Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 41 - 60 dari 893 ayat untuk tersebut (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.40) (Yeh 3:1) (full: MAKANLAH GULUNGAN KITAB INI. )

Nas : Yeh 3:1

Pada gulungan kitab ini terdapat sabda dan hukuman Allah bagi umat-Nya. Dengan memakan gulungan kitab itu Yehezkiel melambangkan bahwa dia harus menerima berita Allah tersebut dan menyerahkan diri kepada-Nya sebelum memberitakannya kepada umat.

(0.40) (Yoh 19:41) (full: SUATU KUBUR BARU. )

Nas : Yoh 19:41

Kubur tersebut digali dari bukit batu (Mr 15:46). Lubang itu nampaknya cukup besar untuk berdiri di dalamnya, tetapi pintu masuknya rendah (Yoh 20:11). Setelah membaringkan tubuh Yesus di dalamnya, Yusuf Arimatea menutup pintu masuknya dengan sebuah batu besar (Mat 27:60).

(0.40) (Luk 4:15) (jerusalem: memuji Dia) Bahwasanya Yesus dikagumi dan dipuji orang merupakan suatu pokok lain yang digemari Lukas: Luk 4:2; Luk 8:25; Luk 11:27; Luk 13:17; Luk 19:48, dan yang berdekatan dengan ulangan tersebut Luk 4:14+ dengan pujian yang disampaikan kepada Allah, Luk 2:20+, dan ketakutan keagamaan, Luk 1:12+.
(0.40) (Luk 11:39) (jerusalem) Lukas dalam bagian ini tergantung dari sumber bersama Matius; kemudian dalam Luk 20:45-47 Lukas kembali kepada pokok ini tetapi kali ini tergantung pada Markus, Matius mempersatukan kedua sumber tersebut menjadi satu wejangan Luk 11:23. Bdk Luk 10:1+; Luk 17:22+.
(0.40) (2Tim 1:9) (jerusalem: panggilan kudus) Kata panggilan itu pertama-tama menunjuk kepada panggilan akan keselamatan, bdk Rom 1:6-7; 8:28; 1Kor 1:2, 24; Kol 3:15; Efe 1:18; 4:4; Fili 3:14, dll, tetapi selanjutnya juga menunjuk kepada keadaan hidup yang kepadanya orang Kristen dipanggil. Dalam ayat ini kedua arti tersebut adalah mungkin.
(0.39) (1Raj 17:7) (sh: Perhatian Allah di waktu perang (Rabu, 1 Maret 2000))
Perhatian Allah di waktu perang

Dalam suatu perang dapat dipastikan bahwa para penguasa tidak mungkin lagi memperhatikan dan memberikan perlindungan sepenuhnya terhadap masing-masing individu, karena masing-masing penguasa sibuk dengan rencana dan strateginya untuk memenangkan perang. Bahkan tidak sedikit individu-individu tersebut justru dijadikan perisai oleh para penguasa untuk kepentingannya sendiri. Contohnya Sadam Husein. Ia menggunakan rakyatnya sebagai perisai untuk melindungi kedudukannya. Namun tidak demikian dengan Allah ketika 'sedang dalam peperangan' menghadapi Iblis.

Perpecahan antara kerajaan Yehuda - Israel dan peperangan yang terjadi di antara kedua kerajaan tersebut hanyalah merupakan latar belakang bagi konflik yang sesungguhnya. Yaitu peperangan yang telah berlangsung sejak lama antara kerajaan Allah dan kerajaan Iblis. Pasal 17-22 memfokuskan kepada peperangan tersebut, dimana nabi Elia mewakili kerajaan Allah sedangkan raja Ahab mewakili kerajaan Iblis. Dalam keadaan yang sedemikian, Allah tidak terlalu sibuk atau egois dengan rencana dan strateginya, sehingga melupakan individu-individu yang terkena dampak dari peperangan tersebut.

Allah dengan kuasa-Nya telah menghentikan hujan selama beberapa tahun. Kekeringan pun melanda Israel bahkan sampai Sidon. Ketika sungai Kerit mulai kering, Allah mengirim Elia ke Sarfat. Di sana secara mukjizat Allah memelihara dan memenuhi kebutuhan pangan Elia melalui janda Sarfat dan anaknya. Bukan hanya Elia yang mendapatkan berkat, janda Sarfat pun merasakan pemeliharaan-Nya. Bahkan ketika anak laki-laki janda Sarfat itu mati, Allah melalui Elia membangkitkannya. Ini semua memperlihatkan bahwa di dalam "peperangan" melawan kerajaan kegelapan itu, di dalam bencana nasional dan internasional yang dahsyat karena penghakiman-Nya, Allah tetap memperhatikan dan memelihara individu-individu.

Renungkan: Seberapa pun gentingnya situasi dimana Gereja tenggelam dan seberapa sibuknya Gereja menghadapi dan mengatasi permasalahan yang dihadapi secara umum, Gereja tidak seharusnya melupakan atau mengabaikan individu-individu yang terkena dampak dari permasalahan atau situasi tersebut.

(0.39) (Why 2:18) (sh: Batas tipis toleransi dan kompromi (Sabtu, 26 Oktober 2002))
Batas tipis toleransi dan kompromi

Ruhan, Raja Gereja, kali ini mengingatkan sidang jemaat di Tiatira, yang di satu sisi masih memiliki hal-hal yang indah, yakni kasih dan iman sebagaimana terungkap dalam pelayanan dan ketekunan mereka. Istilah ketekunan barangkali menyiratkan adanya rintangan-rintangan dalam pelayanan yang jeaat Tiatira kerjakan. Namun, mereka tidak undur dari pelayanan tersebut. Bahkan, kasih dan iman mereka itu berbuahkan pelayanan yang secara kuntitatif semakin meningkan (ayat 9). Jemaat Tiatira adalah jemaat yang aktif, dan itu berakar pada kasih dan iman mereka.

Namun demikian, kelemahan jemaat Tiatira juga tidak luput dari pengamatan Tuhan, Raja Gereja. Ia tahu ada sesuatu yang tidak beres dalam jemaat Tiatira. Ia mencela jemaat tersebut karena membiarkan ketidakberesan tersebut tanpa tindakan penanganan. Persoalannya, seperti halnya di jemaat Pergamus, di jemaat Tiatira berkembang suatu bidat yang sudah pasti “mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku” (ayat 20). Kesesatan itu bermuara pada perzinahan dan kompromi dengan tuntutan dunia yang menganiaya Gereja. ‘Seluk-beluk iblis’ yang dimaksud mungkin semacam ajaran sekaligus praktik ritus misterius yang bermuara pada pemuasan hawa nafsu berikut penyangkalan terhadapnya sebagai dosa dan kecemaran. Anehnya, sidang jemaat Tiatira membiarkan hal itu. Toleransi macam ini, dicela secara tajam oleh Tuhan, Raja Gereja. Ia tidak hanya tidak rela Gereja-Nya dirusak oleh penyimpangan ajaran dan praktik hidup yang tak bermoral, tetapi juga tidak rela Gereja-Nya mendiamkan pembusukan yang terjadi di dalamnya.

Dalam keadaan seperti itu, masih ada orang-orang yang tidak rela melihat keadaan tersebut. “Orang-orang lain di Tiatira” (ayat 24). Kelihatannya mereka adalah kelompok minoritas. Mereka mempertahankan diri agar tidak terbawa-bawa ke dalam arus penyesatan.

Renungkan: Berusahalah tetap setia pada kebenaran Injil dan hidup dalam kekudusan. Karena Tuhan, Raja Gereja meminta kita untuk tetap untuk memelihara kesetiaan tersebut.

(0.35) (2Sam 6:12) (full: TABUT ALLAH ITU ... KE KOTA DAUD. )

Nas : 2Sam 6:12

Daud mengangkut tabut perjanjian ke Yerusalem (bd. 2Sam 5:6-7) dan mengubah kota tersebut menjadi pusat penyembahan dan ibu kota Israel. Kali ini ia mengikuti perintah Tuhan dan menyuruh suku Lewi memikul tabut tersebut (1Taw 15:12). Dua prestasi terbesar Daud sebagai raja berpusat sekitar "kota Daud":

  1. (1) pembentukan Israel menjadi suatu bangsa kuat yang bersatu dengan ibu kotanya Yerusalem yang dibentengi dengan baik, dan
  2. (2) penetapan ibadah kepada Tuhan di tempat yang utama itu sebagai prioritas tertinggi Israel (bd. 2Sam 7:1-29; 1Taw 15:1-17:27).
(0.35) (Kej 23:2) (ende)

Kirjat-Arba' = "kota dari empat (bagian?)", nama kuno dari Hebron.

Menurut Yos 15:13 Arba' itu nama Bapa suku Anakit, jang dahulukala bertempat-tinggal di Kanaan. Kemudiannja kota tersebut didjandjikan kota bebas: lihat Yos 20:7.

Mamre terletak lebih kurang 3 km disebelah Utara kota dan merupakan tempat-kediaman para nomade. Namanja sekarang: Ramet-el Khalil.

(0.35) (Kel 3:2) (ende)

Arti "malaikat Jahwe": lihat Kej 16:7 tjatatan.

Jang terpenting dalam tjerita ini ialah, bahwa Tuhan mewahjukan diri kepada Musa dan memanggilnja. Djadi sungguh-sungguh Pertemuan Musa dengan Tuhan. Disamping itu ada gedjala lahir, jang menandakan hadirnja Tuhan. Karena hubungannja dengan perwahjuan ini, maka gedjala tersebut merupakan isjarat Tuhan dan lambang hadirNja, djadi tak dapat diterangkan dengan sebab-musabab kodrati semata-mata. Tanda itu menandaskan kenjataan objektip dan adikodrati dari pertemuan dengan Tuhan ini.

(0.35) (Ul 5:15) (ende)

Pemberian alasan terhadap istilah pada hari Sabat disini berbeda dengan Kel 20:11. Disini bukan urutan pentjiptaan Allah: melainkan pembebasan historis oleh Jahwe dari negeri Mesir. Alasan tersebut barangkali lebih tua. Berbagai kebiasaan dan perajaan oleh bangsa Israel diberi makna baru dengan djalan memperhubungkannja dengan karja-karja besar Jahwe didalam sedjarahnja. Selandjutnja hal itu dipandang pula sebagai pengabdian kepada Jahwe sebagai Tuhan segala machluk. (lih. Kel 20:8 tjat.).

(0.35) (Luk 22:36) (ende: Hendaklah ia membawanja)

Untuk pergi mengadjar (Luk 9:3) tak usah dan tidak boleh mereka membawa barang-barang tersebut, tetapi sekarang mereka harus siap untuk berdjuang, dengan persediaan lengkap. Tetapi itu dimaksud Jesus sebagai bahasa kiasan untuk perdjuangan-rohani, jang akan mereka hadapi dalam hati nurani mereka sendiri. Rasul-rasul kurang mengerti akan bahasa kiasan itu dan sebab itu menjangka, bahwa dengan pedang Jesus memaksudkan pedang biasa.

(0.35) (Gal 1:10) (ende)

Pengandjur-pengandjur Jahudi itu, jang kemudian disebut "saudara-saudara palsu", bukan sadja membantah adjaran Paulus, melainkan djuga memfitnah untuk mengetjilkan kewibawaan dan pengaruhnja didalam umat-umat. Dan rupanja tidak sedikit orang Galatia jang pertjaja dan mengikuti andjuran-andjuran orang-orang Jahudi tersebut. Dapat dimengerti betapa besar keketjewaan dan ketjemasan Paulus tentang umat-umat tertjinta itu dan mengapa surat ini begitu keras dan bersemangat bahasanja. Tetapi njata bahwa nada dasarnja tjinta kerasulan jang djudjur dan mesra.

(0.35) (Ul 12:2) (full: MEMUSNAHKAN SAMA SEKALI SEGALA TEMPAT. )

Nas : Ul 12:2

Bangsa Israel diperintahkan untuk memusnahkan semua tempat penyembahan bangsa-bangsa kafir dan menyembah Allah saja di tempat yang telah Dia tentukan dan sesuai dengan cara yang diperintahkan oleh-Nya (ayat Ul 12:12-15). Membiarkan mezbah penyembahan kafir begitu saja akan menggoda bangsa Israel untuk melakukan penyembahan tersebut.

(0.35) (Rut 3:4) (full: SINGKAPKANLAH SELIMUT DARI KAKINYA DAN BERBARINGLAH. )

Nas : Rut 3:4

Tindakan Rut tersebut harus dipandang dari adat kebiasaan ketika itu. Hal itu dilakukan dengan sopan dan tanpa maksud seksual. Karena Boas tetap tinggal di tempat pengirikan untuk menjaga hasil panennya ketika malam, Rut pergi kesana dan dengan tindakannya menunjukkan kepada Boas keinginannya agar ia menikahinya selaku keluarga almarhum suaminya (yaitu, sebagai penebus-kerabat, lih. ayat Rut 3:6-9).

(0.35) (1Sam 4:2) (full: TERPUKULLAH KALAH ORANG ISRAEL. )

Nas : 1Sam 4:2

Israel menderita kekalahan karena kaum imam telah rusak dan umat itu tidak taat kepada perintah-perintah Allah. Mereka membawa tabut perjanjian ke medan pertempuran sambil mengira bahwa tabut tersebut akan memastikan kemenangan mereka

(lihat cat. --> 1Sam 4:3 berikut);

[atau ref. 1Sam 4:3]

sebaliknya, mereka seharusnya bertobat dan memperbaiki cara hidup berdosa mereka jikalau merindukan berkat Allah.

(0.35) (Ayb 4:13) (full: KHAYAL MALAM. )

Nas : Ayub 4:13

Tidak dikatakan bahwa mimpi Elifas berasal dari Allah; sebenarnya, mimpi-mimpi itu tidak berasal dari Allah, karena mimpi tersebut melukiskan Dia sebagai tidak mempedulikan umat manusia (ayat Ayub 4:17-21). Membangun teologi berdasarkan mimpi dan penglihatan yang tidak dapat didukung oleh penyataan Allah yang tertulis adalah salah.

(0.35) (Yer 30:3) (full: MENGEMBALIKAN MEREKA KE NEGERI. )

Nas : Yer 30:3

Yeremia mempunyai kabar yang baik bagi para buangan -- janji pemulihan dan pemilikan kembali tanah air mereka. Janji tersebut diberikan kepada kerajaan utara (Israel) dan selatan (Yehuda). Dari antara para buangan yang terlantar dan dimurnikan oleh pengalaman penawanan mereka akan datang kaum sisa Allah, yang kemudian akan memberikan harapan kepada seluruh umat manusia.

(0.35) (Yeh 14:9) (full: NABI ITU ... MEMUNAHKANNYA. )

Nas : Yeh 14:9-10

Allah akan membinasakan setiap nabi yang membiarkan, mendukung atau mendorong penyembahan berhala Israel. Demikian pula, para pendeta dari gereja yang membiarkan anggota jemaat yang tunasusila dan menolak untuk mengecam kefasikan mereka dengan mengucilkannya dari jemaat

(lihat cat. --> Yeh 14:7 sebelumnya)

[atau ref. Yeh 14:7]

akan dinyatakan sama bersalah dengan anggota munafik tersebut.

(0.35) (Dan 2:16) (full: SUPAYA IA DIBERI WAKTU. )

Nas : Dan 2:16

Karena merupakan wisudawan baru, Daniel dan kawan-kawannya tidak dipanggil menghadap raja bersama dengan orang bijaksana lainnya, tetapi titah untuk membunuh semuanya juga mencakup mereka berempat. Karena itu Daniel menghadap raja dan meminta waktu untuk menafsirkan mimpi tersebut. Dia memerlukan waktu untuk berdoa dan menerima bantuan Allah; oleh karena itu keempat pemuda Ibrani itu mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh dalam doa sambil menantikan penyataan dari-Nya.



TIP #11: Klik ikon untuk membuka halaman ramah cetak. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA