Statistik	13 pasal, 406 ayat, 8.711 kata
Penulis	Ezra dan Nehemia (?)
Tema	Pembangunan Kembali Tembok Yerusalem; Alasan untuk dapat sukses.; Bekerja bagi Tuhan.
Waktu	Sekitar 430-420 SM
Tempat	Susan di Persia, Yerusalem di Yehuda
Kata Kunci	Pemulihan.
Kristus Di Alkitab	Dialah yang membangun kembali tembok yang runtuh dalam kehidupan manusia

Sejarah PL diakhiri dengan kitab Nehemia, ketika orang buangan Yahudi diizinkan kembali ke negeri mereka setelah pembuangan di Babel dan Persia. Bersama dengan kitab Ezra (dengannya kitab Nehemia membentuk satu kitab dalam PL Ibrani; Lihat "PENDAHULUAN EZRA" 08061), kitab ini mencatat sejarah dari tiga rombongan yang kembali ke Yerusalem. Ezra meliput peristiwa-peristiwa yang berkenaan dengan dua rombongan pertama (538 SM; 457 SM), dan Nehemia mencatat aneka peristiwa selama kembalinya rombongan ketiga (444 SM). Sedangkan fokus kitab Ezra adalah pembangunan kembali Bait Suci, maka fokus kitab Nehemia adalah pembangunan kembali tembok Yerusalem. Kedua kitab menekankan pentingnya pemulihan rohani dan komitmen kepada Allah dan Firman-Nya.

Nehemia, yang hidup sezaman dengan Ezra, melayani sebagai juru minuman Artahsasta I (raja Persia) ketika ia menerima kabar bahwa orang buangan yang kembali ke Yehuda dari Babel dan Persia sedang dalam kesulitan dan tembok Yerusalem masih berupa puing. Setelah mendoakan keadaan Yerusalem, Nehemia diberi kuasa oleh Raja Artahsasta untuk pergi ke Yerusalem sebagai gubernur dan membangun kembali tembok-tembok kota. Selaku pemimpin yang diilhami, ia mengerahkan orang-orang sebangsanya untuk membangun kembali seluruh tembok kota dalam 52 hari saja sekalipun terjadi pertentangan yang gigih. Nehemia menjadi gubernur selama 12 tahun; setelah kembali beberapa waktu ke Persia, ia menjadi gubernur Yehuda untuk masa bakti kedua (bd. Neh 2:1; Neh 13:6-7).

Imam Ezra membantu Nehemia dalam memajukan kebangunan dan pembaharuan rohani di antara kaum sisa yang kembali; mungkin Nehemia membantu Ezra menulis kitab ini. Kesesuaian kitab Nehemia dengan sejarah diperkuat oleh aneka dokumen kuno yang ditemukan pada tahun 1903 dan disebut Elephantine Papyri, yang menyebut nama Sanbalat (Neh 2:19), Yohanan (Neh 12:23), dan penggantian Nehemia sebagai gubernur sekitar tahun 410 SM.

1. I. Membangun Kembali Tembok Yerusalem: Dipimpin oleh Nehemia
   (Neh 1:1-7:73)
   
1. A. Syafaat Nehemia bagi Yerusalem
   (Neh 1:1-2:8)
   
1. 1. Pokok Syafaatnya
   (Neh 1:1-4)
   
2. 2. Isi Syafaatnya Dengan Allah
   (Neh 1:5-11)
   
3. 3. Hasil Syafaatnya Dengan Raja Artahsasta
   (Neh 2:1-8)
   
2. B. Nehemia Berangkat ke Yerusalem Sebagai Gubernur
   (Neh 2:9-20)
   
3. C. Nehemia Memimpin Pembangunan Kembali Tembok Yerusalem
   (Neh 3:1-7:4)
   
1. 1. Para Pembangun
   (Neh 3:1-32)
   
2. 2. Para Penentang
   (Neh 4:1-6:14)
   
1. a. Ejekan
   (Neh 4:1-6)
   
2. b. Komplotan
   (Neh 4:7-23)
   
3. c. Pemerasan
   (Neh 5:1-19)
   
4. d. Kompromi
   (Neh 6:1-4)
   
5. e. Fitnahan
   (Neh 6:5-9)
   
6. f. Pengkhianatan
   (Neh 6:10-14)
   
3. 3. Penyelesaian
   (Neh 6:15-7:4)
   
4. D. Nehemia Mencatat Kaum yang sisa
   (Neh 7:5-8:1)
   
2. II. Membangkitkan Umat di Yerusalem: Dipimpin oleh Ezra
   (Neh 8:2-10:39)
   
1. A. Pembacaan Firman Allah di Depan Umum
   dan Peringatan Hari Raya Pondok Daun (Neh 8:1-18)
   
2. B. Berpuasa, Mengingat Kembali Dosa-Dosa Masa Lampau,
   dan Pengakuannya di Depan Umum (Neh 9:1-37)
   
3. C. Mengikat Perjanjian Ketaatan
   (Neh 9:38-10:39)
   
3. III.Pembentukan Kembali Bangsa Itu: Dipimpin oleh Nehemia
   (Neh 11:1-13:31)
   
1. A. Pembagian Kembali Kaum Sisa
   (Neh 11:1-12:26)
   
2. B. Penahbisan Tembok-Tembok
   (Neh 12:27-47)
   
3. C. Pembaharuan-Pembaharuan Selama Masa Kepemimpinan Kedua Nehemia
   (Neh 13:1-31)
   

Kitab ini ditulis

1. (1) untuk melengkapi catatan sejarah pascapembuangan yang diawali dalam kitab Ezra, dan
2. (2) untuk menunjukkan apa yang dilakukan Allah demi kaum sisa melalui kepemimpinan yang saleh dari Nehemia dan Ezra selama tahap ketiga dari pemulihan pascapembuangan.

Nehemia dengan jelas dianggap sebagai seorang pekerja Allah yang ideal -- "seorang patriot yang berani, tidak mengenal takut, penuh semangat dan berinisiatif, seorang pendoa dan pekerja keras dan seorang yang takut kepada Allah dan yang selalu mencari berkat-Nya". Kehidupannya ditandai dengan keseimbangan yang sehat antara berdoa dan kerja keras. Pelajarilah dalam kitab ini hal-hal yang berhubungan dengan kedua unsur ini. Bandingkan penemuan Anda dengan studi yang serupa mengenai kehidupan Paulus.

1. Patriotisme
Patriotisme itu sendiri tidak salah. Paulus mempunyai beban berat bagi bangsanya (Rom 10:1). Kristus mendorong murid-murid-Nya untuk memberikan kepada Kaisar apa yang menjadi haknya (Mat 22:21). Nehemia menaruh perhatian yang besar terhadap rakyatnya (Neh 1:3-11). Patriotisme sejati adalah rasa prihatin terhadap keadaan bangsa. Bagaimana umat Kristen dewasa ini dapat mempengaruhi sikap bangsanya?

2. Doa
Nehemia berdoa setiap saat dan dalam segala keadaan (Neh 1:4; 2:4; 4:4; 5:19; 6:9,14; 13:14, 22,29,31). Bandingkan ini dengan perintah Paulus kepada orang-orang di Filipi 4:6,7. Apa tujuan doa?

3. Dedikasi
Nehemia menerima tugas yang diberikan oleh Allah dengan sungguh-sungguh -- ia sangat teliti. Ia bertekad untuk menyelidiki perkara yang sebenarnya (Neh 2:12). Ia tahu akan kesucian pekerjaannya (Neh 6:3). Ia menjadi teladan bagi orang lain untuk bekerja seperti dia (Neh 2:17,18; 4:6,23). Buatlah daftar tugas-tugas yang harus dilaksanakan di gereja Anda atau dalam kelompok Anda, dan rencanakan penyelesaiannya.

4. Ketekunan
Nehemia tidak undur menghadapi tentangan, baik dari dalam maupun dari luar. Ia diejek dan dicaci, karena bergantung kepada Allah (Neh 2:19,20). Ia tidak bersedia mengalihkan perhatiannya dari tugas yang sedang dihadapinya (Neh 6:2,3). Carilah keterangan mengenai mereka yang menderita bagi Kristus di bawah rezim yang kejam, dan pakailah hal ini untuk merangsang doa yang teratur. Pikirkan juga situasi Anda sendiri sehubungan dengan tantangan yang Anda hadapi.

pasal 1-7 (Neh 1:1--7:73) mencatat peranan Nehemia sebagai gubernur dan pemimpin dalam membangun kembali tembok Yerusalem. Pasal 1 (Neh 1:1-11) menyatakan dalamnya kerohanian Nehemia sebagai orang yang mengandalkan doa. Sementara melayani raja Persia, ia menerima berita mengenai keadaan Yerusalem yang menyedihkan dan mulai menaikkan doa syafaat secara sungguh-sungguh kepada Allah memohon Dia turun tangan demi kota dan penduduknya. Pasal 2 (Neh 2:1-20) menguraikan bagaimana Allah menggerakkan Artahsasta untuk mengangkat Nehemia menjadi gubernur Yerusalem dan tibanya Nehemia di sana. Pasal 3-7 (Neh 3:1--7:1) mengisahkan kepemimpinan Nehemia yang tegas, bijaksana, dan tabah dalam mengerahkan penduduk Yerusalem untuk membangun kembali temboknya yang hancur hanya dalam 52 hari sekalipun terjadi perlawanan berat dari dalam dan dari luar kota itu.

Bagian kedua kitab ini menguraikan

1. (1) pemulihan rohani umat di Yerusalem di bawah pimpinan imam Ezra (pasal 8-10; Neh 8:1--10:39), dan
2. (2) beberapa persoalan nasional yang ditangani Nehemia (pasal 11-13; Neh 11:1--13:31). Hal yang utama dalam pembaharuan rohani itu ialah pembacaan Hukum Allah di hadapan umum, pertobatan dari dosa, dan suatu tekad baru oleh kaum sisa untuk mengingat dan memelihara perjanjian mereka dengan Allah. Pasal terakhir mencatat beberapa pembaharuan yang dilaksanakan Nehemia sepanjang masa bakti kedua sebagai gubernur Yerusalem (pasal 3; Neh 3:1-32).

Lima ciri utama menandai kitab Nehemia.

1. (1) Kitab ini mencatat peristiwa-peristiwa terakhir dalam sejarah PL orang Yahudi sebelum tiba masa intertestamental.
2. (2) Kitab ini memberikan latar belakang sejarah bagi Maleakhi, kitab PL terakhir, karena Nehemia dan Maleakhi hidup sezaman.
3. (3) Nehemia adalah contoh yang bagus di Alkitab dari seorang pemimpin saleh dalam pemerintahan: orang bijaksana, berprinsip, berani, integritas tak tercela, iman yang kokoh, belas kasihan bagi yang tertindas, dan sangat berbakat besar dalam kepemimpinan dan organisasi. Sepanjang masa baktinya selaku gubernur, Nehemia tetap jujur, rendah hati, bebas dari keserakahan, mengorbankan diri, dan tidak tercela dalam kedudukan atau kuasanya.
4. (4) Nehemia adalah salah satu contoh PL terkemuka dari seorang pemimpin yang mengandalkan doa (bd. juga Daniel). Tidak kurang dari 11 kali dikisahkan bagaimana ia memanjatkan doa atau doa syafaat kepada Allah (mis. Neh 1:4-11; Neh 2:4; Neh 4:4,9; Neh 5:19; Neh 6:9,14; Neh 13:14,22,29,31). Ia seorang yang melaksanakan tugas-tugas yang tampaknya mustahil karena ketergantungannya yang mutlak kepada Allah.
5. (5) Kitab ini dengan jelas menggambarkan bahwa doa, pengorbanan, kerja keras, serta kegigihan bekerja sama dalam mewujudkan visi yang diberi oleh Allah.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Kitab ini mencatat penyelesaian semua langkah dasar dalam memulihkan Yudaisme pascapembuangan yang diperlukan bagi kedatangan Kristus pada permulaan zaman PB: Yerusalem dan bait suci dibangun kembali, hukum telah dipulihkan, perjanjian dibaharui, dan keturunan Daud tetap terpelihara. Secara lahiriah, segala sesuatu siap untuk menerima kedatangan Mesias (bd. Dan 9:25). Zaman Nehemia berakhir dengan harapan kenabian bahwa Tuhan akan segera datang ke bait-Nya (bd. Mal 3:1). PB mulai dengan penggenapan penantian dan pengharapan pascapembuangan ini.

Pembacaan Hukum

Kitab Taurat dibacakan dan dijelaskan. Hari Raya Pondok Daun dirayakan kembali.

8:1 Perhimpunan rakyat untuk membaca dan mendengar kitab Taurat TUHAN.
8:9 Bagian-bagian kitab Taurat itu menenangkan mereka.
8:13 Kelanjutan dari mereka untuk didengar dan diperintahkan.
8:16 Mereka mengadakan hari raya Pondok Daun.

Allah, Ezra, Nehemia.

Akub, Allah, Anaya, Azarya, Bani, Efraim, Ezra, Hanan, Hasbadana, Hasum, Hilkia, Hodia, Israel, Kelita, Lewi, Maaseya, Malkia, Matica, Mesulam, Misael, Musa, Nehemia, Nun, Pedaya, Pelaya, Sabetai, Sema, Serebya, Taurat, TUHAN, Uria, Yamin, Yerusalem, Yesua, Yosua, Yozabad, Zakharia

Membaca Kitab Suci di tengah persekutuan adalah aturan Allah dimana disitu Dia dimuliakan dan gereja dididik. Itu seharusnya disampaikan dengan jelas, karena itu adalah keharusan bahwa mereka yang mendengar Firman harus memahaminya, jika tidak maka bagi mereka itu hanyalah kata-kata yang tidak ada artinya.

ay. 14. Hari raya Pondok Daun adalah peringatan akan kediaman mereka di perkemahan di tengah padang belantara, perwakilan keadaan kemah pertemuan kita di dunia sebagai para pengikut Kristus, dan gambaran gereja Injil.

Pada pasal 8 Kitab Nehemia, semua orang berkumpul di tanah lapang depan Pintu Gerbang Air untuk mendengarkan pembacaan Kitab Taurat oleh Ezra, ahli kitab itu. Ezra membacakan kitab tersebut dari pagi sampai tengah hari, di hadapan semua orang yang dapat mendengar dan mengerti. Orang-orang Lewi juga membantu dalam mengajarkan dan memberikan penjelasan mengenai isi kitab tersebut. Setelah mendengarkan pembacaan kitab Taurat, orang-orang menangis karena mereka menyadari dosa-dosa mereka. Namun, Nehemia menghibur mereka dan mengatakan bahwa hari itu adalah kudus bagi Tuhan, sehingga mereka harus bersukacita dan berbagi makanan dengan orang-orang yang tidak memiliki. Pada hari kedua, mereka mempelajari lebih lanjut mengenai perintah Tuhan dalam kitab Taurat, termasuk perintah untuk tinggal di dalam pondok-pondok selama hari raya bulan ketujuh. Orang-orang dengan sukacita membangun pondok-pondok dan merayakan perayaan tersebut selama tujuh hari.

Latar belakang dari pasal 8 Kitab Nehemia adalah setelah bangsa Israel kembali dari pembuangan di Babel dan berhasil membangun kembali tembok Yerusalem di bawah kepemimpinan Nehemia. Pasal ini terjadi pada tahun ke-7 pemerintahan Nehemia.

Dalam konteks historis, bangsa Israel sedang berjuang untuk memulihkan identitas dan kehidupan rohani mereka setelah pulang dari pembuangan. Mereka sedang berusaha untuk hidup sesuai dengan hukum Taurat yang diberikan oleh Allah kepada mereka.

Dalam konteks budaya, bangsa Israel pada saat itu masih terpengaruh oleh budaya dan agama bangsa-bangsa di sekitar mereka. Mereka perlu mengingat kembali dan memperbarui hubungan mereka dengan Allah dan hukum-hukum-Nya.

Dalam konteks literatur, pasal ini mencatat peristiwa penting di mana Taurat dibacakan secara publik kepada seluruh umat Israel. Ini menunjukkan pentingnya firman Allah dalam kehidupan mereka dan upaya mereka untuk hidup sesuai dengan hukum-Nya.

Dalam konteks teologis, pasal ini menekankan pentingnya pengajaran dan pemahaman akan firman Allah. Umat Israel menyadari bahwa mereka harus hidup sesuai dengan hukum Allah untuk mendapatkan berkat dan perlindungan-Nya.

Sebelum pasal 8, dalam pasal 7, Nehemia telah mengumpulkan orang-orang Israel dan memeriksa silsilah mereka untuk memastikan bahwa hanya orang-orang yang sah yang tinggal di Yerusalem. Ini adalah langkah untuk memastikan kesucian dan kekudusan kota.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, Nehemia juga telah membangun kembali tembok Yerusalem dan mengatur kembali tugas-tugas dan tanggung jawab dalam kota. Pasal 8 dimulai dengan peristiwa penting di mana umat Israel berkumpul di depan pintu Gerbang Air untuk mendengarkan pembacaan Taurat oleh Ezra, seorang imam dan ahli Taurat.

Dengan demikian, pasal 8 Kitab Nehemia menyoroti pentingnya pengajaran dan pemahaman akan firman Allah dalam kehidupan umat Israel yang sedang memulihkan diri setelah pembuangan.

Berikut adalah topik-topik penting dalam Kitab Nehemia pasal 8:

1. Kumpulan orang-orang untuk mendengarkan Taurat (ayat 2)
- Orang-orang berkumpul di tanah lapang di depan Pintu Gerbang Air.
- Mereka meminta Ezra membawa kitab Taurat Musa.

2. Pembacaan Taurat oleh Ezra (ayat 3-4)
- Ezra membawa kitab Taurat ke hadapan jemaat.
- Membacanya di depan semua orang yang dapat mendengar dan mengerti.
- Semua orang mendengarkan dengan penuh perhatian.

3. Penghormatan terhadap Taurat (ayat 5-6)
- Ezra berdiri di atas mimbar kayu.
- Ketika Ezra membuka kitab Taurat, semua orang berdiri.

4. Penyembahan dan penghormatan kepada TUHAN (ayat 7)
- Ezra memuji TUHAN, dan semua orang mengangkat tangannya dan berkata "Amin".
- Mereka bersujud dan menyembah TUHAN dengan muka mereka sampai ke tanah.

5. Pengajaran Taurat oleh orang-orang Lewi (ayat 8-9)
- Orang-orang Lewi mengajarkan kitab Taurat kepada orang banyak.
- Mereka membacakan Taurat dengan jelas dan memberikan penjelasan.

6. Perayaan dan sukacita karena Taurat (ayat 10-12)
- Nehemia mengatakan bahwa hari itu adalah kudus bagi TUHAN.
- Orang-orang diminta untuk tidak berdukacita dan menangis.
- Mereka diminta untuk makan makanan yang berlemak dan minuman yang manis serta berbagi dengan orang-orang yang tidak memiliki.

7. Pemahaman dan pelaksanaan Taurat (ayat 13-18)
- Para kepala kaum keluarga, imam, dan orang-orang Lewi berkumpul untuk memahami Taurat.
- Mereka menemukan perintah untuk tinggal di pondok-pondok selama hari raya bulan ketujuh.
- Orang-orang membangun pondok-pondok sesuai dengan perintah Taurat.
- Seluruh jemaat yang kembali dari pembuangan membangun pondok-pondok dan tinggal di dalamnya.
- Mereka merayakan perayaan selama tujuh hari dan mengadakan pertemuan raya pada hari kedelapan.

8. Pembacaan Taurat secara teratur (ayat 19)
- Ezra membacakan Kitab Taurat Allah setiap hari, dari hari pertama sampai hari terakhir.
- Orang-orang Israel merayakan perayaan itu selama tujuh hari.

Referensi: Nehemia 8

Orang-orang:
- Ezra: Ahli kitab yang diminta membawa kitab Taurat Musa.
- Matica, Sema, Anaya, Uria, Hilkia, dan Maaseya: Orang-orang yang berdiri di sebelah kanan Ezra.
- Pedaya, Misael, Malkia, Hasum, Hasbadana, Zakharia, dan Mesulam: Orang-orang yang berdiri di sebelah kiri Ezra.
- Yesua, Bani, Serebya, Yamin, Akub, Sabetai, Hodia, Maaseya, Kelita, Azarya, Yozabad, Hanan, dan Pelaya: Orang-orang Lewi yang mengajar kitab Taurat kepada orang banyak.
- Nehemia: Gubernur yang berbicara kepada orang banyak.
- Para kepala kaum keluarga: Para pemimpin keluarga yang berkumpul bersama Ezra untuk memahami perkataan dalam kitab Taurat.
- Para imam: Orang-orang yang juga berkumpul bersama Ezra dan orang-orang Lewi.

Lokasi:- Tanah lapang di depan Pintu Gerbang Air: Tempat berkumpulnya semua orang.
- Mimbar kayu: Tempat di mana Ezra berdiri saat membuka kitab Taurat.
- Yerusalem: Kota di mana orang-orang Israel tinggal dan di mana pondok-pondok dibangun.
- Pintu Gerbang Air: Salah satu lokasi di mana pondok-pondok dibangun.
- Pintu Gerbang Efraim: Lokasi lain di mana pondok-pondok dibangun.
- Pelataran-pelataran bait Allah: Tempat di mana pondok-pondok juga dibangun.

Kata kunci dalam Kitab Nehemia pasal 8 adalah:

1. Ezra: Ahli kitab yang membawa kitab Taurat Musa ke hadapan jemaat.
2. Kitab Taurat: Kitab yang dibawa oleh Ezra, yaitu hukum Taurat yang diberikan oleh TUHAN kepada Israel.
3. Jemaat: Semua orang yang berkumpul di tanah lapang untuk mendengarkan pembacaan kitab Taurat.
4. Laki-laki dan perempuan: Semua orang, baik laki-laki maupun perempuan, yang dapat mendengar dan mengerti.
5. Pembacaan: Ezra membacakan kitab Taurat dengan penuh perhatian di depan semua orang.
6. Mimbar kayu: Tempat di mana Ezra berdiri lebih tinggi daripada orang-orang itu saat membuka kitab Taurat.
7. Orang-orang Lewi: Mereka mengajarkan kitab Taurat kepada orang banyak dan memberikan keterangan-keterangan agar pembacaan itu dapat dimengerti.
8. Kudus: Hari pertama bulan ketujuh dianggap kudus bagi TUHAN Allah, sehingga orang-orang diminta untuk tidak berdukacita dan menangis.
9. Sukacita: Nehemia mengingatkan orang-orang untuk bersukacita karena sukacita dari TUHAN adalah kekuatan mereka.
10. Pondok-pondok: Orang-orang Israel diminta untuk tinggal di dalam pondok-pondok selama hari raya bulan ketujuh, sesuai dengan perintah dalam kitab Taurat.
11. Daun pohon: Orang-orang diminta untuk mengambil daun pohon zaitun, minyak, murad, kurma, dan pohon yang rimbun untuk membuat pondok-pondok.
12. Pertemuan raya: Pada hari kedelapan, ada pertemuan raya sesuai dengan peraturan, sebagai penutup perayaan selama tujuh hari.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi yang dapat membantu Anda dalam memahami lebih dalam Kitab Nehemia pasal 8:

1. Bagaimana perasaan Anda jika Anda berada di tempat Nehemia dan mendengarkan pembacaan kitab Taurat yang dilakukan oleh Ezra?
2. Mengapa orang-orang menangis ketika mendengar perkataan kitab Taurat? Apa yang membuat mereka begitu terharu?
3. Mengapa Nehemia dan Ezra mengatakan kepada orang-orang untuk tidak bersedih hati dan malah merayakan hari itu? Apa pesan yang ingin mereka sampaikan?
4. Mengapa orang-orang Lewi diberikan tugas untuk mengajar dan memberi penjelasan tentang kitab Taurat kepada orang banyak? Mengapa hal ini penting?
5. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap dan tindakan Nehemia dan Ezra dalam memimpin umat Israel dalam memahami dan menghormati kitab Taurat?
6. Mengapa pondok-pondok harus dibangun selama hari raya bulan ketujuh? Apa makna dan tujuan dari perintah ini?
7. Bagaimana pondok-pondok ini mencerminkan kepercayaan dan ketaatan umat Israel kepada Allah?
8. Mengapa pembangunan pondok-pondok ini menjadi suatu perayaan yang besar bagi umat Israel? Apa yang membuat mereka begitu bersukacita?
9. Bagaimana kita dapat menerapkan nilai-nilai dan pesan yang terkandung dalam Kitab Nehemia pasal 8 dalam kehidupan kita sebagai orang percaya saat ini?
10. Apa yang dapat kita pelajari tentang pentingnya membaca dan memahami Firman Allah dalam kehidupan kita sehari-hari?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memperdalam pemahaman Anda tentang Kitab Nehemia pasal 8 dan menggali lebih dalam ke dalam kebenaran Firman Allah.

Dari pasal 8 Kitab Nehemia, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Pentingnya membaca dan memahami Firman Tuhan: Ezra membawa kitab Taurat Musa ke hadapan jemaat dan membacanya dengan penuh perhatian. Kita juga perlu membaca dan memahami Firman Tuhan agar kita dapat hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

2. Pentingnya pengajaran dan penjelasan Firman Tuhan: Orang-orang Lewi mengajarkan dan memberikan penjelasan tentang kitab Taurat agar pembacaan itu dapat dimengerti. Kita juga perlu mencari pengajaran dan penjelasan yang baik untuk memahami Firman Tuhan dengan lebih baik.

3. Pentingnya sukacita dalam menghadapi Firman Tuhan: Meskipun orang-orang menangis ketika mendengar perkataan kitab Taurat, Nehemia mengingatkan mereka untuk bersukacita karena sukacita dari Tuhan adalah kekuatan mereka. Kita juga perlu memiliki sukacita dalam menghadapi Firman Tuhan, karena itu akan memberikan kekuatan bagi kita.

4. Pentingnya merayakan perayaan Tuhan: Orang-orang Israel merayakan perayaan pondok-pondok selama tujuh hari sesuai dengan perintah Tuhan. Kita juga perlu merayakan perayaan-perayaan Tuhan dan menghormati perintah-Nya.

Doa terkait pasal ini:

Tuhan yang Mahakuasa,
Terima kasih atas Firman-Mu yang hidup dan kuat. Bantu kami untuk membaca dan memahami Firman-Mu dengan penuh perhatian. Berikan kami pengajaran dan penjelasan yang baik agar kami dapat memahami Firman-Mu dengan lebih baik. Bantu kami untuk memiliki sukacita dalam menghadapi Firman-Mu, karena sukacita dari-Mu adalah kekuatan kami. Ajarkan kami untuk merayakan perayaan-perayaan-Mu dan menghormati perintah-Mu. Terima kasih atas kasih dan anugerah-Mu yang tak terhingga. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa, Amin.