Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 61 - 80 dari 1007 ayat untuk melakukan (0.000 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.28) (Am 3:7) (full: TANPA MENYATAKAN KEPUTUSAN-NYA. )

Nas : Am 3:7-8

Tuhan tidak melakukan apa-apa berhubungan dengan umat-Nya Israel tanpa lebih dahulu menyatakan rencana-Nya kepada para nabi. Ketika Allah berbuat itu, mereka terdorong untuk bernubuat dan memperingatkan umat itu akan ancaman hukuman Allah.

(0.28) (Luk 6:46) (full: TIDAK MELAKUKAN APA YANG AKU KATAKAN. )

Nas : Luk 6:46

Lihat cat. --> Mat 7:21.

[atau ref. Mat 7:21]

(0.28) (Luk 17:2) (full: BATU KILANGAN DIIKATKAN PADA LEHERNYA. )

Nas : Luk 17:2

Menyebabkan seorang berbuat dosa karena teladan, sikap, atau kelalaian kita akan mengakibatkan hukuman yang begitu berat sehingga kematian sebelum melakukan dosa itu dianggap lebih baik

(lihat cat. --> Mat 18:6).

[atau ref. Mat 18:6]

(0.28) (1Kor 6:12) (full: SEGALA SESUATU HALAL BAGIKU. )

Nas : 1Kor 6:12

Jelas sekali bahwa pernyataan ini merupakan sebuah kutipan dari pandangan teologis para penentang Paulus. Mereka menyangka bahwa mereka berhak untuk melakukan apa saja yang mereka inginkan.

(0.28) (Flp 4:13) (full: SEGALA PERKARA DAPAT KUTANGGUNG DI DALAM DIA. )

Nas : Fili 4:13

Kuasa dan kasih karunia Kristus berada pada orang percaya untuk memungkinkan mereka melakukan segala sesuatu yang Ia minta mereka lakukan

(lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).

(0.28) (Rut 3:10) (jerusalem: yang pertama kali itu) Rut melakukan dua perbuatan kasih kepada keluarga; yang pertama ialah menemani ibu mertuanya ke tanah Israel, Rut 2:11, dan yang kedua ialah menjamin keturunan bagi suaminya yang meninggal, yaitu dengan mengajak Boas supaya ia memperisteri Rut.
(0.28) (1Sam 14:47) (jerusalem) Ini sebuah ringkasan pemerintahan Saul yang mirip dengan yang tercantum dalam 1Sa 7:13-15 (Samuel), dan 2Sa 8 (Daud). Bdk juga 2Sa 3:2-5; 5:13-16; 20:23-26.
(0.28) (1Raj 21:9) (jerusalem: Maklumkanlah puasa... rakyat) Di masa bencana puasa dan doa umum dibebankan, Hak 20:26; Yoe 1:14; 2:15, dll untuk mendamaikan Tuhan dan menebus kesalahan yang membangkitkan kemurkaanNya. Suatu bencana yang menimpa bangsa di waktu itu (mungkin kelaparan) dimanfaatkan permaisuri Izebel untuk melakukan niat buruknya.
(0.28) (2Taw 29:6) (jerusalem: Mereka melakukan apa yang jahat) Ayat-ayat berikutnya berupa suatu pengakuan dosa umum, tidak ubahnya dengan yang tercantum dalam Dan 9:4-19; Bar 1:15-3; 8; lihat juga Rat 5 dan Yer 3:22-25.
(0.28) (2Taw 30:17) (jerusalem: bagi setiap orang yang tidak dapat menguduskannya) Pada dirinya orang yang membawa binatang korban sendirilah yang menyembelihnya, Ima 1:5; 3:2,8,16 dll. Tetapi mana kala orang itu dalam keadaan najis atau pada waktu korban besar-besaran dipersembahkan, Yer 44:11, maka orang-orang Lewi melakukan penyembelihan itu.
(0.28) (Ayb 15:35) (jerusalem: Mereka...) Bdk Yes 59:4; Maz 7:15; Ayu 4:8; 5:6; Ams 22:8; Gal 6:8. Jadi rumus ini merupakan suatu prinsip umum: Orang yang melakukan kejahatan tidak dapat tertimpa kejahatannya sendiri, bdk Est 7:9+.
(0.28) (Ayb 35:4) (jerusalem: memberi jawab) Elihu dalam uraian ini Ayu 35:5-16 menanggapi terutama keterangan-keterangan Ayub yang menuduh Allah bahwa tidak mengganjari perbuatan manusia dengan setimpal dan berlaku seolah-olah tidak peduli apakah manusia melakukan yang baik atau yang jahat. Bdk Ayu 7:20; 9:22.
(0.28) (Mzm 7:3) (jerusalem: jika aku) Maz 4-6 berupa semacam sumpah. Penulis menegaskan bahwa ia sekali-kali tidak melakukan apa yang dituduhkan musuh kepadanya. Sekiranya ia berbuat demikian, baiklah ia dihukum dan dibalas sesuai dengan hukum pembalasan, bdk Kel 21:23 dst+.
(0.28) (Hos 10:11) (jerusalem) Ayat-ayat ini berkata tentang rencana Allah mengenai Efraim: Kepadanya dipercayakan suatu tugas( yang ibaratnya ialah mengolah tanah dan menabur, Hos 10:11). Tugas itu ialah menegakkan keadilan dan kasih setia, bdk Hos 2:18+, dengan "mencari TUHAN", Tetapi Efraim justru melakukan lawannya.
(0.28) (Mat 6:1) (jerusalem: kewajiban agamamu) Harafiah: kebenaranmu (var: sedekahmu), ialah melakukan pekerjaan baik yang membenarkan manusia di hadapan Allah. Pekerjaan baik yang paling penting menurut pandangan Yahudi ialah: sedekah (Mat 6:2-4) sembahyang, (Mat 6:5-6), dan puasa (Mat 6:16-18)
(0.28) (Ams 4:15) (sh: Dua tema besar (Selasa, 27 Juli 1999))
Dua tema besar

Peringatan bagi orang yang berjalan di jalan orang fasik dan berkat bagi yang berjalan di jalan benar merupakan dua tema besar dalam kitab Amsal.

Peringatan terhadap orang fasik. Siapakah orang fasik sehingga penulis Amsal memberikan peringatan keras tentang kelakuan mereka? Pengaruh buruk apakah yang dapat merasuki kita? Orang fasik mempertunjukkan sikap jahat dan tak pernah melakukan perbuatan baik. Mereka seolah berperilaku paling benar. Singkatnya, hati mereka dipenuhi oleh kelaliman dan tipu muslihat belaka, selalu mereka-rekakan yang jahat dan merugikan orang lain. Mereka bersorak apabila melihat orang lain menderita.

Berkat bagi orang benar. Orang benar akan melakukan perbuatan-perbuatan yang benar dan tidak menyimpang dari jalan Tuhan. Dengan demikian sepanjang hidupnya, akan terpancar cahaya terang karena ia melakukan kebenaran. Dari hidupnya mengalir kemurnian hati, kasih, kebenaran, keadilan, dan kejujuran. Ia tidak suka melakukan yang jahat, serong, dan munafik. Janji berkat tersedia bagi orang benar.

Renungkan: Hanya ada dua macam orang: orang fasik dan orang benar. Jalan manakah yang Anda tempuh, jalan orang fasik atau jalan orang benar?

(0.28) (Luk 6:27) (sh: Kasih yang melampaui (Minggu, 18 Januari 2004))
Kasih yang melampaui

Seorang wanita korban kemelut di Timtim (=Timor Leste) mengatakan bahwa ia mengampuni orang-orang yang pernah menganiaya dan memperkosa dia. Mengapa ia mampu melakukan itu? Karena kasih ilahi yang melampaui kodrat manusia itu yang memampukannya.

Teks hari ini menuntut orang Kristen untuk menyatakan kasih kepada sesama mereka, termasuk kepada mereka yang mungkin lebih pantas disebut musuh. Orang Kristen harus mengasihi dan mengampuni bahkan melampaui semua itu menyatakan kasih tersebut dengan tindakan yang baik.

Tuhan Yesus memberikan beberapa alasan mengapa orang Kristen harus membalas kejahatan dengan kebaikan. Pertama, orang jahat membalas kebaikan dengan kebaikan. Jika orang Kristen melakukan perbuatan baik karena ia diperlakukan baik, ia tidak lebih daripada orang berdosa (ayat 32-33). Kedua, orang jahat melakukan kebaikan untuk mendapatkan balasan. Jika orang Kristen melakukan kebaikan karena motivasi untuk memperoleh kebaikan maka ia tidak beda dengan orang berdosa (ayat 34). Ketiga, Allah Bapa di surga memberikan kebaikan kepada orang berdosa yang sebenarnya tidak pantas diperlakukan sedemikian karena sikap mereka yang tidak tahu berterima kasih. Maka dengan sendirinya kita harus meneladani sikap Allah Bapa.

Renungkan: Kita tidak dapat tidak akan berbuat baik kepada siapa saja, termasuk orang berdosa dan orang jahat karena Allah telah menyatakan kebaikan-Nya kepada kita.

(0.28) (1Ptr 3:13) (sh: Menderita karena melakukan kebenaran (Jumat, 16 Juli 1999))
Menderita karena melakukan kebenaran

Pada umumnya orang tidak berbuat jahat kepada orang yang berlaku baik dan benar kepadanya. Tetapi tidak selalu demikian. Bisa terjadi sebaliknya. Perbuatan baik yang kita lakukan dibalas dengan perbuatan jahat sampai kita menderita. Petrus menegaskan, bila hal seperti ini kita alami, kita harus tetap melakukan yang benar. Penderitaan meski membuat fisik kita sakit, tetap akan membuat kita berbahagia; karena kita sedang melakukan kehendak Allah.

Memandang kepada Kristus. Petrus menekankan, apabila kita mengalami penderitaan karena kebenaran, kita harus memandang kepada Yesus Kristus. Ia sangat menderita karena dosa kita. Ia menderita meski Ia benar. Ia diperlakukan tidak adil meski Ia berlaku adil. Karena itu, kesediaan menderita ini pun seharusnya menjadi karakteristik Kristen. Dengan meneladani Kristus, kita lebih siap meninggalkan cara hidup lama yang dikuasai hawa nafsu dan siap menanggung derita karena berbuat baik. Pula kita siap berlaku benar meski kita harus menderita.

Menguduskan Kristus di dalam hati sebagai Tuhan, adalah nasihat Petrus agar kita memiliki komitmen yang sungguh kepada Kristus. Siap sedia kapan pun dan di mana pun mempertanggungjawabkan iman kita di hadapan siapa saja.

(0.28) (1Raj 22:41) (sh: Jangan serba tanggung dan jangan hanya pribadi saja (Kamis, 16 Maret 2000))
Jangan serba tanggung dan jangan hanya pribadi saja

Yosafat seorang raja yang hidup menurut jejak ayahnya yaitu hidup menurut jalan Tuhan dan melakukan apa yang benar di mata Allah. Bahkan Allah menghargai apa yang ia lakukan (2Taw. 17:3- 4). Selama pemerintahannya, ia berhasil mengadakan reformasi kerohanian bangsa. Hanya apa yang ia lakukan masih ada kekurangan.

Reformasi rohani yang Yosafat lakukan belum total. Ia sudah berhasil melakukan reformasi yang dimulai dari dirinya sendiri. Namun reformasi masyarakat secara tuntas belum ia lakukan. Buktinya ia sudah menghapuskan sisa pelacuran bakti, namun ia tidak menjauhkan bukit-bukit pengorbanan, sehingga bangsa Yehuda masih mempersembahkan dan membakar korban di bukit-bukit itu. Dalam kehidupan pribadinya, nampaknya Yosafat memilah-milah antara kehidupan rohani dan kehidupan non-rohani yaitu urusan dagang dan politiknya. Dulu ia sengaja bersekutu dengan Ahab untuk memerangi Ramot-Gilead, padahal Allah melarangnya melalui nabi Mikha (2Taw. 19:1-3). Kemudian ia melakukan kerja sama perdagangan dengan Ahazia, anak Ahab yang melakukan apa yang jahat di mata Allah. Allah menegurnya melalui Eliezer dan bencana menimpa kapal-kapalnya (2Taw. 20:36-37). Baru setelah itu ia tidak berani melakukan kerjasama dengan Ahazia (ayat 50).

Kekurangan-kekurangan itu bukanlah hal sepele. Karena berakibat cukup fatal bagi kehidupan keturunannya dan bangsa Yehuda setelah zamannya. Yoram anak Yosafat ternyata tidak hidup menurut jalan ayahnya. Ia membunuh saudara-saudara kandungnya dan melakukan apa yang jahat di mata Allah. Walaupun tidak dikatakan sebagai akibat langsung dari kekurangan Yosafat, namun dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa karena Yosafat serba tanggung di dalam melakukan reformasi kerohanian, sehingga tidak mampu memberikan fondasi yang kuat bagi kehidupan kerohanian keluarga dan masyarakat. Yang diutamakan hanyalah kehidupan rohani pribadinya. Ia mengabaikan kehidupan rohani keluarga dan masyarakatnya.

Renungkan: Pembenahan kerohanian pribadi adalah penting, namun yang tidak kalah penting adalah pembenahan rohani keluarga dan masyarakat. Hal ini harus dilakukan secara tuntas, agar memberikan pondasi yang kuat bagi generasi mendatang.

(0.28) (Pkh 4:1) (sh: Harus melakukan firman-Nya (Sabtu, 2 Oktober 2004))
Harus melakukan firman-Nya

Di dalam hidup ini ada tiga hal yang harus kita perhatikan dan bedakan dengan tepat: (a) apa yang ingin kita lakukan, (b) apa yang dapat kita lakukan, dan (c) apa yang harus kita lakukan. Kadang kita gagal membedakan ketiganya dan justru menggabungkannya. Kita lalai melakukan apa yang harus kita lakukan dan hanya memimpikan apa yang ingin kita lakukan (namun tidak dapat kita lakukan).

Iri hati dan ketidakpuasan bersumber dari selisih antara apa yang ingin kita lakukan dan apa yang dapat serta harus kita lakukan. Kita menggerutu karena tidak bisa menerima kenyataan bahwa inilah yang dapat dan harus kita lakukan; kita tidak puas sebab kita membandingkannya dengan apa yang ingin kita lakukan. Firman Tuhan menyebut sikap seperti itu, "mengejar angin" yaitu suatu kesia-siaan (ayat 4). Pengkhotbah mencatat suatu tindakan kesia-siaan yang lainnya di bawah kolong langit (ayat 7). Yaitu, seseorang yang "mengejar harta benda" (ingin kaya). Namun, ketika tua ia sadar bahwa ia tidak dapat menikmati kekayaannya itu. Sayang sekali, karena yang harus ia kerjakan di masa mudanya mungkin justru tidak dilakukannya. Sebenarnya semua ini bisa diubah. Kita mulai dari apa yang harus kita kerjakan. Yaitu, melakukan kehendak Tuhan. Saat kita bersedia mengerjakan kehendak Tuhan maka Tuhan akan memampukan kita melaksanakannya. Sehingga kita dapat mengerjakan kehendak Tuhan itu oleh karena, kita terus-menerus mencari kehendak-Nya.

Sewaktu muda seorang pendeta terkenal dari Amerika, Billy Graham menerima banyak tawaran untuk bekerja di bidang umum dan adakalanya beliau tergoda untuk mengalihkan hatinya dari panggilan Tuhan dalam hidupnya. Namun puji Tuhan, beliau setia pada panggilan-Nya dan akhirnya beliau menyadari bahwa tugas yang Tuhan embankan padanya adalah menjadi pemberita Injil. Itulah yang harus, dapat, dan, ingin dilakukannya! Bagaimana dengan kita?

Renungkan: Mulailah dari yang harus dilakukan, yaitu melaksanakan firman-Nya. Anda pasti dapat dan ingin melakukan yang terbaik.



TIP #25: Tekan Tombol pada halaman Studi Kamus untuk melihat bahan lain berbahasa inggris. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA