Statistik	22 pasal, 816 ayat, 24.526 kata
Penulis	Tidak dikenal
Tema	Raja-raja Israel dan Yehuda; Kedaulatan Allah dalam pemerintahan Israel.
Waktu	Sekitar 560-550 SM
Tempat	Kanaan (termasuk Yerusalem di Yudea, Samaria di Israel), Asiria, Babel
Kata Kunci	Pemerintahan.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Raja kita yang Bertahta

1 dan 2 Raja-Raja langsung melanjutkan sejarah yang tercatat dalam 1 dan 2 Samuel. Keempat kitab ini secara selektif meliput seluruh sejarah para raja Israel dan Yehuda (sekitar tahun 1050-586 SM). 1 dan 2 Raja-Raja secara kronologis meliput empat abad sejarah tersebut -- sejak masa Raja Salomo (970 SM) hingga masa pembuangan di Babel (586 SM); 1 Raja-Raja sendiri meliput sekitar 120 tahun -- masa pemerintahan Salomo selama 40 tahun (970-930 SM), dan sekitar 80 tahun sejarah kerajaan yang terpecah (sekitar 930-852 SM).

1 dan 2 Raja-Raja bermula menjadi satu kitab dalam PL Ibrani; oleh karena itu masalah kepenulisan berkaitan dengan keduanya sebagai satu kitab. Peristiwa terakhir yang tercatat (2Raj 25:27) ialah pembebasan Raja Yoyakhin dari penjara Babel (sekitar 560 SM). Oleh karena itu 1 dan 2 Raja-Raja secara lengkap mungkin tertulis dalam dasawarsa 560-550 SM. Sekalipun penulisnya tidak disebutkan, jelaslah dia seorang nabi merangkap sejarawan yang terilhamkan untuk menafsirkan pemerintahan semua raja Israel dan Yehuda dipandang dari sudut perjanjian Allah dengan bangsa Ibrani. Jelas pula bahwa penulis mempergunakan beberapa sumber masukan:

1. (1) "kitab riwayat Salomo" (1Raj 11:41),
2. (2) "kitab sejarah raja-raja Israel" (mis. 1Raj 14:19),
3. (3) "kitab sejarah raja-raja Yehuda" (mis. 1Raj 14:29).

Sumber-sumber tertulis ini mungkin adalah catatan-catatan yang dibuat oleh para nabi dan bukan dokumen negara yang resmi; mungkin juga penulis memeriksa tulisan nabi-nabi lain seperti yang tercantum dalam 1Taw 29:29. Untuk mendapat gambaran ikhtisar tentang raja-raja Israel dan Yehuda lih. tabel RAJA-RAJA ISRAEL DAN YEHUDA, 08957.

1. I. Masa Pemerintahan Salomo
   (1Raj 1:1-11:43)
   
1. A. Salomo Menggantikan Daud Sebagai Raja
   (1Raj 1:1-2:11)
   
2. B. Salomo Memperkuat Kedudukannya Sebagai Raja
   (1Raj 2:12-46)
   
3. C. Hikmat dan Pemerintahan Salomo
   (1Raj 3:1-4:34)
   
4. D. Keberhasilan dan Ketenaran Salomo
   (1Raj 5:1-10:29)
   
1. 1. Persiapan Pembangunan Bait Suci
   (1Raj 5:1-18)
   
2. 2. Pembangunan Bait Suci
   (1Raj 6:1-38)
   
3. 3. Pembangunan Istana Salomo
   (1Raj 7:1-12)
   
4. 4. Perabotan Bait Suci
   (1Raj 7:13-51)
   
5. 5. Penahbisan Bait Suci
   (1Raj 8:1-66)
   
6. 6. Pengesahan Perjanjian Daud
   (1Raj 9:1-9)
   
7. 7. Berbagai Kegiatan Salomo dan Ketenarannya
   (1Raj 9:10-10:29)
   
5. E. Kejatuhan dan Kematian Salomo
   (1Raj 11:1-43)
   
1. 1. Poligami dan Penyembahan Berhala Menyolok yang Dilakukan Salomo
   (1Raj 11:1-8)
   
2. 2. Hukuman Perpecahan Kerajaan Dinubuatkan Allah
   (1Raj 11:9-13)
   
3. 3. Allah Membangkitkan Musuh-Musuh Melawan Salomo
   (1Raj 11:14-28)
   
4. 4. Nubuat Ahia
   (1Raj 11:29-40)
   
5. 5. Kematian Salomo
   (1Raj 11:41-43)
   
2. II. Perpecahan Kerajaan: Israel dan Yehuda
   (1Raj 12:1-22:53)
   
1. A. Hukuman Perpecahan Kerajaan Terjadi
   (1Raj 12:1-24)
   
2. B. Pemerintahan Yerobeam (Israel)
   (1Raj 12:25-14:20)
   
3. C. Pemerintahan Rehabeam (Yehuda)
   (1Raj 14:21-31)
   
4. D. Pemerintahan Abiam (Yehuda)
   (1Raj 15:1-8)
   
5. E. Pemerintahan Asa (Yehuda)
   (1Raj 15:9-24)
   
6. F. Pemerintahan Nadab (Israel)
   (1Raj 15:25-31)
   
7. G. Pemerintahan Baesa (Israel)
   (1Raj 15:32-16:7)
   
8. H. Pemerintahan Ela (Israel)
   (1Raj 16:8-14)
   
9. I. Pemerintahan Zimri (Israel)
   (1Raj 16:15-20)
   
10. J. Pemerintahan Omri (Israel)
    (1Raj 16:21-28)
    
11. K. Pemerintahan Ahab (Israel)
    (1Raj 16:29-22:40)
    
1. 1. Permulaan Pemerintahan Ahab
   (1Raj 16:29-34)
   
2. 2. Ahab dan Nabi Elia
   (1Raj 17:1-19:21)
   
3. 3. Ahab Berperang dengan Aram
   (1Raj 20:1-43)
   
4. 4. Ahab dan Kebun Anggur Nabot
   (1Raj 21:1-29)
   
5. 5. Peperangan Fatal Ahab dengan Aram
   (1Raj 22:1-40)
   
12. L. Pemerintahan Yosafat (Yehuda)
    (1Raj 22:41-51)
    
13. M. Pemerintahan Ahazia (Israel)
    (1Raj 22:52-53)
    

1 dan 2 Raja-Raja ditulis untuk memberikan kepada orang Ibrani dalam pembuangan di Babel suatu penafsiran yang bersifat nubuat tentang sejarah mereka supaya dapat memahami mengapa bangsa itu terpecah pada tahun 930 SM, mengapa kerajaan Israel di utara jatuh pada tahun 722 SM, dan mengapa kerajaan Daud dan Yerusalem jatuh pada tahun 586 SM. Penulis menekankan bahwa perpecahan kerajaan serta keruntuhan Israel dan Yehuda adalah akibat langsung yang tidak dapat dielakkan dari penyembahan berhala dan ketidakbenaran para raja dan bangsa itu secara keseluruhan; mengingat itu penulis mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan setiap raja sesuai dengan kesetiaan atau ketidaksetiaannya terhadap Allah dan perjanjian. Apa pun juga keberhasilan politik atau ekonomi yang telah dicapai seorang raja, ia dinyatakan gagal apabila ia tidak mendukung perjanjian itu. Pemahaman yang bersifat nubuat ini disajikan agar semua orang buangan untuk selamanya akan meninggalkan penyembahan berhala, berbalik kepada Allah, dan menaati perintah-perintah-Nya hingga angkatan-angkatan selanjutnya.

1. Kedaulatan Allah
Tema ini bergema dalam keseluruhan isi kitab yang menceritakan bagaimana Allah terlibat dalam sejarah umat manusia. Bacalah 1Ra 8:14-61; 19:9-18; 20:1-30. Apa yang diceritakan oleh pasal-pasal ini mengenai Allah dan kedaulatannya?

2. Kebenaran
Allah mengharapkan umat-Nya taat dan setia. Setelah negeri itu terpecah, I Raja-raja menggambarkan mengenai pemerintahan delapan raja Israel dan empat raja Yehuda. Buatlah daftar raja-raja ini. Berapa orang dari mereka yang melayani Tuhan? Berdasarkan atas apa penulis kitab Raja-raja membuat penilaian terhadap mereka?

3. Kelemahan
o I Raja-raja tidak pernah mencoba untuk memberikan kepada kita gambaran yang sempurna mengenai hamba-hamba Allah. Kita melihat keburukan maupun kebaikan mereka dan Allah menerima serta memakai mereka seperti apa adanya.
Pelajari 1Ra 1:1-3:1; 11:1-13; 19:1-21. Kelemahan apa saja yang dapat Anda temukan dalam diri Daud, Salomo dan Elia?
o Bacalah kisah Raja Ahab dalam 1Ra 18:1-22:40. Dalam 1Ra 21:27-29 kita membaca bahwa ia bertobat, dan oleh sebab itulah maka Allah memperingan hukuman terhadapnya. Menurut Anda mengapa I Raja-raja menggambarkan Raja Ahab sebagai orang jahat dan bukan hanya sebagai orang lemah?

1 Raja-Raja terbagi atas dua bagian utama.

1. (1) Bagian Pertama menguraikan masa pemerintahan Raja Salomo (pasal 1-11; 1Raj 1:1--11:43). Pasal-pasal yang pertama menerangkan situasi ketika Salomo dinobatkan menjadi raja (pasal 1-2; 1Raj 1:1--2:46) dan permohonannya akan hikmat yang dengannya ia dapat memerintah bangsa itu (pasal 3; 1Raj 3:1-28). Tujuh pasal selanjutnya menguraikan perkembangan Salomo sampai menjadi tokoh dunia dan puncak kemakmuran, kedamaian, kekuasaan, dan kemuliaan Israel -- semuanya selama 20 tahun pertama dari masa pemerintahan Salomo. Dalam kurun waktu ini Salomo mendirikan dan menahbiskan Bait Suci di Yerusalem (pasal 6,8; 1Raj 6:1-38; 1Raj 8:1-66). Pasal 11 (1Raj 11:1-43) menguraikan 20 tahun kedua pemerintahan Salomo -- tahun-tahun pemuasan menurut suka hatinya, poligami yang menyolok, penyembahan berhala, dan pengikisan dasar-dasar bangsa tersebut. Pada saat kematiannya, bibit-bibit perpecahan dan kemerosotan kerajaan itu telah ditaburkan.
2. (2) Bagian Kedua menguraikan perpecahan kerajaan di bawah pemerintahan putra Salomo, Rehabeam, dan masa 80 tahun berikutnya dengan kemunduran rohani dan politik kedua kerajaan di bawah pemerintahan dinasti rajanya sendiri-sendiri (pasal 12-22; 1Raj 12:1--22:54). Tokoh-tokoh utama di bagian kedua ini ialah Raja Rehabeam dari selatan dan Yerobeam dari kerajaan utara, Raja Ahab dan istrinya yang jahat Izebel (utara), dan nabi Elia (utara).

Empat ciri utama menandai kitab ini.

1. (1) Kitab ini memperkenalkan para nabi sebagai wakil dan juru bicara Allah kepada raja-raja Israel dan Yehuda -- misalnya, Ahia (1Raj 11:29-40; 1Raj 4:5-18), Semaya (1Raj 12:22-24), Mikha (1Raj 22:8-28), dan khususnya Elia (pasal 17-19; 1Raj 17:1--19:21).
2. (2) Kitab ini menekankan nubuat dan penggenapannya di dalam sejarah para raja. Berkali-kali nubuat tertentu yang tertulis dinyatakan sebagai sudah tergenapi (mis. 2Sam 7:13 dengan 1Raj 8:20; 1Raj 11:29-39 dan 1Raj 12:15; 1Raj 13:1-34 dengan 2Raj 23:16-18).
3. (3) Kitab ini berisi banyak kisah Alkitab yang terkenal -- mis. hikmat Salomo (pasal 3-4; 1Raj 3:1--4:34), penahbisan Bait Suci (pasal 8; 1Raj 8:1-66), kunjungan ratu Syeba ke Yerusalem (pasal 10; 1Raj 10:1-13), pelayanan Elia, khususnya bentrokannya dengan Baalisme di Gunung Karmel (pasal 18; 1Raj 18:1-46).
4. (4) Kitab ini mencakup data kronologis yang banyak mengenai raja-raja Israel dan Yehuda yang sering kali sulit diserentakkan. Akan tetapi, sebagian besar persoalan dipecahkan dengan memuaskan bila mengerti ada kemungkinan terjadinya tumpang tindih masa pemerintahan, masa pemerintahan bersama seorang putra dengan ayahnya, dan cara yang berbeda untuk menentukan awal pemerintahan seorang raja.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

PB mencatat bahwa Yesus menyatakan kepada angkatan-Nya bahwa pentingnya hidup dan kerajaan-Nya jauh melampaui hikmat, kekuasaan, kemuliaan, dan kemegahan Salomo dan masa pemerintahannya; "sesungguhnya yang ada di sini lebih daripada Salomo" (Mat 12:42). Apalagi, kemuliaan Allah yang memenuhi bait Salomo ketika ditahbiskan kini tinggal di antara umat manusia di dalam diri Yesus, Anak Tunggal Bapa (Yoh 1:14).

Samaria dikepung

Kampanye dan kemenangan Ahab atas orang Aram. Dosanya bersilat kata dengan Benhadad.

20:1 Benhadad, tidak puas dengan yang diberikan Ahab, mengepung Samaria.
20:13 Dengan petunjuk dari seorang nabi, orang Aram dibunuh.
20:22 Seperti yang diperingatkan oleh nabi kepada Ahab, orang Aram, ke lembah-lembah, menyerangnya di Afek.
20:28 Melalui perkataan nabi, dan penghukuman TUHAN, orang Aram dibunuh lagi.
20:31 Orang Aram menyerah, Ahab menyuruh Benhadad pergi dengan sebuah perjanjian.
20:35 Nabi, melalui perumpamaan tentang seorang tawanan, membuat Ahab menghakimi dirinya sendiri, menyampaikan penghukuman TUHAN atas dirinya.

Samaria tertolong dari kepungan (20:1-22)
Pertempuran dekat kota Afek (20:23-34)
Nubuat tentang hukuman yang akan menimpa Ahab (20:35-43)

Allah, Ahab, Benhadad, dua nabi.

Afek, Ahab, Allah, Aram, Benhadad, Damsyik, Israel, Samaria, TUHAN

Musuh itu lebih daripada tandingan bagi kita namun tidak ada tandingan bagi TUHAN. Allah seringkali memakai orang jahat untuk membalas yang lain.

ay. 42. Ada kalanya ketika tidak membunuh berarti melakukan pekerjaan Allah yang palsu. Rasa kasihan yang bodoh menggagalkan banyak kemenangan.

Dalam pasal ke-20 dari Kitab 1 Raja-raja, raja Benhadad dari Aram mengepung kota Samaria dan menuntut perak, emas, istri-istri, dan keturunan raja Ahab. Raja Ahab awalnya setuju dengan tuntutan tersebut, tetapi setelah berkonsultasi dengan para tua-tua negeri, ia menolak permintaan Benhadad. Benhadad marah dan bersiap untuk menyerang Samaria. Namun, seorang nabi datang kepada Ahab dan memberitahu bahwa Tuhan akan memberikan kemenangan kepada Israel. Ahab mengumpulkan pasukan dan berhasil mengalahkan pasukan Aram. Benhadad melarikan diri, tetapi kemudian ditangkap dan diampuni oleh Ahab. Meskipun demikian, nabi Tuhan menegur Ahab karena membiarkan musuh yang dikalahkan melarikan diri. Pasal ini berakhir dengan Ahab yang marah dan kesal.

Latar belakang dari pasal ke-20 dalam Kitab 1 Raja-raja adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Pasal ini terjadi pada masa pemerintahan raja Ahab dari Kerajaan Israel Utara. Pada saat itu, Israel sedang berperang dengan Aram (Suriah) yang dipimpin oleh raja Benhadad.

Konteks Budaya:
Pada masa itu, perang antara kerajaan-kerajaan di Timur Tengah adalah hal yang umum. Kerajaan Aram adalah salah satu kekuatan besar di wilayah tersebut.

Konteks Literatur:
Kitab 1 Raja-raja adalah bagian dari Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen. Kitab ini berisi sejarah pemerintahan raja-raja Israel dan Yehuda.

Konteks Teologis:
Dalam pasal ini, terdapat pertempuran antara Ahab dan Benhadad yang melibatkan pertanyaan tentang kekuatan dan perlindungan Allah. Pasal ini juga menyoroti kelemahan dan ketidaksetiaan Ahab terhadap perintah Allah.

Ayat-ayat sebelumnya:
Sebelum pasal ke-20, terdapat kisah tentang nabi Elia yang menghadapi para nabi Baal dan membuktikan kekuasaan Allah dengan mengorbankan seekor lembu. Hal ini menyebabkan kemarahan Izebel, istri Ahab, dan Elia harus melarikan diri.

Dengan demikian, pasal ke-20 dalam Kitab 1 Raja-raja berfokus pada pertempuran antara Ahab dan Benhadad serta konflik teologis yang terkait dengan kekuatan dan perlindungan Allah.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 1 Raja-raja pasal 20:

1. Pengepungan Samaria oleh Benhadad, raja Aram (ayat 1-4)
- Benhadad mengumpulkan tentaranya dan mengepung Samaria.
- Dia menuntut perak, emas, istri-istri, dan keturunan dari raja Israel.

2. Respons Ahab terhadap tuntutan Benhadad (ayat 5-9)
- Ahab setuju untuk memberikan apa yang diminta oleh Benhadad.
- Tua-tua dan rakyat menasihati Ahab untuk tidak memenuhi tuntutan tersebut.

3. Pertemuan antara Ahab dan Benhadad (ayat 10-12)
- Ahab menolak untuk memberikan semua yang diminta oleh Benhadad.
- Benhadad mengancam untuk menyerang dan merampas harta benda Israel.

4. Nubuat seorang nabi kepada Ahab (ayat 13-14)
- Seorang nabi datang kepada Ahab atas perintah TUHAN.
- Nabi tersebut menyatakan bahwa TUHAN akan memberikan kemenangan kepada Ahab.

5. Persiapan perang dan kemenangan Israel (ayat 15-21)
- Ahab mengumpulkan pasukan dan mempersiapkan diri untuk perang.
- Israel berhasil mengalahkan pasukan Aram dengan bantuan TUHAN.

6. Nubuat kedua seorang nabi kepada Ahab (ayat 22-25)
- Seorang nabi datang kepada Ahab dan memberikan peringatan tentang serangan Aram di masa depan.
- Nabi tersebut menasihati Ahab untuk mempersiapkan diri.

7. Usul pelayan-pelayan raja Aram (ayat 26-30)
- Pelayan-pelayan raja Aram menyarankan strategi perang yang berbeda kepada Benhadad.
- Mereka mengusulkan untuk mengganti raja-raja dengan gubernur-gubernur.

8. Pertempuran kedua dan kemenangan Israel (ayat 31-34)
- Israel berhasil mengalahkan pasukan Aram dalam pertempuran kedua.
- Benhadad melarikan diri dan meminta belas kasihan kepada Ahab.

9. Hukuman atas nabi yang tidak setia (ayat 35-43)
- Seorang nabi yang tidak setia mendapat hukuman karena tidak menaati perintah TUHAN.
- Ahab mengakui kesalahannya dan menerima hukuman dari TUHAN.

10. Kesimpulan dari pertempuran dan perjanjian dengan Benhadad (ayat 44-43)
- Ahab membuat perjanjian dengan Benhadad dan membiarkannya pergi.
- Ahab kembali ke Samaria dengan perasaan kesal dan geram.

Referensi: 1 Raja-raja 20:1-43

Orang-orang yang tercantum dalam pasal ini:
- Benhadad (raja Aram)
- Ahab (raja Israel)
- Tua-tua negeri
- Para hamba muda dari para pemimpin setiap daerah
- Para pegawai Benhadad
- Nabi

Lokasi yang tercantum dalam pasal ini:
- Samaria
- Afek
- Damsyik (Damaskus)
- Istana raja Israel di Samaria

Kata kunci dalam Kitab "1 Raja-raja" pasal 20 adalah sebagai berikut:

1. Benhadad: Raja Aram yang mengepung Samaria dan berperang melawan Ahab, raja Israel.
2. Samaria: Kota yang diserang oleh Benhadad dan pasukannya.
3. Ahab: Raja Israel yang dikepung oleh Benhadad.
4. Perak dan emas: Harta yang diminta oleh Benhadad dari Ahab sebagai syarat damai.
5. Tua-tua negeri: Orang-orang bijak yang memberikan nasihat kepada Ahab.
6. Utusan-utusan: Orang-orang yang dikirim oleh Benhadad untuk bernegosiasi dengan Ahab.
7. Nabi: Orang yang menyampaikan firman TUHAN kepada Ahab.
8. Tentara: Pasukan yang dipimpin oleh Ahab dalam pertempuran melawan Aram.
9. Kuda-kuda dan kereta-kereta: Alat perang yang digunakan oleh pasukan Aram.
10. Ilah pegunungan: Keyakinan orang Aram bahwa TUHAN hanya berkuasa di pegunungan.
11. Afek: Tempat pertempuran antara Israel dan Aram.
12. Perjanjian: Kesepakatan antara Ahab dan Benhadad setelah pertempuran.
13. Rombongan nabi: Kelompok nabi yang memberikan peringatan kepada Ahab atas perintah TUHAN.
14. Singa: Binatang yang membunuh orang yang tidak mendengarkan perintah TUHAN.
15. Perban: Penyamaran yang digunakan oleh nabi untuk menyampaikan pesan kepada Ahab.

Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap Ahab dalam pertemuan dengan Benhadad?
2. Bagaimana nabi tersebut menunjukkan keberanian dan ketaatan kepada TUHAN?
3. Apa pesan yang dapat kita ambil dari peristiwa ini tentang kekuatan dan kelemahan manusia?

Pertanyaan diskusi:
1. Bagaimana kamu melihat peran nabi dalam kisah ini? Mengapa nabi itu penting dalam hubungan antara Allah dan umat-Nya?
2. Apa yang dapat kita pelajari dari tindakan Benhadad dan rencananya untuk menyerang Israel?
3. Bagaimana perjanjian antara Ahab dan Benhadad mencerminkan kebijaksanaan politik dan kepentingan nasional?

Hal-hal menarik terkait Kitab "1 Raja-raja" pasal "20":
1. Pertempuran antara Israel dan Aram menunjukkan betapa pentingnya kepercayaan kepada TUHAN dalam menghadapi musuh-musuh kita.
2. Peristiwa ini juga menggambarkan pentingnya keberanian dan ketaatan dalam menghadapi tantangan hidup.
3. Kisah ini menunjukkan bahwa Allah dapat menggunakan siapa saja, termasuk nabi-nabi, untuk menyampaikan pesan dan petunjuk-Nya kepada umat-Nya.
4. Perjanjian antara Ahab dan Benhadad menggambarkan kompleksitas politik dan diplomasi pada masa itu, serta pentingnya menjaga kepentingan nasional dalam menghadapi musuh.

Dari pasal 20 Kitab 1 Raja-raja, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Keberanian dan kepercayaan kepada Tuhan: Dalam pertempuran melawan raja Aram, Ahab menunjukkan keberanian dan kepercayaan kepada Tuhan. Meskipun pasukannya lebih sedikit, Ahab percaya bahwa Tuhan akan memberikan kemenangan kepada mereka. Kita juga perlu memiliki keberanian dan kepercayaan kepada Tuhan dalam menghadapi tantangan hidup.

2. Kebijaksanaan dalam mengambil keputusan: Ketika Benhadad menawarkan perjanjian damai kepada Ahab, Ahab menggunakan kebijaksanaan dalam mempertimbangkan tawaran tersebut. Dia memutuskan untuk membiarkan Benhadad pergi dengan syarat-syarat tertentu. Kita juga perlu menggunakan kebijaksanaan dalam mengambil keputusan dalam hidup kita.

3. Mendengarkan suara Tuhan: Dalam cerita ini, ada seorang nabi yang tidak mendengarkan suara Tuhan dan akhirnya mengalami hukuman. Kita perlu belajar untuk mendengarkan suara Tuhan dalam hidup kita dan taat kepada-Nya.

Doa terkait pasal ini:

Tuhan yang Mahakuasa,
Terima kasih atas pengajaran yang Engkau berikan melalui pasal ini. Ajarilah kami untuk memiliki keberanian dan kepercayaan kepada-Mu dalam menghadapi tantangan hidup. Berikanlah kami kebijaksanaan dalam mengambil keputusan dan membantu kami untuk selalu mendengarkan suara-Mu. Ampunilah dosa-dosa kami dan berikanlah kami kekuatan untuk hidup sesuai dengan kehendak-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa, Amin.