Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Sesungguhnya, aku menjadi ejekan; mataku terpaksa menyaksikan tantangan mereka.

Amatilah duduk bangun mereka! Aku menjadi lagu ejekan mereka."

semuanya adalah kesia-siaan, pekerjaan yang menjadi buah ejekan, dan yang akan binasa pada waktu dihukum.

semuanya adalah kesia-siaan, pekerjaan yang menjadi buah ejekan, dan yang akan binasa pada waktu dihukum.

Tetapi mereka mengolok-olok utusan-utusan Allah itu, menghina segala firman-Nya, dan mengejek nabi-nabi-Nya. Oleh sebab itu murka TUHAN bangkit terhadap umat-Nya, sehingga tidak mungkin lagi pemulihan.

Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang melihatnya, mengejek dia,

Pada waktu tengah hari Elia mulai mengejek mereka, katanya: "Panggillah lebih keras, bukankah dia allah? Mungkin ia merenung, mungkin ada urusannya, mungkin ia bepergian; barangkali ia tidur, dan belum terjaga."

Ketika mereka mendengar tentang kebangkitan orang mati, maka ada yang mengejek, dan yang lain berkata: "Lain kali saja kami mendengar engkau berbicara tentang hal itu."

Tetapi sekarang aku menjadi sajak sindiran dan ejekan mereka.

(44-14) Engkau membuat kami menjadi cela bagi tetangga-tetangga kami, menjadi olok-olok dan cemooh bagi orang-orang sekeliling kami.

Aku menjadi tertawaan bagi segenap bangsaku, menjadi lagu ejekan mereka sepanjang hari.

Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya.

Bahkan kanak-kanakpun menghina aku, kalau aku mau berdiri, mereka mengejek aku.

Bersabarlah dengan aku, aku akan berbicara; sehabis bicaraku bolehlah kamu mengejek.

Sambil mengejek mereka berkata kepadanya: "Engkau murid orang itu tetapi kami murid-murid Musa.

Ada pula yang diejek dan didera, bahkan yang dibelenggu dan dipenjarakan.

Tentang siapakah kamu berkelakar, terhadap siapakah kamu melontarkan kata-kata yang bukan-bukan dan mengejeknya? Bukankah kamu ini anak-anak pemberontak, keturunan pendusta,

Dan orang-orang yang hadir di situ berkata: "Engkau mengejek Imam Besar Allah?"

(80-7) Engkau membuat kami menjadi pokok percederaan tetangga-tetangga kami, dan musuh-musuh kami mengolok-olok kami.

maka engkau akan memperdengarkan ejekan ini tentang raja Babel, dan berkata: "Wah, sudah berakhir si penindas sudah berakhir orang lalim!