Aku terus melihatnya, karena perkataan sombong yang diucapkan tanduk itu; aku terus melihatnya, sampai binatang itu dibunuh, tubuhnya dibinasakan dan diserahkan ke dalam api yang membakar.

“Lalu, aku terus melihatnya sebab tanduk itu terus bercakap besar. Aku terus melihatnya sampai binatang itu dibunuh, tubuhnya dibinasakan dan diserahkan ke dalam api yang menyala-nyala.

Maka pada masa itu kulihat-lihat apakah akan jadi dari bunyi perkataan besar-besar yang dikatakan oleh tanduk itu; maka sementara kulihat itu binatang itupun dibunuh dan tubuhnya dibinasakan, dan diserahkan akan dibakar habis dengan api.

Ketika aku sedang melihatnya, masih saja kudengar tanduk kecil itu membual dengan sombongnya. Kemudian binatang yang keempat itu dibunuh, dan bangkainya dilemparkan ke dalam api hingga musnah.

Kemudian aku memerhatikannya, karena suara perkataan yang tanduk-tanduk itu mengucapkannya sangat keras. Aku memerhatikannya hingga binatang itu terbunuh dan tubuhnya dihancurkan dan diserahkan ke dalam api yang menyala-nyala.

Aku terus memperhatikan pada waktu itu karena bunyi cakap besar yang diucapkan tanduk itu. Aku terus memperhatikannya sampai binatang itu dibunuh dan bangkainya dibinasakan lalu diserahkan kepada api yang menyala-nyala.

Aku terus memperhatikan pada waktu itu kerana bunyi cakap besar yang diucapkan oleh tanduk itu. Aku terus memperhatikannya sehingga binatang itu dibunuh dan bangkainya dibinasakan lalu diserahkan kepada api yang menyala-nyala.

¹ Aku terus melihatnya, karena perkataan sombong yang diucapkan tanduk itu; aku terus melihatnya, sampai ²  binatang itu dibunuh, tubuhnya dibinasakan dan diserahkan ke dalam api yang membakar.