Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 401 - 420 dari 1889 ayat untuk orang-orang [Pencarian Tepat] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.25) (Luk 12:3) (ende)

Utjapan Jesus jang mengenai orang-orang parisi dalam dua ajat tadi, kini dialihkan kepada murid-murid dalam arti jang lain. Adjaran jang diberikan oleh Jesus kedada mereka tersendiri, setjara pribadi dan tersembunji, harus mereka siarkan dimuka umum dengan tegas dan tak takut.

(0.25) (Kis 2:9) (ende)

Partus, Medea, Elam, Mesopotamia adalah wilajah-wilajah jang terletak dalam wilajah jang sekedar dinamakan Irak.

Kapadosia, Pontus, Asia, Frigia, Pamfilia termasuk propinsi-propinsi Romawi di Asia Ketjil. Libia dan Sirene terletak dipantai Afrika-Utara. Banjak dari orang-orang asing jang bertobat di Jerusalem kemudian mendjadi pokok umat-umat didaerah-daerah tersebut.

(0.25) (Rm 1:14) (ende)

Junani disini berarti orang-orang jang berbahasa dan berkebudajaan Junani, jaitu orang terdidik, sedangkan bangsa-bangsa lain disebut "barbaros", artinja kaum biadab. Tetapi lain dari disini umumnja "Junani" dalam Kitab Kudus berarti penjembah dewa-dewa dan takbersunat, seperti umpamanja dalam ajat orang-orang&tab=notes&page=21" ver="ende">16 nanti.

(0.25) (Rm 5:13) (ende: Tidak diperhitungkan)

Itu bukan berarti tidak diindahkan atau tidak dihukum, hal mana bertentangan dengan uraian Paulus dalam bab 2, misalnja dalam Rom 2:15-16. Artinja disini: tidak diberi antjaman oleh Allah, sebagaimana diberikan kepada orang-orang Jahudi jang ada "dibawah hukum", misalnja dalam I Mos. Kej 2:17, dimana kita batja: "Djika berbuat itu, kamu harus mati".

(0.25) (Rm 11:25) (ende: Memandang dirimu arif-bidjaksana)

djangan menjombong terhadap orang-orang Jahudi.

(0.25) (1Kor 5:12) (ende: Urusanku)

Dengan "ku" Paulus bukan hanja memaksudkan dirinja sendiri, melainkan tiap-tiap "aku" didalam umat, seperti terang dari pemakaian "kamu" dalam kalimat berikut. Umat harus sependirian dengan Paulus. Mereka tidak bertanggung-djawab atas perbuatan-perbuatan orang-orang luaran, tetapi bertanggung-djawab atas kedjahatan jang berlaku didalam lingkungan umat.

(0.25) (1Kor 6:1) (ende: Orang-orang jang tidak benar)

disini berarti; jang tidak mempunjai kebenaran dalam Kristus, jaitu bukan orang kudus atau orang beriman. Tetapi itu dalam angan-angan Paulus tentu sadja mengandung arti: jang tidak mengadili orang berdasarkan asas-asas dan tjita-tjita Indjil.

(0.25) (1Kor 12:3) (ende: Terkutuklah Jesus)

Seruan ini barangkali kedengaran dari mulut penentang-penentang Indjil, baik Jahudi maupun orang-orang kafir. Maksud Paulus disini tentulah memperingatkan umat, bahwa mereka harus tahu membedakan antara daja gaib jang datang dari roh-roh djahat, dan pernjataan Roh Kudus sedjati. Kalau ungkapan-ungkapannja dan udjudnja bertentangan dengan Indjil, tentulah datang dari roh-roh djahat.

(0.25) (2Kor 3:14) (ende)

Selubung itu masih menutup hukum itu sehingga orang-orang Jahudi masih belum melihat rahasia-rahasia tersebut, dan belum mengerti nubuat-nubuat Kitab Kudus tentang Mesias, lagi tidak melihat nubuat-nubuat itu sudah terpenuhi pada Jesus, dan seluruh hukum taurat telah terlebur dalam Indjil.

(0.25) (2Kor 10:12) (ende: Mengukur dirinja)

Orang-orang itu menganggap dan mengandjurkan dirinja tjakap, malah unggul untuk mengadjar dan memimpin umat, sendiri menentukan tugasnja dan mengambil (merampas dari tangan Paulus) wilajah kerdjanja, tanpa panggilan dari Allah. Sebab itu mereka dungu, karena bekerdja tanpa rahmat dan pimpinan Allah.

(0.25) (Gal 1:7) (ende: Orang-orang tertentu)

Njata dari uraian Paulus selandjutnja, bahwa jang dimaksudkan, ialah saudara-saudara bangsa Jahudi, jang masih beranggapan, malah mengandjurkan kepada saudara-saudara bukan-Jahudi, bahwa untuk diselamatkan disamping kepertjajaan akan Kristus, perlu lagi mereka disunat dan menganut adat kebiasaan orang Jahudi.

(0.25) (Gal 2:10) (ende: Kaum miskin)

Orang Galatia sudah tahu, siapa jang dimaksudkan, jaitu orang-orang miskin didalam umat-induk di Jerusalem. Pendermaan itu terutama dianggap sebagai tanda persatuan antara sekalian umat dan chususnja dengan umat induk itu. Maksud itu sangat ditekankan Paulus dalam mengandjurkan pendermaan itu. Batjalah 2Ko 9:13-14.

(0.25) (Ef 2:14) (ende: Tembok)

ialah peraturan-peraturan keras berdasarkan hukum taurat, jang melarang orang Jahudi bergaul dengan orang-orang takbersunat sebab dipandang nadjis. Hal itu menimbulkan ketegangan kebentjian dan permusuhan. Kiasan "tembok" mengingat akan tembok tinggi jang memisahkan halaman kaum kafir dari ruangan-ruangan kenisah jang lain.

(0.25) (Kol 2:8) (ende)

Adjaran dan praktek ibadat jang diandjurkan oleh pengadjar-pengadjar palsu di Kolose merupakan suatu tjampuran anasir filsafat Junani, ketentuan-ketentuan adat-istiadat Jahudi berdasarkan tafsiran serba manusiawi, dan ibadat orang-orang kafir berdasarkan kepertjajaan mereka kepada roh-roh jang berkuasa didjagat raja. Bdl. Gal 4:3-9.

(0.25) (Kol 3:11) (ende: Si Skit)

"Skit" adalah suatu bangsa jang paling biadab dan terbelakang dalam pandangan orang-orang Junani.

(0.25) (1Ptr 1:1) (ende)

SURAT PERTAMA SANTU PETRUS

KATA PENGANTAR

Pengarang

Sedjak dari permulaan, Para Bapak Geredja sependapat bahwa St. Petruslah penulis surat ini. Kesatuan pendapat itu telah utuh, sampai ketika sardjana- sardjana Kitab Kudus dari djaman modern ini mengemukakan beberapa keberatan terhadapnja.

Isi surat ini sendirilah jang harus memberi putusan dan penjelesaian jang sebenarnja. Disamping setjara terang-terangan menundjukkan dirinja sebagai Petrus, "Rasul Kristus", pengarang sepintas lalu dalam bab orang-orang&tab=notes&page=21" ver="ende">5:1 menjebut dirinja sebagai rekan-imam dan penjaksi kesengsaraan Kristus". Djuga Markus, jang oleh Papias disebut sebagai "djuru bahasa" Petrus di Roma, disangka ada bersama Petrus, tatkala dia menulis suratnja (orang-orang&tab=notes&page=21" ver="ende">5:13). Keaslian surat ini diperteguhkan lagi oleh beberapa perhubungannja dengan kehidupan dan pengadjaran Kristus .

Gaja bahasa Djunani, sekalipun kurang mutunja daripada gaja jang dipergunakan oleh St. Jakobus dalam suratnja, dahulu pernah dianggap sebagai suatu alasan untuk mengingkari Petrus sebagai pengarang surat ini. Namun sebagaimana halnja dengan Jakobus dan Judas, orang sama menjetudjui sekarang sistim pemakaian djurutulis, jang tentu djuga terdjadi pada masa Petrus.

Penulis terus terang mengatakan bahwa ia menulis "dengan perantaraan Silvanus" (orang-orang&tab=notes&page=21" ver="ende">5:12). Akibatnja ialah sekalipun isi pikiran itu timbul dari Petrus, tetapi bahasanja disusun oleh djurutulisnja.

Pembatja

Ajat pertama dari surat ini menundjukkan bahwa ia ditulis untuk orang serani di Asia Ketjil. Entah orang-orang serani itu terdiri dari pentobat-pentobat Jahudi atau kafir, masih dipersoalkan. Karena alasan-alasan jang diberikan belum mentjapai persetudjuan penuh, maka rasanja dapat dikatakan bahwa tak ada kelompok orang serani tertentu jang dimaksudkan. Dengan pasti ialah bahwa bagian terbesar orang serani terdiri dari pentobat-pentobat Jahudi. Tetapi tatkala surat ini ditulis, Paulus dan rekan-rekannja telah menobatkan banjak orang kafir di Asia Ketjil. Kemungkinan jang terbesar ialah bahwa surat ini ditudjukan kepada Para miskin dan hamba sahaja di Asia Ketjil (orang-orang&tab=notes&page=21" ver="ende">2:18).

Waktu, kesempatan dan tempat dimana surat ini ditulis

Pada kesempatan mana Petrus menulis surat ini, tidak kita ketahui. Dari isi surat hanja dapat kita simpulkan bahwa Petrus bermaksud memberanikan orang serani dalam pertjobaan, dan menghidupkan iman jang mendapat serangan sekian banjak (orang-orang&tab=notes&page=21" ver="ende">4:12).

Bahwa surat ini ditulis di Roma, itu tentu pasti. Dengan menjebut nama Babylon (orang-orang&tab=notes&page=21" ver="ende">5:13), Petrus agaknja hendak mengawaskan kota Roma jang kafir itu, jang kedjajaannja menjamai kemakmuran djasmani Babylon purba. Karena Petrus meninggal di Roma pada djaman penganiajaan Nero, dan karena ketika itu penganiajaan belum lagi meletus, maka agaknja surat ini ditulis mendjelang achir tahun 64 ses. Kristus. Kepastian waktu surat ini menundjukkan bahwa kutipan-kutipan surat St. Paulus didalam surat St. Petrus itu mungkin.

Gajabahasa

Sekalipun surat ini, sebagaimana djuga surat St. Jakobus, pada dasarnja berisikan adjakan moril, namun dalam beberapa hal ia bukan memuat adjaran moral. la lebih menjerupai bentuk sebuah surat dengan suatu kata pendahuluan jang pandjang (orang-orang&tab=notes&page=21" ver="ende">1:1-2), lalu menjusul suatu doa sjukur (orang-orang&tab=notes&page=21" ver="ende">1:3-5) jang lazim kedapatan pada banjak surat dizaman itu, dan berachir dengan suatu utjapan selamat (5:12- 14). Tjara penjadjian bahan djuga sederhana, tidak sangat ilmiah. Achirnja, faktor-faktor iman jang digunakan untuk memberi arti kepada adjakan itu djauh lebih banjak daripada St. Jakobus dan menundjukkan suatu teologi penebusan jang tjukup dalam isinja. Teologi penebusan itu dikemukakan dalam suatu bentuk jang sesuai benar dengan liturgi Sakramen Permandian (tjontohnja: orang-orang&tab=notes&page=21" ver="ende">1:3; 2:2; 3:21 dll). Banjak sardjana modern berjakin bahwa isi surat ini sebenarnja terpetik dari suatu katekese permandian jang pernah digunakan St. Petrus. Pemakaian sematjam itu kita ketemukan djuga dalam tulisan-tulisan lain dari Perdjandjian Baru. Ini adalah suatu bukti bahwa liturgi memainkan peranan penting dalam pembentukan Perdjandjian Baru. Ini harus diperhatikan djuga, agar kita dapat mengerti lebih baik Kitab Kudus dan kehidupan liturgi pada zaman purba Geredja Katolik.

Adjaran

Karena surat ini pada dasarnja berisi suatu adjakan moril, maka djangan kita harapkan suatu pementasan kebenaran dogmatis jang teratur didalamnja. Tetapi, kita bisa menemukan djuga teologi jang kaja dan dalam disitu. Kebenaran teologis jang asasi ialah bahwa orang kristen diseluruh dunia ini bersatu (orang-orang&tab=notes&page=21" ver="ende">5:9); dahulunja mereka pendosa (orang-orang&tab=notes&page=21" ver="ende">2:24) jang tak tahu suatu apapun (orang-orang&tab=notes&page=21" ver="ende">1:14) tetapi kini mereka telah ditebus oleh darah kudus Kristus (orang-orang&tab=notes&page=21" ver="ende">1:18-19) dan dipilih untuk berbakti kepadanja (orang-orang&tab=notes&page=21" ver="ende">1:2).

Tjaranja mereka ditebus itu diterangkan sedjelas-djelasnja. Allah Bapa, jang maharahim (orang-orang&tab=notes&page=21" ver="ende">1:3) dan kudus (orang-orang&tab=notes&page=21" ver="ende">1:15-16), sudah merentjanakan penjelamatan mereka (orang-orang&tab=notes&page=21" ver="ende">1:2), bahkan sebelum dunia tertjipta (orang-orang&tab=notes&page=21" ver="ende">1:20). Nabi-nabi Perdjandjian Lama menginsjafi rentjana tersebut dan bernubuat pula tentang rentjana itu (orang-orang&tab=notes&page=21" ver="ende">1:10-12). Rentjana itu dipenuhi dalam sedjarah dengan kedatangan Kristus, jang biarpun tak bersalah (orang-orang&tab=notes&page=21" ver="ende">1:19; 2:22), tetapi menderita sengsara (orang-orang&tab=notes&page=21" ver="ende">2:21; 4:1), dan wafat disalib (orang-orang&tab=notes&page=21" ver="ende">2:24; 3:18). Hasil daripada sengsara dan wafat Kristus ialah penjilihan dosa manusia (orang-orang&tab=notes&page=21" ver="ende">1:18; 3:18).

Mati untuk dosa berarti lahir kembali kesuatu hidup baru jang telah diperoleh berkat kebangkitan Kristus (orang-orang&tab=notes&page=21" ver="ende">1:3), dan itu kita dapat dalam Sakramen Permandian (orang-orang&tab=notes&page=21" ver="ende">3:12), suatu Sakramen jang telah digambarkan lebih dahulu dalam peristiwa ai bah (orang-orang&tab=notes&page=21" ver="ende">3:20). Oleh ketaatan kepada Kristus (orang-orang&tab=notes&page=21" ver="ende">1:2), dan iman terhadap ebasiat penebusanNja (orang-orang&tab=notes&page=21" ver="ende">1:5,7-9), orang kristen ada harapan untuk memperoleh istirahat abadi disurga (orang-orang&tab=notes&page=21" ver="ende">1:5; 3:22).

Akan memperoleh gandjaran kekal, orang kristen hendaknja kudus (orang-orang&tab=notes&page=21" ver="ende">1:15), melawan penggodaan setan (orang-orang&tab=notes&page=21" ver="ende">5:8-9), meninggalkan dosa-dosa dahulu (1:14;2:11;4:2- 5), menerima pertjobaan dan penderitaan hidup ini (orang-orang&tab=notes&page=21" ver="ende">1:6; 2:19; 5:13; 4:12), mengusahakan kebadjikan jang sesuai dengan tugas hidup (orang-orang&tab=notes&page=21" ver="ende">2:13; 3:7; 5:1-5), dan terlebih berusaha akan beroleh kebadjikan tjinta-kasih persaudaraan (orang-orang&tab=notes&page=21" ver="ende">3:8).

Biarpun kehidupan sematjam itu kelihatan sukar, toh akan lebih mudah karena diteladani oleh Kristus sendiri (orang-orang&tab=notes&page=21" ver="ende">2:21; 3:17; 4:1), oleh semakin mendekatinja (2: 3-4), oleh kesadaran bahwa mereka mengambil bagian dalam penderitaannja (orang-orang&tab=notes&page=21" ver="ende">4:13), dan oleh memikirkan kedudukan mereka jang tinggi dimata Allah "batu-hidup", didalam rumah Allah (orang-orang&tab=notes&page=21" ver="ende">2:5), suatu bangsa jang terpilih, imamat radjawi, umat jang kudus (orang-orang&tab=notes&page=21" ver="ende">2:9).

Dengan tjara hidup demikian, orang kristen dapat hidup dengan penuh kepertjajaan kepada penjelenggaraan Allah (orang-orang&tab=notes&page=21" ver="ende">5:7), kepada pengadilan ilahi pada achir zaman, suatu peristiwa jang dirasa Petrus sudah dewat (orang-orang&tab=notes&page=21" ver="ende">4:5,7,17), dan akan berachir serta diberkati oleh penampakan mulia Jesus (orang-orang&tab=notes&page=21" ver="ende">1:7; 5:1,4).

(0.25) (1Yoh 2:7) (ende: Hukum)

atau "perintah lama" disini ialah hukum kasih,jang telah diberi Jesus kepada Rasul-rasulNja pada perdjamuan achir. Orang-orang serani pun telah mengetahui hukum ini sedjak bertobatnja, namun diperingati St. Joanes dengan suratnja karena belum dipraktekkan dalam hidup serani sebagai seorang serani.

(0.25) (1Yoh 5:9) (ende: Kesaksian)

Allah itu besar, sebab Roh Kudus Roh kebenaran jang memberi kesaksian tentang Kristus. Kesaksian jang diberikan oleh Roh kebenaran ini paling mejakinkan, sebab sambil berdiam dalam tiap orang beriman, Ia lalu mendjadi bagian orang-orang beriman.

Objek daripada kesaksian tadi: bahwa Kristus adalah Allah, dan telah mendjadi manusia dan telah menebus manusia oleh kematianNja disalib.

(0.25) (3Yoh 1:9) (ende)

Siapakah Diotrefes tidak diketahui dengan pasti. Mungkin dia Uskup disalah satu tempat, sebab djelas dari tindakan-tindakannja jang menjatakan ia mempunjai kekuasaan misalnja: tidak menerima utusan-utusan Indjil, atau mengadjukan orang-orang serani dari umat, bila membantu penjebar-penjebar Indjil.

Namun djelas pula ia takluk pada St. Joanes, Diotrefes tidak mengakui autorita St. Joanes, malah menghinanja dsb....

(0.25) (Why 7:2) (ende: Keempat Malaekat)

Gerakan-gerakan kodrat alam raja dibajangkan sebagai dikuasai oleh Malaekat-malaekat. Mereka jang membangkitkan dan mengendalikannja. Mereka disini disuruh berdjaga-djaga, supaja bentjana-bentjana jang mereka lepaskan djangan merugikan orang-orang jang "ditandai" sebagai pengadilan Allah.



TIP #06: Pada Tampilan Alkitab, Tampilan Daftar Ayat dan Bacaan Ayat Harian, seret panel kuning untuk menyesuaikan layar Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA