Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 31 ayat untuk meluas (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (2Sam 18:8) (endetn: berdjangkit)

diperbaiki menurut tjatatan naskah Hibrani Kere. Tertulis: "meluas".

(0.70) (Ob 1:19) (ende)

Seluruh umat Jahwe (mereka: Israil dan Juda) kembali dari pembuangan dan dipulihkan dalam negerinja sendiri jang meluas.

(0.70) (Mi 4:8) (ende)

Mertju kawanan dan 'Ofel puteri Sion ialah Jerusjalem, jang akan meluas seperti pada djaman Dawud dan Sulaiman.

(0.60) (Hos 4:10) (ende)

Imam2 (jang makan dosa2) dihukum dengan kelaparan. Mereka membuat rakjat berdjinah (mempersembahkan kurban kepada Ba'al) tanpa meluas (beruntung).

(0.60) (Ul 33:20) (jerusalem: Gad) Suku ini bersama dengan Ruben paling pertama menetap di daerah seberang sungai Yordan, bdk Bil 32. Gad meluas dengan mendesak Ruben.
(0.60) (Mzm 76:10) (jerusalem: Sesungguhnya....) Dalam naskah Ibrani ayat ini sukar dimengerti. Maksudnya kiranya sbb: Panas hati manusia yang durhaka, yang menindas umat Allah, membuat Tuhan bertindak guna menyelamatkan umatNya dan umat yang selamat itu bersyukur. Begitu panas hati manusia menjadi syukur, sebab kedurhakaan itu akhirnya menyatakan kekuasaan Tuhan. Lalu "sisa panas hati itu" (panas hati dipribadikan), ialah orang yang tersisa dari penindasan karena diselamatkan, seolah-olah menjadi ikat pinggang Allah. Ini bahasa kiasan yang dipakai Yeh 13:11 (bdk Maz 109:19) dan yang berarti: sangat erat bersatu dengan Allah.
(0.35) (Kel 1:7) (ende)

Kitab Sutji hampir tidak mentjeritakan apa-apa tentang pengalaman-pengalaman rakjat Hibrani di Mesir sedjak djaman Jusuf sampai Musa. Terutama diliputi dosa. Seakan-akan sedjarah Keselamatan berhenti sementara dan suku-suku keturunan para Bangsa-Bangsa kembali kedalam alam kehidupan mereka dahulu kala.

Ajat ini menundjukkan bahwa suku-suku Hibrani telah berkembang meluas. Namun mereka tetap merupakan minoritas diantara kira-kira 7 djuta rakjat Mesir.

(0.35) (Ul 4:13) (ende)

Jang mendjadi bagi kode hukum Deuteronomium ialah Dekalog: jang disampaikan kepada Musa digunung Horeb. Dalam hubungannja dengan pemudjaan patung dewa-dewa: kerapkali dipandang sebagai patung-patung Jahwe:jang makin lama makin meluas pada djaman radja-radja: disini terutama ditekankan pada larangan terhadap patung. Jahwe tak mempunjai bentuk lahir: melainkan menjatakan Diri dengan sabdanja. (aj. 12,15)(Ula 4:12,15).

(0.35) (Mat 13:11) (ende)

Ajat-ajat ini dalam hubungan disini dapat diartikan seperti berikut: Semua orang jang mendengarkan pengadjaran Jesus, sebenarnja "dipanggil" (diberi rahmat) untuk mendjadi murid Jesus. Tetapi kebanjakan mereka kurang berminat. Sebab itu mereka tidak mendapat pengertian jang mendalam sehingga mereka kehilangan panggilannja pula. Tetapi mereka jang berminat benar, seperti para rasul jang telah meninggalkan semuanja untuk Keradjaan Allah, mereka ini diberi pendjelasan lebih landjut sehingga mendapat pengertian jang makin lama makin djelas meluas dan mendalam.

(0.35) (Kej 4:15) (full: MENARUH TANDA PADA KAIN. )

Nas : Kej 4:15

Hal ini mungkin seharusnya diartikan sebagai suatu tanda yang diberikan kepada Kain untuk meyakinkannya akan janji Allah. Hukuman mati tidak dikenakan kepada Kain. Hukuman ini baru dikenakan ketika kejahatan dan kekejaman manusia meluas di bumi ini (Kej 6:5-7,11; 9:6).

(0.35) (Za 9:10) (full: MEMBERITAKAN DAMAI ... KEKUASAAN-NYA AKAN TERBENTANG. )

Nas : Za 9:10

Tanpa mengacu kepada kurun waktu di antara kebangkitan Kristus dan kedatangan-Nya kembali, Zakharia langsung melompat ke kedatangan-Nya kembali pada akhir zaman. Setelah kemenangan Kristus atas antikristus dan pasukan-pasukannya, tidak akan diperlukan lagi kereta perang, kuda perang atau senjata apa pun; pemerintahan-Nya akan meluas ke seluruh bumi.

(0.30) (Why 2:9) (full: KEMISKINAN. )

Nas : Wahy 2:9

Kemiskinan (Yun. _ptocheia_) berarti "tidak memiliki apa pun". Kemiskinan orang Kristen di Smirna begitu parah dan meluas; secara ekonomi mereka itu melarat, namun Yesus mengatakan bahwa secara rohani mereka itu kaya. Perhatikanlah perbedaan dengan keadaan jemaat di Laodikia, yang memiliki kekayaan materiel yang besar, namun secara rohani dianggap "melarat, malang, dan miskin" (Wahy 3:17; bd. Mat 6:20; 2Kor 6:10; Yak 2:5).

(0.30) (Why 19:19) (full: MELAKUKAN PEPERANGAN. )

Nas : Wahy 19:19

Dalam persiapan untuk peperangan ini, melalui perantaraan roh-roh setan, Allah akan menghimpunkan bangsa-bangsa untuk berkumpul di sekitar Harmagedon

(lihat cat. --> Wahy 16:16;

[atau ref. Wahy 16:16]

Yoel 3:2; Zef 3:8; Za 14:2-3).

  1. 1) Peperangan ini akan berakhir segera dengan pembinasaan antikristus dan semua orang fasik (ayat Wahy 19:19-21).
  2. 2) Hukuman Allah tidak hanya meliputi pasukan-pasukan yang berhimpun tetapi juga meluas sampai ke seluruh dunia. (Yer 25:29-33).
(0.25) (Kej 4:1) (ende)

Kissah-kissah berikut ini bukanlah uraian thema dosa serta penebusan jang bersifat chronologis, melainkan bertjorak teologis. Dosa meluas meliputi umat manusia. Demikian pula siksaannja. Tetapi Tuhan tidak akan membiarkan umat manusia binasa.

Tema ini diuraikan dalam tiga buah tjerita: a) dosa pertama -- siksaan -- djandji (fasal 2-3)(Kej 2-3); Sebagai illustrasi diambil tjerita Kain dan Abil (fasal 4)(Kej 4). Menjusul kissah keturunan (silsilah) para Bapa bangsa sebelum air bah. (fasal 5)(Kej 5). b) kemerosotan umat manusia -- air bah -- Nuh diselamatkan (Kej 6-9:17). Illustrasi: Sem, Cham dan Jafet (Kej 9:18-28). Menjusul silsilah para bangsa (Kej 10). c) kesombongan dan politeisme (menara Babel) -- perpetjahan dalam umat manusia -- satu bangsa diselamatkan (Ibrahim dipanggil) (Kej 4:11-12). Menjusul silsilah bangsa Semit, para Bapa bangsa sesudah air bah (Kej 11:10). Dalam fasal 4 ini setjara kongkrit digambarkan timbulnja maut didunia ini sebagai akibat dosa.

(0.25) (Ul 9:4) (full: KEFASIKAN BANGSA-BANGSA ITULAH. )

Nas : Ul 9:4

Bangsa-bangsa Kanaan dibinasakan oleh Allah karena kejahatan mereka yang keterlaluan; kebejatan moral mereka sudah demikian dahsyat dan meluas sehingga Allah memutuskan bahwa mereka harus dimusnahkan sama sekali seperti penyakit kanker yang ditakuti. Jadi, penaklukan oleh Israel dan pemusnahan bangsa-bangsa Kanaan merupakan hukuman mati pada tingkat nasional. Demikian pula, kejahatan tak terkendali terjadi di zaman Nuh (lih. Kej 6:1-7) dan akan menjadi ciri khas dunia pada akhir zaman (Mat 24:37-39; 2Tim 3:1-5; Wahy 9:20-21; 19:11-21).

(0.25) (1Sam 15:3) (full: BUNUHLAH SEMUANYA ... KANAK-KANAK MAUPUN ANAK-ANAK YANG MENYUSU. )

Nas : 1Sam 15:3

Kejahatan, kekejaman, dan pemberontakan bangsa Amalek sudah demikian meluas sehingga penumpasan anak-anak yang menyusu adalah suatu tindakan kemurahan. Perhatikan bahwa karena hebatnya kefasikan umat manusia pada zaman Nuh, Allah dengan sedih mengambil keputusan untuk membinasakan semua orang termasuk anak-anak dan bayi-bayi (Kej 6:5-7). Di sini Allah juga memutuskan bahwa bangsa Amalek harus dimusnahkan. Lebih baik anak-anak Amalek mati ketika masih bayi daripada hidup di bawah pengaruh kebejatan dan kejahatan orang-tuanya.

(0.25) (Kej 9:25) (jerusalem: berkatalah ia) Berkat dan kutukan yang diucapkan bapa-bapa bangsa, bdk Kej 9:27 dan Kej 29, adalah perkataan yang berdaya. Kata-kata itu mengenai moyang tertentu dan terlaksana dalam keturunannya: Keturunan Kanaan (penduduk aseli negeri Kanaan) menjadi taklukan Sem, ialah bapa leluhur Abraham dan bangsa Israel. Bangsa Israel (dalam moyangnya) mendapat perlindungan istimewa dari pihak Allah. Kanaan juga takluk Yafet, dan keturunan Yafet meluas dengan mendesak Sem. Latar belakang historis berkat dan kutuk itu ialah zaman Saul atau awal pemerintahan Daud. Pada waktu itu bangsa Israel dan bangsa Filistin menguasai negeri Kanaan, tetapi orang Filistin sudah menyerbu dan menduduki sebagian wilayah bangsa Israel. Beberapa pujangga Gereja berpendapat bahwa apa yang dinubuatkan ialah masuknya kaum kafir (keturunan Yafet) ke dalam jemaat Kristen yang berasal dari bangsa Israel (keturunan Sem).
(0.21) (Mzm 98:1) (sh: Kasih dan keadilan Allah dinyatakan bagi seluruh bumi (Sabtu, 13 April 2002))
Kasih dan keadilan Allah dinyatakan bagi seluruh bumi

Mazmur ini mengumandangkan pokok yang terus-menerus dominan dalam mazmur-mazmur penobatan Allah sebagai Raja. Mazmur ini pun menyatakan keadilan dan kebenaran sebagai inti kebijakan Allah yang akan Allah jalankan atas seisi dunia (ayat 2,9). Kebenaran ini menjadi sumber sukacita kemenangan sebab Tuhan telah mengalahkan kejahatan. Paduan suara manusia dan seluruh alat musik yang mengiringi tidak cukup untuk memuji kasih setia dan perbuatan-perbuatan ajaib yang dikerjakan oleh Raja dan Pencipta segala sesuatu. Perlu seluruh ciptaan untuk meresponi keajaiban kasih setia Allah tersebut (ayat 7-8).

Ajakan ini secara progresif meluas cakupannya. Mulai dengan jemaat yang ada di bait Allah (ayat 1-3), kemudian meluas bagi seluruh manusia di bumi (ayat 4-6); dan kemudian mengumandang bagi seluruh ciptaan (ayat 7-8). Seperti halnya dengan mazmur pujian lainnya, mazmur ini menunjuk pada fakta konkret hal-hal yang telah Allah buat di masa lampau (ayat 1-3). Bila kita menengok ke sejarah Israel, dua perkara besar dalam kehidupan umat dalam Perjanjian Lama adalah Keluaran dan kepulangan mereka dari pembuangan. Keduanya adalah tindakan penyelamatan yang bertujuan agar Allah menjadi nyata di seluruh bumi. Karya Allah berkelanjutan ke masa kini (ayat 4-6), dan masih akan memuncak di masa yang akan datang (ayat 7-9). Oleh karena Allah memerintah seisi semesta, membentuk dan mengendalikan sejarah, maka patutlah pujian bagi-Nya pun bersifat kekal dan semesta.

Mazmur ini mempersiapkan masa penggenapan keselamatan dari Allah di dalam diri Yesus Kristus. Hanya di dalam Yesus Kristuslah semua ciri penyataan kebesaran Allah dan keluasan penyelamatan Allah terpenuhi sempurna. Demikian juga, hanya melalui Kristuslah kita dimungkinkan memuji Allah dan mengambil bagian dalam pujian kekal semesta bagi Allah.

Renungkan: Jikalau Anda sudah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi, maka Anda adalah bagian dari “bangsa-bangsa” dan “ujung bumi” yang melihat karya penyelamatan Allah (ayat 2,3). Adakah Anda termasuk juga di antara paduan suara semesta yang menyembah dan memuji kasih setia Allah di antara sesama Anda?

(0.20) (Ef 3:14) (ende)

"Segala kebapaan". Ada jang menterdjemahkan (menjadur) "segala bangsa". Dan memang Paulus memaksudkan dengan istilahnja segala bangsa, suku-bangsa atau golongan, jang berasal dari satu bapak-bangsa jang mereka banggakan. Paulus tentu sadja pertama-tama ingat disini akan kaum Israel, tetapi pandangannja meluas merangkum segala bangsa manusia dan kalangan Malaekat-Malaekat disurga, jang dibajangkannja merupakan suatu kesatuan seperti kaum Israel, dan k.l. berkepribadian seperti kaum Israel pula. Tetapi istilah Paulus mengandung suatu tjorak istimewa jang djangan diabaikan. Ia berkata bahwa segala bapak-bangsa (dan melalui mereka segala bangsa) mendapat namanja dari Allah-Bapa. Nama disini berarti seperti sangat umum dalam bahasa Perdjandjian Lama: hidup dengan seluruh kepribadian dan segala keutamaannja. Paulus hendak menegaskan, bahwa segala leluhur jang didjundjung tinggi dan dibanggakan oleh para turunannja (seperti Abraham misalnja oleh kaum Israel) mendapat hidupnja dengan segala keutamaan dan keunggulannja dari Allah, dan melalui mereka segala turunan mereka djuga. Segala hidup didunia, dan keutamaan segala machluk adalah berwudjud setjara takterbatas dan mutlak dalam Allah, dan berpantjar daripadaNja, jaitu dari "seluruh kepenuhan Allah" karena tjinta kebapaanNja.

(0.20) (Ams 6:32) (full: MALUNYA TIDAK TERHAPUSKAN. )

Nas : Ams 6:32-33

Anak-anak perjanjian Allah yang berzina akan mengalami kesulitan dan malu; apalagi, aib mereka itu tidak akan hilang.

  1. 1) Perzinaan merupakan dosa yang serius dan keji sekali terhadap Allah (2Sam 12:9-10) dan terhadap pasangan tak bersalah yang dikhianati; rasa malu dan aib dosa itu tinggal dengan pihak yang bersalah selama sisa hidupnya. Walaupun kesalahan perzinaan dapat diampuni apabila ia bertobat, malunya akan tinggal karena bekas lukanya tidak pernah sembuh secara sempurna; kerugian yang ditimbulkan tidak pernah dapat diganti secara memadai (lih. 2Sam 12:10; 13:13,22; 1Raj 15:5; Neh 13:26; Mat 1:6).
  2. 2) Karena dampak-dampak perzinaan meluas jauh dan amat hebat bagi semua yang terlibat, kita harus lari dari setiap pencobaan dan menjauhi semua hubungan yang bisa mengarah ke dosa ini. Kita harus berdoa agar dibebaskan dari pencobaan (Mat 6:13) dan dengan sungguh-sungguh mengingat kata-kata Alkitab ketika digoda, "Sebab itu siapa yang menyangka bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!" (1Kor 10:12).


TIP #17: Gunakan Pencarian Universal untuk mencari pasal, ayat, referensi, kata atau nomor strong. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA