel rela lakukan bagi-Nya yaitu korban bakaran, ribuan domba jantan, bahkan seperti pengikut agama-agama kafir mereka rela mempersembahkan anak-anak sulung mereka (6-7). Israel meresponi kasih Allah dengan melakukan agama lahiriah dan ritual agama yang kosong. Allah sudah memberitahukan kepada umat-Nya apa yang baik yang Ia kehendaki, yaitu berlaku adil, mencintai kemurahan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allah (8). Tiga kebajikan Illahi ini bukan suatu spekulasi atau filosofis belaka namun merupakan nilai-nilai moral yang praktis.

Tuntutan Allah bagi Kristen masih sama. Dia menginginkan kita meresponi kesetiaan-Nya dengan melakukan 3 kebajikan Illahi tadi. Berlaku adil meliputi keadilan dalam berhubungan dengan sesama. Mencintai kemurahan adalah kebajikan yang memotivasi seseorang untuk memperhatikan kebutuhan orang lain dan menolongnya. Kerendahan hati di hadapan-Nya berarti senantiasa responsif terhadap Allah, menyerahkan kehendaknya dengan sukacita di bawah kehendak Allah. Kebajikan Illahi ini menetapkan batas-batas kehidupan Kristen.

Renungkan: Kita tidak dapat bersimpati terhadap orang lain hingga mengorbankan keadilan ataupun kehendak-Nya. Kita tidak dapat menuntut keadilan hingga tidak ada ruang bagi kemurahan dan perhatian.

(0.31) (Kel 28:1) (ende)

Disini kita menjaksikan timbulnja imamat jang baru, berlainan dengan fungsi imamat dalam masjarakat suku-suku. Dalam masjarakat itu biasanja kepala suku atau orang jang paling tualah jang bertindak selaku wakil masjarakat, menghadap Tuhan atas namanja, dan mempersembahkan korban. Kesatuan religieus Israel jang baru, mengatasi perbatasan suku-suku, dan membutuhkan lembaga imamat jang mewakili kesatuan tersebut dalam tempat sutji milik seluruh umat.

Selain itu Israel memang bukan masjarakat atau persekutuan kodrati semata-mata, tetapi umat jang terkumpulkan karena Perwahjuan dan Rahmat Jahwe sendiri mendjadi Bangsa jang sutji (lihat: Kel 19:6 tjatatan). Maka dari itu imamat baru ini pula tertanda Rahmat kemurahan tuhan. Mereka sendiri, jang mewakili Bangsa terpilih dihadirat Tuhan, merupakan golongan jang terpilih oleh Tuhan sendiri. Tugas kewadjiban mereka berdasarkan panggilan Tuhan. Oleh karena itu mereka djuga dinobatkan mendjadi imam, artinja: pribadi dan hidup mereka seutuhnja disutjikan kepada Tuhan dan disendirikan dari apapun jang bersifat profan. Ini ternjata pula dari pakaian mereka jang sangat chas.



TIP #07: Klik ikon untuk mendengarkan pasal yang sedang Anda tampilkan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA