Kitab Kidung Agung adalah sebuah kumpulan puisi cinta yang terdiri dari 8 pasal. Pasal
3 berbicara tentang keinginan seorang wanita untuk menemukan kekasihnya.
Secara historis, Kitab Kidung Agung diyakini ditulis oleh Raja Salomo pada abad ke-10 SM. Puisi-puisi dalam kitab ini menggambarkan hubungan cinta antara seorang pria dan seorang wanita, yang sering kali dianggap sebagai metafora dari hubungan antara Allah dan umat-Nya.
Dalam konteks budaya, puisi-puisi dalam Kitab Kidung Agung mencerminkan kehidupan dan kebudayaan masyarakat Israel pada masa itu. Puisi-puisi ini menggambarkan keindahan alam, kehidupan sehari-hari, dan perasaan cinta yang mendalam.
Secara literatur, Kitab Kidung Agung termasuk dalam genre puisi. Puisi-puisi ini menggunakan bahasa metaforis dan imajinatif untuk mengungkapkan perasaan cinta dan keindahan.
Dalam konteks teologis, Kitab Kidung Agung dianggap sebagai bagian dari kitab-kitab hikmat dalam Alkitab. Puisi-puisi ini mengajarkan nilai-nilai moral, kebijaksanaan, dan pentingnya hubungan yang sehat antara pria dan wanita.
Sebelum pasal
3, dalam pasal
2, wanita dalam puisi ini menggambarkan kekasihnya sebagai pohon apel yang rindang dan mengajaknya untuk menikmati keindahan alam bersama. Pasal
3 kemudian menggambarkan keinginan wanita untuk menemukan kekasihnya dan perjalanan yang dia tempuh untuk mencarinya.
Dengan latar belakang ini, pasal
3 Kitab Kidung Agung menggambarkan kerinduan dan pencarian cinta yang mendalam antara seorang wanita dan kekasihnya.