(0.41) | (1Yoh 4:13) | (jerusalem: RohNya) Karunia ialah Roh Kudus dinubuatkan bagi zaman terakhir, Kis 2:17-21,33. Roh itu dicurahkan ke dalam hati, Rom 5:5+; 1Te 4:8, lalu menghasilkan kepastian mendalam mengenai apa yang diberitakan para rasul dari luar, 1Yo 5:6-7; bdk Kis 5:32. Yang dimaksudkan di sini ialah kenyataan bahwa orang yang percaya menjadi anak Allah, Rom 8:15-16; Gal 4:6. |
(0.41) | (Rm 5:3) |
(full: KITA MALAH BERMEGAH JUGA DALAM KESENGSARAAN KITA.
) Nas : Rom 5:3 Paulus menyebutkan "kesengsaraan" sebagai salah satu berkat dari keselamatan kita dalam Kristus.
|
(0.41) | (Tit 1:1) |
(full:
) Penulis : Paulus Tema : Ajaran yang Benar dan Kebajikan Tanggal Penulisan: Sekitar 65-66 M Latar Belakang Seperti halnya 1 dan 2 Timotius, Titus adalah surat pribadi dari Paulus kepada salah seorang pembantu mudanya. Surat ini disebut "Surat Penggembalaan" karena membahas masalah yang berkaitan dengan peraturan gereja dan pelayanannya. Titus, seorang bertobat bukan Yahudi (Gal 2:3), menjadi pendamping dekat Paulus dalam pelayanan rasuli. Walaupun namanya tidak disebutkan dalam Kisah Para Rasul (mungkin karena ia saudara Lukas) hubungan erat dengan Paulus ditunjukkan dengan
Paulus dan Titus bekerja bersama-sama dalam waktu singkat di Kreta (barat daya Asia Kecil di Laut Tengah) antara pemenjaraan Paulus yang pertama dengan yang kedua (Lihat "PENDAHULUAN SURAT 1TIMOTIUS" 08217). Paulus menugaskan Titus untuk melanjutkan pelayanannya di antara orang Kreta (Tit 1:5), sedangkan dia sendiri melanjutkan perjalanan ke Makedonia (bd. 1Tim 1:3). Tidak lama sesudah peristiwa itu, Paulus menulis surat ini kepada Titus, menginstruksikan dia untuk menyelesaikan pekerjaan yang telah mereka awali bersama. Mungkin surat ini dititipkan kepada Zenas dan Apolos yang akan melewati Kreta (Tit 3:13). Dalam surat ini Paulus meyampaikan rencananya untuk mengirim Artemas atau Tikhikus dengan segera untuk menggantikan Titus, karena setelah itu Titus harus ikut serta dengan Paulus di Nikopolis (Yunani), tempat yang direncanakan menjadi tempat tinggal Paulus selama musim dingin (Tit 3:12). Kita mengetahui bahwa rencana ini terlaksana (bd. 2Tim 4:10) karena Paulus kemudian menugaskan Titus di Dalmatia (Yugoslavia sebelum pecah). Tujuan Paulus menulis surat ini kepada Titus terutama untuk menugaskan Titus
Survai Paulus membahas empat pokok utama di dalam surat ini.
Ciri-ciri Khas Tiga ciri utama menandai surat ini.
|
(0.41) | (Luk 8:1) |
(sh: Diubah oleh firman Allah (Minggu, 25 Januari 2004)) Diubah oleh firman AllahBacaan hari ini mengingatkan kita bahwa hidup yang diubahkan selalu dimulai dengan kesediaan mendengar Injil. Lalu mengalami perubahan hidup oleh Injil itu. Dua belas murid Yesus dan beberapa perempuan (ayat 1-4) adalah sebagian contoh dari orang-orang yang hidupnya diubahkan oleh Injil: dari penjala ikan menjadi penjala manusia, dari pemungut cukai menjadi pengikut Yesus, dari keadaan sakit disembuhkan dan dari keadaan dikuasai roh jahat dibebaskan. Empat tipe hidup diuraikan Yesus melalui perumpamaan seorang penabur (ayat 5-8). Pertama, tentang orang yang hanya mendengar firman Allah tetapi tidak percaya dan tidak diselamatkan (ayat 12). Kedua, tentang orang yang mendengar firman Allah, menerima dengan gembira tetapi tidak berakar, percaya sebentar saja dan dalam pencobaan murtad (ayat 13). Ketiga, tentang orang yang mendengar firman namun pada masa pertumbuhan selanjutnya terhimpit oleh kekuatiran, kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga tidak menghasilkan buah yang matang (ayat 14). Keempat, tentang orang yang mendengar firman Allah, menyimpannya dalam hati dan mengeluarkan buah dalam ketekunan (ayat 15). Hanya tipe keempatlah yang menggambarkan hidup yang diubahkan oleh Injil. Hidup yang diubahkan akan menghasilkan buah-buah firman. Renungkan: Rahasia dari hidup yang diubahkan terletak pada kesinambungan sikap seseorang dalam mendengar dan memelihara firman Allah serta tekun menghasilkan buah. |
(0.41) | (Yoh 15:1) |
(sh: Tinggal di dalam Kristus (Jumat, 05 Maret 1999)) Tinggal di dalam KristusTinggal berarti menetap. Pemahaman inilah yang dipakai Kristus untuk menekankan bahwa setiap orang yang percaya kepada-Nya harus tetap tinggal menetap sepenuhnya di dalam Kristus. Dalam keadaan inilah, setiap orang percaya mengalami pekerjaan Kristus dan dipersiapkan untuk berbuah. Tanpa tinggal menetap di dalam Kristus maka orang percaya tidak akan pernah menghasilkan buah. Tujuan hidup: berbuah! Suatu hal yang mustahil bila seseorang yang mengaku percaya namun tidak mengetahui tujuan hidup imannya. Kristus sendiri berkata, "Bapa-Ku dipermuliakan jika kamu berbuah banyak ..." (8). Artinya, sesuatu yang mustahil bila seseorang menganggap diri hidup memuliakan Allah Bapa tanpa terlebih dahulu mengenal dan tinggal di dalam Kristus. Salah satu syair lagu mengatakan demikian: "Tinggallah dalam Yesus jadilah murid-Nya, belajarlah firman Tuhan taat kepada-Nya; tinggallah dalam Yesus muliakan nama-Nya, hidup berlimpah kurnia hanya di dalam-Nya". Renungkan: Kepercayaan kepada Kristus menghasilkan ketaatan pada firman-Nya dan ketaatan kepada firman-Nya menghasilkan buah. Doa: Ya, Tuhan, jadikanlah aku murid-Mu yang sejati, yang tinggal tetap di dalam Kristus, sehingga buahnya menjadi berkat bagi banyak orang. |
(0.36) | (Kis 15:22) |
(sh: Keputusan yang menghasilkan sukacita (Selasa, 24 Mei 2005)) Keputusan yang menghasilkan sukacita
Dalam nas ini, kita membaca tentang hasil persidangan Yerusalem yang disampaikan kepada jemaat Antiokhia mendatangkan sukacita. Pertama, persidangan pemimpin gereja di Yerusalem menghasilkan keputusan yang dituangkan dalam bentuk tertulis dan jelas sehingga kemungkinan kesalahpahaman pun dapat dihindari (ayat 31). Kedua, para pemimpin gereja mengutus Yudas dan Silas untuk menyampaikan surat tersebut sekaligus menyatakan niat baik dari para pemimpin gereja di Yerusalem untuk menerima jemaat Antiokhia menjadi bagian dari umat Allah (ayat 22-28). Inilah berkat yang tidak terduga oleh jemaat Antiokhia. Yudas dan Silas ditunjuk sebagai wakil para pemimpin di Yerusalem berdasarkan kredibilitas mereka yang telah teruji (ayat 26). Ketiga, isi surat itu sangat melegakan hati jemaat di Antiokhia (ayat 31). Dengan mengacu pada keputusan para pemimpin di Yerusalem yang sesuai dengan kehendak Tuhan, jemaat di Antiokhia bisa mengatasi konflik pengajaran yang berbeda (ayat 24). Mereka pun tahu bagaimana menjalankan kehidupan yang kudus sesuai firman Tuhan (ayat 29). Dari pengalaman krisis jemaat Antiokhia, kita melihat dua prinsip. Pertama, Tuhan mengizinkan masalah di dalam gereja untuk mendewasakan umatnya. Kedua, perselisihan internal gereja yang diselesaikan secara tepat dengan mengikuti pimpinan Tuhan akan mendatangkan persatuan dan damai sejahtera. Camkan: Pemimpin yang berhikmat melibatkan Tuhan sebagai Sang Penentu sedangkan pemimpin yang tak berhikmat menempatkan Tuhan menjadi penonton. |
(0.36) | (Flp 1:18) |
(sh: Hidup menghasilkan buah (Senin, 24 Mei 2004)) Hidup menghasilkan buahApa sebabnya Paulus dapat optimis bahkan bersukacita di tengah penderitaannya, khususnya pemenjaraan yang menimpa dirinya? Bukankah ada kemungkinan ia akan dieksekusi oleh karena imannya? Paulus tidak menguatirkan mengenai keselamatannya. Dia percaya bahwa kesudahan semua penderitaan dan penjara itu adalah keselamatan dirinya. Entah keselamatan dalam arti ia dibebaskan dari pemenjaraan fisik maupun keselamatan surgawi (ayat 19). Dirinya adalah pemberian dan milik Kristus, untuk Dia saja -- hidup atau mati -- Paulus mengabdikan dirinya. Yang Paulus kuatirkan ialah bagaimana hidupnya tetap dapat mempermuliakan Tuhan baik ketika ia ada di dalam penjara, maupun pada masa mendatang entah dalam keadaan apapun dia, bahkan sampai pada saat kematiannya (ayat 20). Bagi Paulus persoalannya bukan mati atau hidup, asalkan kedua-duanya memuliakan Tuhan. Di satu sisi memang kematian akan menyelesaikan perkara penderitaan dan kesusahan di dunia ini. Kematian berarti permulaan dari menikmati secara penuh persekutuan keselamatan yang telah Kristus kerjakan (ayat 23). Namun, di sisi lainnya Paulus melihat kebutuhan dan sekaligus panggilan Tuhan untuk tetap berkarya di dalam dunia ini. Paulus melihat kebutuhan konkret jemaat Filipi dan pelayanan mereka. Oleh sebab itu Paulus memutuskan untuk taat pada kehendak Allah yaitu tinggal di dalam dunia ini untuk hidup menghasilkan buah (ayat 22, 24-25). Kematian bukan pelarian bagi Paulus. Selama ia hidup, ia harus memberi buah: menjadi berkat bagi orang-orang yang kepadanya Tuhan pertemukan. Kalau tiba waktunya kematian menjemput, Paulus tahu ia akan ke sorga mulia. Namun, sekarang selagi ia hidup berarti bekerja dan melayani Tuhan. Doa: Tuhan, kiranya kesukaanku yang terdalam ialah bahwa entah aku masih lama hidup atau segera akan mati, aku menyenangkan-Mu |
(0.35) | (Kol 1:10) |
(ende: Pengetahuan jang sedjati) Doa-doa dalam Kol 1:9-13 ini sekedar mengandung atjara pokok seluruh surat. Epafras bukan sadja memudji umat, melainkan mengutarakan kepada Paulus kechawatirannja mengenai "pengetahuan palsu" (sematjam gnosis?) jang sedang disiarkan didalam umat Kolose dan umat-umat lain-lain sekitarnja. Adjaran itu rupanja terdiri dari suatu tjampuran anasir-anasir Jahudi, kafir dan serani, sangat bersifat tachjul. Paulus disini hanja berdoa meminta bagi umat "pengetahuan sedjati" jang menghasilkan kebidjaksanaan hidup; kemudian ia mengutjapkan peringatan-peringatan jang lebih terang dan tegas. |
(0.35) | (Neh 10:29) |
(full: MEREKA BERSUMPAH KUTUK.
) Nas : Neh 10:29 Kebangunan rohani yang dipimpin Ezra (pasal Neh 8:1-10:39) menghasilkan komitmen tegas untuk menaati kehendak Allah. Hal ini dinyatakan dalam pengabdian diri umat itu:
|
(0.35) | (Ams 1:7) |
(full: TAKUT AKAN TUHAN.
) Nas : Ams 1:7 Kekaguman yang penuh hormat pada kuasa, keagungan, dan kekudusan Allah menghasilkan di dalam diri kita suatu ketakutan kudus untuk melanggar kehendak-Nya yang ternyatakan; kehormatan semacam ini perlu sekali untuk memperoleh hati berhikmat. PB menunjukkan bahwa sungguh-sungguh takut akan Tuhan di dalam hati akan disertai dengan penghiburan Roh Kudus (lihat cat. --> Kis 9:31; [atau ref. Kis 9:31] lihat art. TAKUT AKAN TUHAN). |
(0.35) | (Pkh 2:1) |
(full: KESENANGAN ... ITU PUN SIA-SIA.
) Nas : Pengkh 2:1-11 Salomo menceritakan bagaimana ia telah mencoba kesenangan, kekayaan, dan kenikmatan budaya dalam usaha menemukan kepuasan dan hidup yang menyenangkan; namun semua ini tidak menghasilkan kebahagiaan sejati -- hidup masih tidak memuaskan (ayat Pengkh 2:11). Kita hanya dapat menemukan sejahtera, kepuasan, dan sukacita abadi apabila mencari kebahagiaan dalam Allah dan kehendak-Nya. |
(0.35) | (Yes 28:1) |
(full: EFRAIM.
) Nas : Yes 28:1-29 Dalam pasal Yes 28:1-33:24 Yesaya kembali ke zamannya sendiri untuk bernubuat tentang Israel (disebut Efraim) dan Yehuda. Dia mencela dosa dan kemurtadan mereka serta menyatakan hukuman Allah yang akan datang. Namun hukuman ini tidak akan lebih keras daripada yang diperlukan untuk memurnikan umat pilihan Allah dan menghasilkan kaum sisa yang kudus. |
(0.35) | (Yes 29:5) |
(full: SEGALA PASUKAN LAWANMU.
) Nas : Yes 29:5-8 Walaupun hukuman yang dahsyat akan menimpa Yerusalem, peristiwa itu tidak akan meliputi kebinasaan total. Allah akan melepaskan umat-Nya dan memusnahkan musuh-musuh Yerusalem. Penggambaran Yesaya mungkin sekali mengacu kepada pelepasan mereka dari pasukan Asyur ketika Sanherib menyerbu (lih. Yes 10:5-19). Sayang, bahkan mukjizat ini pun dari Allah tidak menghasilkan suatu pertobatan menyeluruh dan ketaatan sejati dalam umat-Nya; karena itu suatu hukuman yang lebih hebat datang kemudian, pada waktu Babel menyerbu (605, 597, dan 586 SM). |
(0.35) | (Yer 30:21) |
(full: ORANG YANG MEMERINTAH ATAS MEREKA.
) Nas : Yer 30:21 Yesus Kristus akhirnya akan menjadi pemimpin baru yang akan menuntun bangsa itu kepada Allah. Dia dapat langsung masuk menghadap Allah; demikianlah Ia akan mempunyai pelayanan keimaman, yang menghasilkan pemulihan rohani dan penyembahan yang hidup seperti yang selalu dimaksudkan Allah. Tetapi sebelum hal ini terjadi, murka Allah akan menghukum kejahatan di antara bangsa-bangsa (ayat Yer 30:23-24). |
(0.35) | (Yer 51:33) |
(full: SEDIKIT WAKTU LAGI AKAN DATANG WAKTU PANEN BAGINYA.
) Nas : Yer 51:33 Babel telah menabur benih-benih kekejaman, penyembahan berhala dan kebejatan; kini dia akan menuai panen hukuman Allah. Kita harus ingat bahwa dosa merupakan benih yang akhirnya akan menghasilkan panen besar yang dahsyat. "Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya" (Gal 6:7). |
(0.35) | (Yeh 40:1) |
(full: PENGLIHATAN-PENGLIHATAN ILAHI.
) Nas : Yeh 40:1-43:27 Penglihatan tentang Bait Suci dialami Yehezkiel pada tahun 573 SM, dua puluh lima tahun setelah pembuangan dirinya dimulai. Tujuannya ialah memberi semangat kepada bangsa itu bahwa kemuliaan Allah akan dipulihkan sama sekali pada masa yang akan datang, sehingga menghasilkan pengurapan dan berkat yang akan bertahan selama-lamanya. |
(0.35) | (Hos 8:7) |
(full: MENABUR ANGIN ... MENUAI PUTING BELIUNG.
) Nas : Hos 8:7 Israel telah menabur angin dosa dan penyembahan berhala; sekarang mereka akan mengalami puting beliung serbuan Asyur. Kita harus ingat bahwa tindakan dan sikap berdosa menabur benih-benih yang akan menghasilkan buah-buah kejahatan di dalam hidup kita (lih. Ayub 4:8; Gal 6:7; bd. Mazm 126:5-6; Ams 11:18; 2Kor 9:6). |
(0.35) | (Hos 10:1) |
(full: MAKIN BANYAK BUAHNYA.
) Nas : Hos 10:1 Makin makmur negeri Israel dan menghasilkan banyak buah, makin terlibat orang Israel dalam penyembahan berhala. Kemakmuran belum tentu merupakan berkat. Makin banyak uang yang dimiliki seorang, makin banyak yang mereka pakai untuk diri sendiri; mereka lupa Allah dan kebutuhan kerajaan-Nya, mereka berpusat pada diri sendiri dan bukan pada Allah. |
(0.35) | (Luk 15:13) |
(full: PERGI KE NEGERI YANG JAUH.
) Nas : Luk 15:13 Dalam perumpamaan ini Tuhan mengajar bahwa hidup dalam dosa dan mementingkan diri sendiri, dalam pengertiannya yang terdalam, merupakan pemisahan dari kasih, persekutuan, dan kekuasaan Allah. Orang berdosa atau orang yang mundur dari iman adalah seperti anak bungsu yang dengan memburu kesenangan dosa, memboroskan karunia-karunia jasmani, mental, dan rohani yang diberikan oleh Allah. Hal ini menghasilkan kekecewaan dan kesedihan, kadang kala keadaan pribadinya memalukan, dan ia selalu kehilangan hidup yang benar dan sejati yang hanya dapat ditemukan dalam hubungan yang benar dengan Allah. |
(0.35) | (Yoh 15:1) |
(full: AKULAH POKOK ANGGUR YANG BENAR.
) Nas : Yoh 15:1 Dalam perumpamaan atau kiasan ini Yesus menggambarkan diri-Nya sebagai "pokok anggur yang benar" dan murid-murid-Nya sebagai "ranting". Dengan tetap terpaut pada-Nya sebagai Sumber kehidupan, mereka dapat menghasilkan buah. Allah dilukiskan sebagai tukang kebun yang memelihara ranting-ranting itu supaya tetap berbuah (ayat Yoh 15:2,8). Allah mengharapkan agar kita semua berbuah (lihat cat. --> Yoh 15:2 berikut). [atau ref. Yoh 15:2] |