Janganlah kausingkapkan aurat isteri ^h  saudaramu laki-laki, karena itu hak saudaramu laki-laki.

Mengenai aurat anak perempuan dari anakmu laki-laki atau anakmu perempuan, janganlah kausingkapkan auratnya, karena dengan begitu engkau menodai keturunanmu.

Janganlah kausingkapkan aurat isteri ^w  ayahmu, karena ia hak ayahmu; ^x  dia ibumu, jadi janganlah singkapkan auratnya.

Janganlah kausingkapkan aurat seorang isteri ^y  ayahmu, karena ia hak ayahmu. ^z 

Janganlah kausingkapkan aurat isteri saudara laki-laki ayahmu, janganlah kauhampiri isterinya, karena ia isteri saudara ayahmu. ^e 

Bila seorang laki-laki mengambil isteri ⁿ  saudaranya, itu suatu kecemaran, karena ia melanggar hak saudaranya laki-laki, dan mereka akan tidak beranak. ^o 

Janganlah kausingkapkan aurat saudara perempuan ibumu atau saudara perempuan ayahmu, ^k  karena aurat seorang kerabatnya sendirilah yang dibuka, dan mereka harus menanggung kesalahannya sendiri.

Bila seorang laki-laki mengambil saudaranya perempuan, ^f  anak ayahnya atau anak ibunya, dan mereka bersetubuh, maka itu suatu perbuatan sumbang, dan mereka harus dilenyapkan di depan ^g  orang-orang sebangsanya; orang itu telah menyingkapkan aurat saudaranya perempuan, maka ia harus menanggung ^h  kesalahannya sendiri.

Bila seorang laki-laki tidur dengan seorang isteri ayahnya, jadi ia melanggar hak ayahnya, ^w  pastilah keduanya dihukum mati, dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri. ^x 

Bila seorang laki-laki tidur dengan isteri saudara ayahnya, ^l  jadi ia melanggar hak saudara ayahnya, mereka mendatangkan dosa kepada dirinya, dan mereka akan mati dengan tidak beranak. ^m 

Bila seorang laki-laki tidur dengan seorang perempuan yang bercemar kain, ⁱ  jadi ia menyingkapkan aurat perempuan itu dan membuka tutup lelerannya sedang perempuan itupun membiarkan tutup leleran darahnya itu disingkapkan, keduanya harus dilenyapkan dari tengah-tengah bangsanya. ^j 

Mengenai aurat saudaramu perempuan, ^a  anak ayahmu atau anak ibumu, baik yang lahir di rumah ayahmu maupun yang lahir di luar, ^b  janganlah kausingkapkan auratnya.

Mengenai aurat anak perempuan dari seorang isteri ayahmu, yang lahir pada ayahmu sendiri, janganlah kausingkapkan auratnya, karena ia saudaramu perempuan.

Janganlah kausingkapkan aurat menantumu perempuan, ^f  karena ia isteri anakmu laki-laki, maka janganlah kausingkapkan auratnya. ^g 

Siapapun di antaramu janganlah menghampiri seorang kerabatnya yang terdekat untuk menyingkapkan auratnya ¹ ; Akulah TUHAN.

Janganlah kausingkapkan aurat saudara perempuan ^c  ayahmu, karena ia kerabat ayahmu.

Janganlah kausingkapkan aurat saudara perempuan ^d  ibumu, karena ia kerabat ibumu.

Janganlah kausingkapkan aurat seorang perempuan dan anaknya perempuan. ⁱ  Janganlah kauambil anak perempuan dari anaknya laki-laki atau dari anaknya perempuan untuk menyingkapkan auratnya, karena mereka adalah kerabatmu; itulah perbuatan mesum.

Janganlah kauhampiri seorang perempuan pada waktu cemar kainnya ^k  yang menajiskan ^l  untuk menyingkapkan auratnya.

Janganlah kauambil seorang perempuan sebagai madu kakaknya ^j  untuk menyingkapkan auratnya di samping kakaknya selama kakaknya itu masih hidup.