Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 41 - 60 dari 1237 ayat untuk memberikan (0.000 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.31) (1Kor 12:8) (ende: Perkataan kebidjaksanaan)

Diduga bahwa mereka jang diberi kurnia ini, mendapat pengertian djelas dan dalam-dalam tentang rahasia agama, guna memberikan keterangan kepada umat.

(0.31) (2Kor 1:22) (ende: Dimeteraikan)

Roh Kudus telah memberikan Paulus kurnia-kurnia jang istimewa jang njata kepada seluruh umat, sehingga mereka harus pertjaja bahwa ia mempunjai Roh Kudus dan sebab itu ia djudjur dalam tindakannja dan adjaran-adjarannja benar.

(0.31) (Luk 11:11) (full: MEMBERIKAN ULAR KEPADA ANAKNYA ITU. )

Nas : Luk 11:11

Lihat cat. --> Mat 7:11

[atau ref. Mat 7:11]

mengenai pemeliharaan Allah terhadap anak-anak-Nya dalam.

(0.31) (Ef 4:11) (full: DAN IALAH YANG MEMBERIKAN. )

Nas : Ef 4:11

Lihat art. KARUNIA-KARUNIA PELAYANAN GEREJA.

(0.31) (Hak 7:1) (jerusalem) Maksud ceritera ini ialah: kemenangan tidak dihasilkan kekuatan militer Israel. Hasilnya sebuah perang suci di mana Tuhan memberikan kemenangan.
(0.31) (2Sam 13:13) (jerusalem: memberikan aku kepadamu) Menurut adat dahulu Amnon dapat memperistrikan Tamar yang hanya adik seayah, bdk Kej 20:12. Kemudian perkawinan semacam itu dilarang oleh hukum Taurat, Ima 18:11,20; 17; Ula 27:22.
(0.31) (Ezr 3:7) (jerusalem: memberikan uang ...) Persiapan-persiapan untuk membangun bait Allah ini menyerupai persiapan-persiapan untuk pembangunan bait Allah dahulu, bdk 1Ta 22:4; 2Ta 2:9,14.
(0.31) (Mzm 105:22) (jerusalem: memberikan petunjuk) Begitulah menurut terjemahan-terjemahan kuno. Dalam naskah Ibrani tertulis: mengikat
(0.31) (Yoh 10:11) (jerusalem: Akulah gembala yang baik) Allah yang menjadi gembala umatNya sendiri di zaman Mesias akan memberikan seorang gembala yang dipilihNya, bdk Yeh 34:1. Dengan menyatakan diriNya gembala yang baik, Yesus menghaki martabat Mesias.
(0.31) (Yoh 11:22) (jerusalem: Allah akan memberikan kepadaMu) Marta memang percaya kepada Yesus, tetapi tidak melanjutkan perkataannya (Yoh 11:21), seolah-olah apa yang mau dimohonkannya sesuatu yang tidak mungkin.
(0.31) (1Taw 18:6) (full: KEMENANGAN KEPADA DAUD KE MANAPUN IA PERGI. )

Nas : 1Taw 18:6

Allah ingin menolong, melindungi dan memberikan kemenangan kepada umat-Nya yang setia. Ketika kita berharap kepada Allah dan kekuatan-Nya serta senantiasa mencari wajah-Nya (1Taw 16:11), maka sebuah saluran berkat dibuka untuk kehidupan kita. Melalui saluran itu Allah menolong kita dalam kesulitan, memberikan kita kebebasan dari kuasa Iblis serta menuntun kita dengan Roh-Nya.

(0.31) (Dan 1:17) (full: ALLAH MEMBERIKAN PENGETAHUAN DAN KEPANDAIAN. )

Nas : Dan 1:17

Karena keempat pemuda itu mengabdi kepada Allah, Allah mewajibkan diri-Nya untuk menolong mereka. Jikalau saudara sungguh-sungguh berusaha untuk menaati Allah dan jalan-jalan-Nya, dapat dipastikan bahwa Ia akan tetap bersama saudara dan memberikan bantuan dan anugerah yang diperlukan untuk melaksanakan kehendak-Nya.

(0.27) (Im 17:11) (ende)

Ajat-ajat ini memberikan keterangan mengapa darah tidak boleh dimakan. Darah merupakan kehidupan adalah milik Jahwe, Allah jang hidup dan menghidupkan. Maka dari itu manusia harus menghormati daja ilahi itu dan tidak boleh menggunakannja bagi dirinja, seolah-olah manusia menguasai kehidupan. Selaku daja hidup darahpun dapat "mentjeriakan" orang dari segala kenadjisan jang menghalang-halangi perhubungan dengan Allah jang hidup, djustru oleh karena mengantjam dan mengurangi kehidupan dalam diri manusia. Darah sebagai daja hidup dan milik Jahwe jang hidup mampu memulihkan daja itu. Tetapi seperti Allah memberikan kehidupan, demikian djuga Ia memberikan darah, milikNja, kepada manusia untuk memulihkan hidup. Maka dari itu kekuatan darah itupun merupakan kurnia Allah, sehingga achirnja Tuhan sendiri memulihkan kehidupan dan hubungan dengan diriNja sendiri sebagai sumber dan pokok kehidupan. Manusia sendiri tidak boleh menggunakan (makan) darah itu, supaja kehidupan tetap njata suatu anugerah ilahi.

(0.27) (1Raj 6:1) (sh: Memberi yang terbaik (Sabtu, 31 Juli 2004))
Memberi yang terbaik

Bila ada kesempatan untuk memberikan sesuatu kepada kepala negara, apa yang akan Anda persiapkan untuk diberikan kepadanya? Pasti Anda akan memberikan sesuatu yang terbaik, yang layak diberikan bagi seorang kepala negara. Mengapa kita ingin memberikan yang terbaik kepada kepala negara? Karena dia adalah kepala negara dan dia layak untuk mendapatkan yang terbaik.

Dalam perikop ini, kita menemukan bahwa Salomo ingin mendirikan Bait Suci bagi Allah. Apa tujuan dari membangun Bait Allah? Pertama, Bait Suci adalah simbol otoritas keagamaan umat Israel. Bait Suci adalah cara Allah untuk memusatkan penyembahan di Yerusalem, tujuannya adalah untuk memastikan kepercayaan mereka benar dan generasi mendatang dipelihara dalam kebenaran. Kedua, Bait Suci adalah simbol kehadiran Allah di tengah-tengah umat Israel (ayat 13). Bait Suci menjaga umat Israel untuk fokus kepada 10 hukum Allah yang diletakkan dalam Bait Suci (ruang mahakudus). Ketiga, Bait Suci adalah tempat berdoa sebagai penyembahan kepada Allah.

Salomo ingin memberikan yang terbaik bagi Allah sehingga ia membangun Bait Suci dengan memperhatikan kualitas keindahan dan kesempurnaan dari bahan yang berkualitas terbaik. Tujuannya untuk menghormati Allah dan untuk menarik orang lain menyembah-Nya. Suatu hal yang luar biasa telah dikerjakan Salomo dalam memberikan yang terbaik bagi Allah.

Di tengah-tengah zaman yang cenderung untuk menuntut berkat (materi) dari Allah, kita belajar dari Salomo tentang memberi yang terbaik bagi Allah. Ini merupakan perbuatan yang melawan arus zaman dan seharusnya menjadi semangat bagi setiap orang Kristen.

Sudahkah Anda memberikan yang terbaik bagi Tuhan? Pemberian yang terbaik tidak berarti harta benda saja, melainkan dapat memberi waktu, ide, tenaga, doa serta segala sesuatu yang diperlukan bagi pekerjaan-Nya.

Renungkan: Pemberian yang terbaik dimulai dengan taat kepada firman-Nya lalu mulailah berkarya dalam Allah!

(0.27) (1Raj 20:23) (sh: Bukan sekadar kesempatan. (Sabtu, 11 Maret 2000))
Bukan sekadar kesempatan.

Mungkin kita pernah memberikan kesempatan kepada bawahan untuk memperbaiki tingkah lakunya    sebelum menghukumnya. Seringkali kita tidak bertindak apa-apa    agar bawahan mendapat pengetahuan lebih baik, sehingga ia    tidak membuat kesalahan yang sama.

Allah Israel tidaklah demikian. Ia telah memberikan    kesempatan 3 kali kepada Ahab agar ia berbalik kepada-Nya.    Setiap kesempatan yang diberikan-Nya pasti diikuti penyataan    luar biasa kepada Ahab yang makin lama makin menunjukkan    kekuasaan dan kebesaran-Nya. Misalnya: peristiwa di Gunung    Karmel menyatakan bahwa Allah adalah Penguasa alam semesta.    Keterlibatan Allah dalam peristiwa penyerangan bangsa Aram    pun demi kepentingan umat-Nya, bahkan Allah akhirnya    memberikan kemenangan yang gilang-gemilang kepada Israel (ayat 28)    dan bangsa Aram dihancurkan total. Kemenangan yang terakhir    ini membuktikan bahwa Allah Sang Penguasa alam semesta tidak    dibatasi oleh daerah pegunungan atau daerah datar. Ia benar-    benar Allah TUHAN Penguasa Tunggal alam semesta dan sejarah    manusia. Peristiwa yang terakhir ini merupakan penyataan    "puncak" Allah kepada Ahab agar ia mau berbalik kepada-Nya.

Namun respons Ahab sangat mengecewakan dan tidak ada    perubahan dalam diri Ahab. Ia tidak memberikan korban syukur    atas kemenangan tersebut atau mengakui bahwa Allahlah TUHAN    seperti yang pernah dinyatakan rakyat Israel di Gunung Karmel    (19:39). Sebaliknya, ia tetap melanggar perintah Allah dengan    membiarkan Benhadad hidup bahkan membuat perjanjian    persekutuan dengannya. Ia melakukan tindakan itu tanpa    berkonsultasi dengan Allah. Ahab bertindak seolah-olah    kemenangan yang ia peroleh disebabkan kemampuan dan    kekuatannya. Tindakannya menyatakan bahwa ialah yang memegang    kendali hingga ia pun berhak memberikan pengampunan kepada    Benhadad. Ia tetap tidak mengakui bahwa Allahlah TUHAN.    Baginya, ia sendirilah TUHAN. Ahab telah menyia-nyiakan    kesempatan anugerah begitu besar yang diberikan Allah.

Renungkan: Pengenalan kita akan Allah yang panjang sabar    seringkali membuat kita menyia-nyiakan kesempatan anugerah yang    telah disediakan-Nya. Penyesalan senantiasa terlambat dan    tiada guna.

(0.27) (Yoh 14:6) (ende: Aku ini djalan)

Jesus dengan sikap hidup, perkataan dan perbuatan-perbuatanNja menundjukkan djalan jang menudju keselamatan abadi. Boleh dikatakan pula, bahwa kepertjajaan akan Jesus adalah satu-satunja djalan untuk mentjapai kehidupan abadi.

(0.27) (Ibr 2:18) (full: IA DAPAT MENOLONG. )

Nas : Ibr 2:18

Pada saat kita tergoda untuk tidak setia kepada Allah dan menyerah kepada dosa, kita harus berdoa kepada Kristus yang telah menang atas segala pencobaan dan kini, selaku Imam Besar kita, berjanji untuk memberikan kekuatan dan kasih karunia untuk mengalahkan dosa. Tanggung jawab kita adalah mendekat kepada-Nya pada saat mengalami kesulitan; tanggung jawab-Nya adalah memberikan pertolongan manakala diperlukan

(lihat cat. --> Ibr 4:16).

[atau ref. Ibr 4:16]

(0.27) (Ayb 42:5) (jerusalem: mataku sendiri memandang Engkau) Yang dimaksudkan bukannya bahwa Ayub benar-benar melihat Allah, bdk Kel 33:20+. Yang dimaksud ialah suatu pemahaman baru terhadap Allah. Ayub dahulu hanya mempunyai pandangan terhadap Allah sebagaimana yang diterimanya dari tradisi. Tetapi berkat pengalamannya serta keterangan Allah ia sekarang merasakan rahasia Tuhan, lalu menyerah dan tunduk kepada kemahakuasaanNya. Soal-soal Ayub mengenai keadilan Allah memang tidak terjawab dan tidak dipecahkan. Tetapi Ayub sadar sekarang bahwa Allah tidak perlu memberikan pertanggungjawab. Hikmat Tuhan dapat memberikan makna yang tidak tersangka kepada kenyataan, a.l. kepada penderitaan dan kematian.
(0.25) (Kej 23:6) (ende)

Penduduk mau memberikan sebidang tanah itu. Akan tetapi berkeberatan untuk mendjualnja, karena dengan demikian Ibrahim akan memperoleh hak jang sama atas tanah itu (lihat ajat 11)(Kej 23:11). Tetapi Ibrahim mendesak (ajat 9(Kej 23:9) dan Kej 23:13).

(0.25) (Im 11:44) (ende)

Ajat-ajat ini memberikan dasar teologis kepada semua larangan tsb. Allah adalah kudus dan Ia mempunjai hubungan chas dengan Israil (menghantar mereka keluar dari Mesir). Maka itu Israilpun harus kudus, sebagai milik Jahwe jang chas. Kekudusan itu dinjatakan dan dilindungi oleh semua larangan, jang mendjauhkan Israil dari segala sesuatu jang dianggap bertentangan dengan kekudusan Allah jang hidup.



TIP #33: Situs ini membutuhkan masukan, ide, dan partisipasi Anda! Klik "Laporan Masalah/Saran" di bagian bawah halaman. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA