(41-11) Dari dalam lubang hidungnya ^p  mengepul uap bagaikan dari dalam belanga yang mendidih dan menggelegak isinya.

Merataplah, ^r  hai pintu ^s  gerbang! Berteriaklah, hai kota! Gemetarlah, hai segenap Filistea! ^t  Sebab di sebelah utara ^u  sudah mengepul asap perang, dan barisan ^v  musuh maju tanpa ada yang mundur.

Dan untuk kedua kalinya mereka berkata: "Haleluya! ^d  Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya. ^e "

Dan raja-raja di bumi, yang telah berbuat cabul dan hidup dalam kelimpahan ⁱ  dengan dia, ^j  akan menangisi dan meratapinya ¹ , ^k  apabila mereka melihat asap api yang membakarnya. ^l 

Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, ^f  dan siang malam ^g  mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya ^h  itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya. ⁱ "

Biarlah doaku adalah bagi-Mu seperti persembahan ukupan, ^a  dan tanganku ^b  yang terangkat seperti persembahan korban ^c  pada waktu petang.

Tetapi orang-orang Israel telah bermupakat dengan penghadang-penghadang itu untuk menaikkan gumpalan asap ^u  tebal dari kota ^v  itu.

dan memandang ke arah Sodom dan Gomora serta ke seluruh tanah Lembah Yordan, maka dilihatnyalah asap dari bumi membubung ke atas sebagai asap dari dapur peleburan ¹ . ^g 

Gunung Sinai ditutupi seluruhnya dengan asap, ^l  karena TUHAN turun ke atasnya dalam api; ^m  asapnya membubung seperti asap dari dapur, ⁿ  dan seluruh gunung itu gemetar ^o  sangat.

Tetapi pada waktu itu mulailah gumpalan asap naik dari kota itu seperti tiang asap. Suku Benyamin menoleh ke belakang dan tampaklah kota itu seluruhnya terbakar, apinya naik ke langit. ^x 

Siang dan malam negeri itu tidak akan padam-padam, ^j  asapnya naik untuk selama-lamanya. ^k  Negeri itu akan menjadi reruntuhan ^l  turun-temurun, ^m  tidak ada orang yang melintasinya untuk seterusnya.

Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah. ^d 

Ketika orang Ai berpaling menoleh ke belakang, tampaklah asap kota itu naik membubung ^h  ke langit; mereka tidak sempat melarikan diri ke manapun juga, sebab rakyat yang tadinya lari ke padang gurun, berbalik melawan pengejar-pengejarnya.

dan berseru, ketika mereka melihat asap api yang membakarnya, ^d  katanya: "Kota manakah yang sama dengan kota besar ^e  ini? ^f "