Statistik	40 pasal, 1213 ayat, 32.692 kata
Penulis	Musa
Tema	Penebusan; Penebusan melalui darah.
Waktu	Sekitar 1445-1405 SM
Tempat	Mesir, Laut Merah*, Gunung Sinai
Kata Kunci	Paskah.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Anak Domba Paskah

Keluaran melanjutkan kisah yang dimulaikan dalam Kejadian. Judul kitab ini diambil dari kata Yunani _exodos_ (judul yang dipakai di Septuaginta, yaitu PL dalam bahasa Yunani) yang artinya "keluaran" atau "keberangkatan." Kata ini menunjuk kepada pembebasan bangsa Israel secara luar biasa dari perhambaan di Mesir oleh Allah dan keberangkatan mereka dari negeri itu sebagai umat Allah.

Dua persoalan mengenai latar belakang kitab Keluaran telah menimbulkan pertentangan besar: tanggal bangsa Israel keluar dari Mesir dan penulis kitab ini.

1. (1) Para ahli telah mengusulkan dua tanggal keluarnya bangsa Israel itu.
1. (a) "Tanggal yang dini" (juga disebut tanggal alkitabiah) diambil dari 1Raj 6:1 yang menyatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi 480 tahun sebelum "tahun keempat, sesudah Salomo menjadi raja atas Israel"; berarti peristiwa ini terjadi sekitar 1445 SM. Juga dalam Hak 11:26, Yefta (+ 1100 SM) menyatakan bahwa bangsa Israel telah menduduki tanah mereka selama 300 tahun, yang akan menempatkan saat penaklukan kurang lebih tahun 1400 SM. Kronologi peristiwa keluaran, penaklukan tanah Kanaan, dan periode para hakim ini cocok dengan sejarah Israel yang tercatat selama pemerintahan tiga raja yang pertama (Saul, Daud, dan Salomo).
2. (b) "Tanggal yang belakangan" terjadinya keluaran (+ 1290 SM), diusulkan oleh para peneliti Alkitab yang liberal, berlandaskan anggapan-anggapan tertentu mengenai raja-raja Mesir dan penanggalan arkeologis tentang hancurnya kota-kota di Kanaan sepanjang masa penaklukan pada abad ke-13.
2. (2) Juga terdapat perselisihan pendapat antara para sarjana Alkitab konservatif dan liberal mengenai kepenulisan Musa.
1. (a) Para penafsir modern sering kali memandang kitab ini sebagai hasil karya beberapa orang, yang diselesaikan pada waktu yang lama sekali setelah zaman Musa (disebut teori JDEP).
2. (b) Akan tetapi, tradisi Yahudi sejak zaman Yosua (Yos 8:31-35), ditambah kesaksian Yesus (bd. Mr 12:26), kekristenan yang mula-mula, dan hasil penelitian konservatif masa kini, semuanya menghubungkan asal mula kitab ini dengan Musa (Lihat "PENDAHULUAN ULANGAN" 08021). Lagi pula, bukti-bukti dalam kitab itu sendiri mendukung kepenulisan Musa. Banyak hal-ihwal dalam kitab Keluaran menunjukkan bahwa penulisnya merupakan seorang saksi mata peristiwa-peristiwa yang tercatat (mis. Kel 2:12; Kel 9:31-32; Kel 15:27); juga, bagian-bagian tertentu dalam kitab ini sendiri membuktikan bahwa Musa terlibat langsung dalam penulisannya (mis. Kel 17:14; Kel 24:4; Kel 34:27).

1. I. Penindasan Orang Ibrani di Mesir
   (Kel 1:1-11:10)
   
1. A. Beban Orang yang Tertindas
   (Kel 1:1-22)
   
2. B. Persiapan Sang Pembebas
   (Kel 2:1-4:31)
   
1. 1. Kelahiran Musa dan Empat Puluh Tahun yang Pertama
   (Kel 2:1-15a)
   
2. 2. Pelarian Musa dan Empat Puluh Tahun yang Kedua
   (Kel 2:15-25)
   
3. 3. Panggilan Musa dan Kembalinya ke Mesir
   (Kel 3:1-4:31)
   
3. C. Pergumulan dengan Sang Penindas
   (Kel 5:1-11:10)
   
1. 1. Permintaan: "Biarkan Umat-Ku Pergi"
   (Kel 5:1-3)
   
2. 2. Tanggapan: Penindasan Ditingkatkan
   (Kel 5:4-21)
   
3. 3. Jaminan: Tuhan Akan Menyatakan Ke-Tuhanan-Nya
   (Kel 5:22-7:13)
   
4. 4. Usaha: Sepuluh Tulah
   (Kel 7:14-11:10)
   
2. II. Pembebasan Bangsa Ibrani dari Mesir
   (Kel 12:1-15:21)
   
1. A. Pembebasan Waktu Paskah: Penebusan oleh Darah
   (Kel 12:1-13:16)
   
2. B. Pembebasan di Laut Merah: Penebusan oleh Kuasa
   (Kel 13:17-14:31)
   
3. C. Nyanyian Pembebasan: Pujian kepada Sang Penebus
   (Kel 15:1-21)
   
3. III.Pendidikan Bangsa Ibrani Dalam Perjalanan ke Gunung Sinai
   (Kel 15:22-18:27)
   
1. A. Ujian Kesengsaraan dan Pemeliharaan Ilahi
   (Kel 15:22-17:16)
   
1. 1. Ujian Pertama: Air Pahit di Mara
   (Kel 15:22-27)
   
2. 2. Ujian Kelaparan: Burung Puyuh dan Manna
   (Kel 16:1-36)
   
3. 3. Ujian Ketiga: Air di Rafidim
   (Kel 17:1-7)
   
4. 4. Ujian Pertentangan: Perang dengan Amalek
   (Kel 17:8-16)
   
2. B. Nasihat Jetro yang Bijaksana
   (Kel 18:1-27)
   
4. IV. Perjanjian dengan Bangsa Ibrani di Gunung Sinai
   (Kel 19:1-24:18)
   
1. A. Pengarahan Persiapan kepada Musa
   (Kel 19:1-25)
   
2. B. Sepuluh Hukum: Landasan Hidup Perjanjian
   (Kel 20:1-17)
   
3. C. Peraturan Pelindung Hubungan Perjanjian
   (Kel 20:18-23:19)
   
4. D. Janji-janji Mengenai Tanah Perjanjian
   (Kel 23:20-33)
   
5. E. Pengesahan Perjanjian
   (Kel 24:1-18)
   
5. V. Ibadah Orang Ibrani Dilukiskan di Gunung Sinai
   (Kel 25:1-40:38)
   
1. A. Pengarahan Tentang Kemah Suci
   (Kel 25:1-27:21)
   
2. B. Pengarahan Mengenai Imam
   (Kel 28:1-31:18)
   
3. C. Dosa Penyembahan Berhala
   (Kel 32:1-34:35)
   
4. D. Pelaksanaan Pengarahan Ilahi
   (Kel 35:1-40:38)
   

Keluaran ditulis untuk memberikan laporan tentang tindakan-tindakan Allah yang bersejarah dan bersifat menebus sehingga Israel dibebaskan dari Mesir, ditetapkan sebagai bangsa pilihan-Nya, dan diberi penyataan tertulis mengenai perjanjian-Nya dengan mereka. Kitab ini juga ditulis sebagai mata rantai yang teramat penting dalam keseluruhan penyataan diri Allah yang bertahap-tahap yang mencapai puncaknya di dalam diri Yesus Kristus dan dalam PB.

1. Kemerdekaan
Keluaran dimulai dengan gambaran mengenai bagaimana bangsa Israel menggeliat di bawah kuk perbudakan. Bacalah Keluaran 1:11-14. Kebebasan mereka tidak diperoleh dengan mudah, tetapi kebebasan itu sempurna. Domba Paskah akan selalu dipandang oleh orang Kristen sebagai suatu gambaran dari Anak Domba Allah dan sebagai peringatan bagi kita, bahwa kita pun selalu telah dibebaskan dari bahaya dan perbudakan dosa. Carilah dalam Perjanjian Baru sebutan Yesus sebagai Anak Domba Allah: Yoh 1:29,36; Kis 8:32-35; 1Ko 5:7; 1Pe 1:18, 19, dan telusurilah penggunaan istilah itu dalam Kitab Wahyu. Penghargaan apa yang Anda berikan atas pembebasan Anda dari perbudakan dosa?

2. Peraturan
Para budak yang baru dibebaskan diingatkan bahwa Allah mengharapkan ketaatan dari umat-Nya. Sepuluh Perintah itu sangat luar biasa, karena semua perintah itu membentuk suatu aturan moralitas yang cocok bagi semua orang di segala zaman. Perintah-perintah itu tidak pernah lapuk. Mereka yang telah menerima Yesus sebagai Juruselamat harus ingat, bahwa mereka juga harus menyembah-Nya sebagai Tuhan. Dia berkata, "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku" (Yoh 14:15). Pada akhirnya ketaatan akan mempengaruhi sikap dan motivasi serta perbuatan. Periksalah kata-kata Yesus dalam Matius 5:21-48.

3. Penyembahan
Setelah bangsa Israel dibebaskan, mereka segera diberi petunjuk mengenai bagaimana mereka harus menyembah Allah. Kemah Suci merupakan peringatan nyata dari kehadiran Allah di tengah-tengah umat-Nya dan bangsa Israel menemukan sifat-sifat kesucian Allah, dan bahwa orang berdosa tidak dapat menghampiri Allah dengan seenaknya. Mezbah kuningan merupakan tempat untuk mengadakan korban bakaran dan ini merupakan satu-satunya jalan untuk menghampiri hadirat Allah. Pakaian imam dirancang dengan teliti, karena ia adalah orang yang mewakili umat di hadapan Allah. Setiap rinci berfungsi untuk menekankan kekudusan Allah. Kita yang telah menjadi imamat rajani dengan menjadi anak-anak Allah diingatkan, bahwa Allah tetap kudus dan hal ini harus tercermin dalam penyembahan kita. Periksalah di dalam Keluaran pemakaian kata-kata "kudus" dan "kekudusan", perhatikan bagaimana kata-kata itu menyangkut baik Allah maupun umat-Nya. Fakta mengenai kekudusan Allah seharusnya membawa pengaruh apa dalam sikap, penyembahan dan cara hidup kita?

Kitab Keluaran dimulai dengan penderitaan keturunan Yakub akibat penindasan, perbudakan, dan pembunuhan bayi di Mesir; kitab ini diakhiri dengan kehadiran, kuasa, dan kemuliaan Allah dinyatakan (yaitu, berdiam) di tengah-tengah umat-Nya yang dibebaskan di tengah padang gurun. Kitab Keluaran terbagi atas tiga bagian.

1. (1) Pasal 1-14 (Kel 1:1--14:31) mengisahkan _Israel di Mesir_ menderita penindasan di bawah raja yang tidak mengenal Yusuf dan Allah yang menebus Israel "dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat" (Kel 6:5). Termasuk peristiwa-peristiwa bersejarah dalam bagian ini ialah:
1. (a) kelahiran Musa, perlindungan dan persiapannya (pasal 2; Kel 2:1-25);
2. (b) panggilan Musa di semak yang menyala (pasal 3-4; Kel 3:1--4:31);
3. (c) kesepuluh tulah (pasal 7-12; Kel 7:1--12:51);
4. (d) Paskah (pasal 12; Kel 12:1-51); dan
5. (e) penyeberangan Laut Merah (pasal 13-14; Kel 13:1--14:31). Keluaran Israel dari Mesir di sepanjang PL dipandang sebagai pengalaman penebusan terbesar di dalam perjanjian yang lama.
2. (2) Pasal 16-18 (Kel 16:1--18:27) menggambarkan _Israel di padang gurun_ menuju ke Gunung Sinai. Allah menuntun umat-Nya yang tertebus dengan tiang awan dan tiang api dan menyediakan manna, burung puyuh serta air, sambil melatih mereka untuk berjalan dengan iman dan ketaatan.
3. (3) Pasal 19-40 (Kel 19:1--40:38) mencatat _Israel di Gunung Sinai_ menerima penyataan yang meliputi
1. (a) perjanjian (pasal 19; Kel 19:1-25),
2. (b) Sepuluh Hukum (pasal 20; Kel 20:1-17), dan
3. (c) kemah suci dan keimaman (pasal 25-31; Kel 25:1--31:18). Kitab ini berakhir dengan penyelesaian kemah suci dan kemuliaan Allah yang memenuhinya (pasal 40; Kel 40:1-38).

Lima ciri utama menandai Keluaran.

1. (1) Kitab ini mencatat keadaan sejarah dari kelahiran Israel sebagai bangsa.
2. (2) Dalam Kesepuluh Hukum (pasal 20; Kel 20:1-17), kitab ini memuat ringkasan hukum moral dan tuntutan kebenaran Allah bagi umat-Nya, dan dengan demikian memberikan landasan bagi etika dan prinsip-prinsip moral alkitabiah dalam penyataan selanjutnya.
3. (3) Merupakan kitab PL terpenting dalam menggambarkan sifat kasih karunia dan kuasa penebusan Allah dalam tindakan. Dari segi PL, Keluaran melukiskan sifat adikodrati pembebasan umat Allah dari bahaya dan perbudakan dosa, Iblis, dan dunia.
4. (4) Seluruh kitab ini penuh dengan penyataan yang agung mengenai Allah yang
1. (a) mulia dalam sifat-sifat-Nya (benar, murah hati, setia, kudus, dan mahakuasa);
2. (b) Tuhan atas sejarah dan raja-raja perkasa;
3. (c) Penebus yang mengikat perjanjian dengan orang yang tertebus;
4. (d) adil dan benar sebagaimana terungkap dalam hukum moral dan pertimbangan-Nya; dan
5. (e) layak disembah dengan tulus sebagai Allah yang mahatinggi yang turun untuk "berdiam" dengan umat-Nya.
5. (5) Kitab Keluaran menekankan bagaimana, apa, dan mengapa ibadah sejati harus menyusul sebagai akibat dari penebusan umat Allah.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Sepanjang Keluaran terdapat bayangan mengenai penebusan yang ditawarkan dalam perjanjian yang baru. Paskah pertama, penyeberangan Laut Merah, dan pemberian Hukum Taurat di Gunung Sinai adalah penting bagi PL sebagaimana kematian, kebangkitan Yesus, dan pemberian Roh Kudus pada hari Pentakosta adalah penting bagi PB. Lambang-lambang dalam Keluaran yang menggambarkan Kristus dan penebusan dalam PB adalah

1. (1) Musa,
2. (2) Paskah,
3. (3) penyeberangan Laut Merah,
4. (4) manna,
5. (5) batu karang dan air,
6. (6) Kemah Suci, dan
7. (7) imam besar.

Tuntutan-tuntutan moral yang mutlak dari Sepuluh Hukum diulangi dalam PB sebagai tuntutan bagi orang percaya perjanjian baru.

Harun dan anak-anaknya diangkat menjadi imam-imam

Petunjuk mengenai keimaman.

28:1 Harun dan anak-anaknya dikhususkan untuk tugas keimaman.
28:2 Pakaian kudus ditentukan.
28:6 Baju efod dan sabuk pengikat.
28:15 Tutup dada dengan dua belas batu permata.
28:30 Urim dan Tumim.
28:31 Gamis baju efod, dengan buah delima dan giring-giring emas.
28:36 Patam dari emas murni.
28:39 Kemeja yang ditenun.
28:40 Pakaian untuk anak-anak Harun.

Mengenai pakaian imam (28:1-43)

Allah, Musa, Harun, Eleazar, Itamar.

Abihu, Eleazar, Harun, Israel, Itamar, Kemah Pertemuan, Nadab, TUHAN, Urim dan Tumim

Orang percaya tidak pernah boleh takut bahwa Allah melupakan dia karena Imam Besar yang agung menanggung nama-nama milik kepunyaan-Nya di dekapan-Nya di hadapan Allah, menghadirkan mereka sebagai "mereka yang diterima di antara yang dikasihi."

Setiap orang percaya, melalui pengenalan akan Kristus, adalah imam dunia untuk keluarga Allah (Why 1:8) mengenakan jubah yang tepat untuk pekerjaan itu, (Why 19:7, 8), dan harus ditahbiskan dan dikuduskan dengan tepat untuk pekerjaan kesaksiannya.

Pasal 28 dari Kitab Keluaran berbicara tentang pembuatan pakaian kudus untuk Harun, kakak Musa, dan anak-anaknya yang akan melayani sebagai imam. Pakaian ini harus terbuat dari emas, kain biru, ungu, kirmizi, dan linen halus. Pakaian kudus ini termasuk tutup dada penghakiman, baju efod, jubah, baju panjang yang bersulam, serban, dan ikat pinggang. Selain itu, juga harus ada dua batu permata dengan nama anak-anak Israel yang dipasang pada bahu baju efod, serta pelat emas dengan tulisan "Kudus bagi TUHAN" yang dipasang pada serban Harun. Semua ini harus dibuat dengan teliti dan dipakai oleh Harun dan anak-anaknya ketika mereka melayani di hadapan TUHAN agar mereka tidak menanggung kesalahan dan mati.

Kitab Keluaran adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang menceritakan tentang perjalanan bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir dan perjanjian Allah dengan mereka di Gunung Sinai. Pasal 28 dalam Kitab Keluaran berbicara tentang perintah Allah kepada Musa untuk membuat pakaian khusus bagi para imam yang akan melayani di Bait Suci.

Secara historis, pasal ini terjadi setelah bangsa Israel keluar dari Mesir dan sedang berada di padang gurun Sinai. Mereka telah menerima hukum-hukum Allah dan sedang mempersiapkan diri untuk membangun Bait Suci sebagai tempat ibadah.

Dalam konteks budaya, pakaian khusus yang diperintahkan Allah untuk para imam memiliki makna simbolis dan menggambarkan kekudusan dan keagungan Allah. Pakaian ini terdiri dari berbagai jenis pakaian, seperti efod, jubah, dan mahkota emas, yang menggambarkan kedudukan dan fungsi imam sebagai perantara antara Allah dan umat-Nya.

Secara literatur, pasal ini merupakan bagian dari bagian hukum dan peraturan yang diberikan oleh Allah kepada bangsa Israel. Bagian ini memberikan petunjuk rinci tentang bagaimana pakaian imam harus dibuat dan dipakai, serta bahan-bahan yang harus digunakan.

Secara teologis, pasal ini menunjukkan pentingnya kekudusan dan pengabdian dalam ibadah kepada Allah. Pakaian khusus ini mengingatkan para imam dan umat Israel akan tanggung jawab mereka sebagai umat yang dipilih oleh Allah dan panggilan mereka untuk hidup dalam kekudusan.

Sebelum pasal 28, dalam pasal 27, Allah memberikan petunjuk tentang pembangunan mezbah dan persembahan-persembahan yang harus dipersembahkan di Bait Suci. Pasal-pasal sebelumnya juga berisi petunjuk tentang pembangunan Kemah Suci dan peraturan-peraturan lain yang harus diikuti oleh bangsa Israel.

Demikianlah latar belakang singkat dari pasal 28 Kitab Keluaran dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologisnya.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Keluaran Pasal 28:

1. Penunjukan Harun sebagai Imam (Keluaran 28:1)
- Harun dan anak-anaknya dipilih untuk melayani sebagai imam bagi TUHAN.

2. Pembuatan Pakaian Kudus untuk Harun (Keluaran 28:2-5)
- Pakaian kudus harus dibuat untuk Harun dan anak-anaknya.
- Pakaian tersebut harus terbuat dari emas, kain biru, ungu, kirmizi, dan linen halus.

3. Pembuatan Baju Efod (Keluaran 28:6-14)
- Baju efod harus dibuat dari emas, kain biru, ungu, kirmizi, dan linen halus.
- Dua batu permata dengan nama anak-anak Israel harus ditempatkan pada bahu baju efod.

4. Pembuatan Tutup Dada Penghakiman (Keluaran 28:15-30)
- Tutup dada penghakiman harus terbuat dari emas, kain biru, ungu, kirmizi, dan linen halus.
- Dua belas permata dengan nama suku-suku Israel harus dipasang pada tutup dada.

5. Pembuatan Jubah Efod (Keluaran 28:31-35)
- Jubah efod harus terbuat dari kain biru dengan hiasan delima dan kerincing emas.

6. Pembuatan Pelat Kudus (Keluaran 28:36-38)
- Pelat kudus harus terbuat dari emas dan harus dipasang pada serban Harun.

7. Pembuatan Pakaian Lainnya (Keluaran 28:39-43)
- Pakaian lainnya, seperti baju panjang, ikat pinggang, dan celana linen, harus dibuat untuk Harun dan anak-anaknya.

8. Penahbisan dan Pengudusan Harun dan Anak-anaknya (Keluaran 28:41)
- Harun dan anak-anaknya harus diurapi, ditahbiskan, dan diuduskan untuk melayani TUHAN sebagai imam.

9. Pentingnya Pakaian Kudus dan Peraturan-peraturannya (Keluaran 28:43)
- Pakaian kudus ini harus dipakai oleh Harun dan anak-anaknya ketika mereka melayani di hadapan TUHAN agar mereka tidak menanggung kesalahan dan mati.

Catatan: Ayat-ayat referensi hanya ditulis dalam format (kitab) (pasal):(ayat) untuk memudahkan pemahaman.

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Harun: Kakak Musa dan imam yang akan melayani TUHAN.
- Nadab: Anak laki-laki Harun.
- Abihu: Anak laki-laki Harun.
- Eleazar: Anak laki-laki Harun.
- Itamar: Anak laki-laki Harun.
- Ahli-ahli: Orang-orang yang diberi hikmat oleh TUHAN untuk membuat pakaian kudus bagi Harun.
- Anak-anak Israel: Bangsa Israel yang akan diwakili oleh Harun dan anak-anaknya sebagai imam-imam mereka.

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:- Tengah-tengah keturunan Israel: Tempat asal Harun, Nadab, Abihu, Eleazar, dan Itamar.
- Ruang Kudus: Tempat Harun akan memasuki sebagai imam untuk melayani TUHAN.
- Tenda Pertemuan: Tempat Harun dan anak-anaknya akan masuk untuk melayani TUHAN.
- Mazbah: Tempat Harun dan anak-anaknya akan melayani di Ruang Kudus.

Kata kunci dalam Kitab "Keluaran" pasal "28" adalah sebagai berikut:

1. Harun: Nama imam yang dipilih oleh Tuhan untuk melayani-Nya.
2. Pakaian kudus: Pakaian yang harus dibuat untuk Harun dan anak-anaknya agar mereka dapat melayani sebagai imam.
3. Emas, kain biru, kain ungu, kain kirmizi, dan linen halus: Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat pakaian kudus.
4. Baju efod: Salah satu bagian dari pakaian kudus yang harus dibuat dengan emas, kain biru, kain ungu, kain kirmizi, dan linen halus.
5. Tutup dada penghakiman: Bagian dari pakaian kudus yang harus dibuat dengan emas, kain biru, kain ungu, kain kirmizi, dan linen halus. Di dalamnya terdapat permata-permata yang mewakili suku-suku Israel.
6. Urim dan Tumim: Objek yang harus ditempatkan di dalam tutup dada penghakiman sebagai alat untuk meminta petunjuk dari Tuhan.
7. Jubah efod: Bagian dari pakaian kudus yang terbuat dari kain biru dengan hiasan delima dan kerincing-kerincing emas.
8. Pelat emas: Pelat yang harus dipasang pada serban Harun dengan tulisan "Kudus bagi TUHAN".
9. Baju panjang, ikat pinggang, dan ikat kepala: Pakaian yang harus dibuat untuk anak-anak Harun.
10. Celana linen putih: Pakaian yang harus dipakai oleh Harun dan anak-anaknya ketika melayani di Ruang Kudus.

Pertanyaan Refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari perintah Allah kepada Musa untuk membuat pakaian kudus bagi Harun dan anak-anaknya?
2. Mengapa pakaian kudus ini penting dalam konteks ibadah di Bait Suci?
3. Bagaimana pakaian kudus ini mencerminkan kemuliaan dan keindahan Allah?
4. Apa arti dari penggunaan emas, kain biru, kain ungu, kain kirmizi, dan linen halus dalam pembuatan pakaian kudus ini?
5. Mengapa nama-nama anak-anak Israel harus diukir pada batu permata dan ditempatkan pada bahu Harun sebagai tanda peringatan?

Pertanyaan Diskusi:
1. Bagaimana pakaian kudus ini dapat menginspirasi kita dalam ibadah kita saat ini?
2. Apakah ada prinsip-prinsip yang dapat kita ambil dari perintah Allah ini dalam konteks pelayanan kita sebagai umat Allah?
3. Bagaimana kita dapat menghormati dan menghargai kekudusan Allah dalam ibadah kita?
4. Apakah ada hubungan antara pakaian kudus ini dengan Yesus Kristus sebagai Imam Agung kita?
5. Bagaimana kita dapat mengaplikasikan prinsip-prinsip dari pasal ini dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai orang percaya?

Hal-hal Menarik Terkait Kitab Keluaran Pasal 28:
1. Perintah Allah untuk membuat pakaian kudus ini menunjukkan betapa pentingnya kekudusan dalam ibadah kepada-Nya.
2. Penggunaan emas, kain biru, kain ungu, kain kirmizi, dan linen halus dalam pembuatan pakaian kudus ini menunjukkan kemuliaan dan keindahan Allah yang harus tercermin dalam ibadah kita.
3. Penempatan nama-nama anak-anak Israel pada batu permata yang ditempatkan pada bahu Harun sebagai tanda peringatan menunjukkan bahwa Allah mengenal dan mengingat setiap orang yang melayani-Nya.
4. Pakaian kudus ini juga mencerminkan peran Harun dan anak-anaknya sebagai imam bagi umat Israel, yang bertanggung jawab untuk mempersembahkan persembahan kudus dan menanggung kesalahan umat.
5. Pakaian kudus ini juga mengingatkan kita akan pentingnya kesucian dan ketaatan dalam pelayanan kita kepada Allah.

Dari pasal 28 Kitab Keluaran, ada beberapa hal yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam hidup kita:

1. Pentingnya pelayanan imamat: Pasal ini mengajarkan tentang pentingnya pelayanan imamat yang dilakukan oleh Harun dan anak-anaknya. Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya memiliki pemimpin rohani yang ditunjuk oleh Tuhan untuk melayani umat-Nya.

2. Pentingnya pakaian kudus: Pasal ini menjelaskan tentang pembuatan pakaian kudus untuk Harun dan anak-anaknya. Pakaian ini melambangkan kemuliaan dan keindahan dalam pelayanan imamat. Hal ini mengajarkan kita untuk menghormati dan menghargai tempat kudus Tuhan serta mempersiapkan diri dengan baik dalam pelayanan kita kepada-Nya.

3. Pentingnya pengenalan dan penghormatan terhadap nama-nama anak-anak Israel: Pasal ini mengajarkan tentang pengenalan dan penghormatan terhadap nama-nama anak-anak Israel. Setiap permata pada tutup dada penghakiman memiliki nama anak-anak Israel yang diukir di atasnya. Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya mengenali dan menghormati setiap individu dalam komunitas kita.

4. Pentingnya penghakiman dan pengampunan: Pasal ini menjelaskan tentang penghakiman yang ditanggung oleh Harun atas bangsa Israel. Tutup dada penghakiman dan Urim-Tumim melambangkan penghakiman dan pengampunan yang diberikan oleh Tuhan. Hal ini mengajarkan kita untuk menghakimi dengan bijaksana dan memberikan pengampunan kepada sesama.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Berdoa untuk pemimpin rohani: Berdoalah untuk pemimpin gereja dan pelayan Tuhan agar mereka diberikan hikmat dan kebijaksanaan dalam pelayanan mereka.

2. Berdoa untuk kesucian dan persiapan dalam pelayanan: Berdoalah agar kita dapat mempersiapkan diri dengan baik dalam pelayanan kita kepada Tuhan, sehingga kita dapat memuliakan dan menghormati tempat kudus-Nya.

3. Berdoa untuk pengenalan dan penghormatan terhadap sesama: Berdoalah agar kita dapat mengenali dan menghormati setiap individu dalam komunitas kita, serta memperlakukan mereka dengan kasih dan hormat.

4. Berdoa untuk penghakiman dan pengampunan: Berdoalah agar kita dapat menghakimi dengan bijaksana dan memberikan pengampunan kepada sesama, seperti Tuhan memberikan penghakiman dan pengampunan kepada kita.

Semoga ini dapat membantu dalam pemahaman dan penerapan pasal 28 Kitab Keluaran dalam hidup kita.