Pengkhotbah 1:14 
Konteks| TB (1974) © SABDAweb Pkh 1:14 |
Aku telah melihat segala perbuatan yang dilakukan orang di bawah matahari, tetapi lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin. p |
| AYT (2018) | Aku telah melihat semua yang dilakukan di bawah matahari, dan lihatlah, semuanya adalah kesia-siaan dan usaha mengejar angin. |
| TL (1954) © SABDAweb Pkh 1:14 |
Bahwa telah kulihat segala pekerjaan yang diperbuat di bawah langit, maka sesungguhnya semuanya itu sia-sialah adanya dan tahi angin belaka. |
| BIS (1985) © SABDAweb Pkh 1:14 |
Aku telah melihat segala perbuatan orang di dunia ini. Percayalah, semuanya itu sia-sia, seperti usaha mengejar angin. |
| TSI (2014) | Aku sudah melihat segala sesuatu yang dihasilkan umat manusia di bumi ini, dan ternyata semua itu sia-sia—sama seperti berusaha menjaring angin, |
| MILT (2008) | Aku telah melihat segala pekerjaan yang telah diperbuat di bawah matahari, dan lihatlah, semuanya adalah kefanaan dan pengejaran angin. |
| Shellabear 2011 (2011) | Aku telah memperhatikan segala pekerjaan yang dilakukan di bawah matahari. Lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menggenggam angin. |
| AVB (2015) | Telah aku lihat segala perbuatan yang dilakukan orang di bawah matahari, dan lihatlah, betapa segala-galanya semata-mata kesia-siaan bagaikan usaha menjaring angin. |
[+] Bhs. Inggris
[+] Bhs. Indonesia
[+] Bhs. Suku
[+] Kuno
|
|
| TB ITL © SABDAweb Pkh 1:14 |
|
| TL ITL © SABDAweb Pkh 1:14 |
|
| AYT ITL | |
| AVB ITL | |
| HEBREW | |
![]() [+] Bhs. Inggris | |
| TB (1974) © SABDAweb Pkh 1:14 |
Aku telah melihat segala perbuatan yang dilakukan orang di bawah matahari, tetapi lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin. p |
| TB+TSK (1974) © SABDAweb Pkh 1:14 |
1 Aku telah melihat segala perbuatan yang dilakukan orang di bawah matahari, tetapi lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin. |
| Catatan Full Life |
Pkh 1:12-18 1 Nas : Pengkh 1:12-18 Manusia sendiri tidak dapat menemukan maksud dalam hidup, demikian pula, orang tidak dapat memakai prestasi manusia sendiri untuk memperbaiki semua yang tampaknya salah di dunia ini (ayat Pengkh 1:15). Pemecahannya memerlukan sesuatu yang lebih tinggi daripada hikmat, filsafat, atau gagasan manusia. Hikmat itu adalah "dari atas" (Yak 3:17), yaitu hikmat "yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita" (1Kor 2:7). |
![]() [+] Bhs. Inggris | |

