Jikalau ladangku berteriak karena aku ^g  dan alur bajaknya menangis ^h  bersama-sama,

mukaku merah karena menangis, ^q  dan bulu mataku ^r  ditudungi kelam pekat,

Bukankah aku menangis karena orang yang mengalami hari kesukaran? ^x  Bukankah susah hatiku karena orang miskin? ^y 

permainan kecapiku menjadi ratapan, ^j  dan tiupan serulingku ^k  menyerupai suara orang menangis."

Sekalipun aku dicemoohkan ^a  oleh sahabat-sahabatku, ^b  namun ke arah Allah mataku menengadah ^c  sambil menangis, ^d 

Ketika mereka memandang dari jauh, mereka tidak mengenalnya ^u  lagi. Lalu menangislah mereka dengan suara nyaring. ^v  Mereka mengoyak jubahnya, ^w  dan menaburkan debu di kepala ^x  terhadap langit.

Mataku menjadi kabur karena pedih hati, ^u  segala anggota tubuhku seperti bayang-bayang. ^v 

Jikalau aku pernah menolak keinginan orang-orang kecil, ^s  menyebabkan mata seorang janda ^t  menjadi pudar, ^u