Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi.

Dan di antara orang-orang yang diutus itu ada beberapa orang Farisi.

Lalu mereka membawa orang yang tadinya buta itu kepada orang-orang Farisi.

Orang itu keluar, lalu menceriterakan kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesuslah yang telah menyembuhkan dia.

Adakah seorang di antara pemimpin-pemimpin yang percaya kepada-Nya, atau seorang di antara orang-orang Farisi?

Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.)

Jawab penjaga-penjaga itu: "Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!"

Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.

Yang lain berkata: "Itu bukan perkataan orang yang kerasukan setan; dapatkah setan memelekkan mata orang-orang buta?"

Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah orang banyak di tempat itu.

Orang-orang Farisi mendengar orang banyak membisikkan hal-hal itu mengenai Dia, dan karena itu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi menyuruh penjaga-penjaga Bait Allah untuk menangkap-Nya.

Orang-orang Yahudi itu berkata seorang kepada yang lain: "Ke manakah Ia akan pergi, sehingga kita tidak dapat bertemu dengan Dia? Adakah maksud-Nya untuk pergi kepada mereka yang tinggal di perantauan, di antara orang Yunani, untuk mengajar orang Yunani?

Orang-orang Yahudi menjawab Yesus: "Bukankah benar kalau kami katakan bahwa Engkau orang Samaria dan kerasukan setan?"

Maka kata imam-imam kepala orang Yahudi kepada Pilatus: "Jangan engkau menulis: Raja orang Yahudi, tetapi bahwa Ia mengatakan: Aku adalah Raja orang Yahudi."

Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;

Tetapi tidak seorangpun yang berani berkata terang-terangan tentang Dia karena takut terhadap orang-orang Yahudi.

Orang tuanya berkata demikian, karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi, sebab orang-orang Yahudi itu telah sepakat bahwa setiap orang yang mengaku Dia sebagai Mesias, akan dikucilkan.

dan Kayafaslah yang telah menasihatkan orang-orang Yahudi: "Adalah lebih berguna jika satu orang mati untuk seluruh bangsa."

Maka timbullah pertentangan di antara orang banyak karena Dia.

Dan banyak orang di situ percaya kepada-Nya.