Latar belakang dari pasal ke-18 dalam Kitab Kejadian adalah sebagai berikut:
Konteks Historis:
Pasal ini terjadi pada masa hidup Abraham, sekitar 2000 SM. Abraham adalah tokoh penting dalam sejarah Israel dan merupakan leluhur bangsa Israel. Pada saat itu, Abraham tinggal di daerah Kanaan, yang kemudian menjadi tanah yang dijanjikan oleh Allah kepada keturunannya.
Konteks Budaya:
Pada masa itu, masyarakat masih sangat dipengaruhi oleh praktik-praktik politeisme, di mana mereka menyembah banyak dewa. Abraham dan keturunannya adalah orang-orang yang dipilih oleh Allah untuk menyembah-Nya secara eksklusif.
Konteks Literatur:
Kitab Kejadian adalah bagian pertama dari Taurat, yang merupakan bagian pertama dari Alkitab. Kitab ini berisi catatan tentang penciptaan dunia, sejarah awal manusia, dan kisah-kisah keluarga Abraham.
Konteks Teologis:
Pasal ini menunjukkan kasih dan keadilan Allah terhadap umat-Nya. Allah datang untuk mengunjungi Abraham dan memberitahukan rencana-Nya untuk menghancurkan kota Sodom dan Gomora karena kejahatan mereka. Abraham berinteraksi dengan Allah dalam doa dan berusaha untuk menyelamatkan kota-kota itu.
Dalam ayat-ayat sebelumnya, terutama pada pasal
17, Allah telah mengadakan perjanjian dengan Abraham dan memberikan janji bahwa ia akan memiliki keturunan yang banyak dan tanah yang dijanjikan. Allah juga mengubah namanya dari Abram menjadi Abraham sebagai tanda perjanjian ini. Pasal
17 juga mencatat bahwa Abraham dan semua laki-laki dalam keluarganya harus disunat sebagai tanda perjanjian dengan Allah.
Dalam pasal
18, Allah datang dalam bentuk tiga orang untuk mengunjungi Abraham. Abraham dengan rendah hati melayani mereka dan Allah memberitahukan rencana-Nya untuk menghancurkan Sodom dan Gomora. Abraham berinteraksi dengan Allah dan berusaha untuk menyelamatkan kota-kota itu dengan memohon agar Allah tidak menghancurkannya jika ada 50 orang yang benar di dalamnya. Allah setuju dan Abraham terus memohon hingga angka 10. Namun, ternyata tidak ada 10 orang yang benar di kota-kota itu, sehingga Allah menghancurkannya.