Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 61 - 80 dari 128 ayat untuk memperbaiki (0.000 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.41) (Ezr 1:6) (jerusalem: membantu mereka dengan) Dalam kitab 3Ezra terbaca: memberikan segala macam bantuan: (barang-barang perak... ). Adapun kitab 3Ezra itu ialah sebuah kitab yang tidak tercantum dalam Alkitab. Dalam Kitab Suci Yunani terdapat dengan judul: Kitab Ezra A (yang pertama), sedangkan dalam terjemahan Latin diberi judul. Kitab Ezra yang ketiga. Kitab 3Ezra sebagian besar sama dengan Ezra. Terjemahan Yunani 3Ezra, yang aslinya ditulis dalam bahasa Semit (Ibrani atau Aram), kadang-kadang dapat menolong untuk memperbaiki kitab Ezra Ibrani (Aram).
(0.41) (Ams 22:20) (jerusalem: dulu) Dalam naskah Ibrani tertulis: kemarin dulu. Ini memang ada banyak artinya. Maka sementara ahli memperbaiki naskah Ibrani menjadi: Bukankah aku telah menulis tiga puluh (ayat, pasal) bagimu? Disebutkannya "tiga puluh (ayat, fasal)" memang tidak kena-mengena sama sekali. Kiranya ungkapan diambil dari karangan Mesir "Hikmat Amenemope". Sebab seluruh bagian ini, Ams 17-23:11 bersangkutan dengan karangan Mesir itu. Di sana memang terbaca: Perhatikanlah ketiga puluh fasal/ayat ini; itu menyenangkan dan mengajar.
(0.41) (Za 14:10) (jerusalem: di sebelah selatan Yerusalem. Tetapi kota itu) Ada ahli yang memperbaiki naskah Ibrani dan menterjemahkannya sbb: di Negeb. Yerusalem akan
(0.41) (1Tim 1:8) (jerusalem: hukum Taurat) Harafiah: hukum. Tetapi yang dimaksudkan ialah Hukum Musa. Hukum Taurat di sini tidak dikatakan "baik" oleh karena membuat orang menjadi insaf akan dosa, Rom 7:7,12-14, atau karena menyiapkan kedatangan Kristus, Gal 3:24-25, tetapi oleh karena hukum itu perlu untuk memperbaiki orang berdosa
(0.41) (Ibr 12:7) (jerusalem: ganjaran) Seharusnya: hajaran. Dalam terang iman percobaan hidup sekarang termasuk dalam cara allah sebagai bapa mendidik anak-anakNya. Pemikiran ini berdasarkan gagasan alkitabiah mengenai pendidikan, Ibrani "musar", Yunani: "paideia". Sebab kata-kata ini berarti: mengajar dengan memperbaiki. Bdk Ayu 5:17; 33:19; Maz 94:12; Sir 1:27; 4:17; 23:2. Maka pencobaan dan kesusahan di sini dianggap sebagai perbaikan. Perbaikan itu mengandaikan dan menyatakan sikap kebapaan Allah.
(0.36) (2Raj 22:1) (sh: Apa yang dibutuhkan bangsa ini (Minggu, 16 Juli 2000))
Apa yang dibutuhkan bangsa ini

Komitmen awal Yosia untuk pembaharuan rohani bangsa Yehuda diperlihatkan melalui usaha kerasnya memperbaiki bait Allah (3-7). Tindakan itu dapat dikatakan kurang tepat dan hasilnya kurang efektif, sebab 2 raja sebelum Yosia sudah terlanjur merusak moral, akhlak, dan kerohanian bangsa Yehuda. Untuk memperbaiki keadaan ini dibutuhkan usaha yang lebih dari sekadar memperbaiki bait Allah.

Sesungguhnya Yosia tidak mempunyai penuntun, karena pada zaman raja Manasye, hampir seluruh salinan kitab Taurat Musa sudah dimusnahkannya. Namun Allah tidak membiarkan kerinduannya yang tulus menjadi padam. Ia memberkati usaha Yosia. Perbaikan bait Allah memang tidak membawa kepada pembaharuan rohani namun memimpin kepada ditemukannya kitab Taurat -- yang akan memberi arah dan petunjuk bagi Yosia.

Setelah kitab itu dibacakan, hati Yosia tergoncang karena ia menyadari betapa bangsa Yehuda sudah menjadi umat Allah yang sangat murtad. Begitu murtadnya sehingga hukuman Allah yang sudah direncanakan-Nya tidak dapat dibatalkan lagi (14-17). Yosia menanggapi berita yang menggoncangkan itu dengan sikap terbuka dan rendah hati (11-13). Karena itulah Allah menjanjikan berkat kepada Yosia dan menunda penghukuman bangsa Yehuda hingga kematiannya (20). Kitab Taurat yang ditemukan dan yang menghasilkan penundaan hukuman merupakan anugerah Allah yang besar. Karena berarti bangsa Yehuda masih mempunyai waktu untuk bertobat berdasarkan firman Allah. Pertobatan mereka akan mendatangkan berkat dari Allah, walaupun penghukuman atas bangsa dan negara Yehuda secara keseluruhan tetap akan terjadi.

Renungkan: Jadilah seperti Yosia yang dengan tulus mereformasi bangsa ini dan yang tergoncang hatinya karena melihat betapa bangsa ini sudah meninggalkan kekudusan dan keadilan yang berdasarkan firman-Nya.

Bacaan untuk Minggu ke-5 sesudah Pentakosta

Yeremia 20:10-13 Roma 5:12-15 Matius 10:26-33 Mazmur 69:1-18, 34-36

Lagu: Kidung Jemaat 425

Pemahaman Alkitab 3 -- 2Raja-raja 21:1-18

"Like father, like son". Pepatah ini ternyata tidak berlaku bagi Hizkia dan anaknya, Manasye. Bila Hizkia berperilaku taat, setia kepada Tuhan dan ketetapan-ketetapan-Nya, Manasye melakukan kebalikannya. Perhatikan hal-hal yang dilakukan Manasye, semuanya sangat bertentangan dengan yang dilakukan Hizkia, antara lain dengan melakukan apa yang jahat di mata Tuhan dengan mendirikan kembali bukit-bukit pengorbanan yang telah Hizkia musnahkan. Dan Yehuda mengalami kebobrokan seorang pemimpin dalam kebijakan-kebijakannya selama 55 tahun.

Selama 32 tahun bangsa Indonesia pun mengalami hal yang sama. Penindasan terhadap orang-orang miskin, praktek KKN, ataupun praktek-praktek ketidakadilan sosial merebak di mana-mana. Beginilah bila suatu bangsa dipimpin oleh seorang yang kehidupan moral dan spiritualnya bobrok, rakyat pun akan terperosok dalam kebobrokan yang sama.

Pertanyaan-pertanyaan pengarah:

1. Seandainya Hizkia tidak meminta Tuhan memberinya umur panjang, dan Tuhan tidak mengabulkan permintaan tersebut, Manasye tidak akan lahir. Mungkinkah pengandaian ini akan menghindarkan Yehuda dari kehancuran? Jelaskan pendapat Anda!

2. Untuk menegaskan perbedaan sikap antara Hizkia dan Manasye, buatlah perbandingan sejajar terhadap hal-hal yang mereka lakukan! (18:3-6 dan 21:3-7). Dari perbandingan itu di manakah letak perbedaan hakiki antar keduanya? Mengapa dalam diri Hizkia mengalir kesetiaan kepada Allah, dan sebaliknya Manasye tidak? Jelaskan!

3. Hal apakah yang Allah pertimbangkan ketika menunda penghukuman-Nya atas Yehuda? (8). Didasarkan pada pertimbangan apakah bila akhirnya Allah menjatuhkan hukuman? (12-14). Dalam penghukuman tersebut dimanakah letak konsistensi Allah pada janji-Nya? (8) Jelaskan!

4. Saat ini bangsa Indonesia telah mempercayai arah bangsa ini kepada pemimpin yang baru. Dari kacamata Kristen, kriteria apakah yang harus dipenuhi oleh seorang pemimpin bangsa? Bila ternyata syarat-syarat yang ditetapkan tak terpenuhi, mampukah Kristen tampil dan menyuarakan kebenaran?

(0.35) (Pkh 1:12) (full: AKU, PENGKHOTBAH ... MENYELIDIKI DENGAN HIKMAT. )

Nas : Pengkh 1:12-18

Manusia sendiri tidak dapat menemukan maksud dalam hidup, demikian pula, orang tidak dapat memakai prestasi manusia sendiri untuk memperbaiki semua yang tampaknya salah di dunia ini (ayat Pengkh 1:15). Pemecahannya memerlukan sesuatu yang lebih tinggi daripada hikmat, filsafat, atau gagasan manusia. Hikmat itu adalah "dari atas" (Yak 3:17), yaitu hikmat "yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita" (1Kor 2:7).

(0.35) (Rm 2:3) (full: SEDANGKAN ENGKAU SENDIRI MELAKUKANNYA JUGA. )

Nas : Rom 2:3

Janganlah ada orang yang berusaha untuk mengarahkan orang lain agar berbuat yang betul, sedangkan ia sendiri tidak membetulkan kelakuannya yang jahat. Ada gereja yang berusaha mendorong masyarakat kafir mengikuti peraturan alkitabiah, sedangkan pada saat yang sama mereka buta terhadap keduniawian dan kedursilaan di kalangan mereka sendiri (bd. Luk 6:42). Sebelum gereja berusaha untuk mempengaruhi dunia agar hidup lebih baik, seharusnya dirinya sendiri ditempatkan di bawah sinar ilahi dan memperbaiki dirinya sesuai dengannya.

(0.35) (Mzm 72:9) (jerusalem: penghuni padang belantara) Kata Ibrani yang dipakai biasanya berarti: binatang-binatang dan jin-jin yang dianggap mendiami padang gurun, Yes 13:21; 34:14; Yer 50:39; Yeh 34:28; Ima 17:7+. Di sini binatang-binatang itu agaknya melambangkan bangsa-bangsa yang ditaklukkan oleh Israel, bdk Yes 27:1; Dan 7:3; Wah 13:1. Ada ahli-ahli yang dengan berbagai cara memperbaiki dan menterjemahkan kata Ibrani itu
(0.35) (Mzm 126:1) (jerusalem: Pengharapan di tengah-tengah penderitaan) Mazmur ini berlatar belakang keadaan umat Israel yang baru kembali dari pembuangan dan mengalami banyak kesusahan. Dalam bagian pertama, Maz 126:1-3, umat dengan rasa syukur ingat akan pulangnya dari pembuangan. Tetapi keadaan di tanah air sangat mengecewakan, bdk Ezr 4; Neh 1:3; 4; Hag 1:6; 2:16; dst; Neh 5:1-13. Karena itu dalam bagian kedua, Maz 126:4-6, umat memanjatkan dia supaya Tuhan sudi memperbaiki keadaan itu, terutama dengan memberi panen yang melimpah.
(0.35) (Ams 8:30) (jerusalem: anak kesayangan) Kata Ibrani (amon) jarang dipakai. Dengan memperbaiki tulisan Ibraninya kata itu dapat diterjemahkan dengan: anak kesayangan. Itu dapat ditempatkan pada latar-belakang mitologi Mesir di mana hikmat dikatakan puteri dewa tertinggi. Ungkapan itu dapat diartikan juga: anak kesayangan Allah ialah murid Penciptaan yang setia. Itulah hikmat. Berdasarkan Yer 52:15; Kid 7:1 sementara ahli menterjemahkan kata Ibrani amon itu dengan: karyawan, seniman, arsitek, mandur dsb. Begitu kata itu memang dimengerti oleh penterjemahan Yunani (LXX). Hikmat menjadi "mandur" Allah dalam menciptakan alam semesta.
(0.35) (Yer 39:3) (jerusalem) Dalam naskah Ibrani bagian kedua ayat ini agak sukar diartikan dan rupanya rusak. Secara harafiah berbunyi begini: mereka itu ialah Nergal-Sarezer, Samgar-Nebo, Sar-Sekim, panglima, Nergal-Sarezer, kepala istana, dan para perwira lainnya dari raja Babel. Terjemahan Indonesia ini berusaha memperbaiki naskah Ibrani. Nergal-Sarezer yang anehnya disebut sampai dua kali, satu kali diganti dengan Nebusyazban yang memang disebut dalam Yer 38:13. Nama Samgar-Nebo dan Sar-Sekim yang hanya disebut di sini, diperbaiki menjadi pembesar dari Sin Magir, panglima. Hanya perbaikan-perbaikan semacam itu kiranya belaka.
(0.35) (Yer 49:3) (jerusalem: Hesybon) bdk Bil 21:21+. Hesybon ialah sebuah kota bangsa Moab, Yer 48:1, yang agaknya direbut oleh orang Amon
(0.35) (Za 6:14) (jerusalem: mahkota itu) Begitulah terbaca dalam terjemahan Yunani, sedangkan dalam naskah Ibrani tertulis: mahkota-mahkota itu
(0.35) (Mrk 4:13) (jerusalem: bagaimana kamu dapat memahami) Markus suka menekankan bahwa para rasul tidak memahami perkataan atau perbuatan Yesus, Mar 6:52; Mar 7:18; Mar 8:17-18,21,33; Mar 10:38. Kecuali dalam beberapa bagian yang sejalan (Mat 15:16; Mat 16:9,23; Mat 20:22; Luk 9:45) tambah Luk 18:34; Luk 24:25,45, Matius dan Lukas biasanya meninggalkan atau bahkan memperbaiki keterangan Markus semacam itu, Mat 14:33 dibandingkan dengan Mar 6:51-52, dan lihat Mat 13:51. Bdk Yoh 14:26+.
(0.35) (1Kor 4:15) (jerusalem: pendidik) Yunaninya: paidagogos, ialah seorang hamba-budak yang bertugas mengantar kanak-kanak kepada guru-gurunya dan kemudian menjaga pemuda serta memperbaiki kenakalannya. Kata itu kurang enak nadanya
(0.31) (Yer 21:11) (sh: Pergilah ke istana (Selasa, 3 Oktober 2000))
Pergilah ke istana

Tuhan sangat serius terhadap masalah ketidakadilan. Ia benci pemerasan. Pemerasan dan ketidakadilan seperti minyak yang memancing api kehangatan murka Tuhan. Api murka Allah yang sudah berkobar tidak dapat dipadamkan oleh siapa pun (12). Allah sangat memperhatikan kehidupan para janda, anak-anak yatim, dan orang-orang yang dirampas haknya yang tidak berdaya membela diri. Orang-orang demikianlah yang seringkali menjadi sasaran empuk para penguasa yang lalim dan serakah untuk ditindas, diperas, dan bila perlu dilenyapkan dari muka bumi (22:3). Karena itu Allah mengutus Yeremia pergi ke istana raja dan mengecam keras keluarga raja Yehuda yang mempraktikkan ketidakadilan dan penindasan. Ia juga mengancam akan menghukum mereka dengan dahsyat jika mereka tidak mau memperbaiki sistem hukum dan peradilan di negara Yehuda (22:1-4). Sebagai penguasa tertinggi, rajalah yang paling bertanggung jawab jika terjadi praktik ketidakadilan, pelecehan hukum, dan ketimpangan sosial. Raja mempunyai wewenang dan kemampuan untuk memperbaiki sistem sosial, ekonomi, dan politik di negaranya.

Pertanyaan bagi gereja di Indonesia adalah apakah masalah ketidakadilan sosial dan pelecehan hukum menjadi agenda utama dalam kegiatan-kegiatan pelayanannya? Atau jangan-jangan kita malah menutup mata, pura-pura tidak melihat, bahkan menarik diri dari masalah yang sangat menjadi perhatian utama Allah, kemudian mengambil keputusan untuk menyerahkan masalah-masalah itu kepada pemerintah, instansi terkait ataupun LSM-LSM yang ada. Seperti Yeremia diutus Allah ke istana, gereja pun diutus Allah untuk pergi ke istana. Gereja diutus untuk menyampaikan suara Allah kepada siapapun yang mempunyai wewenang dan kemampuan untuk menegakkan keadilan dan supremasi hukum di negeri kita. Gereja harus menyuarakan konsekuensi yang akan menimpa bangsa ini jika para pemimpin bangsa tidak segera bertobat dan memperbaiki sistem pemerataan ekonomi secara adil.

Renungkan: Pelayanan ini tidak dapat ditunda lagi. Terlalu banyak rakyat kecil yang menderita karena ditindas dan diperdayai, suara mereka sudah parau karena berteriak meminta belas kasihan kepada para penguasa dan dermawan. Jangan tunda hingga Tuhan mendatangkan hukuman yang dahsyat bagi bangsa ini.

(0.29) (Neh 5:1) (full: KELUHAN YANG KERAS. )

Nas : Neh 5:1

Pasal Neh 5:1-19 berbicara tentang ketidakadilan ekonomi di antara orang Yahudi.

  1. 1) Golongan kaya, yaitu bangsawan dan pejabat (ayat Neh 5:7), menindas kaum miskin dengan memaksa mereka menggadaikan tanah dan rumah mereka serta meminjam uang untuk membeli makanan. Dalam beberapa kasus tertentu golongan miskin dipaksa untuk menyerahkan anak-anak mereka sebagai budak agar mereka tidak mati kelaparan (ayat Neh 5:1-5). Dengan marah Nehemia menentang ketidakadilan ini (ayat Neh 5:6) dan memaksa para pelanggar untuk bertobat dan memperbaiki diri (ayat Neh 5:12-13).
  2. 2) Dosa keserakahan, yang membuat orang memeras sesamanya pada masa kesulitan, menyatakan keburukan tabiat manusia yang mendalam. Allah akan menghukum ketidakadilan demikian yang dilakukan di antara rakyat (bd. Ams 28:27;

    lihat cat. --> Kol 3:25;

    [atau ref. Kol 3:25]

    lihat art. PEMELIHARAAN ORANG MISKIN DAN MELARAT).

(0.29) (Neh 13:25) (full: AKU MENYESALI MEREKA. )

Nas : Neh 13:25

Adakalanya ketika para pemimpin, apabila mereka sungguh-sungguh menjadi hamba Allah, harus menyatakan kemarahan yang kudus terhadap ketidakbenaran dan mengambil langkah-langkah drastis untuk memperbaiki situasi yang buruk. Kelembutan dan kehalusan di hadapan sikap mengabaikan yang terbuka dan terang-terangan terhadap kehendak Allah di dalam gereja, sebenarnya adalah kelemahan dan kompromi. Perbaikan yang dilakukan Nehemia menunjukkan semangat bagi Allah yang serupa dengan tindakan Kristus ketika Ia dengan cemeti mengusir para penukar uang dari bait Allah di Yerusalem (Mat 21:12-13; Yoh 2:13-16;

lihat cat. --> Luk 19:45).

[atau ref. Luk 19:45]

(0.29) (Ayb 21:7) (full: MENGAPA ORANG FASIK TETAP HIDUP. )

Nas : Ayub 21:7

Ayub mempersoalkan ketidakadilan hidup ini, khususnya kemakmuran, keberhasilan, dan kebahagiaan banyak orang fasik. Mazm 73:1-28 membahas masalah teologi ini. Kadang-kadang yang "murni hatinya" justru "kena tulah" (Mazm 73:1,14), sedangkan yang fasik makmur dan "kesakitan tidak ada pada mereka" (Mazm 73:3-5). Allah menanggapinya dengan menyatakan kesudahan hidup orang benar dan orang jahat (Mazm 73:16-28). Pada akhirnya, Allah akan dengan adil memperbaiki segala hal dan memberikan kepada setiap orang sesuai dengan perbuatannya dan kasihnya akan kebenaran (Rom 2:5-11). Yang fasik tidak akan luput dari hukuman, dan yang benar pasti akan dibenarkan dan diberi pahala (Rom 2:5-11; Wahy 2:10).



TIP #15: Gunakan tautan Nomor Strong untuk mempelajari teks asli Ibrani dan Yunani. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA