Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 11 dari 11 ayat untuk merawat (0.001 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Kis 13:18) (jerusalem: Ia sabar terhadap tingkah laku mereka) Var: Ia memelihara/merawat mereka.
(0.63) (Mzm 68:20) (jerusalem: dari maut) Artinya: dari bahaya dan malapetaka.
(0.63) (Mzm 109:24) (jerusalem: badanku....) Terjemahan lain: badanku menjadi kisut karena kurang minyak. Artinya pendoa tidak merawat dirinya sebagaimana lazim (minyak menyegarkan dan menghaluskan kulit). Ini termasuk ke dalam cara berkabung sama seperti puasa.
(0.44) (1Tim 5:9) (ende: Didaftarkan sebagai djanda)

Rupanja dewasa itu terdapat didalam umat-umat suatu serikat djanda-djanda jang bertugas istimewa, misalnja mengadjar anak-anak dan kaum pemudi,merawat orang sakit, mengurus pendermaan bagi orang miskin dan lain-lain. Rupanja mereka digelari "djanda", sebanding dengan gelaran "suster" dewasa ini. Mereka barangkali bermartabat "diakon wanita", jang kemudian dinamakan "diakonisa". Dari 1Ti 5:12 dapat diduga, bahwa mereka berkaul.

(0.25) (Yes 61:1) (full: ROH TUHAN ALLAH ADA PADA-KU. )

Nas : Yes 61:1-3

Gambaran Mesias dan pengurapan-Nya ini berhubungan dengan tugas atau pelayanan-Nya

(lihat cat. --> Yes 11:2-3

[atau ref. Yes 11:2-3]

di mana Yesaya melukiskan sifat dan keunggulan rohani-Nya dengan lebih langsung). Ketika Yesus memulai pelayanan-Nya, Ia mengutip ayat-ayat ini dan menerapkannya pada diri-Nya sendiri (Luk 4:18-19). Untuk menunaikan pelayanan-Nya, Yesus diurapi oleh Roh Kudus (bd. Yes 11:2; 42:1). Pelayanan-Nya yang terurapi mencakup

  1. (1) pemberitaan Injil kepada orang miskin, rendah hati, dan tersiksa;
  2. (2) menyembuhkan dan merawat mereka yang secara rohani dan jasmaniah sakit dan hancur hati;
  3. (3) membuka belenggu-belenggu kejahatan dan memberitakan pembebasan dari dosa dan penguasaan Iblis; dan
  4. (4) membuka mata rohani orang terhilang sehingga mereka dapat melihat terang Injil dan selamat. Tujuan empat ganda ini menandai seluruh pelayanan Yesus Kristus, dan akan terus digenapi oleh gereja selama berada di bumi.
(0.25) (1Ptr 3:1) (sh: Keluarga Kristen (Rabu, 14 Juli 1999))
Keluarga Kristen

Hubungan timbal balik dalam menghormati dan melayani bagi pasangan suami-istri akan membangun keharmonisan dan kekokohan. Meski dalam karakter dan peran berbeda, kehidupan suami istri tetap dalam kesejajaran. Satu terhadap yang lain tidak ada yang meremehkan, melainkan memberikan penghargaan sebagaimana mestinya sesuai status masing-masing.

Istri Kristen. Wanita di segala abad cenderung merawat tubuh dan mempercantik penampilan dengan berbagai cara dan asesoris, agar tampil prima. Bila hanya memperhatikan penampilan, wanita akan kehilangan yang utama dalam hidupnya, yakni manusia batiniah yang menghormati Allah. Manusia batiniahlah yang akan menampilkan wanita sebagai istri yang berperilaku murni, saleh, lemah lembut, dan tunduk kepada suami. Keberadaan istri yang mendandani manusia batiniahnya akan lebih berharga di mata Allah dan di hadapan suami. Ia bukan hanya membuat keluarga harmonis, tetapi juga dapat memenangkan suami yang belum mengenal Allah.

Suami Kristen. Petrus menekankan bahwa suami harus menghormati istri yang lemah secara fisik dan hidup bijaksana terhadap sesama pewaris kasih karunia.

Renungkan: Keharmonisan hubungan batin dan lahir terjadi apabila keluarga mengutamakan kehendak Allah.

(0.22) (1Raj 1:1) (sh: Masa tua Daud (Jumat, 23 Juli 2004))
Masa tua Daud

"Tua-tua keladi, semakin tua semakin menjadi" adalah pepatah yang secara negatif menggambarkan seorang yang semakin tua semakin menjadi-jadi melakukan kegemarannya.

Pepatah ini tidak berlaku bagi Daud dalam masa tuanya. Meskipun sudah diselimuti namun badan Daud tetap dingin. Oleh karena itu Abisag, seorang gadis cantik dipanggil untuk merawat Daud (ayat 3). Kebudayaan waktu itu untuk menghangatkan tubuh orang yang sudah tua tidak hanya menutupi badannya dengan selimut, tetapi juga dengan memberikan seorang yang sehat untuk menemaninya di tempat tidur. Panas tubuh dari orang yang sehat akan menjaga tubuh orang yang sudah tua untuk tetap hangat. Fakta bahwa Daud tidak memiliki hubungan seksual dengan Abisag dari Sunem, gadis muda yang cantik memberikan indikasi bahwa kekuatan fisiknya lemah (ayat 4).

Meski demikian, Daud memegang kendali dalam pemerintahannya. Daud menerima laporan dari Batsyeba dan nabi Natan (ayat 15-27), tentang Adonia anak Hagit yang mengangkat diri menjadi raja menggantikan Daud (ayat 9). Daud dalam usia 70 tahun harus mengambil keputusan untuk menyelamatkan kerajaan Israel. Alkitab tidak mencatat pada masa tuanya, Daud mementingkan keinginan pribadinya lagi, sebaliknya ia semakin sadar akan tugas dan tanggung jawab yang Allah berikan.

Pepatah "Muda: foya-foya; Tua: kaya raya; Mati: masuk Surga" tidak berlaku dalam diri Daud. Karena masa mudanya diisi dengan segala persiapan untuk dirinya menjadi raja dan masa tuanya adalah masa yang dilalui bukan untuk kenikmatan diri sendiri tapi mengerjakan rencana Allah bagi Israel di masa depan. Daud bukan tua-tua keladi dalam arti negatif. Bagaimana dengan kita sekarang? Apakah kita akan seperti Daud, di usia senja tetap memikirkan kepentingan Allah? Ataukah kita menjadi tua-tua keladi, semakin mementingkan kegemaran kita yang tidak pantas?

Renungkan: Ketika usia semakin senja, apakah hidup Anda semakin menjadi berkat atau malah bertambah laknat?

(0.22) (Mzm 147:1) (sh: Allah semesta alam (Minggu, 26 September 1999))
Allah semesta alam

Mazmur 147 ini merupakan suatu pengakuan iman bahwa Allah adalah Pencipta langit dan bumi serta segala isinya (ayat 8, 16). Karena itu bagi pemazmur hanya Allah satu-satunya yang patut menerima pujian (ayat 1).

Allah adalah penguasa dan penyelamat. Allah tidak sama dengan pembuat arloji. Pembuat arloji biasanya hanya berperan ketika ia membuat arloji, dan setelah itu arloji dibiarkan berjalan sendirian tanpa kontrol pembuatnya. Allah sebagai Pencipta tidak demikian. Setelah langit dan bumi serta segala isinya dijadikan, Allah terus mengontrol, memelihara dan merawat segala yang diciptakan-Nya. Misalnya, Allah menyembuhkan orang yang patah hati (ayat 3), menegakkan kembali orang tertindas (ayat 6). Ia juga memberikan makanan kepada hewan (ayat 9), memelihara keutuhan umat-Nya serta memberkati orang-orang yang takut akan Dia dan mengharapkan kasih setia-Nya (ayat 2, 13, 14). Allah juga tetap mengontrol peredaran alam yang kelihatannya berjalan secara otomatis. Jika bumi masih terus berputar mengelilingi matahari, bukan karena memang harus demikian, tetapi karena ada Allah yang mengontrol dan memeliharanya. Kontrol Allah terhadap alam ini tampak juga pada hal-hal yang menyimpang dari kebiasaannya.

Allah mengkhususkan suatu umat. Allah secara khusus memilih suatu bangsa sebagai umat perjanjian-Nya. Untuk tugas itu umat diberi perlengkapan berupa firman, ketetapan-ketetapan dan hukum-hukum-Nya (ayat 19, 20). Allah memberikan hukum-hukum dan berbagai ketetapan agar umat tetap terpelihara dalam hubungan yang harmonis dengan Allah dan juga dengan sesama. Karena itu umat Allah selalu berada dalam dua hubungan tadi, Tuhan dan sesama. Sikap yang sangat menekankan keselamatan pribadi tanpa memperhatikan hubungan dengan sesama dan lingkungannya adalah sikap iman yang pincang. Sikap iman yang benar ialah menempatkan semua hubungan ini di dalam pengampunan dan karya penyelamatan Allah di dalam Kristus.

Doa: Kurindu menjadi umat-Mu yang memiliki iman yang benar kepada-Mu.

(0.22) (Mat 21:33) (sh: Dihancurkan atau diperbarui? (Minggu, 27 Februari 2005))
Dihancurkan atau diperbarui?

Peribahasa "sokong membawa rebah" berarti orang yang seharusnya kuat memegang sesuatu aturan, melemahkan aturan itu. Peribahasa ini tepat untuk menggambarkan para penyewa kebun anggur dalam cerita Tuhan Yesus.

Tuan tanah membuka kebun anggur lengkap dengan semua fasilitas yang memadai. Kemudian ia menyewakannya kepada para penyewa untuk merawat dan mengelola kebunnya supaya menghasilkan buah anggur (ayat 33). Menjelang musim panen, si tuan tanah meminta bagiannya (ayat 34). Akan tetapi, bukan bagian yang didapatkan melainkan siksaan yang dialami para utusan (ayat 35-36). Tidak puas dengan siksaan, mereka pun membunuh ahli waris kebun anggur itu (ayat 37). Mereka kini menunjukkan sikap pemberontakan.

Apa kesalahan dari para penyewa kebun anggur? Pertama, tidak memenuhi tanggung jawabnya. Kedua, melakukan penganiayaan terhadap orang tak bersalah. Ketiga, membunuh anak tuan tanah. Siapa yang Tuhan Yesus maksud dengan para penyewa itu? Para imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi mengerti bahwa merekalah yang dimaksud (ayat 45). Apa maksud cerita Tuhan Yesus itu? Ia akan mengalihkan anugerah-Nya kepada orang-orang bukan Yahudi yang menyambut Injil dan hidup sesuai Injil (ayat 41, 43). Seharusnya imam kepala dan tua-tua agama berperan untuk membawa umat Allah mengenal Dia yang diutus Allah. Akan tetapi, mereka justru menyalibkan Tuhan Yesus (ayat 42). Injil keselamatan melalui kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus akan membawa dua akibat: yang menolak akan binasa, yang menerima akan dirombak dan diperbarui (ayat 42-44).

Jangan merasa aman karena memiliki status dan melaksanakan simbol-simbol rohani. Tuhan menuntut buah kehidupan yang sepadan dengan pengakuan iman. Tanda kesejatian kerohanian adalah hidup yang menawarkan sifat dan kehendak Tuhan.

Renungkan: Tanpa buah-buah nyata, semua simbol-simbol, pengakuan dan status rohani kita tidak akan diperhitungkan.

(0.22) (Ef 5:22) (sh: Relasi umat Allah sebagai istri dan suami (Kamis, 17 Oktober 2002))
Relasi umat Allah sebagai istri dan suami

Relasi gender lain dari relasi fungsi. Perempuan sering direndahkan dan dilecehkan oleh laki-laki. Relasi perempuan dan laki-laki yang demikian tidak benar. Di hadapan Allah, laki-laki dan perempuan sama kedudukan dan haknya. Perempuan dan laki-laki memiliki relasi yang setara dan sederajat. Namun, relasi istri dan suami bukan relasi gender melainkan relasi fungsi. Di dalam keluarga, perempuan berfungsi sebagai istri, sementara laki-laki berfungsi sebagai suami. Kata kunci yang mengatur relasi fungsi suami-istri adalah kata ‘tunduk’. Istri tunduk kepada suami, sementara suami tunduk pada istri (ayat 21). Istri tunduk denganmenerima prinsip penciptaan bahwa suami adalah kepala istri. Juga seperti Kristus adalah kepala jemaat, demikian juga suami adalah kepala istri (ayat 23). Istilah ‘sama seperti’ penting artinya (ayat 22-25; 28,29,33). Istri tunduk pada suami bukan karena adat-istiadat, melainkan karena relasi Kristus-jemaat.

Bentuk tunduk suami kepada istri diwujudkan dengan kasih. Sama seperti Kristus mengasihi jemaat demikian juga suami mengasihi istri (ayat 25). Tiga kali Paulus menekankan kasih suami kepada istri (ayat 25,28,33). Paulus harus mengulanginya berkali-kali karena mudah sekali suami menyalahgunakan fungsinya sebagai kepala istri. Model kasih suami tidak bersumber dari kasih yang berlaku dalam suatu budaya masyarakat, bukan kasih sentimental yang murahan seperti banyak didendangkan dalam lagu-lagu pop. Kasih suami kepada istri sama seperti kasih Kristus kepada jemaat. Kristus mengasihi jemaat, menyerahkan diri untuk jemaat (ayat 25). Kristus berkorban untuk jemaat karena jemaat begitu berharga di mata Kristus. Dalam kehidupan praktis, bagaimana kasih suami kepada istri terungkap? Suami memelihara dan merawat istri seperti ia mengasihinya. Artinya, jika suami tidak mengasihi, maka istri tidak perlu tundik kepada suami.

Renungkan: Tunduk dan kasih, dalam Kristus serasi adanya. Tunduk adalah karena kasih, kasih yang memimpin terekspresi dalam bentuk tunduk yang berkorban.

(0.19) (Mat 9:35) (sh: Teladan dan kuasa dalam pelayanan (Kamis, 25 Januari 2001))
Teladan dan kuasa dalam pelayanan

Kemarin kita telah belajar bahwa kita harus tunduk kepada Yesus sebagai Tuhan. Hari ini kita akan belajar bagaimana membuktikan penundukan diri kita. Salah satu caranya adalah melanjutkan misi-Nya di dunia. Kita menjadi pekerja-pekerja-Nya yang digerakkan oleh belas kasihan Yesus untuk mengabarkan Kabar Baik dan menjangkau mereka yang terhilang dalam masyarakat dengan memberikan kesembuhan kepada mereka yang sakit dan menguatkan mereka yang lemah tubuh.

Namun seringkali kita terlalu menitikberatkan kepada pelayanan pemberitaan Injil, sehingga mengesampingkan pelayanan-pelayanan yang dapat memenuhi kebutuhan fisik dan sosial orang lain, karena kita menganggap bahwa masalah rohani lebih penting daripada masalah jasmani. Padahal Yesus dengan belas kasihan-Nya berusaha untuk menyembuhkan pribadi manusia secara utuh. Karena itu kita memang harus berkhotbah dan mengajar, namun kita pun harus meneladani pola pelayanan Yesus dan menyatakan kasih Allah seperti yang Yesus lakukan, dengan menyediakan makanan bagi yang lapar, merawat yang sakit, dan membela yang ditindas.

Selain model pelayanan Yesus, kita pun dapat meneladani rasul-rasul yang diutus oleh Yesus. Kuasa yang Yesus berikan kepada murid-murid-Nya memampukan mereka untuk melakukan pelayanan secara efektif dan berdampak nyata dalam kehidupan manusia (ayat 10:11). Mereka dilengkapi dengan kuasa karena merekalah yang telah dipilih dan dilatih oleh Yesus. Merekalah yang senantiasa berada dekat kaki Yesus dan mendapatkan pengajaran- Nya. Di samping itu mereka semua -- selain Yudas - - adalah murid-murid yang berkomitmen penuh kepada Yesus.

Renungkan: Marilah kita teladani pola pelayanan Yesus dan murid-murid-Nya. Selama ini mungkin pelayanan kita tidak efektif atau tidak memberikan dampak kepada kehidupan manusia secara langsung dan nyata. Jika demikian kita perlu mengevaluasi apakah selain kesibukan dalam berbagai aktifitas, kita senantiasa menyediakan waktu untuk duduk bersimpuh di kaki Yesus dan mendengarkan Dia. Satu hal lagi yang harus diingat adalah bahwa kuasa tidak selalu untuk melakukan mukjizat, tetapi meliputi kuasa untuk mengajar, berkhotbah, dan menghibur sehingga kasih Allah kepada manusia dapat dinyatakan kepada dunia.



TIP #30: Klik ikon pada popup untuk memperkecil ukuran huruf, ikon pada popup untuk memperbesar ukuran huruf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA