yang menantikan maut, yang tak kunjung tiba, ^a  yang mengejarnya lebih dari pada menggali harta ^b  terpendam;

Kalau manusia mati, dapatkah ia hidup lagi ¹ ? Maka aku akan menaruh harap selama hari-hari pergumulanku, ^b  sampai tiba giliranku; ^c 

Aku sendiri pernah melihat ^k  orang bodoh berakar, ^l  tetapi serta-merta ^m  kukutuki ⁿ  tempat kediamannya.

Bila cemeti-Nya ⁿ  membunuh dengan tiba-tiba, Ia mengolok-olok keputusasaan orang yang tidak bersalah. ^o 

Itulah sebabnya engkau ^z  dikelilingi perangkap, ^a  dan dikejutkan ^b  oleh kedahsyatan dengan tiba-tiba.

Aku hidup dengan tenteram, tetapi Ia menggelisahkan aku, aku ditangkap-Nya pada tengkukku, lalu dibanting-Nya, ⁱ  dan aku ditegakkan-Nya menjadi sasaran-Nya. ^j 

Dalam sekejap mata mereka mati, ya, pada tengah malam ^a  orang dikejutkan dan binasa; mereka yang perkasa dilenyapkan bukan oleh tangan orang. ^b 

"Apakah orang yang banyak bicara tidak harus dijawab? ^j  Apakah orang yang banyak mulut harus dibenarkan? ^k 

mereka yang telah direnggut sebelum saatnya, ^m  yang alasnya ⁿ  dihanyutkan sungai; ^o 

Akupun hendak memberi sanggahan pada giliranku, akupun akan mengemukakan pendapatku. ^l 

yang surut pada musim kemarau, dan menjadi kering di tempatnya apabila kena panas; ^u 

Sebelum genap masanya, ^d  ajalnya akan sampai; ^e  dan rantingnyapun tidak akan menghijau. ^f 

Malam hendak dijadikan mereka siang: ^d  terang segera muncul ^e  dari gelap, kata mereka.

Saudara-saudaraku tidak dapat dipercaya seperti sungai, ^s  seperti dasar dari pada sungai yang mengalir lenyap,

Tetapi mata orang fasik akan menjadi rabun, ^u  mereka ^v  tidak dapat melarikan diri lagi; yang masih diharapkan mereka hanyalah menghembuskan ^w  nafas."

Pekik perang-Nya memberitakan kedatangan-Nya, ^{e  f}  kalau dengan murka Ia berjuang melawan kecurangan."