Statistik	40 pasal, 1213 ayat, 32.692 kata
Penulis	Musa
Tema	Penebusan; Penebusan melalui darah.
Waktu	Sekitar 1445-1405 SM
Tempat	Mesir, Laut Merah*, Gunung Sinai
Kata Kunci	Paskah.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Anak Domba Paskah

Keluaran melanjutkan kisah yang dimulaikan dalam Kejadian. Judul kitab ini diambil dari kata Yunani _exodos_ (judul yang dipakai di Septuaginta, yaitu PL dalam bahasa Yunani) yang artinya "keluaran" atau "keberangkatan." Kata ini menunjuk kepada pembebasan bangsa Israel secara luar biasa dari perhambaan di Mesir oleh Allah dan keberangkatan mereka dari negeri itu sebagai umat Allah.

Dua persoalan mengenai latar belakang kitab Keluaran telah menimbulkan pertentangan besar: tanggal bangsa Israel keluar dari Mesir dan penulis kitab ini.

1. (1) Para ahli telah mengusulkan dua tanggal keluarnya bangsa Israel itu.
1. (a) "Tanggal yang dini" (juga disebut tanggal alkitabiah) diambil dari 1Raj 6:1 yang menyatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi 480 tahun sebelum "tahun keempat, sesudah Salomo menjadi raja atas Israel"; berarti peristiwa ini terjadi sekitar 1445 SM. Juga dalam Hak 11:26, Yefta (+ 1100 SM) menyatakan bahwa bangsa Israel telah menduduki tanah mereka selama 300 tahun, yang akan menempatkan saat penaklukan kurang lebih tahun 1400 SM. Kronologi peristiwa keluaran, penaklukan tanah Kanaan, dan periode para hakim ini cocok dengan sejarah Israel yang tercatat selama pemerintahan tiga raja yang pertama (Saul, Daud, dan Salomo).
2. (b) "Tanggal yang belakangan" terjadinya keluaran (+ 1290 SM), diusulkan oleh para peneliti Alkitab yang liberal, berlandaskan anggapan-anggapan tertentu mengenai raja-raja Mesir dan penanggalan arkeologis tentang hancurnya kota-kota di Kanaan sepanjang masa penaklukan pada abad ke-13.
2. (2) Juga terdapat perselisihan pendapat antara para sarjana Alkitab konservatif dan liberal mengenai kepenulisan Musa.
1. (a) Para penafsir modern sering kali memandang kitab ini sebagai hasil karya beberapa orang, yang diselesaikan pada waktu yang lama sekali setelah zaman Musa (disebut teori JDEP).
2. (b) Akan tetapi, tradisi Yahudi sejak zaman Yosua (Yos 8:31-35), ditambah kesaksian Yesus (bd. Mr 12:26), kekristenan yang mula-mula, dan hasil penelitian konservatif masa kini, semuanya menghubungkan asal mula kitab ini dengan Musa (Lihat "PENDAHULUAN ULANGAN" 08021). Lagi pula, bukti-bukti dalam kitab itu sendiri mendukung kepenulisan Musa. Banyak hal-ihwal dalam kitab Keluaran menunjukkan bahwa penulisnya merupakan seorang saksi mata peristiwa-peristiwa yang tercatat (mis. Kel 2:12; Kel 9:31-32; Kel 15:27); juga, bagian-bagian tertentu dalam kitab ini sendiri membuktikan bahwa Musa terlibat langsung dalam penulisannya (mis. Kel 17:14; Kel 24:4; Kel 34:27).

1. I. Penindasan Orang Ibrani di Mesir
   (Kel 1:1-11:10)
   
1. A. Beban Orang yang Tertindas
   (Kel 1:1-22)
   
2. B. Persiapan Sang Pembebas
   (Kel 2:1-4:31)
   
1. 1. Kelahiran Musa dan Empat Puluh Tahun yang Pertama
   (Kel 2:1-15a)
   
2. 2. Pelarian Musa dan Empat Puluh Tahun yang Kedua
   (Kel 2:15-25)
   
3. 3. Panggilan Musa dan Kembalinya ke Mesir
   (Kel 3:1-4:31)
   
3. C. Pergumulan dengan Sang Penindas
   (Kel 5:1-11:10)
   
1. 1. Permintaan: "Biarkan Umat-Ku Pergi"
   (Kel 5:1-3)
   
2. 2. Tanggapan: Penindasan Ditingkatkan
   (Kel 5:4-21)
   
3. 3. Jaminan: Tuhan Akan Menyatakan Ke-Tuhanan-Nya
   (Kel 5:22-7:13)
   
4. 4. Usaha: Sepuluh Tulah
   (Kel 7:14-11:10)
   
2. II. Pembebasan Bangsa Ibrani dari Mesir
   (Kel 12:1-15:21)
   
1. A. Pembebasan Waktu Paskah: Penebusan oleh Darah
   (Kel 12:1-13:16)
   
2. B. Pembebasan di Laut Merah: Penebusan oleh Kuasa
   (Kel 13:17-14:31)
   
3. C. Nyanyian Pembebasan: Pujian kepada Sang Penebus
   (Kel 15:1-21)
   
3. III.Pendidikan Bangsa Ibrani Dalam Perjalanan ke Gunung Sinai
   (Kel 15:22-18:27)
   
1. A. Ujian Kesengsaraan dan Pemeliharaan Ilahi
   (Kel 15:22-17:16)
   
1. 1. Ujian Pertama: Air Pahit di Mara
   (Kel 15:22-27)
   
2. 2. Ujian Kelaparan: Burung Puyuh dan Manna
   (Kel 16:1-36)
   
3. 3. Ujian Ketiga: Air di Rafidim
   (Kel 17:1-7)
   
4. 4. Ujian Pertentangan: Perang dengan Amalek
   (Kel 17:8-16)
   
2. B. Nasihat Jetro yang Bijaksana
   (Kel 18:1-27)
   
4. IV. Perjanjian dengan Bangsa Ibrani di Gunung Sinai
   (Kel 19:1-24:18)
   
1. A. Pengarahan Persiapan kepada Musa
   (Kel 19:1-25)
   
2. B. Sepuluh Hukum: Landasan Hidup Perjanjian
   (Kel 20:1-17)
   
3. C. Peraturan Pelindung Hubungan Perjanjian
   (Kel 20:18-23:19)
   
4. D. Janji-janji Mengenai Tanah Perjanjian
   (Kel 23:20-33)
   
5. E. Pengesahan Perjanjian
   (Kel 24:1-18)
   
5. V. Ibadah Orang Ibrani Dilukiskan di Gunung Sinai
   (Kel 25:1-40:38)
   
1. A. Pengarahan Tentang Kemah Suci
   (Kel 25:1-27:21)
   
2. B. Pengarahan Mengenai Imam
   (Kel 28:1-31:18)
   
3. C. Dosa Penyembahan Berhala
   (Kel 32:1-34:35)
   
4. D. Pelaksanaan Pengarahan Ilahi
   (Kel 35:1-40:38)
   

Keluaran ditulis untuk memberikan laporan tentang tindakan-tindakan Allah yang bersejarah dan bersifat menebus sehingga Israel dibebaskan dari Mesir, ditetapkan sebagai bangsa pilihan-Nya, dan diberi penyataan tertulis mengenai perjanjian-Nya dengan mereka. Kitab ini juga ditulis sebagai mata rantai yang teramat penting dalam keseluruhan penyataan diri Allah yang bertahap-tahap yang mencapai puncaknya di dalam diri Yesus Kristus dan dalam PB.

1. Kemerdekaan
Keluaran dimulai dengan gambaran mengenai bagaimana bangsa Israel menggeliat di bawah kuk perbudakan. Bacalah Keluaran 1:11-14. Kebebasan mereka tidak diperoleh dengan mudah, tetapi kebebasan itu sempurna. Domba Paskah akan selalu dipandang oleh orang Kristen sebagai suatu gambaran dari Anak Domba Allah dan sebagai peringatan bagi kita, bahwa kita pun selalu telah dibebaskan dari bahaya dan perbudakan dosa. Carilah dalam Perjanjian Baru sebutan Yesus sebagai Anak Domba Allah: Yoh 1:29,36; Kis 8:32-35; 1Ko 5:7; 1Pe 1:18, 19, dan telusurilah penggunaan istilah itu dalam Kitab Wahyu. Penghargaan apa yang Anda berikan atas pembebasan Anda dari perbudakan dosa?

2. Peraturan
Para budak yang baru dibebaskan diingatkan bahwa Allah mengharapkan ketaatan dari umat-Nya. Sepuluh Perintah itu sangat luar biasa, karena semua perintah itu membentuk suatu aturan moralitas yang cocok bagi semua orang di segala zaman. Perintah-perintah itu tidak pernah lapuk. Mereka yang telah menerima Yesus sebagai Juruselamat harus ingat, bahwa mereka juga harus menyembah-Nya sebagai Tuhan. Dia berkata, "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku" (Yoh 14:15). Pada akhirnya ketaatan akan mempengaruhi sikap dan motivasi serta perbuatan. Periksalah kata-kata Yesus dalam Matius 5:21-48.

3. Penyembahan
Setelah bangsa Israel dibebaskan, mereka segera diberi petunjuk mengenai bagaimana mereka harus menyembah Allah. Kemah Suci merupakan peringatan nyata dari kehadiran Allah di tengah-tengah umat-Nya dan bangsa Israel menemukan sifat-sifat kesucian Allah, dan bahwa orang berdosa tidak dapat menghampiri Allah dengan seenaknya. Mezbah kuningan merupakan tempat untuk mengadakan korban bakaran dan ini merupakan satu-satunya jalan untuk menghampiri hadirat Allah. Pakaian imam dirancang dengan teliti, karena ia adalah orang yang mewakili umat di hadapan Allah. Setiap rinci berfungsi untuk menekankan kekudusan Allah. Kita yang telah menjadi imamat rajani dengan menjadi anak-anak Allah diingatkan, bahwa Allah tetap kudus dan hal ini harus tercermin dalam penyembahan kita. Periksalah di dalam Keluaran pemakaian kata-kata "kudus" dan "kekudusan", perhatikan bagaimana kata-kata itu menyangkut baik Allah maupun umat-Nya. Fakta mengenai kekudusan Allah seharusnya membawa pengaruh apa dalam sikap, penyembahan dan cara hidup kita?

Kitab Keluaran dimulai dengan penderitaan keturunan Yakub akibat penindasan, perbudakan, dan pembunuhan bayi di Mesir; kitab ini diakhiri dengan kehadiran, kuasa, dan kemuliaan Allah dinyatakan (yaitu, berdiam) di tengah-tengah umat-Nya yang dibebaskan di tengah padang gurun. Kitab Keluaran terbagi atas tiga bagian.

1. (1) Pasal 1-14 (Kel 1:1--14:31) mengisahkan _Israel di Mesir_ menderita penindasan di bawah raja yang tidak mengenal Yusuf dan Allah yang menebus Israel "dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat" (Kel 6:5). Termasuk peristiwa-peristiwa bersejarah dalam bagian ini ialah:
1. (a) kelahiran Musa, perlindungan dan persiapannya (pasal 2; Kel 2:1-25);
2. (b) panggilan Musa di semak yang menyala (pasal 3-4; Kel 3:1--4:31);
3. (c) kesepuluh tulah (pasal 7-12; Kel 7:1--12:51);
4. (d) Paskah (pasal 12; Kel 12:1-51); dan
5. (e) penyeberangan Laut Merah (pasal 13-14; Kel 13:1--14:31). Keluaran Israel dari Mesir di sepanjang PL dipandang sebagai pengalaman penebusan terbesar di dalam perjanjian yang lama.
2. (2) Pasal 16-18 (Kel 16:1--18:27) menggambarkan _Israel di padang gurun_ menuju ke Gunung Sinai. Allah menuntun umat-Nya yang tertebus dengan tiang awan dan tiang api dan menyediakan manna, burung puyuh serta air, sambil melatih mereka untuk berjalan dengan iman dan ketaatan.
3. (3) Pasal 19-40 (Kel 19:1--40:38) mencatat _Israel di Gunung Sinai_ menerima penyataan yang meliputi
1. (a) perjanjian (pasal 19; Kel 19:1-25),
2. (b) Sepuluh Hukum (pasal 20; Kel 20:1-17), dan
3. (c) kemah suci dan keimaman (pasal 25-31; Kel 25:1--31:18). Kitab ini berakhir dengan penyelesaian kemah suci dan kemuliaan Allah yang memenuhinya (pasal 40; Kel 40:1-38).

Lima ciri utama menandai Keluaran.

1. (1) Kitab ini mencatat keadaan sejarah dari kelahiran Israel sebagai bangsa.
2. (2) Dalam Kesepuluh Hukum (pasal 20; Kel 20:1-17), kitab ini memuat ringkasan hukum moral dan tuntutan kebenaran Allah bagi umat-Nya, dan dengan demikian memberikan landasan bagi etika dan prinsip-prinsip moral alkitabiah dalam penyataan selanjutnya.
3. (3) Merupakan kitab PL terpenting dalam menggambarkan sifat kasih karunia dan kuasa penebusan Allah dalam tindakan. Dari segi PL, Keluaran melukiskan sifat adikodrati pembebasan umat Allah dari bahaya dan perbudakan dosa, Iblis, dan dunia.
4. (4) Seluruh kitab ini penuh dengan penyataan yang agung mengenai Allah yang
1. (a) mulia dalam sifat-sifat-Nya (benar, murah hati, setia, kudus, dan mahakuasa);
2. (b) Tuhan atas sejarah dan raja-raja perkasa;
3. (c) Penebus yang mengikat perjanjian dengan orang yang tertebus;
4. (d) adil dan benar sebagaimana terungkap dalam hukum moral dan pertimbangan-Nya; dan
5. (e) layak disembah dengan tulus sebagai Allah yang mahatinggi yang turun untuk "berdiam" dengan umat-Nya.
5. (5) Kitab Keluaran menekankan bagaimana, apa, dan mengapa ibadah sejati harus menyusul sebagai akibat dari penebusan umat Allah.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Sepanjang Keluaran terdapat bayangan mengenai penebusan yang ditawarkan dalam perjanjian yang baru. Paskah pertama, penyeberangan Laut Merah, dan pemberian Hukum Taurat di Gunung Sinai adalah penting bagi PL sebagaimana kematian, kebangkitan Yesus, dan pemberian Roh Kudus pada hari Pentakosta adalah penting bagi PB. Lambang-lambang dalam Keluaran yang menggambarkan Kristus dan penebusan dalam PB adalah

1. (1) Musa,
2. (2) Paskah,
3. (3) penyeberangan Laut Merah,
4. (4) manna,
5. (5) batu karang dan air,
6. (6) Kemah Suci, dan
7. (7) imam besar.

Tuntutan-tuntutan moral yang mutlak dari Sepuluh Hukum diulangi dalam PB sebagai tuntutan bagi orang percaya perjanjian baru.

Musa lahir

Pembebas dipersiapkan bagi Israel. Kelahiran, masa kanak-kanak, dan pernikahan Musa.

2:1 Musa lahir, dan di dalam peti ia ditaruh ke tengah-tengah tumbuhan sungai.
2:5 Dia ditemukan, dan diangkat oleh putri Firaun;
2:7 yang menyuruh ibunya untuk merawatnya.
2:11 Dia membunuh seorang Mesir.
2:13 Dia memarahi seorang Ibrani.
2:15 Dia melarikan diri ke Midian, dan menikahi Zipora.
2:22 Gersom lahir.
2:23 Allah mendengar teriak minta tolong orang Israel.

Musa lahir dan diselamatkan (2:1-10)
Musa membela bangsanyaIa lari ke tanah Midian (2:11-22)
Musa diutus TUHAN (2:23--4:17)

Anak perempuan Lewi, anak perempuan Firaun, ibu Musa, kakak Musa, Musa, Firaun, tujuh anak perempuan imam, gembala-gembala, Rehuel, Zipora, Gersom.

Abraham, Allah, Firaun, Gersom, Ibrani, Ishak, Israel, Lewi, Mesir, Midian, Musa, Nil, Rehuel, Yakub, Zipora

Ketika manusia merencanakan kejatuhan umat Allah, Allah merencanakan keselamatan umat-Nya. Yang tampaknya menjadi tanda tidak dikenal dan kemiskinan mungkin ditetapkan untuk bangkit di depan dunia untuk menunjukkan kuasa Allah. Bahkan para musuh bisa dipakai untuk melaksanakan tujuan Allah.

Musa adalah gambar Kristus yang menyolok. Ditolak oleh Israel, dia beralih ke orang-orang bukan Yahudi. Dalam penolakan-Nya, Dia mengambil mempelai non-Yahudi, yang nantinya muncul sebagai pembebas Israel dan diterima.

Pasal 2 dari Kitab Keluaran menceritakan tentang kelahiran Musa, seorang laki-laki dari suku Lewi. Ibu Musa menyembunyikan bayi itu selama tiga bulan, tetapi ketika tidak bisa lagi menyembunyikannya, dia meletakkannya di sebuah keranjang di tepi sungai. Putri Firaun menemukan bayi itu dan mengasuhnya sebagai anaknya sendiri. Ketika Musa dewasa, dia melihat seorang Mesir memukuli seorang Ibrani, dan dia membunuh Mesir itu. Karena takut, Musa melarikan diri ke tanah Midian, di mana dia menolong tujuh anak perempuan imam Midian dan kemudian menikahi salah satu dari mereka. Pasal ini juga menyebutkan bahwa Raja Mesir meninggal, tetapi keturunan Israel masih menderita sebagai budak. Mereka berseru kepada Allah, dan Allah mendengar dan memperhatikan mereka.

Latar belakang dari pasal ke-2 dari Kitab Keluaran adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Pasal ini terjadi setelah kematian Yusuf dan generasi baru bangsa Israel yang tinggal di Mesir. Pada saat itu, bangsa Israel menjadi budak di Mesir dan diperbudak oleh Firaun. Pasal ini mengisahkan tentang kelahiran Musa, yang akan menjadi pemimpin yang akan memimpin bangsa Israel keluar dari perbudakan.

Konteks Budaya:
Pada masa itu, Mesir adalah sebuah kerajaan yang kuat dan memiliki sistem perbudakan yang luas. Firaun adalah gelar untuk raja Mesir, dan bangsa Israel menjadi budak di bawah pemerintahannya. Mesir juga memiliki dewa-dewa yang disembah oleh bangsa itu.

Konteks Literatur:
Kitab Keluaran adalah bagian dari Alkitab, yang terdiri dari dua bagian utama, yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Kitab Keluaran adalah bagian dari Perjanjian Lama dan menceritakan tentang kebebasan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir.

Konteks Teologis:
Pasal ini menunjukkan bagaimana Allah memilih Musa untuk menjadi pemimpin bangsa Israel dan menyelamatkan mereka dari perbudakan. Ini juga menunjukkan bagaimana Allah memenuhi janji-Nya kepada Abraham untuk membuat keturunannya menjadi bangsa yang besar.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, pasal 1 mengisahkan tentang bagaimana bangsa Israel menjadi budak di Mesir dan diperbudak oleh Firaun. Mereka diperlakukan dengan keras dan dipaksa untuk bekerja dalam kondisi yang sulit. Ayat-ayat ini menunjukkan penderitaan dan penindasan yang dialami oleh bangsa Israel sebelum kelahiran Musa.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Keluaran Pasal 2:

1. Kelahiran dan penyelamatan Musa
- Seorang laki-laki dari suku Lewi memperistri seorang perempuan keturunan Lewi (Keluaran 2:1)
- Perempuan itu melahirkan seorang bayi laki-laki dan menyembunyikannya selama tiga bulan (Keluaran 2:2)
- Bayi itu ditemukan oleh putri Firaun dan disusui oleh ibu kandungnya (Keluaran 2:5-9)
- Musa diberi nama oleh putri Firaun dan menjadi anak angkatnya (Keluaran 2:10)

2. Pembunuhan orang Mesir oleh Musa
- Musa melihat seorang Mesir memukuli seorang Ibrani dan membunuh orang Mesir itu (Keluaran 2:11-12)

3. Pelarian Musa ke Midian
- Musa melarikan diri dari Firaun dan tinggal di tanah Midian (Keluaran 2:15)
- Musa menolong tujuh anak perempuan imam Midian dan tinggal bersama mereka (Keluaran 2:16-21)

4. Kelahiran anak laki-laki Musa di Midian
- Musa menikahi Zipora, anak imam Midian, dan mereka memiliki seorang anak laki-laki bernama Gersom (Keluaran 2:21-22)

5. Seruan bangsa Israel karena perbudakan
- Keturunan Israel mengerang karena perbudakan dan seruan mereka naik kepada Allah (Keluaran 2:23)

6. Allah mendengar dan mengingat perjanjian-Nya
- Allah mendengar erangan bangsa Israel dan mengingat perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak, dan Yakub (Keluaran 2:24)

7. Allah memperhatikan keturunan Israel
- Allah melihat keturunan Israel dan memperhatikan mereka (Keluaran 2:25)

Catatan: Ayat-ayat referensi yang diberikan adalah contoh-contoh penting dalam pasal ini. Terdapat ayat-ayat lain yang juga relevan dan dapat diteliti lebih lanjut.

Orang-orang yang tercantum dalam pasal ini:
- Seorang laki-laki dari suku Lewi
- Perempuan keturunan Lewi
- Bayi laki-laki (anak perempuan keturunan Lewi)
- Kakak perempuan bayi laki-laki
- Putri Firaun
- Dayang-dayang Putri Firaun
- Pengasuh dari perempuan Ibrani
- Ibu bayi laki-laki (perempuan Ibrani)
- Musa
- Mesir
- Dua orang Ibrani
- Imam dari Midian
- Tujuh anak perempuan imam dari Midian
- Rehuel (ayah dari tujuh anak perempuan imam dari Midian)
- Zipora (anak perempuan imam dari Midian)
- Anak laki-laki Zipora (anak Musa)
- Raja Mesir
- Keturunan Israel

Lokasi yang tercantum dalam pasal ini:
- Sungai
- Tepi sungai
- Tanah Midian
- Tepi sebuah sumur
- Negeri asing
- Mesir

Berikut adalah analisis dan kata kunci dalam Kitab "Keluaran" pasal "2" dari Alkitab:

1. Laki-laki dari suku Lewi: Menunjukkan bahwa tokoh utama dalam cerita ini adalah seorang laki-laki dari suku Lewi.

2. Perempuan keturunan Lewi: Merupakan istri dari laki-laki tersebut.

3. Bayi laki-laki: Anak yang dilahirkan oleh perempuan tersebut.

4. Keranjang dari papirus: Tempat di mana bayi itu disembunyikan.

5. Putri Firaun: Putri dari Firaun yang menemukan bayi tersebut.

6. Pengasuh dari perempuan Ibrani: Merupakan kakak bayi yang menawarkan untuk mencari pengasuh bagi bayi tersebut.

7. Musa: Nama yang diberikan kepada bayi tersebut oleh putri Firaun.

8. Mesir: Tempat di mana Musa melarikan diri setelah membunuh seorang Mesir.

9. Tanah Midian: Tempat di mana Musa tinggal setelah melarikan diri dari Mesir.

10. Sumur: Tempat di mana Musa bertemu dengan tujuh anak perempuan imam Midian.

11. Gersom: Nama anak laki-laki yang lahir dari pernikahan Musa dengan anak perempuan imam Midian.

12. Raja Mesir: Raja Mesir yang meninggal setelah beberapa waktu.

13. Keturunan Israel: Merujuk kepada bangsa Israel yang masih menderita dalam perbudakan di Mesir.

14. Allah: Tuhan yang mendengar seruan dan erangan bangsa Israel serta memperhatikan mereka.

Pertanyaan Refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari tindakan ibu Musa yang menyembunyikan bayinya selama tiga bulan?
2. Bagaimana tindakan putri Firaun menunjukkan belas kasihan dan keberanian?
3. Mengapa Musa merasa takut dan berpikir bahwa perbuatannya telah diketahui?
4. Apa yang dapat kita pelajari dari tindakan Musa yang membantu anak-anak perempuan imam Midian?
5. Bagaimana Allah menunjukkan perhatian-Nya terhadap keturunan Israel?

Pertanyaan Diskusi:
1. Apa yang dapat kita pelajari tentang kekuatan dan kelemahan manusia dari kisah Musa?
2. Bagaimana tindakan Musa membunuh orang Mesir mempengaruhi perjalanan hidupnya?
3. Apa yang dapat kita pelajari tentang pentingnya belas kasihan dan keberanian dalam kisah ini?
4. Bagaimana tindakan Musa melarikan diri ke tanah Midian mempengaruhi perjalanan hidupnya?
5. Bagaimana Allah menunjukkan kesetiaan-Nya terhadap perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak, dan Yakub dalam kisah ini?

Hal Menarik Terkait Keluaran Pasal 2:
1. Kisah kelahiran dan penyelamatan Musa menunjukkan bagaimana Allah bekerja melalui peristiwa-peristiwa kecil dan orang-orang biasa untuk memenuhi rencana-Nya.
2. Tindakan ibu Musa yang menyembunyikan bayinya dan putri Firaun yang mengasuhnya menunjukkan bahwa Allah dapat menggunakan orang-orang yang tidak terduga untuk melindungi dan memelihara umat-Nya.
3. Tindakan Musa membunuh orang Mesir dan melarikan diri ke tanah Midian menunjukkan bahwa perjalanan hidup seseorang tidak selalu lurus dan tanpa rintangan, tetapi Allah tetap memimpin dan melindungi mereka yang setia kepada-Nya.
4. Kisah Musa di tanah Midian menunjukkan bagaimana Allah mempersiapkan dan melatihnya untuk tugas yang lebih besar sebagai pemimpin bangsa Israel.
5. Allah mendengar erangan dan memperhatikan umat-Nya yang menderita, menunjukkan bahwa Dia adalah Allah yang peduli dan setia terhadap janji-Nya.

Dari pasal 2 Kitab Keluaran, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Perlindungan Tuhan: Dalam pasal ini, kita melihat bagaimana Tuhan melindungi bayi Musa dari ancaman pembunuhan oleh Firaun. Hal ini mengajarkan kita bahwa Tuhan adalah pelindung yang setia dan dapat dipercaya dalam setiap situasi hidup kita. Kita dapat mempercayakan hidup kita sepenuhnya kepada-Nya.

2. Belas kasihan: Putri Firaun merasa kasihan kepada bayi Musa dan mengambilnya sebagai anaknya sendiri. Ini mengajarkan kita untuk memiliki belas kasihan terhadap sesama dan siap membantu mereka yang membutuhkan. Kita dapat menunjukkan belas kasihan dengan memberikan perhatian, bantuan, dan kasih kepada orang-orang di sekitar kita.

3. Keadilan: Musa melihat seorang Mesir memukuli seorang Ibrani dan dia tidak bisa bertahan untuk melihat ketidakadilan itu terjadi. Dia mengambil tindakan untuk melindungi saudara-saudaranya. Ini mengajarkan kita untuk berdiri teguh dalam kebenaran dan keadilan, dan tidak tinggal diam ketika melihat ketidakadilan terjadi di sekitar kita.

4. Pengasingan: Setelah membunuh orang Mesir, Musa melarikan diri dan tinggal di tanah Midian. Pengasingan ini mengajarkan kita tentang pentingnya kesabaran dan ketekunan dalam menghadapi masa-masa sulit dalam hidup. Meskipun Musa mengalami pengasingan, Tuhan tetap bekerja dalam hidupnya dan mempersiapkannya untuk panggilan-Nya.

Doa terkait pasal ini:

Tuhan yang setia,
Terima kasih atas perlindungan-Mu yang tak terbatas. Kami bersyukur karena Engkau adalah pelindung yang setia dalam hidup kami. Ajarkanlah kami untuk mempercayakan hidup kami sepenuhnya kepada-Mu.

Tuhan yang penuh belas kasihan,
Bantulah kami untuk memiliki hati yang penuh belas kasihan terhadap sesama. Ajarkanlah kami untuk melihat kebutuhan orang lain dan siap membantu mereka dengan kasih-Mu.

Tuhan yang adil,
Bantu kami untuk berdiri teguh dalam kebenaran dan keadilan. Jangan biarkan kami tinggal diam ketika melihat ketidakadilan terjadi di sekitar kami. Berikanlah kami keberanian untuk bertindak sesuai dengan kehendak-Mu.

Tuhan yang sabar,
Kami tahu bahwa hidup ini penuh dengan tantangan dan masa-masa sulit. Ajarkanlah kami untuk bersabar dan tetap setia kepada-Mu dalam setiap situasi. Bantu kami untuk melihat bahwa Engkau bekerja dalam setiap pengasingan dan mempersiapkan kami untuk panggilan-Mu.

Terima kasih Tuhan karena Engkau adalah Allah yang setia, penuh belas kasihan, adil, dan sabar. Amin.