Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 22 ayat untuk menyalurkan [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (2Raj 13:17) (jerusalem: habis lenyap) Dengan menaruh tangannya di atas tangan raja, nabi Elisa menyalurkan daya ilahi (sakti); anak panah yang dilepaskan ke arah timur itu melawan Aram. Perbuatan kenabian itu melambangkan kejadian nanti dan menjamin bahwa terlaksana pula, bdk Yer 18:1+.
(1.00) (Neh 3:16) (jerusalem: kolam buatan) Ialah kolam atau wadah lama yang dahulu menampung air dari mata air Gihon di tempatnya. Raja Hizkia sudah menambak kolam lama itu waktu membuat terowongan yang menyalurkan air dari Gihon ke kolam Syiloah, bdk 2Ra 20:20+
(0.88) (Rut 1:16) (full: ALLAHMULAH ALLAHKU. )

Nas : Rut 1:16

Rupanya Naomi telah menyalurkan imannya pada Tuhan Allah melalui teladan dan ajaran kepada Rut (bd. Ul 11:18-19). Iman Rut pada Allah membuatnya tetap setia dalam kasihnya kepada Naomi. Rut menjadi contoh dari prinsip ilahi bahwa "barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya" (Mat 10:39; bd. Rut 4:13-17).

(0.75) (Kej 25:21) (full: BERDOALAH ISHAK KEPADA TUHAN. )

Nas : Kej 25:21

Ribka, seperti halnya Sara, mandul selama bertahun-tahun, dan Ishak perlu meminta dari Tuhan anak perjanjian berikutnya yang keturunannya akhirnya akan melahirkan Sang Penebus. Dengan cara ini Allah menekankan prinsip rohani bahwa penebusan, warisan rohani, dan penggenapan perjanjian tidak tercapai melalui cara-cara alami, tetapi melalui kasih karunia dan tindakan Allah sebagai tanggapan terhadap doa dan pencarian Allah. Dengan kata lain, doa merupakan sarana yang dengannya Allah berkenan menyalurkan janji-janji dan berkat-berkat-Nya.

(0.75) (Yer 3:15) (full: GEMBALA-GEMBALA YANG SESUAI DENGAN HATI-KU. )

Nas : Yer 3:15

Yeremia melukiskan suatu hari ketika Israel akan mempunyai gembala-gembala yang hidup sesuai dengan firman Allah dan menyalurkan hidup melalui pemahaman akan firman itu. Karena mengenal hati Allah, mereka akan tahu bagaimana menggembalakan umat Allah. Jenis pengetahuan ini penting bagi para pemimpin untuk kekuatan rohani dan kemurnian moral umat Allah

(lihat art. SYARAT-SYARAT MORAL PENILIK JEMAAT).

(0.62) (Kej 26:3) (full: AKU AKAN MENYERTAI ENGKAU. )

Nas : Kej 26:3-4

Allah menampakkan diri kepada Ishak dan menyalurkan kepadanya janji-janji yang diberikan-Nya kepada Abraham (Kej 12:1-3,7; 13:14-18; Kej 15:1-21; 17:1-8,15-22; 22:15-18). Seperti ayahnya, Ishak harus belajar hidup dengan janji-janji Allah. Bagian yang penting dari janji perjanjian itu adalah hubungan pribadi dengan Allah yang diungkapkan dalam kata-kata, "Aku akan menyertai engkau" (ayat Kej 26:24;

lihat cat. --> Kej 17:7;

[atau ref. Kej 17:7]

lihat art. PERJANJIAN ALLAH DENGAN ABRAHAM, ...).

(0.62) (Ul 4:9) (full: SUPAYA JANGAN ENGKAU MELUPAKAN ... BERITAHUKANLAH KEPADA ANAK-ANAKMU. )

Nas : Ul 4:9

Kita harus dengan tekun mengingat pekerjaan Allah yang lampau dalam hidup kita dan tetap tinggal di dalam Firman-Nya sehingga kasih akan Allah dan hal-hal rohani tidak berkurang dalam hati kita. Mengabaikan hal ini dapat mengakibatkan kehancuran rohani yang menyedihkan bagi anak cucu kita. Ketaatan yang tekun dan gigih kepada Allah dan hukum-hukum-Nya diperlukan supaya dapat menyalurkan warisan rohani kepada anak-anak kita.

(0.62) (1Sam 10:1) (full: TUHAN TELAH MENGURAPI ENGKAU. )

Nas : 1Sam 10:1

Maksud dari pengurapan Saul ialah

  1. (1) untuk mempersembahkannya kepada Allah guna tugas khusus yang untuknya ia dipanggil, dan
  2. (2) untuk menyalurkan kepadanya kasih karunia dan karunia yang memungkinkan dia melaksanakan tugas yang dibebankan Allah kepadanya. "Orang yang diurapi Tuhan" menjadi istilah umum untuk raja Israel (1Sam 26:9; bd. 1Sam 12:3; Rat 4:20). Raja tertinggi yang diurapi Allah adalah Yesus, sang Mesias (Ibr. _mashiah_, "Dia yang Diurapi"), yang diurapi Allah dengan Roh Kudus (Yoh 1:32-33). Karena itu, semua pengikut Yesus harus diurapi dengan Roh Kudus yang sama (2Kor 1:21; 1Yoh 2:20) sebagai imam dan raja perjanjian yang baru (bd. 1Pet 2:5,9).
(0.62) (1Sam 14:1) (full: PASUKAN PENGAWAL ORANG FILISTIN. )

Nas : 1Sam 14:1

Pasal ini menekankan bahwa orang Israel telah berhasil mengalahkan orang Filistin hanya karena Allah ada di pihak mereka. Mereka patah semangat, kalah jumlah, dan persenjataannya kurang memadai (1Sam 13:19-22), tanpa harapan sama sekali untuk menang, namun mereka menang karena "Tuhan menyelamatkan orang Israel pada hari itu" (ayat 1Sam 14:23). Ketika situasi tampaknya menentang kita dan sumber daya tampak kurang memadai, selaku anak-anak Allah kita memiliki hak untuk berseru kepada-Nya mohon pertolongan di saat kita memerlukannya

(lihat cat. --> Ibr 4:16).

[atau ref. Ibr 4:16]

Ia telah berjanji untuk menjadi "penolong dalam kesesakan" (Mazm 46:2) dan menyalurkan kasih karunia bagi seluruh kebutuhan kita (2Kor 12:9).

(0.62) (Rat 2:14) (full: TIDAK MENYATAKAN KESALAHANMU. )

Nas : Rat 2:14

Salah satu ciri seorang nabi palsu ialah bahwa perkataan dan penglihatannya tidak menyingkapkan dosa yang dilakukan bangsa itu

(lihat art. NABI DI DALAM PERJANJIAN LAMA).

Orang-orang dalam gereja yang tidak menegur dosa, dan dengan demikian menyalurkan karya Roh Kudus yang menginsyafkan (Yoh 16:8-11), membuktikan bahwa mereka adalah pendeta palsu; sebaliknya, orang yang hidup kudus dan dengan sungguh-sungguh mengecam keduniawian dan dosa di antara jemaat sebagaimana yang dilakukan Kristus (lih. pasal Wahy 2:1-3:22), membuktikan bahwa mereka adalah hamba yang setia kepada Tuhan.

(0.50) (Mzm 119:47) (full: AKU HENDAK BERGEMAR ... KUCINTAI ... PERINTAH-PERINTAH-MU. )

Nas : Mazm 119:47-48

Yang terutama ditekankan dalam Mazmur Mazm 119:1-176 ialah kesenangan dan kasih yang mendalam dari pemazmur akan Firman Allah.

  1. 1) Sukacita timbul dalam hatinya pada saat dia membaca dan menaati Firman Allah. Demikian pula, bila kita membaca Alkitab dengan keinginan yang sungguh-sungguh untuk memahami dan menaati perintah-perintah Kristus (ayat Mazm 119:20,24,40,60), Roh Kudus menyalurkan kasih Allah ke dalam hati kita (lih. Yoh 14:15-17,21,23;

    lihat cat. --> Rom 5:5),

    [atau ref. Rom 5:5]

    membantu kita memahami kebenaran Firman Allah dan memberikan sukacita dan kesenangan besar (bd. Yoh 15:10-11).
  2. 2) Bergemar dalam Firman Allah berkembang menjadi kasih yang lebih mendalam untuk seluruh jalan Allah. Karena kita telah mengasihi Dia (ayat Mazm 119:132), kita mengasihi ayat-ayat yang menyatakan Dia dan kehendak-Nya kepada kita. Sebagai akibatnya, kita telah dipersatukan dengan Dia (Rom 6:5), dan hati kita kini dipenuhi kasih dan pengabdian akan kebenaran-Nya yang dinyatakan.
(0.50) (Kis 6:6) (full: MELETAKKAN TANGAN DI ATAS MEREKA. )

Nas : Kis 6:6

Dalam PB, penumpangan tangan dipakai dalam lima cara:

  1. (1) dalam hubungan dengan mukjizat penyembuhan (Kis 28:8; Mat 9:18; Mr 5:23; 6:5);
  2. (2) dalam memberkati orang lain (Mat 19:13,15);
  3. (3) dalam hubungan dengan baptisan dalam Roh (Kis 8:17,19; Kis 19:6);
  4. (4) dalam mengangkat orang untuk tugas khusus (ayat Kis 6:6; Kis 13:3); dan
  5. (5) dalam memberikan karunia-karunia rohani oleh para penatua (1Tim 4:14). Sebagai salah satu cara yang dipakai Allah untuk menyalurkan karunia dan berkat kepada orang lain, penumpangan tangan menjadi doktrin mendasar dalam gereja mula-mula (Ibr 6:2). Tindakan ini jangan dilepaskan dari doa karena doa menunjukkan bahwa karunia-karunia kasih karunia, penyembuhan atau baptisan dalam Roh berasal dari Allah dan bukan dari mereka yang menumpangkan tangan itu. Menahbiskan tujuh orang itu berarti dua hal.
  6. 1) Ini merupakan kesaksian umum dari pihak gereja bahwa ketujuh orang ini memiliki sejarah ketekunan dalam kesalehan dan kesetiaan terhadap pimpinan Roh (bd. 1Tim 3:1-10).
  7. 2) Ini merupakan tindakan untuk mengkhususkan ketujuh orang ini bagi pekerjaan Allah dan suatu kesaksian akan kesediaan mereka untuk menerima tanggung jawab dari panggilan Allah.
(0.50) (2Kor 1:3) (jerusalem: penghiburan) Para nabi dahulu memberitakan penghiburan sebagai karunia khas di zaman Mesias, Yes 40:1. Penghiburan itu diwujudkan oleh Mesias, Luk 2:25. Penghiburan itu pada pokoknya tidak lain kecuali, kesudahan percobaan yang membuka zaman damai sejahtera dan sukacita, Yes 40:1 dst; Mat 5:5. Tetapi menurut pandangan Perjanjian Baru dunia yang baru itu terwujud di tengah-tengah dunia lama. Maka orang Kristen yang bersatu dengan Kristus mendapat penghiburan itu bahkan di tengah-tengah penderitaan, 2Ko 1:4-7; 7:4; bdk Kol 1:24. Penghiburan itu tidak hanya diterima secara pasip saja. Ia sekaligus menguatkan, memberi hati dan mengajak (kata Yunani yang sama, yakni "paraklesis" berarti baik penghiburan maupun ajakan). Satu-satunya sumber penghiburan itu ialah Allah, 2Ko 1:3,4, yang menganugerahkannya melalui Kristus 2Ko 1:5, dan dalam Roh Kudus, Kis 9:31+. Orang Kristen sendiripun perlu menyalurkan penghiburan itu kepada orang lain, 2Ko 1:4,6; 1Te 4:18. Apa yang menyebabkan penghiburan itu ialah a.l. kemajuan dalam hidup Kristen, 2Ko 7:4,6,7, pertobatan, 2Ko 7:13, Kitab Suci, Rom 15:4, dll. Penghiburan itu menjadi sumber pengharapan Rom 15:4.
(0.50) (Yes 3:1) (sh: Reruntuhan sosial. (Jumat, 18 September 1998))
Reruntuhan sosial.

Para pahlawan, perwira, pemuka masyarakat adalah alat Tuhan untuk memberkati suatu bangsa. Mereka bertanggungjawab mengayomi dan membela kepentingan rakyat tanpa pilih kasih. Sikap dan tingkah laku para pemimpin itu, seyogianya serasi dengan kebenaran yang datang dari Allah sendiri. Namun, dalam pembacaan hari ini para pemimpin disandingkan dengan para petenung dan tukang sihir (ayat 2-3). Mereka tidak lagi menyalurkan berkat Allah bagi sesama, karena itu Allah menghakimi mereka (ayat 13-14). Kekuasaan akan berakhir (ayat 4), kelimpahan berganti kesengsaraan (ayat 1). Sedemikian parahnya keruntuhan sosial Israel, sampai-sampai orang yang punya satu jubah pun dianggap pemimpin; bahkan yang muda membentak yang tua (ayat 4-6).

Tugas orang beriman. Di tengah keruntuhan moral-spiritual yang berakibat pada keruntuhan sosial-politis, apa tugas orang beriman? Katakanlah firman Tuhan! Sebab firman itulah kebenaran (ayat 10-12). Ucapkanlah dengan iman dan komitmen penuh, maka kita akan didorong oleh kuasa ilahi untuk bertindak sesuai dengan apa yang kita katakan. Janganlah bergeser dari posisi iman, jangan sedikit pun tergoda untuk kompromi!

(0.44) (2Raj 4:1) (sh: Hamba Tuhan bagi semua orang (Kamis, 5 Mei 2005))
Hamba Tuhan bagi semua orang


Tidak mudah bagi seseorang untuk menjaga diri tetap rendah hati ketika ia sedang populer. Kecenderungan untuk memegahkan diri dan merendahkan orang lain adalah godaan besar baginya. Apalagi bila pergaulannya di kalangan elit, sulit baginya memberi perhatian kepada orang kecil.

Nama Elisa makin populer di Israel. Ia dianggap sebagai pemimpin para nabi di Israel. Ia adalah hamba Allah yang dikenal dan dihormati di kalangan raja. Namun, Elisa tidak menjadi sombong. Ia tetap dapat didekati oleh orang-orang kecil seperti janda miskin dari kelompok para nabi ini. Kepedulian Elisa itu nampak pada sikapnya yang memberi perhatian khusus terhadap masalah janda tersebut. Pertama, ia menyediakan waktu untuk mendengarkan keluhan janda ini (ayat 1). Kedua, ia tidak sekadar memberi pertolongan, tetapi mencoba mengerti situasi dan kondisi si janda itu (ayat 2). Tujuan sikap Elisa adalah supaya ia dapat memberikan pertolongan yang tepat sasaran, sekaligus mendorong si janda untuk memanfaatkan apa yang masih ada padanya (ayat 3-4). Pertolongan yang dilakukan Elisa kepada janda itu bersifat memberikan kail dan bukan sekadar menyediakan ikan. Ketiga, pertolongan yang diberikan Elisa tidak hanya untuk menyelesaikan persoalan sesaat, tetapi untuk mendatangkan masa depan yang lebih baik (ayat 7).

Kepedulian seperti yang diteladankan Elisa, kini sulit ditemui. Banyak hamba Tuhan yang melayani dengan motivasi kepentingan diri sendiri. Kalau yang mengundang gereja besar atau persekutuan orang-orang berada, acara apa pun bisa dibatalkan demi memenuhi undangan itu. Akan tetapi, siapa yang peduli kepada persekutuan-persekutuan mahasiswa dan jemaat-jemat kecil. Sebagai hamba-hamba Allah, kita dipanggil untuk menyalurkan berkat Tuhan kepada siapa saja yang memerlukannya.

Renungkan: Orang yang sudah mengalami anugerah Tuhan tidak mungkin menutup mata terhadap mereka yang membutuhkannya.

(0.44) (2Raj 5:1) (sh: Kecil bagi dunia, besar di hadapan Allah (Sabtu, 7 Mei 2005))
Kecil bagi dunia, besar di hadapan Allah


Kita sering menganggap remeh orang kecil, seperti pelayan, sopir, TKW, dll. Mereka kita masukkan sebagai bagian yang tidak penting dalam kehidupan. Kita menganggap pekerjaan atau profesi kita jauh lebih utama. Padahal, tanpa mereka banyak pekerjaan `penting' kita terbengkalai. Bayangkan kantor Anda tanpa pesuruh dan petugas kebersihan. Semua harus Anda kerjakan sendiri, repot bukan?

Nas hari ini menampilkan sejumlah tokoh dari berbagai kalangan. Ada pelayan perempuan Israel yang bekerja pada istri seorang pembesar Aram, Naaman. Walau ditawan di negeri orang serta menjadi pelayan bagi musuh Israel ia tetap memelihara imannya sehingga mampu menjadi alat anugerah bagi Naaman, majikannya (ayat 3). Ada nabi Israel yang Tuhan pakai untuk menyembuhkan Naaman. Elisa tidak membatasi anugerah Allah untuk bangsanya sendiri (ayat 14). Ada pembesar Aram yang menderita kusta. Naaman adalah kesayangan raja Aram sehingga merasa diri penting. Ia menganggap dengan kuasa dan uang segala masalah dapat diselesaikan (ayat 5). Ada raja Israel yang tidak beriman. Raja Yoram panik ketika raja Aram menyuruhnya menyembuhkan Naaman (ayat 7).

Dua tokoh pertama adalah agen-agen Allah untuk menyalurkan anugerah-Nya kepada orang-orang yang dikasihi-Nya. Allah memakai mereka bukan karena status mereka "besar" atau "kecil", tetapi karena mereka bersedia dipakai-Nya. Dua tokoh berikutnya adalah mereka yang menerima belas kasih Allah. Mereka ditolong bukan karena status "besar" atau "kecil" melainkan karena kedaulatan Allah.

Gereja acap kali terjebak memberlakukan ukuran dunia untuk menilai seseorang. Jangan rendah diri bila dunia mengukur Anda orang "kecil". Allah dapat dan mau memakai Anda menjadi saluran berkat untuk orang lain. Yang penting kesediaan diri dibentuk untuk dipakai-Nya.

Camkan: Hamba Tuhan yang setia melaksanakan tugas panggilan-Nya adalah orang besar di hadapan-Nya.

(0.44) (Mzm 106:13) (sh: Kasih setia Allah dalam sejarah (Minggu, 23 Oktober 2005))
Kasih setia Allah dalam sejarah

Apa manfaat sejarah sebuah bangsa ditulis? Tentu saja bukan sekadar pengetahuan masa lampau sebuah bangsa. Sejarah ditulis agar generasi kemudian bangsa itu mengenali pengalaman nenek moyangnya, baik keberhasilan mau-pun kegagalan mereka. Melalui pengalaman nenek moyangnya, generasi berikutnya belajar agar mereka tidak mengulang kesalahan nenek moyang mereka.

Ada tiga fakta yang muncul dari sejarah bangsa Israel yang ditulis pemazmur. Pertama, Israel terus-menerus berdosa kepada Allah, yaitu tidak percaya rencana Tuhan yang memimpin mereka menuju Tanah Perjanjian (ayat 13-15,24-25); penyembahan berhala (ayat 19-22,28); menolak kepemimpinan Musa dan Harun (ayat 16). Kedua, Allah menghukum setiap dosa dengan ganjaran yang setimpal (ayat 15,17-18,23,26-27,29). Fakta berulangnya hukuman Tuhan ini bermakna paradoks. Meski seharusnya hukuman perbuatan dosa adalah maut, namun Ia menghukum supaya umat-Nya bertobat. Hukuman Tuhan bersifat mendidik bukan menghajar. Ketiga, Israel memiliki pemimpin yang setia kepada-Nya dan mengasihi bangsanya (ayat 23,30-31). Pemimpin yang memiliki hati penuh kasih seperti ini yang akan menjadi alat untuk menyalurkan pengampunan dan pemulihan Tuhan bagi umat-Nya.

Kegagalan dan keberhasilan pengalaman nenek moyang Israel mengingatkan kita bahwa gereja dan orang Kristen bisa gagal dalam perjalanan iman. Akan tetapi, gereja dan orang Kristen harus belajar dari kegagalan itu untuk berhasil dalam langkah selanjutnya. Tuhan tidak pernah membatal-kan kasih setia-Nya bagi umat-Nya meskipun umat-Nya tidak layak menerima pengampunan-Nya dan pemulihan-Nya. Hanya anugerah-Nya yang membuat kita tetap menjadi umat yang dikasihi-Nya.

Doaku: Aku akan meletakkan kayu salib-Mu di hadapanku, ya Tuhan, agar setiap godaan yang muncul untuk menyangkal-Mu atau menyakiti hati-Mu dapat aku tolak dengan tegas. Buatlah aku setia melayani-Mu.

(0.44) (Yes 9:1) (sh: Post Tenebras Lux! (Kamis, 16 Oktober 2003))
Post Tenebras Lux!

Kata-kata ini terpampang di depan tembok Reformasi yang sangat terkenal di Jenewa. Kalimat yang berarti, "Sesudah kegelapan, terang!" tersebut menunjukkan sebuah era yang baru. Manusia di zaman Reformasi dibawa kembali kepada semangat untuk mencari kebenaran, kembali ke Alkitab. Ada semacam kerinduan dalam diri manusia untuk melihat kecerahan setelah kesuraman.

Pengharapan akan terang setelah kekelaman pun muncul dalam nubuatan kitab Yesaya. Bacaan hari ini dimulai dengan sebuah penyekatan terhadap masa lalu. Penghukuman itu tidaklah selamanya. Kehancuran Yehuda akan ditutup dengan sebuah misi penyelamatan. Misi penyelamatan ini paling tidak terjadi dalam tiga lapisan. Lapisan pertama adalah hadirnya Hizkia. Ahas mewakili raja yang lemah dan tidak taat kepada Allah. Hizkia akan membawa perubahan baru, suatu keselamatan bagi bangsanya karena ia tunduk kepada Allah. Hal ini memungkinkan hadirnya kedamaian dan kemakmuran. Lapisan kedua adalah masa ketika bangsa Yehuda kembali dari pembuangan. Lapisan ketiga adalah lapisan yang lebih besar. Keselamatan terlihat dari hadirnya seorang Mesias, yang akhirnya digenapi dalam diri Kristus, Sang Juruselamat dunia.

Seorang keturunan Daud yang baru akan hadir! Perayaan dari kegelapan menuju terang ini diwujudkan dalam sukacita yang begitu luar biasa. Sukacita itu juga dilihat secara militer seperti ketika orang-orang membagi-bagikan hasil rampasan dari musuh. Penghancuran "kuk" dan "gandar" menunjukkan sekali lagi kemenangan militer yang dahsyat. Kita melihat bahwa janji akan keturunan Daud diberikan dengan gelar-gelar yang indah: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Keempat gelar ini menjamin kemakmuran dan keadilan selama-lamanya!

Renungkan: Kejahatan dan ketidakadilan takkan pernah bertahan selamanya. Hiduplah hanya dalam kebenaran dan kejujuran!

(0.44) (Dan 2:16) (sh: Bersama dengan Allah (Minggu, 18 April 1999))
Bersama dengan Allah

Jika kita hidup pada masa itu, maka kita akan menyimpulkan bahwa Daniel nekad! Bayangkan, dari sekian banyak orang berhikmat, ahli nujum, ahli jampi yang dimiliki raja, tak seorang pun mampu memecahkan misteri mimpinya. Mereka yang diakui keahlian dan kemampuannya menyerah, tak mampu berbuat apa-apa. Namun, ketika Daniel memutuskan untuk menghadap raja dan menawarkan jasa menjelaskan dan mengartikan mimpinya, mata iman dan keyakinan kita terbuka. Daniel tidak berjuang sendiri, ia memohon penyertaan dan kasih sayang Allah. Allah mendengarkan doanya dan memberinya hikmat serta kemampuan untuk mengungkap misteri mimpi raja. Bila berada bersama Allah tak ada permasalahan yang tak dapat diselesaikan.

Karunia Allah. Di hadapan raja, Daniel tidak langsung berbicara nyerocos menjelaskan dan mengartikan rahasia mimpi raja. Dengan strategi tenang dan memiliki kesadaran penuh bahwa Allah besertanya, Daniel memulai penjelasannya. Perhatian raja dimanfaatkannya untuk menjelaskan bahwa kemampuannya menjelaskan dan mengartikan rahasia mimpi raja sepenuhnya adalah hikmat dan karunia dari Allah. Hanya Allah, Sumber segala hikmat, di sorga yang berkuasa mengungkapkan segala yang tersembunyi. Hikmat dan kemampuan menyelami hal-hal yang Allah nyatakan bukan merupakan kemampuan manusia, tetapi merupakan karunia Allah.

Mitra Allah. Ketika Daniel memutuskan untuk menghadap raja Nebukadnezar, ketika itu pula ditegaskan bahwa keberhasilannya memecahkan misteri mimpi raja bukan merupakan kehebatan dan kemampuannya, tetapi pemberian Allah. Daniel dkk. menunjukkan kepada kita bagaimana bersikap sebagai mitra Allah. Orang-orang yang layak disebut mitra Allah adalah orang-orang yang dengan penuh keyakinan bergantung pada Allah, rendah hati, dan berusaha memusatkan pikiran orang bukan pada dirinya tetapi pada Allah.

Renungkan: "Mitra" adalah alat. "Mitra" Allah adalah alat Tuhan menyalurkan kehendak dan inspirasi-Nya. Sebagai jemaat, yang harus dipermuliakan dan diagungkan adalah Allah bukan alat-alat-Nya atau mitra-Nya.

(0.38) (Mzm 25:12) (full: TUHAN MENUNJUKKAN JALAN. )

Nas : Mazm 25:12

Tema utama mazmur ini ialah bagaimana Allah dengan hikmat menuntun orang percaya yang setia. Perhatikan kebenaran berikut:

  1. 1) Allah memiliki rencana untuk setiap orang percaya. Dia memiliki rencana untuk Adam (Kej 1:28; 2:18-25), Abraham (Kej 12:1-3), Yusuf (Kej 45:4-9), dan umat-Nya, Israel (Kej 50:24; Kel 6:5-7); Ia mempunyai rencana bagi Yesus (Luk 18:31) dan Paulus (Kis 21:10-14; 22:14-15; 26:16-19;

    lihat cat. --> Kis 21:14).

    [atau ref. Kis 21:14]

    Allah memiliki rencana tertentu bagi setiap anak-Nya (Ef 1:10; 2:10; Ef 3:11; 4:11-13; dan 1Kor 12:1-31).
  2. 2) Rencana Allah dapat disampaikan kepada kita melalui cara-cara luar biasa seperti mimpi, penglihatan, dan nubuat (Kis 2:17; 9:12; 10:3; Kis 13:2; 1Kor 14:1;

    lihat cat. --> Kis 21:10).

    [atau ref. Kis 21:10]

    Akan tetapi, cara yang biasa dipakai-Nya dalam menuntun dan menyalurkan hikmat kepada kita adalah melalui Firman Allah (2Tim 3:16) dan melalui Roh Kudus yang tinggal di dalam hati kita (Kis 8:29; 10:19; Kis 13:2; 15:28; 16:6; 1Yoh 2:20,27).
  3. 3) Rencana Allah bagi orang percaya bisa meleset jikalau kita mengabaikan Firman Allah atau dengan salah menafsirkannya kita membuat keputusan yang bertentangan dengan kehendak-Nya. Jikalau keyakinan, sikap dan ajaran dasar yang terdapat dalam Alkitab tidak tertanam betul-betul di dalam kita maka kita akan tersesat.
  4. 4) Kebenaran mendasari bimbingan Allah (bd. ayat Mazm 25:21; Rom 8:11-14), karena Allah menuntun kita "di jalan yang benar" (Mazm 23:3).


TIP #30: Klik ikon pada popup untuk memperkecil ukuran huruf, ikon pada popup untuk memperbesar ukuran huruf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA