Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 21 - 40 dari 141 ayat untuk waktunya (0.000 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.39) (1Raj 5:1) (sh: Waktunya Allah (Jumat, 30 Juli 2004))
Waktunya Allah

Sebuah proyek yang hendak diwujudkan memerlukan persiapan yang tepat dan perlu memperhitungkan waktu, bahan, tenaga dan dana serta hal-hal lain yang diperlukan secara cermat untuk menyukseskan proyek tersebut.

Ketika Salomo telah diurapi menjadi raja menggantikan ayahnya, dan Allah telah mengaruniakan keamanan kepada negerinya, maka Salomo ingin mendirikan Bait Allah. Allah pernah berjanji kepada Daud bahwa Salomolah yang akan membangun Bait Allah. Salomo mengirim utusan kepada Hiram, raja Tirus yang bersahabat dengan ayahnya, Daud (ayat 1-4). Dengan hikmat dari Allah, Salomo menjalin komunikasi yang baik dalam menyampaikan keinginannya kepada Hiram, raja Tirus untuk membangun Bait Allah. Sebagai hasilnya, Hiram memberikan dukungan dengan mengirimkan kayu Sanobar untuk proyek mendirikan Bait Allah (ayat 7-10). Bukan hanya kayu yang disediakan oleh Hiram, tetapi ia juga menyediakan batu untuk dipahat bagi pembangunan tersebut.

Apakah yang dapat kita pelajari dari persiapan Salomo dalam mendirikan Bait Allah? Pertama, Salomo dengan hikmat mengatur semua persiapan pembangunan Bait Allah dengan baik. Kedua, Salomo menggunakan bantuan dari orang lain untuk memenuhi kebutuhan yang tidak dapat diupayakannya sendiri. Ketiga, Salomo mengetahui bahwa waktu pembangunan Bait Allah sudah tiba.

Persiapan secara tepat sangat diperlukan untuk pembangunan Bait Allah. Namun di samping persiapan yang dilakukan, diperlukan juga kepekaan untuk mengetahui apakah saat ini merupakan "waktunya Allah" untuk membangun Bait Allah. Salomo memiliki kepekaan untuk mengetahui bahwa keamanan yang dikaruniakan Allah merupakan tanda "waktunya Allah" untuk mempersiapkan pembangunan Bait Suci.

Renungkan: Orang Kristen perlu memiliki kepekaan dalam melihat waktu Tuhan, bukan saja dalam pembangunan rumah Allah (gereja), tetapi dalam segala aspek hidup. Melakukan sesuatu dalam "waktunya Allah" menghasilkan keberhasilan.

(0.35) (Pkh 3:1) (full: UNTUK SEGALA SESUATU ADA MASANYA ... ADA WAKTUNYA. )

Nas : Pengkh 3:1-8

Allah mempunyai rencana kekal yang mencakup semua maksud dan kegiatan setiap orang di muka bumi. Kita harus mempersembahkan diri kepada Allah sebagai persembahan kudus, membiarkan Roh Kudus melaksanakan rencana Allah bagi kita, dan berhati-hati agar kita tidak ke luar dari kehendak Allah sehingga kehilangan waktu dan maksud yang ditetapkan-Nya bagi hidup kita

(lihat cat. --> Rom 12:1;

lihat cat. --> Rom 12:2).

[atau ref. Rom 12:1-2]

(0.35) (Kej 6:18) (jerusalem: perjanjianKu) Yang dimaksudkan bukan sebuah perjanjian timbal balik antara dua pihak (Allah dan manusia), tetapi sebuah janji sepihak berupa karunia yang diberikan Allah kepada orang pilihanNya. Perjanjian dengan Nuh ini akan disusul perjanjian-perjanjian lain, yang dengan Abraham, Kej 15:17, dengan seluruh umat, Kej 19:1+. Dan masih dinantikan suatu perjanjian baru yang akan diadakan pada saat waktunya genap, Mat 26:28+; Ibr 9:15+.
(0.35) (Mzm 29:9) (jerusalem: yang mengandung) Kalau naskah Ibrani dimengerti dengan baik, maka artinya: terkejut oleh badai Tuhan itu rusa melahirkan anaknya sebelum waktunya. Sementara ahli berpendapat bahwa naskah Ibrani perlu diperbaiki
(0.35) (Gal 4:4) (jerusalem: genap waktunya) ungkapan "kegenapan waktu" berarti: zaman Mesias atau zaman terakhir sudah datang. Zaman itu memenuhi penantian yang berabad-abad lamanya, seolah-olah jangka penantian itu semacam takaran. Bdk Kis 1:7+ dan Mar 1:15; 1Ko 10:11; Efe 1:10; Ibr 1:2; 9:26; 1Pe 1:20; Rom 13:11+; 2Ko 6:2+.
(0.35) (Pkh 3:1) (sh: Untuk segala sesuatu ada waktunya. (Rabu, 27 Mei 1998))
Untuk segala sesuatu ada waktunya.

Dalam tulisan artistik khas Iberani, penulis mengungkapkan pasangan hal-hal yang menurutnya masing-masing ada masanya. Ada tujuh (angka penting dalam Perjanjian Lama berarti lengkap) ayat yang masing-masingnya berisi dua pasang hal yang bertentangan. Lahir/meninggal, menanam/mencabut, membunuh/menyembuhkan, merombak/membangun, menangis/tertawa, meratap/ menari, membuang batu/mengumpulkan batu, memeluk/menahan diri, mencari/merugi, menyimpan/membuang, merobek/ menjahit, berdiam diri/berbicara, mengasihi/membenci, perang/damai. Maksud pengkhotbah, semua kejadian dalam alam dan dalam hubungan manusia, telah diatur dalam ritme demikian.

Menerima ritme hidup. Perenungan pengkhotbah bisa dianggap frustrasi. Hidup sudah diatur begitu rupa oleh Tuhan, tidak lagi ada kebebasan. Bisa juga dianggap sesuatu yang positif. Hidup teratur di tangan Allah, aman, terpola punya makna. Jadi dari frustrasi, pengkhotbah bisa bersukacita. "Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya".

Kehendak Allah. Allah menciptakan manusia segambar dan serupa dengan-Nya. Kepada manusia diberi pengertian berupa akal dan pikiran melebihi ciptaan lain. Juga dalam hal menikmati hidup ini. Justru dengan menyadari bahwa segala sesuatu di tangan Allah dan diatur sesuai kehendak-Nya, kita belajar mengakui ketergantungan kita akan Dia.

(0.35) (Yoh 12:20) (sh: Semua datang kepada-Nya (Jumat, 26 Februari 1999))
Semua datang kepada-Nya

Kehadiran orang-orang Yunani, yang semula menolak Yesus, ternyata tidak mengganggu sukacita dan kegirangan yang telah tercipta. Bahkan para murid yang biasanya emosional, kali ini bersikap wajar. Justru kedatangan mereka melihat Yesus dan kemudian bergabung bersama-sama orang Yahudi yang juga percaya kepada Kristus, dianggap Yesus Kristus sebagai waktu yang paling tepat untuk mengabarkan berita kematian-Nya. Ketika semuanya datang kepada-Nya, ketika itu pula semua terlibat mendengarkan berita penggenapan rencana Allah dalam diri-Nya.

Waktunya sudah dekat. Mengapa Yesus tidak gentar menghadapi kematian-Nya meski Ia tahu bahwa waktunya sudah dekat? Pertama, Yesus mempercayakan diri kepada Allah dan menyadari bahwa tujuan kematian-Nya adalah untuk kepentingan keselamatan umat manusia (27). Kedua, melalui kematian-Nya hubungan manusia dan Allah dipulihkan. Peristiwa inilah yang nantinya akan menjadi puncak perwujudan rencana agung Allah.

Renungkan: Persiapkan diri Anda menyongsong waktu-Nya!

Doa: Tuhan, berikanlah kami kekuatan untuk selalu bergantung dan percaya kepada-Mu, walaupun kami berada dalam ketakutan dan situasi yang tidak pasti.

(0.30) (Kel 3:7) (full: MEMPERHATIKAN ... KESENGSARAAN UMAT-KU. )

Nas : Kel 3:7

Sebagaimana Allah memperhatikan kesengsaraan umat-Nya di Mesir, Ia juga memperhatikan kesengsaraan seluruh umat-Nya. Ia mendengarkan seruan orang yang susah dan tertindas. Pada waktu semacam itu, umat Allah hendaknya berseru kepada-Nya agar Ia turun tangan menolong mereka. Apakah penindasan kita disebabkan oleh situasi, orang lain, Iblis, dosa atau dunia, penghiburan, kasih karunia, dan pertolongan Allah lebih daripada memadai untuk mengatasi semua keperluan itu (lih. Rom 8:32). Pada waktu-Nya Allah akan melepaskan kita (bd. Kej 15:13).

(0.30) (Bil 19:9) (full: ITULAH PENGHAPUS DOSA. )

Nas : Bil 19:9

Ibr 9:13-14 membandingkan darah Kristus dengan abu lembu betina merah. Sebagaimana orang Israel memiliki abu lembu betina merah sebagai sarana pentahiran yang selalu siap, demikian pula orang percaya di dalam Kristus memiliki pancaran darah Kristus yang selalu siap sehingga melalui iman dan pertobatan, mereka memperoleh penyucian "dari segala dosa" (1Yoh 1:7). Melalui penyucian ini mereka dapat menghampiri Allah, menerima rahmat, dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya (Ibr 4:16; 7:25).

(0.30) (Mzm 121:2) (full: PERTOLONGANKU IALAH DARI TUHAN. )

Nas : Mazm 121:2

Keluarga, sahabat, atau kekayaan jangan sekali-kali dipandang sebagai sumber pertolongan yang pokok dalam hidup ini. Sumber itulah Allah, satu-satunya sumber untuk memenuhi kebutuhan jasmaniah dan rohani kita. Kita harus mengandalkan Dia dengan segenap hati kita dan mencari Dia untuk memperoleh kasih karunia untuk "mendapat pertolongan kita pada waktunya"

(lihat cat. --> Ibr 4:16).

[atau ref. Ibr 4:16]

(0.30) (Yes 18:1) (full: ETIOPIA. )

Nas : Yes 18:1

Etiopia terletak di bagian selatan Mesir. Rajanya ketika itu memerintah seluruh Mesir. Rupanya ia telah mengirim utusan ke Israel untuk mengadakan persekutuan melawan Asyur (ayat Yes 18:2). Allah sendiri akan mengalahkan Asyur, musuh itu, pada waktu-Nya (ayat Yes 18:3-6). Setelah kekalahan Asyur, rakyat Etiopia akan membawa persembahan ke Yerusalem (ayat Yes 18:7).

(0.30) (Bil 9:1) (jerusalem) Bagian inipun berasal dari tradisi Para Imam. Tetapi bagian ini tidak menuruti urutan peristiwa dalam waktu yang dituruti bab 1 (kisahnya mulai pada bulan kedua, dan di sini mulai pada bulan pertama). Bagian ini menambah pada peraturan mengenai perayaan Paskah yang tercantum dalam Kel 12, sebuah peraturan pelengkap yang penting dan perlu bagi orang Yahudi di perantauan yang harus datang ke Yerusalem untuk merayakan Paskah, Ula 16:2. Akibat perjalanannya (melalui tanah kafir) mereka kena kenajisan. karena pentahirannya memakan agak banyak waktu, maka mereka mungkin tidak dapat merayakan Paskah tepat pada waktunya.
(0.30) (1Raj 17:1) (jerusalem: Elia, orang Tisbe) Dalam naskah Ibrani kata "Tisbe" ditulis salah (penduduk) dan diperbaiki menurut terjemahan Yunani. Tiba-tiba nabi Elia tampil di panggung di sini. Sumber tentang riwayat hidup nabi Elia yang dimanfaatkan penyusun kitab Raja-raja (lihat Pengantar) pasti memberitahukan lebih banyak tentang riwayat Elia dahulu. Tetapi penyusun mulai memakai sumbernya itu di mana riwayat hidup Elia bertepatan waktunya dengan kisahnya sendiri tentang raja Ahab, yaitu peristiwa kekeringan dan kelaparan yang menimpa negeri di masa pemerintahan Ahab. Bencana itu diartikan sebagai hukuman atas pemujaan Baal yang mulai disiarkan oleh raja Ahab atas dorongan permaisuri, Izebel, 1Ra 16:32-33.
(0.30) (Ef 1:10) (jerusalem: persiapan) Kata Yunani "oikonomia" memang sukar diterjemahkan. Terjemahan lain: untuk mewujudkannya ketika waktunya sudah genap dengan mempersatukan... Mengenai "kegenapan waktu", bdk Gal 4:4+
(0.30) (Luk 21:20) (sh: Segala sesuatu ada waktunya. (Kamis, 13 April 2000))
Segala sesuatu ada waktunya.

Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk bertumbuh, ada waktu untuk menjadi tua, dan ada    waktu untuk mati. Dari ungkapan-ungkapan itu terbesit suatu    fakta bahwa semua manusia diberi waktu yang terbatas. Bila waktu    itu berlalu maka sirna pula segala kesempatan yang terkandung di    dalam waktu itu. Tidak ada satu alat pun yang mampu    memutarbalikkan waktu.

Prinsip ini juga berlaku bagi Yerusalem. Kristus sudah    memberikan tanda bahwa waktu yang diberikan kepada Yerusalem    untuk bertobat sudah habis dan tempatnya akan hancur, tinggal    reruntuhan (ayat 20). Tidak akan ada lagi mukjizat yang akan dibuat    Allah untuk menyelamatkannya. Kesempatan sudah sirna, sekarang    waktunya Allah menjatuhkan hukuman atasnya melalui penindasan    bangsa-bangsa lain. Masa itu ditandai dengan terbukanya    kesempatan bagi bangsa-bangsa lain untuk mendengarkan Injil    Yesus Kristus. Berjuta-juta orang akan menerima Injil    keselamatan. Namun kesempatan untuk mendengarkan Injil    keselamatan juga ada batas waktu-nya. Habisnya waktu itu akan    terjadi ketika Kristus datang untuk kedua kalinya dengan penuh    kekuasaan dan kemuliaan. Kedatangan-Nya ini akan ditandai dengan    bencana, malapetaka, dan kekacauan. Pada puncaknya bumi beserta    segala isinya akan musnah dan diganti dengan langit dan bumi    yang baru (ayat 33). Pada waktu itulah kesempatan manusia untuk    mendengar Injil sudah tertutup dan penghakiman dimulai.

Di balik ketegasan dan keadilan Allah ada kemurahan dan belas    kasih-Nya. Ia memberikan dua resep untuk menghadapi masa-masa    akhir ini, agar umat-Nya tidak terhempas dalam kekacauan.    Pertama, menjaga diri agar tidak ikut arus dunia ini (ayat 34);    kedua, berjaga-jaga dan berdoa. Menjaga hati dan berdoa saling    berhubungan satu dengan yang lain. Menjaga hati penting, karena    hati adalah pusat dari seluruh kehendak manusia. Dari sanalah    terpancar seluruh pribadi manusia. Ingatlah, karena hati bangsa    Israel bengkok, maka Bait Allah dihancurkan. Oleh sebab itu hati    harus dijaga. Menjaga hati tidaklah mudah, hal itu membutuhkan    kekuatan besar, karena kita harus melawan arus zaman dan    kekuatan setan yang besar.

Renungkan: Waktu kita sangat terbatas, maka dalam daftar    kebutuhan bagi kehidupan Kristen yang harus menempati urutan    pertama adalah menjaga hati dan berdoa.

(0.28) (Mrk 1:15) (jerusalem: waktunya telah genap) Dengan berkata tentang "kegenapan waktu" penginjil mengandaikan bahwa tahap-tahap rencana Allah bersambung, 1Ra 8:24; Wis 8:8; Kis 1:7+, dll. Diandaikan pula bahwa orang tahu akan hal itu. Dengan dimulai tahap terakhir, Rom 3:26+; Ibr 1:2+ dll, sudah genaplah waktunya, Gal 4:4+; bdk 1Ko 10:11. Tidak hanya Kitab Suci, Mat 1:22+, dan hukum Taurat, Mat 5:17+, digenapi, tetapi juga seluruh tata penyelamatan lama yang oleh Allah dipimpin ke kepenuhannya, Mat 9:17; Mat 26:28+; Rom 10:4; 2Ko 3:14-15; Ibr 10:1,14, dll. Pada akhir tahap sejarah yang terakhir itu, 1Ko 10:11; 1Ti 4:1; 1Pe 1:5,20; 1Yo 2:18, yang adalah "zaman akhir" Ibr 9:26, tibalah "akhir zaman", Mat 13:40,49; Mat 24:3; Mat 28:20, ialah "Hari (Tuhan) itu", 1Ko 1:8+; bdk Amo 5:18, "hari pernyataanNya", 1Ko 1:7+, dan hari penghakiman, Rom 2:6+, bdk Maz 9:5
(0.28) (Yoh 11:17) (sh: Penghiburan sejati (Sabtu, 30 Januari 1999))
Penghiburan sejati

Penghiburan apakah yang paling sempurna di saat orang yang kita kasihi terbaring di liang kubur? Teman-teman Marta dan Maria berusaha menghibur mereka dengan segala macam cara, namun terhiburkah mereka? Mereka sangat kehilangan saudara yang mengasihi mereka dan yang mereka kasihi. Sudah empat hari Lazarus dikubur, namun air mata Marta dan Maria seakan belum terkuras habis untuk menyatakan duka mereka. Ketika mereka mendengar bahwa Tuhan Yesus datang, Marta langsung menyongsong-Nya karena ia ingin memprotes keterlambatan Sobatnya itu. Marta seakan berkata bahwa seandainya Yesus datang pada saat Lazarus masih sakit, ia percaya penuh bahwa saudara-Nya tidak akan mati. Mengapa harus terlambat? Bukankah Ia berkuasa menyembuhkan segala macam penyakit? Banyak orang yang tidak mempunyai relasi dekat dengan Tuhannya, maka disembuhkan-Nya, tetapi "ia yang dikasihi-Nya" diabaikan-Nya? Bagaimana perasaan-Nya? Sulit dipahami!

Waktunya Tuhan. Bagi Tuhan Yesus, satu hari tidak dibatasi oleh waktu, artinya Ia masih mempunyai banyak waktu untuk melakukan pekerjaan-Nya yang besar. Ia tidak mungkin terlambat, karena Ia tahu apa yang dilakukan-Nya. Tuhan Yesus berkata, "Akulah kebangkitan dan Hidup", kapan pun waktunya.

(0.28) (1Ptr 4:7) (sh: Waktunya sudah dekat (Sabtu, 17 Juli 1999))
Waktunya sudah dekat

Waktu berjalan terus dan akan mengakhiri hidup manusia secara pribadi maupun dunia saat Yesus Kristus datang kembali. Apa yang harus Kristen lakukan dalam waktu yang singkat ini? Petrus menasihatkan, agar jemaat dan para pemimpin jemaat mengisi waktu yang ada menurut kehendak Allah.

Isi dengan pelayanan dan perhatian. Pelayanan yang dilakukan Kristen bukan asal ada kemauan, asal ada kesempatan, tetapi dengan seluruh potensi, yang dikaruniakan kepada masing-masing berdasar pada kasih. Dengan demikian, baik jemaat maupun pemimpin jemaat dapat saling memberikan pelayanan dengan baik. Kasih karunia yang telah Allah berikan dalam jemaat pun dapat dipakai dengan penuh tanggung jawab.

Tantangan Kristen. Kristen yang mengikuti jejak Yesus tak akan luput dari serangan dunia ini. Serangan kepada iman Kristen harus diterima dengan sukacita dan tidak malu; sebagai penguji kemurnian iman kepada Kristus. Penindasan terhadap iman Kristen tidak seharusnya menyebabkan kehancuran; justru semakin menguatkan komitmennya kepada Tuhan. Mengisi waktu dengan bijak, melayani dengan dedikasi dan kasih, tegar menghadapi tantangan iman, adalah nasihat yang perlu Kristen hayati dan turuti.

(0.25) (2Raj 22:13) (full: PERGILAH, MINTALAH PETUNJUK TUHAN. )

Nas : 2Raj 22:13

Yosia ingin tahu apakah dosa-dosa Yehuda telah mencapai titik yang mengakibatkan hukuman ilahi tak terelakkan lagi.

  1. 1) Melalui Hulda, seorang nabi wanita, Allah mengatakan bahwa umat-Nya pada suatu hari pasti akan diserahkan ke tangan musuh (ayat 2Raj 22:14-17). Dengan kata lain, ketika umat Allah bersikeras berbuat dosa, tibalah waktunya hukuman Allah tidak dapat ditunda lagi.
  2. 2) Untuk jangka waktu yang terlalu lama umat Allah telah "mengolok-olok utusan-utusan Allah itu, menghina segala firman-Nya, dan mengejek nabi-nabi-Nya. Oleh sebab itu murka Tuhan bangkit terhadap umat-Nya, sehingga tidak mungkin lagi pemulihan" (2Taw 36:16). Kebangunan rohani yang diadakan Yosia hanya sekedar menunda kehancuran Yehuda, tetapi tidak bisa membatalkannya (ayat 2Raj 22:18-20; 23:24-27).


TIP #10: Klik ikon untuk merubah tampilan teks alkitab menjadi per baris atau paragraf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA