Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!

Adalah baik menanti dengan diam pertolongan TUHAN.

Orang menantikan aku seperti menantikan hujan, dan menadahkan mulutnya seperti menadah hujan pada akhir musim.

Aku menanti-nantikan TUHAN, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya.

Aku menanti-nantikan keselamatan yang dari pada-Mu, ya TUHAN.

Bencana mengidamkan dia, kebinasaan bersiap-siap menantikan dia jatuh.

Kepadakulah orang mendengar sambil menanti, dengan diam mereka mendengarkan nasihatku.

Ketulusan dan kejujuran kiranya mengawal aku, sebab aku menanti-nantikan Engkau.

Jiwa kita menanti-nantikan TUHAN. Dialah penolong kita dan perisai kita!

Semuanya menantikan Engkau, supaya diberikan makanan pada waktunya.

Mereka itu berangkat lebih dahulu dan menantikan kami di Troas.

(69-21) Cela itu telah mematahkan hatiku, dan aku putus asa; aku menantikan belas kasihan, tetapi sia-sia, menantikan penghibur-penghibur, tetapi tidak kudapati.

Sebab itu keadilan tetap jauh dari pada kami dan kebenaran tidak sampai kepada kami. Kami menanti-nantikan terang, tetapi hanya kegelapan belaka, menanti-nantikan cahaya, tetapi kami berjalan dalam kekelaman.

Kami sekalian meraung seperti beruang; suara kami redup seperti suara burung merpati; kami menanti-nantikan keadilan, tetapi tidak ada, menanti-nantikan keselamatan, tetapi tetap jauh dari kami.

Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh.

Lagi kata Abram: "Engkau tidak memberikan kepadaku keturunan, sehingga seorang hambaku nanti menjadi ahli warisku."

Waktu mereka meninggalkan Firaun berjumpalah mereka dengan Musa dan Harun, yang sedang menantikan mereka,

Ia dimasukkan dalam tahanan untuk menantikan keputusan sesuai dengan firman TUHAN.

Berkatalah Daud kepadanya: "Jika engkau turut dengan aku, maka engkau menjadi beban kepadaku nanti,

yang menantikan maut, yang tak kunjung tiba, yang mengejarnya lebih dari pada menggali harta terpendam;