Dibuatnya juga Balai Singgasana, tempat ia memutuskan hukum, balai pengadilan, yang ditutupi dengan kayu aras dari lantai sampai ke balok langit-langit.

Lalu, dia membuat Balai Takhta, tempat dia mengadili, yaitu Balai Pengadilan. Dia menutupnya dengan kayu aras, dari lantai sampai ke langit-langit.

Dan lagi satu seri balai takhta, tempat baginda duduk memutuskan hukum, yaitu suatu seri balai hukum, diperbuatkannya dengan dasarnya dan tingkatnya dari pada kayu araz.

Balai yang lain ialah "Balai Tahta" yang disebut juga Balai Pengadilan. Balai ini dari lantai sampai ke kasau-kasaunya dilapisi dengan kayu cemara Libanon. Di balai inilah Salomo memutuskan perkara-perkara pengadilan.

Dan dia membuat serambi itu untuk takhta tempat ia menghakimi, yaitu serambi pengadilan. Dan serambi itu ditutup dengan kayu aras dari lantai ke lantai.

Kemudian dibuatnya "Balai Takhta," tempat ia memutuskan hukum, yaitu Balai Pengadilan. Balai itu dipapani dengan kayu aras dari lantai sampai ke langit-langit.

Kemudian dibuatnya Balai Singgahsana, iaitu Balai Pengadilan tempat dia memutuskan hukum. Balai itu dipapankan dengan kayu araz dari lantai sampai ke langit-langit.

Dibuatnya juga Balai ¹  Singgasana ² , tempat ia memutuskan hukum, balai ¹  pengadilan ³ , yang ditutupi dengan kayu aras dari lantai ⁴  sampai ke balok langit-langit ⁴ .