dan dada mereka sama seperti baju zirah, dan bunyi sayap mereka bagaikan bunyi kereta-kereta yang ditarik banyak kuda, yang sedang lari ke medan peperangan. ^r 

Pada hari Tuhan ^g  aku dikuasai oleh Roh ^{1  h}  dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala, ⁱ 

Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air ^d  bah dan bagaikan deru guruh ^e  yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. ^f 

Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh ^u  yang menderu, dan tujuh obor ^v  menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh ^w  Allah ¹ .

Maka aku melihat Anak Domba ^a  itu membuka ¹  yang pertama dari ketujuh meterai ^b  itu ² , dan aku mendengar yang pertama dari keempat makhluk ^c  itu berkata dengan suara bagaikan bunyi guruh: ^d  "Mari!"

Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah, ^e  dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah bunyi guruh, ^f  disertai halilintar dan gempa bumi. ^g 

Lalu aku melihat: aku mendengar seekor burung nasar terbang ¹  di tengah langit ^x  dan berkata dengan suara nyaring: "Celaka, celaka, celakalah ^y  mereka yang diam di atas bumi ^z  oleh karena bunyi sangkakala ketiga malaikat lain, yang masih akan meniup sangkakalanya."

Maka memancarlah kilat dan menderulah bunyi guruh, ^h  dan terjadilah gempa bumi ⁱ  yang dahsyat seperti belum pernah terjadi sejak manusia ada di atas bumi. ^j  Begitu hebatnya gempa bumi itu.

Kemudian dari pada itu ¹  aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka ⁱ  di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, ^j  katanya: Naiklah ke mari ^k  dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini. ^l 

Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, ^k  hamba Allah, ^l  dan nyanyian Anak Domba, ^m  bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ⁿ  ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! ^o  Adil dan benar segala jalan-Mu, ^p  ya Raja segala bangsa!

dan ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa ^y  yang mengaum. Dan sesudah ia berseru, ketujuh guruh ^{1  z}  itu memperdengarkan suaranya.

Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, ^l  seperti desau air bah ^m  dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! ⁿ  Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, ^o  telah menjadi raja. ^p 

Dan kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian; ^y  suara-Nya bagaikan desau air bah. ^z 

Dan suara pemain-pemain kecapi dan penyanyi-penyanyi, dan peniup-peniup seruling dan sangkakala, tidak akan kedengaran lagi ^p  di dalammu, dan seorang yang ahli dalam sesuatu kesenian tidak akan ditemukan lagi di dalammu, dan suara kilangan tidak akan kedengaran lagi ^q  di dalammu.

Tetapi pada waktu bunyi sangkakala ^j  dari malaikat yang ketujuh, yaitu apabila ia meniup sangkakalanya, maka akan genaplah keputusan rahasia ^k  Allah ¹ , seperti yang telah Ia beritakan kepada hamba-hamba-Nya, yaitu para nabi. ^l "

Dan sesudah ketujuh guruh itu selesai berbicara, aku mau menuliskannya, ^a  tetapi aku mendengar suatu suara dari sorga ^b  berkata: "Meteraikanlah apa yang dikatakan oleh ketujuh guruh itu dan janganlah engkau menuliskannya! ^c "

Maka terbukalah Bait Suci ⁿ  Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya ^o  di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh ^p  dan gempa bumi dan hujan es lebat. ^q 

Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk ^m  itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. ⁿ  Tetapi janganlah rusakkan ^o  minyak dan anggur itu."

Maka kedengaranlah suatu suara dari takhta itu: "Pujilah Allah kita, hai kamu semua hamba-Nya, ^j  kamu yang takut akan Dia, baik kecil maupun besar! ^k "

Lalu malaikat yang ketujuh meniup ¹  sangkakalanya, ^z  dan terdengarlah suara-suara ^a  nyaring di dalam sorga, katanya: "Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya, ^b  dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya. ^c "