Statistik	40 pasal, 1213 ayat, 32.692 kata
Penulis	Musa
Tema	Penebusan; Penebusan melalui darah.
Waktu	Sekitar 1445-1405 SM
Tempat	Mesir, Laut Merah*, Gunung Sinai
Kata Kunci	Paskah.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Anak Domba Paskah

Keluaran melanjutkan kisah yang dimulaikan dalam Kejadian. Judul kitab ini diambil dari kata Yunani _exodos_ (judul yang dipakai di Septuaginta, yaitu PL dalam bahasa Yunani) yang artinya "keluaran" atau "keberangkatan." Kata ini menunjuk kepada pembebasan bangsa Israel secara luar biasa dari perhambaan di Mesir oleh Allah dan keberangkatan mereka dari negeri itu sebagai umat Allah.

Dua persoalan mengenai latar belakang kitab Keluaran telah menimbulkan pertentangan besar: tanggal bangsa Israel keluar dari Mesir dan penulis kitab ini.

1. (1) Para ahli telah mengusulkan dua tanggal keluarnya bangsa Israel itu.
1. (a) "Tanggal yang dini" (juga disebut tanggal alkitabiah) diambil dari 1Raj 6:1 yang menyatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi 480 tahun sebelum "tahun keempat, sesudah Salomo menjadi raja atas Israel"; berarti peristiwa ini terjadi sekitar 1445 SM. Juga dalam Hak 11:26, Yefta (+ 1100 SM) menyatakan bahwa bangsa Israel telah menduduki tanah mereka selama 300 tahun, yang akan menempatkan saat penaklukan kurang lebih tahun 1400 SM. Kronologi peristiwa keluaran, penaklukan tanah Kanaan, dan periode para hakim ini cocok dengan sejarah Israel yang tercatat selama pemerintahan tiga raja yang pertama (Saul, Daud, dan Salomo).
2. (b) "Tanggal yang belakangan" terjadinya keluaran (+ 1290 SM), diusulkan oleh para peneliti Alkitab yang liberal, berlandaskan anggapan-anggapan tertentu mengenai raja-raja Mesir dan penanggalan arkeologis tentang hancurnya kota-kota di Kanaan sepanjang masa penaklukan pada abad ke-13.
2. (2) Juga terdapat perselisihan pendapat antara para sarjana Alkitab konservatif dan liberal mengenai kepenulisan Musa.
1. (a) Para penafsir modern sering kali memandang kitab ini sebagai hasil karya beberapa orang, yang diselesaikan pada waktu yang lama sekali setelah zaman Musa (disebut teori JDEP).
2. (b) Akan tetapi, tradisi Yahudi sejak zaman Yosua (Yos 8:31-35), ditambah kesaksian Yesus (bd. Mr 12:26), kekristenan yang mula-mula, dan hasil penelitian konservatif masa kini, semuanya menghubungkan asal mula kitab ini dengan Musa (Lihat "PENDAHULUAN ULANGAN" 08021). Lagi pula, bukti-bukti dalam kitab itu sendiri mendukung kepenulisan Musa. Banyak hal-ihwal dalam kitab Keluaran menunjukkan bahwa penulisnya merupakan seorang saksi mata peristiwa-peristiwa yang tercatat (mis. Kel 2:12; Kel 9:31-32; Kel 15:27); juga, bagian-bagian tertentu dalam kitab ini sendiri membuktikan bahwa Musa terlibat langsung dalam penulisannya (mis. Kel 17:14; Kel 24:4; Kel 34:27).

1. I. Penindasan Orang Ibrani di Mesir
   (Kel 1:1-11:10)
   
1. A. Beban Orang yang Tertindas
   (Kel 1:1-22)
   
2. B. Persiapan Sang Pembebas
   (Kel 2:1-4:31)
   
1. 1. Kelahiran Musa dan Empat Puluh Tahun yang Pertama
   (Kel 2:1-15a)
   
2. 2. Pelarian Musa dan Empat Puluh Tahun yang Kedua
   (Kel 2:15-25)
   
3. 3. Panggilan Musa dan Kembalinya ke Mesir
   (Kel 3:1-4:31)
   
3. C. Pergumulan dengan Sang Penindas
   (Kel 5:1-11:10)
   
1. 1. Permintaan: "Biarkan Umat-Ku Pergi"
   (Kel 5:1-3)
   
2. 2. Tanggapan: Penindasan Ditingkatkan
   (Kel 5:4-21)
   
3. 3. Jaminan: Tuhan Akan Menyatakan Ke-Tuhanan-Nya
   (Kel 5:22-7:13)
   
4. 4. Usaha: Sepuluh Tulah
   (Kel 7:14-11:10)
   
2. II. Pembebasan Bangsa Ibrani dari Mesir
   (Kel 12:1-15:21)
   
1. A. Pembebasan Waktu Paskah: Penebusan oleh Darah
   (Kel 12:1-13:16)
   
2. B. Pembebasan di Laut Merah: Penebusan oleh Kuasa
   (Kel 13:17-14:31)
   
3. C. Nyanyian Pembebasan: Pujian kepada Sang Penebus
   (Kel 15:1-21)
   
3. III.Pendidikan Bangsa Ibrani Dalam Perjalanan ke Gunung Sinai
   (Kel 15:22-18:27)
   
1. A. Ujian Kesengsaraan dan Pemeliharaan Ilahi
   (Kel 15:22-17:16)
   
1. 1. Ujian Pertama: Air Pahit di Mara
   (Kel 15:22-27)
   
2. 2. Ujian Kelaparan: Burung Puyuh dan Manna
   (Kel 16:1-36)
   
3. 3. Ujian Ketiga: Air di Rafidim
   (Kel 17:1-7)
   
4. 4. Ujian Pertentangan: Perang dengan Amalek
   (Kel 17:8-16)
   
2. B. Nasihat Jetro yang Bijaksana
   (Kel 18:1-27)
   
4. IV. Perjanjian dengan Bangsa Ibrani di Gunung Sinai
   (Kel 19:1-24:18)
   
1. A. Pengarahan Persiapan kepada Musa
   (Kel 19:1-25)
   
2. B. Sepuluh Hukum: Landasan Hidup Perjanjian
   (Kel 20:1-17)
   
3. C. Peraturan Pelindung Hubungan Perjanjian
   (Kel 20:18-23:19)
   
4. D. Janji-janji Mengenai Tanah Perjanjian
   (Kel 23:20-33)
   
5. E. Pengesahan Perjanjian
   (Kel 24:1-18)
   
5. V. Ibadah Orang Ibrani Dilukiskan di Gunung Sinai
   (Kel 25:1-40:38)
   
1. A. Pengarahan Tentang Kemah Suci
   (Kel 25:1-27:21)
   
2. B. Pengarahan Mengenai Imam
   (Kel 28:1-31:18)
   
3. C. Dosa Penyembahan Berhala
   (Kel 32:1-34:35)
   
4. D. Pelaksanaan Pengarahan Ilahi
   (Kel 35:1-40:38)
   

Keluaran ditulis untuk memberikan laporan tentang tindakan-tindakan Allah yang bersejarah dan bersifat menebus sehingga Israel dibebaskan dari Mesir, ditetapkan sebagai bangsa pilihan-Nya, dan diberi penyataan tertulis mengenai perjanjian-Nya dengan mereka. Kitab ini juga ditulis sebagai mata rantai yang teramat penting dalam keseluruhan penyataan diri Allah yang bertahap-tahap yang mencapai puncaknya di dalam diri Yesus Kristus dan dalam PB.

1. Kemerdekaan
Keluaran dimulai dengan gambaran mengenai bagaimana bangsa Israel menggeliat di bawah kuk perbudakan. Bacalah Keluaran 1:11-14. Kebebasan mereka tidak diperoleh dengan mudah, tetapi kebebasan itu sempurna. Domba Paskah akan selalu dipandang oleh orang Kristen sebagai suatu gambaran dari Anak Domba Allah dan sebagai peringatan bagi kita, bahwa kita pun selalu telah dibebaskan dari bahaya dan perbudakan dosa. Carilah dalam Perjanjian Baru sebutan Yesus sebagai Anak Domba Allah: Yoh 1:29,36; Kis 8:32-35; 1Ko 5:7; 1Pe 1:18, 19, dan telusurilah penggunaan istilah itu dalam Kitab Wahyu. Penghargaan apa yang Anda berikan atas pembebasan Anda dari perbudakan dosa?

2. Peraturan
Para budak yang baru dibebaskan diingatkan bahwa Allah mengharapkan ketaatan dari umat-Nya. Sepuluh Perintah itu sangat luar biasa, karena semua perintah itu membentuk suatu aturan moralitas yang cocok bagi semua orang di segala zaman. Perintah-perintah itu tidak pernah lapuk. Mereka yang telah menerima Yesus sebagai Juruselamat harus ingat, bahwa mereka juga harus menyembah-Nya sebagai Tuhan. Dia berkata, "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku" (Yoh 14:15). Pada akhirnya ketaatan akan mempengaruhi sikap dan motivasi serta perbuatan. Periksalah kata-kata Yesus dalam Matius 5:21-48.

3. Penyembahan
Setelah bangsa Israel dibebaskan, mereka segera diberi petunjuk mengenai bagaimana mereka harus menyembah Allah. Kemah Suci merupakan peringatan nyata dari kehadiran Allah di tengah-tengah umat-Nya dan bangsa Israel menemukan sifat-sifat kesucian Allah, dan bahwa orang berdosa tidak dapat menghampiri Allah dengan seenaknya. Mezbah kuningan merupakan tempat untuk mengadakan korban bakaran dan ini merupakan satu-satunya jalan untuk menghampiri hadirat Allah. Pakaian imam dirancang dengan teliti, karena ia adalah orang yang mewakili umat di hadapan Allah. Setiap rinci berfungsi untuk menekankan kekudusan Allah. Kita yang telah menjadi imamat rajani dengan menjadi anak-anak Allah diingatkan, bahwa Allah tetap kudus dan hal ini harus tercermin dalam penyembahan kita. Periksalah di dalam Keluaran pemakaian kata-kata "kudus" dan "kekudusan", perhatikan bagaimana kata-kata itu menyangkut baik Allah maupun umat-Nya. Fakta mengenai kekudusan Allah seharusnya membawa pengaruh apa dalam sikap, penyembahan dan cara hidup kita?

Kitab Keluaran dimulai dengan penderitaan keturunan Yakub akibat penindasan, perbudakan, dan pembunuhan bayi di Mesir; kitab ini diakhiri dengan kehadiran, kuasa, dan kemuliaan Allah dinyatakan (yaitu, berdiam) di tengah-tengah umat-Nya yang dibebaskan di tengah padang gurun. Kitab Keluaran terbagi atas tiga bagian.

1. (1) Pasal 1-14 (Kel 1:1--14:31) mengisahkan _Israel di Mesir_ menderita penindasan di bawah raja yang tidak mengenal Yusuf dan Allah yang menebus Israel "dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat" (Kel 6:5). Termasuk peristiwa-peristiwa bersejarah dalam bagian ini ialah:
1. (a) kelahiran Musa, perlindungan dan persiapannya (pasal 2; Kel 2:1-25);
2. (b) panggilan Musa di semak yang menyala (pasal 3-4; Kel 3:1--4:31);
3. (c) kesepuluh tulah (pasal 7-12; Kel 7:1--12:51);
4. (d) Paskah (pasal 12; Kel 12:1-51); dan
5. (e) penyeberangan Laut Merah (pasal 13-14; Kel 13:1--14:31). Keluaran Israel dari Mesir di sepanjang PL dipandang sebagai pengalaman penebusan terbesar di dalam perjanjian yang lama.
2. (2) Pasal 16-18 (Kel 16:1--18:27) menggambarkan _Israel di padang gurun_ menuju ke Gunung Sinai. Allah menuntun umat-Nya yang tertebus dengan tiang awan dan tiang api dan menyediakan manna, burung puyuh serta air, sambil melatih mereka untuk berjalan dengan iman dan ketaatan.
3. (3) Pasal 19-40 (Kel 19:1--40:38) mencatat _Israel di Gunung Sinai_ menerima penyataan yang meliputi
1. (a) perjanjian (pasal 19; Kel 19:1-25),
2. (b) Sepuluh Hukum (pasal 20; Kel 20:1-17), dan
3. (c) kemah suci dan keimaman (pasal 25-31; Kel 25:1--31:18). Kitab ini berakhir dengan penyelesaian kemah suci dan kemuliaan Allah yang memenuhinya (pasal 40; Kel 40:1-38).

Lima ciri utama menandai Keluaran.

1. (1) Kitab ini mencatat keadaan sejarah dari kelahiran Israel sebagai bangsa.
2. (2) Dalam Kesepuluh Hukum (pasal 20; Kel 20:1-17), kitab ini memuat ringkasan hukum moral dan tuntutan kebenaran Allah bagi umat-Nya, dan dengan demikian memberikan landasan bagi etika dan prinsip-prinsip moral alkitabiah dalam penyataan selanjutnya.
3. (3) Merupakan kitab PL terpenting dalam menggambarkan sifat kasih karunia dan kuasa penebusan Allah dalam tindakan. Dari segi PL, Keluaran melukiskan sifat adikodrati pembebasan umat Allah dari bahaya dan perbudakan dosa, Iblis, dan dunia.
4. (4) Seluruh kitab ini penuh dengan penyataan yang agung mengenai Allah yang
1. (a) mulia dalam sifat-sifat-Nya (benar, murah hati, setia, kudus, dan mahakuasa);
2. (b) Tuhan atas sejarah dan raja-raja perkasa;
3. (c) Penebus yang mengikat perjanjian dengan orang yang tertebus;
4. (d) adil dan benar sebagaimana terungkap dalam hukum moral dan pertimbangan-Nya; dan
5. (e) layak disembah dengan tulus sebagai Allah yang mahatinggi yang turun untuk "berdiam" dengan umat-Nya.
5. (5) Kitab Keluaran menekankan bagaimana, apa, dan mengapa ibadah sejati harus menyusul sebagai akibat dari penebusan umat Allah.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Sepanjang Keluaran terdapat bayangan mengenai penebusan yang ditawarkan dalam perjanjian yang baru. Paskah pertama, penyeberangan Laut Merah, dan pemberian Hukum Taurat di Gunung Sinai adalah penting bagi PL sebagaimana kematian, kebangkitan Yesus, dan pemberian Roh Kudus pada hari Pentakosta adalah penting bagi PB. Lambang-lambang dalam Keluaran yang menggambarkan Kristus dan penebusan dalam PB adalah

1. (1) Musa,
2. (2) Paskah,
3. (3) penyeberangan Laut Merah,
4. (4) manna,
5. (5) batu karang dan air,
6. (6) Kemah Suci, dan
7. (7) imam besar.

Tuntutan-tuntutan moral yang mutlak dari Sepuluh Hukum diulangi dalam PB sebagai tuntutan bagi orang percaya perjanjian baru.

Hukum mengenai saksi palsu, dll

Peraturan tentang hari raya nasional. Peraturan tentang penaklukan Kanaan.

23:1 Tentang fitnah, saksi palsu, dan sikap memihak.
23:4 Tentang murah hati.
23:6 Tentang keadilan di pengadilan.
23:8 Tentang menyuap.
23:9 Tentang menekan orang asing.
23:10 Tentang tahun perhentian.
23:12 Tentang hari Sabat.
23:13 Tentang berhala.
23:14 Tentang tiga perayaan.
23:18 Tentang darah dan lemak korban sembelihan.
23:20 Seorang malaikat dijanjikan, dengan berkat, jika mereka menaatinya.

Peraturan tentang hak-hak manusia (23:1-13)
Peraturan tentang kebaktian dan hari-hari raya (23:14-19)
Janji dan tegoran kepada Israel (23:20-33)

Allah, Musa.

Abib, Allah, Amori, Efrat, Feris, Filistin, Het, Hewi, Kanaan, Mesir, Roti Tidak Beragi, Teberau, TUHAN, Yebus

Malaikat Allah akan menjaga orang percaya di jalannya, meskipun ditempatkan di negeri musuh dan akan membawanya ke tempat yang dipersiapkan oleh Allah. Aturan tentang ketaatan berjalan seiring dengan semua janji.

Keakraban dengan penyembah berhala dilarang (32, 33). Orang percaya dengan pergaulan yang akrab dengan penyembah palsu, seringkali terjerat masuk ke dalam penyembahan bersama dengan mereka dan kebenciannya akan dosa menjadi luntur.

Pasal 23 dari Kitab Keluaran berisi perintah-perintah moral dan hukum yang diberikan oleh TUHAN kepada bangsa Israel. TUHAN melarang mereka untuk menyebarkan perkataan yang sia-sia, melibatkan diri dalam kesaksian palsu, dan ikut-ikutan dalam melakukan kejahatan. Mereka juga dilarang untuk menindas orang miskin, membunuh orang yang tidak bersalah, menerima suap, menindas orang asing, dan menyembah ilah-ilah lain. TUHAN juga memberikan perintah-perintah mengenai perayaan-perayaan yang harus diadakan, seperti perayaan Roti Tidak Beragi, perayaan Panen, dan perayaan Pengumpulan Hasil. TUHAN berjanji untuk melindungi dan membimbing bangsa Israel jika mereka taat kepada-Nya, dan Dia akan menghancurkan musuh-musuh mereka. TUHAN juga berjanji untuk memberkati mereka dengan kesehatan dan kesuburan, serta memberikan mereka tanah yang dijanjikan.

Latar belakang dari pasal 23 dari Kitab Keluaran adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Pasal 23 terletak dalam bagian hukum-hukum yang diberikan oleh Allah kepada bangsa Israel melalui Musa setelah mereka keluar dari perbudakan di Mesir. Pada saat ini, bangsa Israel sedang dalam perjalanan menuju Tanah Perjanjian yang dijanjikan, yaitu Kanaan.

Konteks Budaya:
Bangsa Israel pada masa itu hidup dalam sistem hukum yang berbeda dengan bangsa-bangsa di sekitarnya. Hukum-hukum yang diberikan oleh Allah kepada mereka melalui Musa bertujuan untuk mengatur kehidupan mereka secara moral, sosial, dan agama.

Konteks Literatur:
Pasal 23 termasuk dalam bagian hukum-hukum yang terdapat dalam Kitab Keluaran. Kitab ini merupakan salah satu dari lima kitab pertama dalam Alkitab, yang dikenal sebagai Taurat atau Pentateukh. Hukum-hukum ini mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk hukum perdata, hukum pidana, dan hukum ritual.

Konteks Teologis:
Hukum-hukum yang terdapat dalam pasal 23 dan kitab Keluaran secara keseluruhan merupakan bagian dari perjanjian antara Allah dan bangsa Israel. Tujuan dari hukum-hukum ini adalah untuk membentuk bangsa Israel menjadi umat yang setia kepada Allah dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, terdapat berbagai hukum yang diberikan oleh Allah kepada bangsa Israel melalui Musa. Beberapa hukum yang disebutkan antara lain hukum mengenai perlindungan terhadap hak milik, hukum mengenai tanggung jawab pemilik hewan yang merusak, dan hukum mengenai perlindungan terhadap orang miskin dan orang asing.

Dengan demikian, pasal 23 dari Kitab Keluaran mengandung hukum-hukum yang diberikan oleh Allah kepada bangsa Israel dalam konteks sejarah, budaya, literatur, dan teologisnya. Hukum-hukum ini bertujuan untuk membentuk bangsa Israel menjadi umat yang setia kepada Allah dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Keluaran pasal 23:

1. Keadilan dan kebenaran (Keluaran 23:1-3)
- Larangan menjadi saksi palsu dan menyesatkan keadilan.
- Larangan berpihak pada orang miskin dalam perkaranya.

2. Kasih terhadap sesama (Keluaran 23:4-5)
- Kewajiban mengembalikan hewan yang hilang kepada pemiliknya.
- Kewajiban membantu hewan yang terjatuh di bawah bebannya.

3. Perlindungan terhadap orang miskin dan asing (Keluaran 23:6-9)
- Larangan memutarbalikkan hak orang miskin dalam perkaranya.
- Larangan menindas orang asing.
- Peringatan untuk mengingat pengalaman menjadi orang asing di Mesir.

4. Prinsip Sabat (Keluaran 23:10-12)
- Kewajiban beristirahat pada hari Sabat.
- Kewajiban memberikan istirahat kepada hewan dan budak perempuan.

5. Penghormatan terhadap Allah (Keluaran 23:13-19)
- Larangan menyebut nama ilah-ilah lain.
- Perintah untuk mengadakan perayaan-perayaan bagi Tuhan.
- Perintah untuk mempersembahkan hasil pertama kepada Tuhan.

6. Perlindungan dan janji Allah (Keluaran 23:20-33)
- Janji pengutusan malaikat untuk melindungi dan membawa umat ke tempat yang telah disiapkan.
- Peringatan untuk taat kepada suara malaikat karena nama Tuhan ada dalam dia.
- Janji Allah untuk menjadi musuh musuh dan lawan lawan umat.
- Perintah untuk menggulingkan dan menghancurkan berhala-berhala.

7. Berkat dan perlindungan Allah (Keluaran 23:25-33)
- Janji berkat atas ketaatan kepada Tuhan.
- Janji pengusiran musuh-musuh dan pemberian tanah yang dijanjikan.
- Larangan membuat perjanjian dengan bangsa-bangsa lain dan menyembah ilah-ilah mereka.

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Orang jahat
- Orang miskin
- Pemilik sapi musuh
- Pemilik keledai musuh
- Orang yang membenci kamu
- Orang yang tidak bersalah
- Orang yang benar
- Orang asing
- TUHAN Allah
- Malaikat yang diutus TUHAN
- Musuh-musuhmu
- Lawan-lawanmu
- Orang Amori
- Orang Het
- Orang Feris
- Orang Kanaan
- Orang Hewi
- Orang Yebus

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Tanah Mesir
- Ladang
- Kebun anggur
- Pohon zaitun
- Rumah TUHAN, Allahmu
- Negeri orang Amori
- Negeri orang Het
- Negeri orang Feris
- Negeri orang Kanaan
- Negeri orang Hewi
- Negeri orang Yebus
- Laut Teberau
- Laut Filistin
- Sungai Efrat

Berikut adalah analisis dan kata kunci dalam Kitab "Keluaran" pasal "23" dari Alkitab:

1. Menyebarkan perkataan yang sia-sia: Perintah untuk tidak menyebarkan perkataan yang tidak berguna atau palsu.
2. Melibatkan tangan dengan orang jahat: Larangan untuk menjadi saksi palsu bagi orang jahat.
3. Tidak ikut-ikutan dalam melakukan kejahatan: Peringatan untuk tidak mengikuti orang banyak dalam melakukan kejahatan.
4. Tidak menjadi saksi dalam perkara hukum yang menyesatkan keadilan: Larangan untuk menjadi saksi palsu atau memutarbalikkan keadilan.
5. Mengembalikan hewan yang berkeliaran kepada pemiliknya: Instruksi untuk mengembalikan hewan yang hilang kepada pemiliknya.
6. Membantu keledai yang rebah di bawah bebannya: Perintah untuk membantu hewan yang dalam kesulitan.
7. Tidak memutarbalikkan hak orang miskin: Peringatan untuk tidak menindas orang miskin dalam perkaranya.
8. Menjauh dari perkara yang licik: Perintah untuk menjauhi tindakan yang curang atau licik.
9. Tidak membunuh orang yang tidak bersalah: Larangan untuk membunuh orang yang tidak bersalah.
10. Tidak menerima suap: Larangan untuk menerima suap yang dapat mempengaruhi keadilan.
11. Tidak menindas orang asing: Perintah untuk tidak menindas orang asing, karena mereka juga pernah menjadi orang asing di Mesir.
12. Menabur benih dan membiarkan tanah beristirahat: Instruksi mengenai penaburan benih dan membiarkan tanah beristirahat setiap tujuh tahun.
13. Beristirahat pada hari ketujuh: Perintah untuk beristirahat pada hari ketujuh, termasuk hewan dan orang-orang yang bekerja.
14. Tidak menyebut nama ilah-ilah lain: Larangan untuk menyebut nama ilah-ilah lain selain TUHAN.
15. Mengadakan perayaan tiga kali dalam setahun: Perintah untuk mengadakan perayaan-perayaan yang ditetapkan oleh TUHAN.
16. Memelihara perayaan Roti Tidak Beragi: Instruksi untuk memelihara perayaan Roti Tidak Beragi selama tujuh hari.
17. Memelihara hari raya Panen dan Pengumpulan Hasil: Perintah untuk memelihara hari raya Panen dan Pengumpulan Hasil.
18. Tidak menyembah ilah-ilah lain atau mengikuti perbuatannya: Larangan untuk menyembah ilah-ilah lain atau mengikuti perbuatan mereka.
19. Menerima perlindungan dari malaikat: Janji bahwa TUHAN akan mengutus malaikat untuk melindungi dan membimbing umat-Nya.
20. Taat kepada suara malaikat: Perintah untuk taat kepada suara malaikat yang diutus oleh TUHAN.
21. Menggulingkan dan menghancurkan berhala: Perintah untuk menggulingkan dan menghancurkan berhala serta tidak menyembahnya.
22. Melayani TUHAN dan menerima berkat-Nya: Janji bahwa jika umat-Nya melayani TUHAN, Dia akan memberkati mereka.
23. Mengusir musuh-musuh dan mendapatkan tanah yang dijanjikan: Janji bahwa TUHAN akan mengusir musuh-musuh dan memberikan tanah yang dijanjikan kepada umat-Nya.
24. Tidak mengadakan perjanjian dengan bangsa-bangsa lain: Larangan untuk mengadakan perjanjian dengan bangsa-bangsa lain atau menyembah ilah-ilah mereka.
25. Melayani TUHAN dan menghindari perangkap: Peringatan untuk melayani hanya TUHAN dan menghindari perangkap penyembahan ilah-ilah lain.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda dalam memahami dan menggali lebih dalam mengenai Kitab Keluaran pasal 23:

1. Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh pasal 23 ini?
2. Mengapa Allah melarang umat-Nya untuk menyebarkan perkataan yang sia-sia dan menjadi saksi palsu?
3. Mengapa Allah mengingatkan umat-Nya untuk tidak ikut-ikutan dengan orang banyak dalam melakukan kejahatan?
4. Apa yang dapat kita pelajari dari perintah Allah untuk mengembalikan hewan yang hilang kepada pemiliknya?
5. Mengapa Allah melarang umat-Nya untuk memutarbalikkan hak orang miskin dalam perkaranya?
6. Mengapa Allah melarang umat-Nya untuk menerima suap?
7. Apa yang dapat kita pelajari dari perintah Allah untuk tidak menindas orang asing?
8. Mengapa Allah memberikan perintah untuk beristirahat pada hari ketujuh?
9. Apa yang dapat kita pelajari dari perintah Allah untuk memelihara perayaan-perayaan tertentu?
10. Mengapa Allah mengutus malaikat di hadapan umat-Nya dan mengapa umat-Nya harus taat kepada suaranya?
11. Mengapa Allah melarang umat-Nya untuk menyembah ilah-ilah lain dan menghancurkan tugu-tugu berhala?
12. Apa yang dapat kita pelajari dari janji Allah untuk memberkati umat-Nya dan menjauhkan penyakit dari mereka?
13. Mengapa Allah memaksa musuh-musuh umat-Nya keluar sedikit demi sedikit dari tanah itu?
14. Mengapa Allah melarang umat-Nya untuk mengadakan perjanjian dengan penduduk asli tanah itu?
15. Bagaimana pesan-pesan dalam pasal 23 ini dapat diterapkan dalam kehidupan kita sebagai orang percaya saat ini?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan menggali lebih dalam mengenai Kitab Keluaran pasal 23.

Dari pasal 23 Kitab Keluaran, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Jangan ikut-ikutan dengan orang jahat atau menjadi saksi palsu bagi mereka. Kita harus menjauhi kejahatan dan berpegang pada kebenaran.

2. Jangan memutarbalikkan hak orang miskin dalam perkaranya. Kita harus adil dan tidak menindas orang yang lemah.

3. Jangan menerima suap atau terlibat dalam korupsi. Kita harus hidup dengan integritas dan jujur.

4. Jangan menindas orang asing. Kita harus memperlakukan orang asing dengan kasih dan mengasihi mereka seperti diri sendiri.

5. Beristirahat pada hari ketujuh. Kita harus menghormati hari Sabat dan memberikan waktu untuk beristirahat dan menyembah Allah.

6. Memelihara perayaan-perayaan yang ditetapkan oleh Allah. Kita harus menghormati dan merayakan perayaan-perayaan agama dengan sungguh-sungguh.

7. Jangan menyembah ilah-ilah lain atau mengikuti perbuatan mereka. Kita harus setia kepada Allah dan tidak tergoda oleh penyembahan berhala atau praktik-praktik yang bertentangan dengan iman kita.

Doa terkait pasal ini:

Ya Tuhan, kami bersyukur atas petunjuk yang Engkau berikan melalui Kitab Keluaran pasal 23. Kami berdoa agar Engkau membantu kami untuk hidup sesuai dengan ajaran-Mu. Bantulah kami untuk menjauhi kejahatan dan berpegang pada kebenaran. Ajarkan kami untuk adil dan tidak menindas orang miskin. Berikan kami integritas dan kejujuran dalam segala hal yang kami lakukan. Bantulah kami untuk mengasihi orang asing dan memperlakukan mereka dengan kasih. Berikan kami kekuatan untuk menghormati hari Sabat dan memberikan waktu untuk beristirahat dan menyembah-Mu. Bantulah kami untuk merayakan perayaan-perayaan agama dengan sungguh-sungguh dan menjauhi penyembahan berhala. Kami berdoa agar Engkau memberkati hidup kami dan menjauhkan segala penyakit dari kami. Amin.