(1.00) | (Yeh 42:16) | (jerusalem: lima ratus hasta) Ini menurut terjemahan-terjemahan kuno. Dalam naskah Ibrani tertulis: lima hasta tongkat-tongkat pengukur. |
(0.50) | (Pkh 12:11) |
(full: KATA-KATA ORANG BERHIKMAT SEPERTI KUSA.
) Nas : Pengkh 12:11 Kata-kata berhikmat tentang kebenaran yang berasal dari Gembala ilahi itu bertindak
|
(0.36) | (Kel 7:12) |
(full: MENJADI ULAR.
) Nas : Kel 7:12 Teks :
|
(0.36) | (Mzm 23:4) |
(full: ENGKAU BESERTAKU.
) Nas : Mazm 23:4 Pada saat-saat bahaya, kesulitan dan bahkan kematian, aku tidak takut bahaya. Mengapa? Karena "Engkau besertaku" di dalam setiap situasi kehidupan (bd. Mat 28:20). "Gada" (tongkat pendek) menjadi senjata pertahanan atau disiplin, melambangkan kekuatan, kuasa, dan wibawa Allah (bd. Kel 21:20; Ayub 9:34). "Tongkat" (tongkat ramping panjang yang salah satu ujungnya melengkung) dipakai untuk mendekatkan domba-domba dengan gembalanya, menuntunnya pada jalan yang benar atau menyelamatkannya dari kesulitan. Gada dan tongkat Allah menjamin kasih dan bimbingan Allah dalam kehidupan kita (bd. Mazm 71:21; 86:17). |
(0.29) | (Ams 5:1) |
(sh: Seks, uang, dan kuasa potensi dosa (Minggu, 23 November 2003)) Seks, uang, dan kuasa potensi dosaSeks, uang, dan kuasa itu bukanlah dosa tetapi ketiganya memiliki kesanggupan atau potensi yang luar biasa untuk mengobarkan nafsu dalam diri manusia. Inilah yang menjerumuskan kita ke dalam perangkap dosa. Bak singa jantan, nafsu adalah kekuatan yang bersemayam dalam diri kita; seks, uang, dan kekuasaan adalah tongkat-tongkat yang mampu membangunkan dan membuatnya mengamuk tanpa batas.Amsal 5 adalah peringatan bagi kita yang tengah tergoda untuk berzinah atau telah jatuh ke dalam dosa zinah. Perhatikan julukan yang Alkitab kenakan pada perzinahan: kematian (ayat tongkat-tongkat&tab=notes&exact=on" ver="">5), kekejaman (ayat tongkat-tongkat&tab=notes&exact=on" ver="">9), penyesalan (ayat tongkat-tongkat&tab=notes&exact=on" ver="">11-14), perangkap (ayat tongkat-tongkat&tab=notes&exact=on" ver="">22), dan kebodohan (ayat tongkat-tongkat&tab=notes&exact=on" ver="">23). Betapa berbedanya realitas dengan fantasi! Selingkuh bukan sembarang selingan; selingkuh adalah selingan yang membelokkan hidup kita ke jurang maut!Firman Tuhan memberikan dua antidot untuk melawan ajakan berzinah: pertama, nikmatilah pasangan sendiri (ayat tongkat-tongkat&tab=notes&exact=on" ver="">15-19). Jangan biarkan pikiran kita menerawang jauh ke rumah orang lain. Fokuskan pandangan kita hanya pada pasangan sendiri. Kembangkanlah relasi nikah kita sehingga kita terpuaskan olehnya. Kedua, sadarlah bahwa Tuhan mengawasi perbuatan kita. Tidak ada satu perbuatan pun yang luput dari tatapan-Nya (ayat tongkat-tongkat&tab=notes&exact=on" ver="">21). Jangan mengelabui diri dan berkata bahwa Tuhan tidak melihat. Ia melihat dan akan membuat perhitungan. Renungkan: Ibarat obat bius, perzinahan mematikan indera, membuat kita kehilangan kesadaran akan Tuhan dan orang yang mengasihi kita. |
(0.25) | (Mzm 125:1) |
(sh: Tetaplah percaya! (Senin, 25 November 2002)) Tetaplah percaya!Mazmur ini menegaskan perlunya untuk tetap percaya kepada Allah. Memang tidak begitu jelas latar belakangnya, tetapi dari petunjuk ayat tongkat-tongkat&tab=notes&exact=on" ver="">3, kita melihat bahwa tongkat-tongkat kefasikan kelihatannya sedang menjadi ancaman bagi umat Allah. Kita bisa memahaminya sekarang, bahwa mazmur ini menunjuk ke fakta kekuasaan orang-orang yang tidak mengasihi Tuhan.Umat Allah di sini digambarkan sebagai orang-orang yang percaya, orang-orang benar, baik, dan tulus hati. Mereka dilindungi Allah dengan sempurna. Dalam perikop ini, ada 2 gambaran yang dipakai untuk melukiskan keamanan dan perlindungan. Pertama, ada gunung Sion yang mengelilingi bait Allah tempat Allah bersemayam (ayat tongkat-tongkat&tab=notes&exact=on" ver="">1). Kedua, para peziarah diingatkan bahwa betapa megah pun Yerusalem, ia dikelilingi oleh gunung-gunung yang lebih tinggi sebagai perlindungan alamiah dari serangan musuh (ayat tongkat-tongkat&tab=notes&exact=on" ver="">2).
Namun demikian, tetap ada kemungkinan bahwa tanah Israel diundikan
di antara orang-orang fasik (ayat tongkat-tongkat&tab=notes&exact=on" ver="">3). Ini terbalik dengan masa
Yosua ketika tanah Kanaan diundi bagi orang-orang benar ( Karena itu, mazmur ini memberikan penegasan kepada mereka agar tetap percaya, teguh di dalam iman mereka (ayat tongkat-tongkat&tab=notes&exact=on" ver="">4). Juga peringatan keras bahwa orang-orang yang mudah berubah, tergerak untuk mengikuti kefasikan, harus dilenyapkan dari antara umat Tuhan. Kata-kata berkat terakhir (damai sejahtera atas Israel) menunjukkan sebuah klimaks. Dengan kedamaian Ilahi, bangsa Israel akan mudah menantang musuh dari luar dan mengatasi ketegangan-ketegangan yang terjadi di dalam jemaat. Kata-kata damai seperti ini pulalah yang diberikan Yesus ketika Ia akan meninggalkan para murid (Yoh. 14:27).
Renungkan: |