Statistik	40 pasal, 1213 ayat, 32.692 kata
Penulis	Musa
Tema	Penebusan; Penebusan melalui darah.
Waktu	Sekitar 1445-1405 SM
Tempat	Mesir, Laut Merah*, Gunung Sinai
Kata Kunci	Paskah.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Anak Domba Paskah

Keluaran melanjutkan kisah yang dimulaikan dalam Kejadian. Judul kitab ini diambil dari kata Yunani _exodos_ (judul yang dipakai di Septuaginta, yaitu PL dalam bahasa Yunani) yang artinya "keluaran" atau "keberangkatan." Kata ini menunjuk kepada pembebasan bangsa Israel secara luar biasa dari perhambaan di Mesir oleh Allah dan keberangkatan mereka dari negeri itu sebagai umat Allah.

Dua persoalan mengenai latar belakang kitab Keluaran telah menimbulkan pertentangan besar: tanggal bangsa Israel keluar dari Mesir dan penulis kitab ini.

1. (1) Para ahli telah mengusulkan dua tanggal keluarnya bangsa Israel itu.
1. (a) "Tanggal yang dini" (juga disebut tanggal alkitabiah) diambil dari 1Raj 6:1 yang menyatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi 480 tahun sebelum "tahun keempat, sesudah Salomo menjadi raja atas Israel"; berarti peristiwa ini terjadi sekitar 1445 SM. Juga dalam Hak 11:26, Yefta (+ 1100 SM) menyatakan bahwa bangsa Israel telah menduduki tanah mereka selama 300 tahun, yang akan menempatkan saat penaklukan kurang lebih tahun 1400 SM. Kronologi peristiwa keluaran, penaklukan tanah Kanaan, dan periode para hakim ini cocok dengan sejarah Israel yang tercatat selama pemerintahan tiga raja yang pertama (Saul, Daud, dan Salomo).
2. (b) "Tanggal yang belakangan" terjadinya keluaran (+ 1290 SM), diusulkan oleh para peneliti Alkitab yang liberal, berlandaskan anggapan-anggapan tertentu mengenai raja-raja Mesir dan penanggalan arkeologis tentang hancurnya kota-kota di Kanaan sepanjang masa penaklukan pada abad ke-13.
2. (2) Juga terdapat perselisihan pendapat antara para sarjana Alkitab konservatif dan liberal mengenai kepenulisan Musa.
1. (a) Para penafsir modern sering kali memandang kitab ini sebagai hasil karya beberapa orang, yang diselesaikan pada waktu yang lama sekali setelah zaman Musa (disebut teori JDEP).
2. (b) Akan tetapi, tradisi Yahudi sejak zaman Yosua (Yos 8:31-35), ditambah kesaksian Yesus (bd. Mr 12:26), kekristenan yang mula-mula, dan hasil penelitian konservatif masa kini, semuanya menghubungkan asal mula kitab ini dengan Musa (Lihat "PENDAHULUAN ULANGAN" 08021). Lagi pula, bukti-bukti dalam kitab itu sendiri mendukung kepenulisan Musa. Banyak hal-ihwal dalam kitab Keluaran menunjukkan bahwa penulisnya merupakan seorang saksi mata peristiwa-peristiwa yang tercatat (mis. Kel 2:12; Kel 9:31-32; Kel 15:27); juga, bagian-bagian tertentu dalam kitab ini sendiri membuktikan bahwa Musa terlibat langsung dalam penulisannya (mis. Kel 17:14; Kel 24:4; Kel 34:27).

1. I. Penindasan Orang Ibrani di Mesir
   (Kel 1:1-11:10)
   
1. A. Beban Orang yang Tertindas
   (Kel 1:1-22)
   
2. B. Persiapan Sang Pembebas
   (Kel 2:1-4:31)
   
1. 1. Kelahiran Musa dan Empat Puluh Tahun yang Pertama
   (Kel 2:1-15a)
   
2. 2. Pelarian Musa dan Empat Puluh Tahun yang Kedua
   (Kel 2:15-25)
   
3. 3. Panggilan Musa dan Kembalinya ke Mesir
   (Kel 3:1-4:31)
   
3. C. Pergumulan dengan Sang Penindas
   (Kel 5:1-11:10)
   
1. 1. Permintaan: "Biarkan Umat-Ku Pergi"
   (Kel 5:1-3)
   
2. 2. Tanggapan: Penindasan Ditingkatkan
   (Kel 5:4-21)
   
3. 3. Jaminan: Tuhan Akan Menyatakan Ke-Tuhanan-Nya
   (Kel 5:22-7:13)
   
4. 4. Usaha: Sepuluh Tulah
   (Kel 7:14-11:10)
   
2. II. Pembebasan Bangsa Ibrani dari Mesir
   (Kel 12:1-15:21)
   
1. A. Pembebasan Waktu Paskah: Penebusan oleh Darah
   (Kel 12:1-13:16)
   
2. B. Pembebasan di Laut Merah: Penebusan oleh Kuasa
   (Kel 13:17-14:31)
   
3. C. Nyanyian Pembebasan: Pujian kepada Sang Penebus
   (Kel 15:1-21)
   
3. III.Pendidikan Bangsa Ibrani Dalam Perjalanan ke Gunung Sinai
   (Kel 15:22-18:27)
   
1. A. Ujian Kesengsaraan dan Pemeliharaan Ilahi
   (Kel 15:22-17:16)
   
1. 1. Ujian Pertama: Air Pahit di Mara
   (Kel 15:22-27)
   
2. 2. Ujian Kelaparan: Burung Puyuh dan Manna
   (Kel 16:1-36)
   
3. 3. Ujian Ketiga: Air di Rafidim
   (Kel 17:1-7)
   
4. 4. Ujian Pertentangan: Perang dengan Amalek
   (Kel 17:8-16)
   
2. B. Nasihat Jetro yang Bijaksana
   (Kel 18:1-27)
   
4. IV. Perjanjian dengan Bangsa Ibrani di Gunung Sinai
   (Kel 19:1-24:18)
   
1. A. Pengarahan Persiapan kepada Musa
   (Kel 19:1-25)
   
2. B. Sepuluh Hukum: Landasan Hidup Perjanjian
   (Kel 20:1-17)
   
3. C. Peraturan Pelindung Hubungan Perjanjian
   (Kel 20:18-23:19)
   
4. D. Janji-janji Mengenai Tanah Perjanjian
   (Kel 23:20-33)
   
5. E. Pengesahan Perjanjian
   (Kel 24:1-18)
   
5. V. Ibadah Orang Ibrani Dilukiskan di Gunung Sinai
   (Kel 25:1-40:38)
   
1. A. Pengarahan Tentang Kemah Suci
   (Kel 25:1-27:21)
   
2. B. Pengarahan Mengenai Imam
   (Kel 28:1-31:18)
   
3. C. Dosa Penyembahan Berhala
   (Kel 32:1-34:35)
   
4. D. Pelaksanaan Pengarahan Ilahi
   (Kel 35:1-40:38)
   

Keluaran ditulis untuk memberikan laporan tentang tindakan-tindakan Allah yang bersejarah dan bersifat menebus sehingga Israel dibebaskan dari Mesir, ditetapkan sebagai bangsa pilihan-Nya, dan diberi penyataan tertulis mengenai perjanjian-Nya dengan mereka. Kitab ini juga ditulis sebagai mata rantai yang teramat penting dalam keseluruhan penyataan diri Allah yang bertahap-tahap yang mencapai puncaknya di dalam diri Yesus Kristus dan dalam PB.

1. Kemerdekaan
Keluaran dimulai dengan gambaran mengenai bagaimana bangsa Israel menggeliat di bawah kuk perbudakan. Bacalah Keluaran 1:11-14. Kebebasan mereka tidak diperoleh dengan mudah, tetapi kebebasan itu sempurna. Domba Paskah akan selalu dipandang oleh orang Kristen sebagai suatu gambaran dari Anak Domba Allah dan sebagai peringatan bagi kita, bahwa kita pun selalu telah dibebaskan dari bahaya dan perbudakan dosa. Carilah dalam Perjanjian Baru sebutan Yesus sebagai Anak Domba Allah: Yoh 1:29,36; Kis 8:32-35; 1Ko 5:7; 1Pe 1:18, 19, dan telusurilah penggunaan istilah itu dalam Kitab Wahyu. Penghargaan apa yang Anda berikan atas pembebasan Anda dari perbudakan dosa?

2. Peraturan
Para budak yang baru dibebaskan diingatkan bahwa Allah mengharapkan ketaatan dari umat-Nya. Sepuluh Perintah itu sangat luar biasa, karena semua perintah itu membentuk suatu aturan moralitas yang cocok bagi semua orang di segala zaman. Perintah-perintah itu tidak pernah lapuk. Mereka yang telah menerima Yesus sebagai Juruselamat harus ingat, bahwa mereka juga harus menyembah-Nya sebagai Tuhan. Dia berkata, "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku" (Yoh 14:15). Pada akhirnya ketaatan akan mempengaruhi sikap dan motivasi serta perbuatan. Periksalah kata-kata Yesus dalam Matius 5:21-48.

3. Penyembahan
Setelah bangsa Israel dibebaskan, mereka segera diberi petunjuk mengenai bagaimana mereka harus menyembah Allah. Kemah Suci merupakan peringatan nyata dari kehadiran Allah di tengah-tengah umat-Nya dan bangsa Israel menemukan sifat-sifat kesucian Allah, dan bahwa orang berdosa tidak dapat menghampiri Allah dengan seenaknya. Mezbah kuningan merupakan tempat untuk mengadakan korban bakaran dan ini merupakan satu-satunya jalan untuk menghampiri hadirat Allah. Pakaian imam dirancang dengan teliti, karena ia adalah orang yang mewakili umat di hadapan Allah. Setiap rinci berfungsi untuk menekankan kekudusan Allah. Kita yang telah menjadi imamat rajani dengan menjadi anak-anak Allah diingatkan, bahwa Allah tetap kudus dan hal ini harus tercermin dalam penyembahan kita. Periksalah di dalam Keluaran pemakaian kata-kata "kudus" dan "kekudusan", perhatikan bagaimana kata-kata itu menyangkut baik Allah maupun umat-Nya. Fakta mengenai kekudusan Allah seharusnya membawa pengaruh apa dalam sikap, penyembahan dan cara hidup kita?

Kitab Keluaran dimulai dengan penderitaan keturunan Yakub akibat penindasan, perbudakan, dan pembunuhan bayi di Mesir; kitab ini diakhiri dengan kehadiran, kuasa, dan kemuliaan Allah dinyatakan (yaitu, berdiam) di tengah-tengah umat-Nya yang dibebaskan di tengah padang gurun. Kitab Keluaran terbagi atas tiga bagian.

1. (1) Pasal 1-14 (Kel 1:1--14:31) mengisahkan _Israel di Mesir_ menderita penindasan di bawah raja yang tidak mengenal Yusuf dan Allah yang menebus Israel "dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat" (Kel 6:5). Termasuk peristiwa-peristiwa bersejarah dalam bagian ini ialah:
1. (a) kelahiran Musa, perlindungan dan persiapannya (pasal 2; Kel 2:1-25);
2. (b) panggilan Musa di semak yang menyala (pasal 3-4; Kel 3:1--4:31);
3. (c) kesepuluh tulah (pasal 7-12; Kel 7:1--12:51);
4. (d) Paskah (pasal 12; Kel 12:1-51); dan
5. (e) penyeberangan Laut Merah (pasal 13-14; Kel 13:1--14:31). Keluaran Israel dari Mesir di sepanjang PL dipandang sebagai pengalaman penebusan terbesar di dalam perjanjian yang lama.
2. (2) Pasal 16-18 (Kel 16:1--18:27) menggambarkan _Israel di padang gurun_ menuju ke Gunung Sinai. Allah menuntun umat-Nya yang tertebus dengan tiang awan dan tiang api dan menyediakan manna, burung puyuh serta air, sambil melatih mereka untuk berjalan dengan iman dan ketaatan.
3. (3) Pasal 19-40 (Kel 19:1--40:38) mencatat _Israel di Gunung Sinai_ menerima penyataan yang meliputi
1. (a) perjanjian (pasal 19; Kel 19:1-25),
2. (b) Sepuluh Hukum (pasal 20; Kel 20:1-17), dan
3. (c) kemah suci dan keimaman (pasal 25-31; Kel 25:1--31:18). Kitab ini berakhir dengan penyelesaian kemah suci dan kemuliaan Allah yang memenuhinya (pasal 40; Kel 40:1-38).

Lima ciri utama menandai Keluaran.

1. (1) Kitab ini mencatat keadaan sejarah dari kelahiran Israel sebagai bangsa.
2. (2) Dalam Kesepuluh Hukum (pasal 20; Kel 20:1-17), kitab ini memuat ringkasan hukum moral dan tuntutan kebenaran Allah bagi umat-Nya, dan dengan demikian memberikan landasan bagi etika dan prinsip-prinsip moral alkitabiah dalam penyataan selanjutnya.
3. (3) Merupakan kitab PL terpenting dalam menggambarkan sifat kasih karunia dan kuasa penebusan Allah dalam tindakan. Dari segi PL, Keluaran melukiskan sifat adikodrati pembebasan umat Allah dari bahaya dan perbudakan dosa, Iblis, dan dunia.
4. (4) Seluruh kitab ini penuh dengan penyataan yang agung mengenai Allah yang
1. (a) mulia dalam sifat-sifat-Nya (benar, murah hati, setia, kudus, dan mahakuasa);
2. (b) Tuhan atas sejarah dan raja-raja perkasa;
3. (c) Penebus yang mengikat perjanjian dengan orang yang tertebus;
4. (d) adil dan benar sebagaimana terungkap dalam hukum moral dan pertimbangan-Nya; dan
5. (e) layak disembah dengan tulus sebagai Allah yang mahatinggi yang turun untuk "berdiam" dengan umat-Nya.
5. (5) Kitab Keluaran menekankan bagaimana, apa, dan mengapa ibadah sejati harus menyusul sebagai akibat dari penebusan umat Allah.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Sepanjang Keluaran terdapat bayangan mengenai penebusan yang ditawarkan dalam perjanjian yang baru. Paskah pertama, penyeberangan Laut Merah, dan pemberian Hukum Taurat di Gunung Sinai adalah penting bagi PL sebagaimana kematian, kebangkitan Yesus, dan pemberian Roh Kudus pada hari Pentakosta adalah penting bagi PB. Lambang-lambang dalam Keluaran yang menggambarkan Kristus dan penebusan dalam PB adalah

1. (1) Musa,
2. (2) Paskah,
3. (3) penyeberangan Laut Merah,
4. (4) manna,
5. (5) batu karang dan air,
6. (6) Kemah Suci, dan
7. (7) imam besar.

Tuntutan-tuntutan moral yang mutlak dari Sepuluh Hukum diulangi dalam PB sebagai tuntutan bagi orang percaya perjanjian baru.

Musa dipanggil ke gunung

Peraturan ibadah dituliskan, seraya menantikan pembangunan Kemah Suci.

24:1 Musa dipanggil naik ke atas gunung.
24:3 Seluruh bangsa berjanji untuk taat.
24:4 Musa mendirikan sebuah mezbah, dan dua belas tugu.
24:6 Dia memercikkan darah perjanjian.
24:9 Kemuliaan Allah tampak.
24:14 Harun dan Hur bertanggung jawab atas orang Israel.
24:15 Musa mendaki gunung, dan dia ada di sana selama 40 hari 40 malam.

Upacara pengikatan perjanjian antara TUHAN dengan bangsa Israel (24:1-11)
Musa di gunung Sinai (24:12-18)

Allah, Musa, Harun, Nadab, Abihu, tua-tua, Yosua, Hur.

Abihu, Allah, Harun, Hur, Israel, Musa, Nadab, Sinai, TUHAN, Yosua

Kemuliaan Allah yang tidak terjangkau memberitahu orang berdosa untuk menjauh, namun mezbah menunjukkan kepadanya bagaimana dia bisa merayakan dan beribadah di hadirat Allah.

Kita tidak pernah mendengar "mendekat"

Pada pasal 24 dari Kitab Keluaran, TUHAN memerintahkan Musa untuk naik ke hadapan-Nya bersama Harun, Nadab, Abihu, dan tujuh puluh tua-tua Israel. Musa menyampaikan firman TUHAN dan peraturan-peraturan-Nya kepada bangsa Israel, yang dengan sepakat menyatakan ketaatan mereka. Musa mendirikan sebuah mazbah dan mempersembahkan kurban bakaran serta persembahan pendamaian bagi TUHAN. Ia juga membacakan kitab perjanjian di depan bangsa itu, dan darah perjanjian itu dipercikkan ke atas bangsa Israel. Musa, Harun, Nadab, Abihu, dan tujuh puluh tua-tua Israel naik ke gunung dan melihat Allah Israel. Mereka makan dan minum di hadapan-Nya. TUHAN memerintahkan Musa untuk tinggal di atas gunung dan memberikan hukum dan perintah-perintah-Nya. Musa naik ke gunung bersama Yosua, dan awan menyelimuti gunung selama enam hari. Pada hari ketujuh, TUHAN memanggil Musa dari tengah-tengah awan dan Musa naik ke atas gunung. Musa tinggal di gunung itu selama 40 hari dan 40 malam.

Kitab Keluaran adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang menceritakan tentang perjalanan bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir dan perjanjian Allah dengan mereka di Gunung Sinai. Pasal 24 dari Kitab Keluaran terutama berfokus pada perjanjian antara Allah dan bangsa Israel di Gunung Sinai.

Secara historis, peristiwa ini terjadi sekitar 1446 SM, ketika bangsa Israel sedang dalam perjalanan mereka menuju Tanah Perjanjian. Setelah keluar dari Mesir, mereka tiba di Gunung Sinai, di mana Allah memberikan hukum-hukum-Nya kepada mereka melalui Musa.

Secara budaya, bangsa Israel pada saat itu masih dipengaruhi oleh budaya Mesir di mana mereka sebelumnya tinggal. Mereka juga memiliki tradisi dan kepercayaan yang berbeda dengan bangsa-bangsa di sekitarnya. Perjanjian di Gunung Sinai menjadi landasan bagi identitas dan kehidupan rohani bangsa Israel.

Secara literatur, pasal-pasal sebelumnya dalam Kitab Keluaran menceritakan tentang perjalanan bangsa Israel dari Mesir ke Gunung Sinai. Mereka mengalami berbagai ujian dan mujizat dari Allah, termasuk pembebasan dari perbudakan, penyeberangan Laut Merah, dan pemberian manna di padang gurun.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, terutama dalam pasal 19 dan 20, Allah menunjukkan kuasa-Nya kepada bangsa Israel dengan menurunkan hukum-hukum-Nya, termasuk Sepuluh Perintah Allah. Bangsa Israel menyatakan kesediaan mereka untuk taat kepada Allah dan menjalankan hukum-hukum-Nya.

Dalam pasal 24, Musa memimpin bangsa Israel untuk mempersembahkan korban dan mempersembahkan persembahan syukur kepada Allah. Darah korban dipersembahkan sebagai tanda perjanjian antara Allah dan bangsa Israel. Musa juga membaca kitab perjanjian kepada bangsa Israel dan mereka bersedia untuk taat kepada Allah dan melakukan segala yang diperintahkan-Nya.

Secara teologis, perjanjian di Gunung Sinai menunjukkan kasih dan kekudusan Allah yang memilih bangsa Israel sebagai umat-Nya. Perjanjian ini juga menegaskan pentingnya taat kepada Allah dan menjalankan hukum-hukum-Nya sebagai tanggapan atas kasih-Nya.

Dengan demikian, pasal 24 dari Kitab Keluaran memberikan latar belakang historis, budaya, literatur, dan teologis yang penting untuk memahami perjanjian antara Allah dan bangsa Israel di Gunung Sinai.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Keluaran pasal 24:

1. Perjanjian antara TUHAN dan bangsa Israel (Keluaran 24:1-8)
- Musa dan perwakilan bangsa Israel naik ke hadapan TUHAN (Keluaran 24:1-2)
- Musa menyampaikan firman TUHAN dan peraturan kepada bangsa Israel (Keluaran 24:3)
- Bangsa Israel setuju untuk melaksanakan perintah TUHAN (Keluaran 24:3-4)
- Musa menulis firman TUHAN dan mendirikan mazbah (Keluaran 24:4-6)
- Musa memercikkan darah perjanjian ke atas bangsa Israel (Keluaran 24:6-8)

2. Pertemuan dengan Allah di Gunung Sinai (Keluaran 24:9-18)
- Musa, Harun, Nadab, Abihu, dan tujuh puluh tua-tua Israel melihat Allah (Keluaran 24:9-11)
- Mereka makan dan minum di hadapan Allah (Keluaran 24:11)
- Allah memerintahkan Musa untuk naik ke gunung dan menerima hukum dan perintah-perintah (Keluaran 24:12)
- Musa naik ke gunung bersama Yosua (Keluaran 24:13-14)
- Musa meminta para tua-tua menunggu di bawah (Keluaran 24:14)
- Awan dan kemuliaan TUHAN menyelimuti gunung selama 6 hari (Keluaran 24:15-16)
- TUHAN memanggil Musa dari tengah-tengah awan pada hari yang ketujuh (Keluaran 24:16)
- Musa naik ke atas gunung dan tinggal di sana selama 40 hari dan 40 malam (Keluaran 24:18)

3. Pentingnya perjanjian dan hukum Allah (Keluaran 24:7-8, 12)
- Bangsa Israel setuju untuk taat kepada perintah TUHAN (Keluaran 24:7)
- Musa membacakan kitab perjanjian di hadapan bangsa Israel (Keluaran 24:7)
- Musa memercikkan darah perjanjian ke atas bangsa Israel (Keluaran 24:8)
- Allah memerintahkan Musa untuk naik ke gunung dan menerima hukum dan perintah-perintah (Keluaran 24:12)

4. Durasi Musa berada di atas gunung (Keluaran 24:18)
- Musa berada di gunung selama 40 hari dan 40 malam (Keluaran 24:18)

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Musa: Pemimpin bangsa Israel yang menerima perintah dari TUHAN dan mendekat kepada-Nya.
- Harun: Saudara Musa yang juga menjadi imam bagi bangsa Israel.
- Nadab: Anak sulung Harun.
- Abihu: Anak kedua Harun.
- Tujuh puluh tua-tua Israel: Para pemimpin dan perwakilan dari suku-suku Israel.

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Gunung Sinai: Tempat di mana TUHAN berbicara kepada Musa dan bangsa Israel.

Kata kunci dalam Kitab "Keluaran" pasal "24" adalah sebagai berikut:

1. Musa: Tokoh utama dalam cerita ini, yang mendapat perintah dari TUHAN untuk naik ke hadapan-Nya.
2. TUHAN: Allah yang berfirman kepada Musa dan memberikan perintah-perintah-Nya.
3. Firman TUHAN: Pesan-pesan dan perintah-perintah yang diberikan oleh TUHAN kepada Musa untuk disampaikan kepada bangsa Israel.
4. Perintah: Instruksi yang diberikan oleh TUHAN kepada bangsa Israel melalui Musa.
5. Bangsa Israel: Orang-orang Israel yang menerima perintah-perintah TUHAN dan berjanji untuk melaksanakannya.
6. Mazbah: Tempat persembahan kurban dan ibadah kepada TUHAN.
7. Kurban: Hewan-hewan yang dipersembahkan sebagai tanda pendamaian dan ibadah kepada TUHAN.
8. Darah perjanjian: Darah kurban yang dipercikkan oleh Musa sebagai tanda perjanjian antara TUHAN dan bangsa Israel.
9. Gunung Sinai: Tempat di mana TUHAN menampakkan kemuliaan-Nya kepada Musa dan bangsa Israel.
10. Awan: Penyelimut yang menandakan kehadiran TUHAN dan kemuliaan-Nya.
11. 40 hari dan 40 malam: Jangka waktu di mana Musa berada di atas gunung untuk menerima hukum dan perintah-perintah dari TUHAN.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab Keluaran pasal 24:

1. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap dan respons bangsa Israel terhadap firman TUHAN yang disampaikan oleh Musa?
2. Mengapa hanya Musa yang diizinkan mendekat kepada TUHAN, sedangkan yang lain harus tetap menjaga jarak?
3. Mengapa Musa menulis semua firman TUHAN dan mendirikan sebuah mazbah di kaki gunung?
4. Apa arti dari persembahan kurban bakaran dan persembahan pendamaian yang dipersembahkan oleh Musa dan pemuda Israel?
5. Mengapa Musa memercikkan darah perjanjian ke atas bangsa Israel?
6. Bagaimana pengalaman Musa dan para pemimpin keturunan Israel ketika mereka melihat Allah dan makan serta minum di hadapan-Nya?
7. Mengapa Allah memanggil Musa untuk naik ke gunung dan tinggal di sana?
8. Apa yang dapat kita pelajari dari awan yang menyelimuti gunung dan kemuliaan TUHAN yang terlihat seperti api?
9. Mengapa Musa berada di gunung selama 40 hari dan 40 malam? Apa yang terjadi selama waktu itu?

Hal-hal menarik terkait Kitab Keluaran pasal 24:

1. Perjanjian antara TUHAN dan bangsa Israel yang ditandai dengan persembahan kurban dan perjanjian darah.
2. Pengalaman Musa dan para pemimpin keturunan Israel melihat Allah dan makan serta minum di hadapan-Nya.
3. Awan yang menyelimuti gunung dan kemuliaan TUHAN yang terlihat seperti api.
4. Musa yang tinggal di gunung selama 40 hari dan 40 malam.

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan menggali lebih dalam mengenai Kitab Keluaran pasal 24.

Dalam pasal 24 dari Kitab Keluaran, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Ketaatan kepada Tuhan: Bangsa Israel dengan sepakat menyatakan bahwa mereka akan melaksanakan semua perintah Tuhan. Hal ini mengajarkan kita pentingnya ketaatan kepada Tuhan dalam hidup kita.

2. Pentingnya perjanjian: Musa membacakan kitab perjanjian di depan bangsa Israel dan mengucapkan kata-kata perjanjian. Ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga perjanjian kita dengan Tuhan dan dengan sesama.

3. Pentingnya pengorbanan: Musa dan bangsa Israel mempersembahkan kurban bakaran dan persembahan pendamaian bagi Tuhan. Ini mengajarkan kita pentingnya pengorbanan dalam ibadah kita kepada Tuhan.

4. Pentingnya waktu yang dihabiskan dengan Tuhan: Musa berada di gunung Sinai selama 40 hari dan 40 malam. Ini mengajarkan kita pentingnya menghabiskan waktu yang cukup dengan Tuhan dalam doa, meditasi, dan pembacaan Firman-Nya.

Doa terkait pasal ini dapat meliputi:

1. Doa untuk ketaatan: Berdoalah agar Tuhan memberikan kekuatan dan kemauan kepada kita untuk taat dan patuh kepada-Nya dalam segala hal.

2. Doa untuk menjaga perjanjian: Berdoalah agar Tuhan membantu kita untuk setia menjaga perjanjian kita dengan-Nya dan dengan sesama.

3. Doa untuk pengorbanan: Berdoalah agar Tuhan memberikan kita hati yang rela mengorbankan diri kita untuk melayani-Nya dan sesama.

4. Doa untuk waktu yang berkualitas dengan Tuhan: Berdoalah agar Tuhan memberikan kita waktu yang cukup untuk menghabiskan waktu dengan-Nya dalam doa, meditasi, dan pembacaan Firman-Nya.

Semoga ini dapat membantu dan memberkati hidupmu dalam mengenal dan mengikuti Tuhan dengan lebih baik.