| (0.99664179310345) | (Za 4:3) |
(endetn) Ditinggalkan: "simpanan". |
| (0.35594348275862) | (Kej 43:1) |
(ende) Fasal 43(#TB Kej 43) dan 44(Kej 44) termasuk tradisi Jahwistis. Dalam tradisi ini tidak disebutkan, bahwa Sjimeon ditinggalkan selaku tawanan djaminan. Saudara-saudara Jusuf baru kembali ketanah Mesir, sesudah agak lama, ketika simpanan makanan sudah habis. |
| (0.2847548) | (Mzm 17:14) |
(ende) Dalam naskah hibrani ajat ini tiada terang, hingga sukar diterdjemahkan. |
| (0.2847548) | (Mzm 33:7) | (jerusalem: dalam bendungan) Terjemahan-terjemahan kuno nampaknya membaca sebuah kata yang lain yang "kirbat" (kulit kambing yang dipakai sebagai kantung untuk menyimpan air, susu, dsb) |
| (0.2847548) | (Kid 2:4) | (jerusalem: rumah pesta) Harafiah: rumah air anggur. Ini dapat diartikan juga sebagai: tempat (ruang) simpanan air anggur. Dalam Est 7:8 dan Pengk 7:2 ungkapan Ibrani yang sama berarti: ruang minum anggur, atau: bangsal pesta, rumah pesta. Yang di sini dimaksud kiranya rumah atau bangsal pesta pernikahan, bdk Yer 16:8-9. |
| (0.24916044827586) | (Mzm 17:14) | (jerusalem) Ayat ini dalam naskah Ibrani tidak terang dan sukar diterjemahkan. Terjemahan lain: Luputkanlah (aku) dari orang mati dengan lenganMu, ya Tuhan dari orang mati yang sudah habis bagiannya di antara orang-orang yang hidup |
| (0.12458022068966) | (Flp 4:14) |
(sh: Menjadi pemberi-pemberi bagi Allah (Kamis, 3 Juni 2004)) Menjadi pemberi-pemberi bagi AllahMenjadi pemberi-pemberi bagi Allah. Bagian terakhir surat ini mencatat sukacita Paulus karena jemaat di Filipi boleh berbagi dalam pelayanan Paulus termasuk dengan harta milik mereka. Paulus mengangkat hal ini bukan dengan motivasi agar dia sebagai hamba Tuhan boleh menerima lebih banyak dan lebih banyak lagi. Dia bukan seorang hamba Tuhan yang mempersoalkan fasilitas hidup atau lebih parah lagi serakah dan tamak, melainkan telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan (ayat 11). Paulus pernah hidup dalam kekurangan maupun kelimpahan, dan segala perkara itu ditanggungnya di dalam Dia (ayat 12). Hidupnya tidak digoncangkan oleh keadaan miskin atau kaya, dia telah belajar untuk sepenuhnya bergantung pada Tuhan yang sanggup memberi kekuatan kepadanya. Dengan kemurnian motivasi seperti itu Paulus dapat mendorong jemaat untuk terus memberi persembahan. Paulus mendidik jemaat untuk terlibat dan berbagi dalam pekerjaan Tuhan. Memberi bagi pekerjaan Tuhan sungguh adalah suatu hak istimewa yang tidak diberikan Tuhan kepada setiap orang. Tuhan tidak membutuhkan apa-apa dari kita sebab segala sesuatu adalah milik-Nya. Kesempatan memberi adalah kebahagiaan dan kemuliaan yang diberikan Tuhan kepada mereka yang dilibatkan-Nya. Sekali lagi, bagi Paulus yang utama bukanlah pemberian itu, melainkan buahnya. Harta dunia suatu saat akan lenyap dan musnah, namun mereka yang dengan bijaksana menggunakannya untuk pekerjaan Tuhan telah mengubahnya menjadi simpanan yang bertahan sampai kepada kekekalan. Mari kita belajar berkorban bukan hanya waktu, tenaga, kepandaian kita, melainkan juga harta kita, uang kita untuk menjadi berkat bagi orang lain. Kita juga akan menikmati buah-buahnya. Renungkan: Allah akan memenuhi segala kebutuhan kita menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya, agar kita dapat menjadi pemberi-pemberi bagi Allah. |
