Statistik	22 pasal, 816 ayat, 24.526 kata
Penulis	Tidak dikenal
Tema	Raja-raja Israel dan Yehuda; Kedaulatan Allah dalam pemerintahan Israel.
Waktu	Sekitar 560-550 SM
Tempat	Kanaan (termasuk Yerusalem di Yudea, Samaria di Israel), Asiria, Babel
Kata Kunci	Pemerintahan.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Raja kita yang Bertahta

1 dan 2 Raja-Raja langsung melanjutkan sejarah yang tercatat dalam 1 dan 2 Samuel. Keempat kitab ini secara selektif meliput seluruh sejarah para raja Israel dan Yehuda (sekitar tahun 1050-586 SM). 1 dan 2 Raja-Raja secara kronologis meliput empat abad sejarah tersebut -- sejak masa Raja Salomo (970 SM) hingga masa pembuangan di Babel (586 SM); 1 Raja-Raja sendiri meliput sekitar 120 tahun -- masa pemerintahan Salomo selama 40 tahun (970-930 SM), dan sekitar 80 tahun sejarah kerajaan yang terpecah (sekitar 930-852 SM).

1 dan 2 Raja-Raja bermula menjadi satu kitab dalam PL Ibrani; oleh karena itu masalah kepenulisan berkaitan dengan keduanya sebagai satu kitab. Peristiwa terakhir yang tercatat (2Raj 25:27) ialah pembebasan Raja Yoyakhin dari penjara Babel (sekitar 560 SM). Oleh karena itu 1 dan 2 Raja-Raja secara lengkap mungkin tertulis dalam dasawarsa 560-550 SM. Sekalipun penulisnya tidak disebutkan, jelaslah dia seorang nabi merangkap sejarawan yang terilhamkan untuk menafsirkan pemerintahan semua raja Israel dan Yehuda dipandang dari sudut perjanjian Allah dengan bangsa Ibrani. Jelas pula bahwa penulis mempergunakan beberapa sumber masukan:

1. (1) "kitab riwayat Salomo" (1Raj 11:41),
2. (2) "kitab sejarah raja-raja Israel" (mis. 1Raj 14:19),
3. (3) "kitab sejarah raja-raja Yehuda" (mis. 1Raj 14:29).

Sumber-sumber tertulis ini mungkin adalah catatan-catatan yang dibuat oleh para nabi dan bukan dokumen negara yang resmi; mungkin juga penulis memeriksa tulisan nabi-nabi lain seperti yang tercantum dalam 1Taw 29:29. Untuk mendapat gambaran ikhtisar tentang raja-raja Israel dan Yehuda lih. tabel RAJA-RAJA ISRAEL DAN YEHUDA, 08957.

1. I. Masa Pemerintahan Salomo
   (1Raj 1:1-11:43)
   
1. A. Salomo Menggantikan Daud Sebagai Raja
   (1Raj 1:1-2:11)
   
2. B. Salomo Memperkuat Kedudukannya Sebagai Raja
   (1Raj 2:12-46)
   
3. C. Hikmat dan Pemerintahan Salomo
   (1Raj 3:1-4:34)
   
4. D. Keberhasilan dan Ketenaran Salomo
   (1Raj 5:1-10:29)
   
1. 1. Persiapan Pembangunan Bait Suci
   (1Raj 5:1-18)
   
2. 2. Pembangunan Bait Suci
   (1Raj 6:1-38)
   
3. 3. Pembangunan Istana Salomo
   (1Raj 7:1-12)
   
4. 4. Perabotan Bait Suci
   (1Raj 7:13-51)
   
5. 5. Penahbisan Bait Suci
   (1Raj 8:1-66)
   
6. 6. Pengesahan Perjanjian Daud
   (1Raj 9:1-9)
   
7. 7. Berbagai Kegiatan Salomo dan Ketenarannya
   (1Raj 9:10-10:29)
   
5. E. Kejatuhan dan Kematian Salomo
   (1Raj 11:1-43)
   
1. 1. Poligami dan Penyembahan Berhala Menyolok yang Dilakukan Salomo
   (1Raj 11:1-8)
   
2. 2. Hukuman Perpecahan Kerajaan Dinubuatkan Allah
   (1Raj 11:9-13)
   
3. 3. Allah Membangkitkan Musuh-Musuh Melawan Salomo
   (1Raj 11:14-28)
   
4. 4. Nubuat Ahia
   (1Raj 11:29-40)
   
5. 5. Kematian Salomo
   (1Raj 11:41-43)
   
2. II. Perpecahan Kerajaan: Israel dan Yehuda
   (1Raj 12:1-22:53)
   
1. A. Hukuman Perpecahan Kerajaan Terjadi
   (1Raj 12:1-24)
   
2. B. Pemerintahan Yerobeam (Israel)
   (1Raj 12:25-14:20)
   
3. C. Pemerintahan Rehabeam (Yehuda)
   (1Raj 14:21-31)
   
4. D. Pemerintahan Abiam (Yehuda)
   (1Raj 15:1-8)
   
5. E. Pemerintahan Asa (Yehuda)
   (1Raj 15:9-24)
   
6. F. Pemerintahan Nadab (Israel)
   (1Raj 15:25-31)
   
7. G. Pemerintahan Baesa (Israel)
   (1Raj 15:32-16:7)
   
8. H. Pemerintahan Ela (Israel)
   (1Raj 16:8-14)
   
9. I. Pemerintahan Zimri (Israel)
   (1Raj 16:15-20)
   
10. J. Pemerintahan Omri (Israel)
    (1Raj 16:21-28)
    
11. K. Pemerintahan Ahab (Israel)
    (1Raj 16:29-22:40)
    
1. 1. Permulaan Pemerintahan Ahab
   (1Raj 16:29-34)
   
2. 2. Ahab dan Nabi Elia
   (1Raj 17:1-19:21)
   
3. 3. Ahab Berperang dengan Aram
   (1Raj 20:1-43)
   
4. 4. Ahab dan Kebun Anggur Nabot
   (1Raj 21:1-29)
   
5. 5. Peperangan Fatal Ahab dengan Aram
   (1Raj 22:1-40)
   
12. L. Pemerintahan Yosafat (Yehuda)
    (1Raj 22:41-51)
    
13. M. Pemerintahan Ahazia (Israel)
    (1Raj 22:52-53)
    

1 dan 2 Raja-Raja ditulis untuk memberikan kepada orang Ibrani dalam pembuangan di Babel suatu penafsiran yang bersifat nubuat tentang sejarah mereka supaya dapat memahami mengapa bangsa itu terpecah pada tahun 930 SM, mengapa kerajaan Israel di utara jatuh pada tahun 722 SM, dan mengapa kerajaan Daud dan Yerusalem jatuh pada tahun 586 SM. Penulis menekankan bahwa perpecahan kerajaan serta keruntuhan Israel dan Yehuda adalah akibat langsung yang tidak dapat dielakkan dari penyembahan berhala dan ketidakbenaran para raja dan bangsa itu secara keseluruhan; mengingat itu penulis mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan setiap raja sesuai dengan kesetiaan atau ketidaksetiaannya terhadap Allah dan perjanjian. Apa pun juga keberhasilan politik atau ekonomi yang telah dicapai seorang raja, ia dinyatakan gagal apabila ia tidak mendukung perjanjian itu. Pemahaman yang bersifat nubuat ini disajikan agar semua orang buangan untuk selamanya akan meninggalkan penyembahan berhala, berbalik kepada Allah, dan menaati perintah-perintah-Nya hingga angkatan-angkatan selanjutnya.

1. Kedaulatan Allah
Tema ini bergema dalam keseluruhan isi kitab yang menceritakan bagaimana Allah terlibat dalam sejarah umat manusia. Bacalah 1Ra 8:14-61; 19:9-18; 20:1-30. Apa yang diceritakan oleh pasal-pasal ini mengenai Allah dan kedaulatannya?

2. Kebenaran
Allah mengharapkan umat-Nya taat dan setia. Setelah negeri itu terpecah, I Raja-raja menggambarkan mengenai pemerintahan delapan raja Israel dan empat raja Yehuda. Buatlah daftar raja-raja ini. Berapa orang dari mereka yang melayani Tuhan? Berdasarkan atas apa penulis kitab Raja-raja membuat penilaian terhadap mereka?

3. Kelemahan
o I Raja-raja tidak pernah mencoba untuk memberikan kepada kita gambaran yang sempurna mengenai hamba-hamba Allah. Kita melihat keburukan maupun kebaikan mereka dan Allah menerima serta memakai mereka seperti apa adanya.
Pelajari 1Ra 1:1-3:1; 11:1-13; 19:1-21. Kelemahan apa saja yang dapat Anda temukan dalam diri Daud, Salomo dan Elia?
o Bacalah kisah Raja Ahab dalam 1Ra 18:1-22:40. Dalam 1Ra 21:27-29 kita membaca bahwa ia bertobat, dan oleh sebab itulah maka Allah memperingan hukuman terhadapnya. Menurut Anda mengapa I Raja-raja menggambarkan Raja Ahab sebagai orang jahat dan bukan hanya sebagai orang lemah?

1 Raja-Raja terbagi atas dua bagian utama.

1. (1) Bagian Pertama menguraikan masa pemerintahan Raja Salomo (pasal 1-11; 1Raj 1:1--11:43). Pasal-pasal yang pertama menerangkan situasi ketika Salomo dinobatkan menjadi raja (pasal 1-2; 1Raj 1:1--2:46) dan permohonannya akan hikmat yang dengannya ia dapat memerintah bangsa itu (pasal 3; 1Raj 3:1-28). Tujuh pasal selanjutnya menguraikan perkembangan Salomo sampai menjadi tokoh dunia dan puncak kemakmuran, kedamaian, kekuasaan, dan kemuliaan Israel -- semuanya selama 20 tahun pertama dari masa pemerintahan Salomo. Dalam kurun waktu ini Salomo mendirikan dan menahbiskan Bait Suci di Yerusalem (pasal 6,8; 1Raj 6:1-38; 1Raj 8:1-66). Pasal 11 (1Raj 11:1-43) menguraikan 20 tahun kedua pemerintahan Salomo -- tahun-tahun pemuasan menurut suka hatinya, poligami yang menyolok, penyembahan berhala, dan pengikisan dasar-dasar bangsa tersebut. Pada saat kematiannya, bibit-bibit perpecahan dan kemerosotan kerajaan itu telah ditaburkan.
2. (2) Bagian Kedua menguraikan perpecahan kerajaan di bawah pemerintahan putra Salomo, Rehabeam, dan masa 80 tahun berikutnya dengan kemunduran rohani dan politik kedua kerajaan di bawah pemerintahan dinasti rajanya sendiri-sendiri (pasal 12-22; 1Raj 12:1--22:54). Tokoh-tokoh utama di bagian kedua ini ialah Raja Rehabeam dari selatan dan Yerobeam dari kerajaan utara, Raja Ahab dan istrinya yang jahat Izebel (utara), dan nabi Elia (utara).

Empat ciri utama menandai kitab ini.

1. (1) Kitab ini memperkenalkan para nabi sebagai wakil dan juru bicara Allah kepada raja-raja Israel dan Yehuda -- misalnya, Ahia (1Raj 11:29-40; 1Raj 4:5-18), Semaya (1Raj 12:22-24), Mikha (1Raj 22:8-28), dan khususnya Elia (pasal 17-19; 1Raj 17:1--19:21).
2. (2) Kitab ini menekankan nubuat dan penggenapannya di dalam sejarah para raja. Berkali-kali nubuat tertentu yang tertulis dinyatakan sebagai sudah tergenapi (mis. 2Sam 7:13 dengan 1Raj 8:20; 1Raj 11:29-39 dan 1Raj 12:15; 1Raj 13:1-34 dengan 2Raj 23:16-18).
3. (3) Kitab ini berisi banyak kisah Alkitab yang terkenal -- mis. hikmat Salomo (pasal 3-4; 1Raj 3:1--4:34), penahbisan Bait Suci (pasal 8; 1Raj 8:1-66), kunjungan ratu Syeba ke Yerusalem (pasal 10; 1Raj 10:1-13), pelayanan Elia, khususnya bentrokannya dengan Baalisme di Gunung Karmel (pasal 18; 1Raj 18:1-46).
4. (4) Kitab ini mencakup data kronologis yang banyak mengenai raja-raja Israel dan Yehuda yang sering kali sulit diserentakkan. Akan tetapi, sebagian besar persoalan dipecahkan dengan memuaskan bila mengerti ada kemungkinan terjadinya tumpang tindih masa pemerintahan, masa pemerintahan bersama seorang putra dengan ayahnya, dan cara yang berbeda untuk menentukan awal pemerintahan seorang raja.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

PB mencatat bahwa Yesus menyatakan kepada angkatan-Nya bahwa pentingnya hidup dan kerajaan-Nya jauh melampaui hikmat, kekuasaan, kemuliaan, dan kemegahan Salomo dan masa pemerintahannya; "sesungguhnya yang ada di sini lebih daripada Salomo" (Mat 12:42). Apalagi, kemuliaan Allah yang memenuhi bait Salomo ketika ditahbiskan kini tinggal di antara umat manusia di dalam diri Yesus, Anak Tunggal Bapa (Yoh 1:14).

Persetujuan Hiran dan Salomo

Persiapan untuk pembangunan Bait suci.

5:1 Hiram, mengirim orang untuk menyampaikan ucapan selamat kepada Samolo, berkenan untuk membantunya dengan menyediakan kayu aras dan sanobar untuk membangun Bait Suci.
5:7 Hiram, memuji TUHAN karena Salomo, dan meminta tersedianya makanan untuk seisi istananya, memberikan kayu-kayu untuknya.
5:13 Jumlah orang rodi dan tukang-tukang Salomo.

Persiapan-persiapan untuk mendirikan Bait Suci (5:1-18)

Allah, Salomo, Hiram.

Adoniram, Allah, Daud, Gebal, Hiram, Israel, Libanon, Salomo, Sidon, Tirus, TUHAN

Setan melakukan semua yang dia bisa untuk menghalangi pekerjaan pembangunan bait suci; namun ketika dia ditahan untuk sementara, kita harus lebih bersemangat di dalam apa yang baik yang bisa kita lakukan sampai selesai. (Kis 9:31).

ay. 17. Batu-batu yang mahal berbicara tentang Kristus yang diletakkan sebagai dasar bait suci rohani, batu yang dipilih dan berharga.

Dalam pasal 5 dari Kitab 1 Raja-raja, Salomo mengirim utusan kepada Hiram, raja Tirus, untuk meminta bantuan dalam membangun Bait Suci bagi TUHAN. Hiram dengan senang hati menyetujui permintaan Salomo dan menyediakan kayu aras dan kayu sanobar. Salomo juga mengumpulkan buruh dan pengangkut beban untuk bekerja di Lebanon, serta memerintahkan tukang-tukang untuk memahat batu dan menyediakan kayu untuk membangun Bait Suci. Semua ini dilakukan dengan bantuan dan persetujuan Hiram, dan Salomo memberikan imbalan kepada Hiram dalam bentuk gandum dan minyak. Dalam pasal ini, kita melihat kerjasama yang baik antara Salomo dan Hiram dalam membangun Bait Suci, serta pemenuhan janji TUHAN kepada Salomo untuk memberikan kebijaksanaan kepadanya.

Latar belakang dari pasal ke-5 dari Kitab 1 Raja-raja adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Pasal ini terjadi pada masa pemerintahan raja Salomo di Kerajaan Israel. Salomo adalah putra raja Daud dan menjadi raja setelah kematian ayahnya. Pada masa pemerintahannya, Israel mencapai puncak kejayaannya dan menjadi negara yang makmur dan kuat.

Konteks Budaya:
Pada masa itu, pembangunan Bait Suci di Yerusalem menjadi salah satu proyek utama Salomo. Bait Suci adalah tempat ibadah yang penting bagi umat Israel dan menjadi pusat kehidupan rohani mereka.

Konteks Literatur:
Kitab 1 Raja-raja adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang termasuk dalam bagian Perjanjian Lama. Kitab ini berisi sejarah pemerintahan raja-raja Israel dan Yehuda.

Konteks Teologis:
Salomo adalah raja yang diberkati oleh Allah dan memiliki hikmat yang luar biasa. Ia juga dikenal karena hubungannya dengan Allah dan pengabdian yang kuat. Pembangunan Bait Suci oleh Salomo adalah bagian dari rencana Allah untuk membangun tempat ibadah yang khusus bagi umat-Nya.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, terutama pada pasal 4, dijelaskan tentang kebijaksanaan dan kekuasaan Salomo. Ia memiliki kebijaksanaan yang luar biasa dan mampu memerintah dengan adil. Pasal 4 juga mencatat tentang organisasi pemerintahan Salomo dan kebijaksanaannya dalam mengatur kerajaan.

Dengan latar belakang ini, pasal ke-5 dari Kitab 1 Raja-raja akan melanjutkan cerita tentang pembangunan Bait Suci oleh Salomo dan bagaimana proyek ini dilakukan dengan bantuan dari Hiram, raja Tirus.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 1 Raja-raja Pasal 5:

1. Hubungan antara Salomo dan Hiram (Raja Tirus) (1 Raja-raja 5:1-12)
- Salomo mengirim pesan kepada Hiram untuk meminta bantuan dalam membangun Bait Suci.
- Hiram setuju untuk menyediakan kayu aras dan kayu sanobar, dan Salomo memberikan imbalan berupa gandum dan minyak.

2. Pembangunan Bait Suci (1 Raja-raja 5:13-18)
- Salomo mengerahkan buruh dari seluruh Israel untuk membangun Bait Suci.
- Kayu dan batu dipahat dan disediakan untuk membangun dasar Bait Suci.

3. Jumlah pekerja yang terlibat dalam pembangunan (1 Raja-raja 5:13-18)
- Salomo memiliki 30.000 buruh dari seluruh Israel.
- Salomo memiliki 70.000 pengangkut beban dan 80.000 pemahat batu di pegunungan.
- Salomo memiliki 3.300 kepala pekerja yang mengepalai pekerjaan tersebut.

4. Pemenuhan janji Tuhan kepada Salomo (1 Raja-raja 5:4-5)
- Tuhan mengaruniakan hikmat kepada Salomo seperti yang telah dijanjikan.
- Salomo dan Hiram menjalin perdamaian dan mengadakan perjanjian.

5. Kerjasama antara Salomo dan Hiram (1 Raja-raja 5:6-12)
- Hiram setuju untuk menyediakan kayu aras dan kayu sanobar.
- Salomo setuju untuk menyediakan makanan bagi seisi istana Hiram.

6. Penggunaan kayu dan batu dalam pembangunan Bait Suci (1 Raja-raja 5:17-18)
- Kayu aras dan kayu sanobar digunakan untuk membangun Bait Suci.
- Batu dipahat untuk membangun dasar Bait Suci.

7. Peran Adoniram sebagai kepala buruh (1 Raja-raja 5:14)
- Adoniram menjadi kepala buruh dalam proyek pembangunan Bait Suci.

8. Kontribusi orang-orang Gebal dalam pembangunan (1 Raja-raja 5:18)
- Orang-orang Gebal membantu dalam memahat dan menyediakan kayu dan batu untuk pembangunan Bait Suci.

9. Perjanjian antara Salomo dan Hiram (1 Raja-raja 5:12)
- Salomo dan Hiram mengadakan perjanjian yang mengatur pertukaran kayu dan makanan.

10. Pemenuhan janji Tuhan kepada Daud (1 Raja-raja 5:5)
- Salomo membangun Bait Suci sesuai dengan firman Tuhan kepada Daud.

Orang-orang yang tercantum dalam pasal ini:
- Hiram, raja Tirus
- Salomo, raja Israel
- Daud, ayah Salomo
- TUHAN, Allah Salomo
- Orang-orang Hiram
- Orang-orang Sidon
- Adoniram

Lokasi yang tercantum dalam pasal ini:
- Tirus
- Lebanon
- Laut
- Istana Salomo
- Pegunungan
- Gebal

Kata kunci dalam Kitab "1 Raja-raja" pasal 5 adalah:

1. Hiram: Raja Tirus yang mengutus hamba-hambanya kepada Salomo.
2. Salomo: Anak Daud yang menjadi raja dan ingin membangun Bait Suci bagi TUHAN.
3. Bait Suci: Tempat ibadah yang ingin dibangun oleh Salomo.
4. TUHAN: Allah yang memberikan ketenteraman dan memberikan hikmat kepada Salomo.
5. Lebanon: Tempat penebangan pohon aras untuk membangun Bait Suci.
6. Kayu aras dan kayu sanobar: Bahan bangunan yang diberikan oleh Hiram kepada Salomo.
7. Hikmat: Karunia yang diberikan TUHAN kepada Salomo.
8. Perdamaian: Hubungan baik antara Hiram dan Salomo yang menghasilkan perjanjian.
9. Buruh: Orang-orang yang dikerahkan oleh Salomo untuk membangun Bait Suci.
10. Adoniram: Kepala buruh yang ditunjuk oleh Salomo.
11. Pengangkut beban dan pemahat batu: Orang-orang yang bekerja dalam membangun Bait Suci.
12. Tukang-tukang Salomo, tukang-tukang Hiram, dan orang-orang Gebal: Orang-orang yang memahat dan menyediakan kayu dan batu untuk membangun Bait Suci.

Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari hubungan Salomo dengan Hiram, raja Tirus?
2. Mengapa Salomo memilih kayu aras dari Lebanon untuk membangun Bait Suci?
3. Bagaimana Salomo menggunakan kekayaan dan sumber daya yang diberikan oleh Hiram untuk membangun Bait Suci?

Pertanyaan diskusi:
1. Bagaimana hubungan antara Salomo dan Hiram mencerminkan pentingnya kerjasama dan persahabatan dalam membangun kerajaan Allah?
2. Apa arti pentingnya Bait Suci dalam kehidupan orang-orang Israel pada masa itu?
3. Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip-prinsip yang terungkap dalam pasal ini dalam kehidupan kita sebagai orang percaya saat ini?

Hal-hal menarik terkait Kitab "1 Raja-raja" pasal "5":
1. Salomo mengakui bahwa hanya Allah yang memberikan ketenteraman dan keamanan di sekitarnya. Bagaimana kita dapat mencari ketenteraman dan keamanan dalam hidup kita melalui hubungan dengan Allah?
2. Hiram mengakui kebijaksanaan Salomo dan memuji Allah atas pilihan-Nya untuk memerintah bangsa Israel. Bagaimana kita dapat mengakui dan menghargai kebijaksanaan orang lain dalam hidup kita?
3. Salomo menggunakan sumber daya yang diberikan oleh Hiram dengan bijaksana untuk membangun Bait Suci. Bagaimana kita dapat menggunakan sumber daya yang Allah berikan kepada kita dengan bijaksana untuk membangun kerajaan-Nya di dunia ini?

Dari pasal 5 Kitab 1 Raja-raja, ada beberapa hal yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam hidup kita:

1. Kerjasama dan persahabatan: Pasal ini menggambarkan hubungan baik antara Salomo dan Hiram, raja Tirus. Mereka saling membantu dan bekerja sama dalam membangun Bait Suci. Kita dapat belajar untuk menjalin hubungan yang baik dengan orang lain dan bekerja sama dalam membangun sesuatu yang bermanfaat.

2. Berterima kasih kepada Tuhan: Salomo mengakui bahwa kemampuannya untuk membangun Bait Suci adalah anugerah dari Tuhan. Dia bersyukur atas ketenteraman yang diberikan Tuhan dan berjanji untuk membangun Bait Suci sesuai dengan kehendak-Nya. Kita juga dapat belajar untuk bersyukur kepada Tuhan atas segala anugerah dan berkomitmen untuk melakukan kehendak-Nya dalam hidup kita.

3. Menghormati dan memenuhi janji: Salomo meminta bantuan Hiram dalam menyediakan kayu untuk membangun Bait Suci. Dia menghormati Hiram dan memenuhi janji untuk memberikan makanan kepada hamba-hamba Hiram. Kita dapat belajar untuk menghormati orang lain dan memenuhi janji-janji kita.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Bersyukur kepada Tuhan atas anugerah dan kemampuan yang diberikan-Nya kepada kita.
2. Memohon bimbingan Tuhan dalam menjalin hubungan yang baik dengan orang lain.
3. Memohon kemampuan untuk menghormati dan memenuhi janji-janji kita.
4. Memohon kekuatan dan kebijaksanaan dalam membangun sesuatu yang bermanfaat bagi kemuliaan Tuhan.

Tuhan, kami bersyukur atas anugerah dan kemampuan yang Engkau berikan kepada kami. Bimbinglah kami dalam menjalin hubungan yang baik dengan orang lain dan memberikan kami kemampuan untuk bekerja sama dalam membangun sesuatu yang bermanfaat. Ajarkan kami untuk menghormati dan memenuhi janji-janji kami. Berikanlah kami kekuatan dan kebijaksanaan dalam membangun sesuatu yang bermanfaat bagi kemuliaan-Mu. Amin.