Dalam pasal 36 Kitab Yeremia, Tuhan memerintahkan Yeremia untuk menuliskan semua firman-Nya yang telah disampaikan sejak zaman Yosia hingga saat itu. Yeremia memanggil Barukh untuk menuliskan perkataan tersebut dalam sebuah gulungan. Barukh kemudian membacakan gulungan itu di rumah Tuhan pada hari puasa, berharap agar orang-orang Yehuda bertobat dari dosa mereka. Ketika para pemimpin mendengar firman Tuhan, mereka terkejut dan memutuskan untuk melaporkan hal ini kepada raja Yoyakim.

Raja Yoyakim, setelah mendengar isi gulungan tersebut, mengoyak-ngoyaknya dan membakarnya di perapian, menunjukkan penolakannya terhadap firman Tuhan. Meskipun ada beberapa pegawai yang memperingatkan raja untuk tidak membakar gulungan itu, raja tetap melanjutkan tindakannya. Setelah itu, Tuhan memerintahkan Yeremia untuk menulis kembali semua perkataan yang ada dalam gulungan yang dibakar, serta menambahkan banyak perkataan lainnya. Tuhan juga mengumumkan hukuman bagi raja Yoyakim karena penolakannya terhadap firman-Nya.

Berikut adalah latar belakang dari Pasal 36 Kitab Yeremia:

Latar Belakang Historis

Kitab Yeremia ditulis pada masa akhir kerajaan Yehuda, menjelang jatuhnya Yerusalem ke tangan Babilonia (586 SM). Yeremia adalah seorang nabi yang diutus oleh Tuhan untuk memperingatkan bangsa Israel tentang dosa-dosa mereka dan konsekuensi dari ketidaktaatan mereka. Pasal 36 terjadi pada tahun keempat pemerintahan Raja Yoyakim, yang dikenal sebagai raja yang jahat dan menolak pesan Tuhan.

Latar Belakang Budaya

Pada masa itu, budaya di Yehuda sangat dipengaruhi oleh praktik penyembahan berhala dan ketidakadilan sosial. Banyak orang mengabaikan ajaran Tuhan dan lebih memilih untuk mengikuti tradisi-tradisi yang tidak sesuai dengan hukum Allah. Ini menciptakan suasana yang menentang pesan Yeremia.

Latar Belakang Literatur

Pasal 36 berisi tentang perintah Tuhan kepada Yeremia untuk menuliskan semua nubuat yang telah disampaikan-Nya. Yeremia kemudian memanggil Barukh, seorang penulis, untuk mencatat nubuat tersebut. Ini menunjukkan pentingnya tulisan sebagai sarana untuk menyebarkan pesan Tuhan dan memperingatkan bangsa Israel.

Latar Belakang Teologis

Teologis, pasal ini menekankan pentingnya mendengarkan dan menaati firman Tuhan. Meskipun ada penolakan dari pemimpin dan rakyat, Tuhan tetap berusaha untuk menyampaikan pesan-Nya. Ini juga menunjukkan bahwa meskipun ada ancaman dari luar, Tuhan tetap berkuasa dan berkomitmen untuk menyelamatkan umat-Nya jika mereka bertobat.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum pasal 36, dalam pasal 35, terdapat kisah tentang keluarga Rekhab yang setia kepada perintah nenek moyang mereka, yang kontras dengan ketidaktaatan bangsa Israel. Ini menekankan tema kesetiaan dan ketaatan kepada Tuhan, yang menjadi latar belakang bagi pesan yang akan disampaikan dalam pasal 36.

Dengan memahami konteks ini, pembaca dapat lebih menghargai pesan yang disampaikan dalam Kitab Yeremia, khususnya dalam pasal 36.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Yeremia pasal 36 beserta penjelasan singkat dan referensi ayatnya:

• Penyampaian Firman Tuhan
  Yeremia diperintahkan untuk menuliskan firman Tuhan yang telah disampaikan kepadanya, menunjukkan pentingnya penyampaian pesan ilahi kepada umat-Nya. (Yeremia 36:1-2)

• Peran Barukh
  Barukh, sebagai juru tulis Yeremia, berperan penting dalam menuliskan firman Tuhan dan membacakannya kepada orang banyak, menekankan pentingnya kolaborasi dalam pelayanan. (Yeremia 36:4-6)

• Panggilan untuk Bertobat
  Pesan yang dibacakan mengajak bangsa Yehuda untuk bertobat dari dosa-dosa mereka agar Tuhan mengampuni kesalahan mereka, menunjukkan kasih dan keinginan Tuhan untuk memulihkan umat-Nya. (Yeremia 36:3)

• Reaksi Pemimpin Yehuda
  Ketika mendengar firman Tuhan, para pemimpin Yehuda terkejut dan merasa perlu untuk memberitahukan raja, menunjukkan respons yang seharusnya terhadap firman Tuhan. (Yeremia 36:16)

• Penolakan Raja Yoyakim
  Raja Yoyakim membakar gulungan yang berisi firman Tuhan, mencerminkan penolakan dan ketidaktaatan terhadap peringatan Tuhan, serta konsekuensi dari tindakan tersebut. (Yeremia 36:23-24)

• Peringatan terhadap Yoyakim
  Tuhan memberikan peringatan kepada Yoyakim tentang akibat dari penolakannya, termasuk hukuman yang akan menimpa dirinya dan keturunannya, menekankan keadilan Tuhan. (Yeremia 36:30-31)

• Penyampaian Ulang Firman Tuhan
  Setelah gulungan pertama dibakar, Tuhan memerintahkan Yeremia untuk menuliskan kembali firman-Nya, menunjukkan bahwa rencana Tuhan tidak dapat digagalkan dan tetap akan terlaksana. (Yeremia 36:32)

• Pentingnya Firman Tuhan
  Pasal ini menekankan pentingnya firman Tuhan sebagai pedoman hidup dan peringatan bagi umat-Nya, serta menunjukkan bahwa firman Tuhan tetap relevan meskipun ada penolakan. (Yeremia 36:32)

Setiap topik ini mencerminkan tema sentral dari Kitab Yeremia, yaitu panggilan untuk pertobatan, keadilan Tuhan, dan ketidakberdayaan manusia dalam menghadapi rencana-Nya.

Nama Orang

• Yoyakim bin Yosia: Raja Yehuda pada waktu itu.
• Yeremia: Nabi yang menerima firman Tuhan.
• Barukh bin Neria: Juru tulis yang menuliskan firman Tuhan dari Yeremia.
• Mikhaya bin Gemarya bin Safan: Mendengar firman Tuhan dan melaporkannya kepada para pemimpin.
• Elisama: Panitera yang menyimpan gulungan kitab.
• Delaya bin Semaya: Salah satu pemuka yang mendesak raja.
• Elnatan bin Akhbor: Salah satu pemuka yang mendesak raja.
• Gemarya bin Safan: Salah satu pemuka yang mendesak raja.
• Zedekia bin Hananya: Salah satu pemuka.
• Yehudi bin Netanya bin Selemya bin Kusyi: Dikirim oleh para pemimpin untuk memanggil Barukh.
• Yerahmeel: Pangeran yang diperintahkan oleh raja untuk menangkap Barukh dan Yeremia.
• Seraya bin Azriel: Salah satu yang diperintahkan untuk menangkap Barukh dan Yeremia.
• Selemya bin Abdeel: Salah satu yang diperintahkan untuk menangkap Barukh dan Yeremia.

Nama Lokasi

• Yerusalem: Kota tempat peristiwa berlangsung.
• Rumah TUHAN: Tempat di mana Barukh membacakan firman Tuhan.
• Kamar Gemarya: Tempat di rumah TUHAN di mana Barukh membacakan kitab.
• Pelataran atas: Lokasi di rumah TUHAN di mana pembacaan dilakukan.
• Istana raja: Tempat di mana Mikhaya melaporkan firman Tuhan kepada para pemimpin.
• Kamar panitera Elisama: Tempat di mana gulungan kitab disimpan.
• Balai musim dingin: Tempat di mana raja duduk saat mendengarkan pembacaan gulungan.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dari Kitab Yeremia pasal 36:

1. Tahun Keempat Yoyakim

   • Menandakan konteks waktu di mana firman Tuhan disampaikan kepada Yeremia.

2. Kitab Gulungan

   • Yeremia diperintahkan untuk menuliskan semua firman Tuhan yang telah disampaikan, menunjukkan pentingnya pencatatan wahyu ilahi.

3. Barukh bin Neria

   • Juru tulis yang membantu Yeremia menuliskan firman Tuhan, melambangkan peran penting dalam penyebaran pesan Tuhan.

4. Puasa

   • Diumumkan sebagai waktu untuk bertobat, menunjukkan kesadaran akan kebutuhan spiritual bangsa Yehuda.

5. Pembacaan di Rumah Tuhan

   • Barukh membacakan firman Tuhan di hadapan rakyat, menekankan pentingnya mendengar dan memahami firman Tuhan.

6. Reaksi Pemimpin

   • Para pemimpin terkejut dan merasa perlu memberitahukan raja, menunjukkan respons terhadap firman Tuhan.

7. Raja Yoyakim

   • Menunjukkan penolakan terhadap firman Tuhan dengan membakar gulungan, mencerminkan ketidaktaatan dan penolakan terhadap peringatan ilahi.

8. Penghukuman

   • Firman Tuhan yang menyatakan hukuman bagi Yoyakim dan keturunannya, menekankan konsekuensi dari tindakan menolak firman Tuhan.

9. Gulungan Baru

   • Yeremia diperintahkan untuk menulis kembali firman yang dibakar, menunjukkan bahwa rencana Tuhan tidak dapat dihentikan.

10. Pentingnya Firman Tuhan

    • Keseluruhan pasal menekankan bahwa firman Tuhan harus disampaikan dan didengar, serta bahwa Tuhan tetap berkuasa meskipun ada penolakan.

Kata kunci ini mencerminkan tema utama dari pasal 36, yaitu penulisan, penyampaian, dan penolakan firman Tuhan serta konsekuensi yang mengikutinya.

Kitab Yeremia pasal 36 adalah bagian yang sangat menarik dan penuh makna. Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai pasal ini:

Pertanyaan Refleksi

1. Pentingnya Firman Tuhan: Mengapa menurut Anda Tuhan menginginkan Yeremia untuk menuliskan firman-Nya dalam gulungan? Apa makna dari tindakan ini bagi kita sebagai orang Kristen saat ini?

2. Respons terhadap Peringatan: Dalam pasal ini, Tuhan berharap agar bangsa Yehuda bertobat setelah mendengar peringatan-Nya. Apa yang dapat kita pelajari tentang sikap kita terhadap peringatan dan nasihat dari Tuhan dalam hidup kita sehari-hari?

3. Keberanian Barukh: Barukh menunjukkan keberanian dengan membacakan firman Tuhan di hadapan orang banyak, meskipun ada risiko. Apa yang bisa kita pelajari dari keberanian Barukh dalam menyampaikan kebenaran?

4. Reaksi Raja Yoyakim: Mengapa Anda pikir Raja Yoyakim memilih untuk membakar gulungan yang berisi firman Tuhan? Apa yang bisa kita ambil sebagai pelajaran dari sikap penolakan dan ketidakpedulian terhadap firman Tuhan?

5. Pentingnya Menyimpan Firman Tuhan: Setelah gulungan pertama dibakar, Tuhan memerintahkan Yeremia untuk menuliskan kembali firman-Nya. Apa arti dari tindakan ini bagi kita dalam hal menjaga dan mengingat firman Tuhan dalam hidup kita?

Pertanyaan Diskusi

1. Peran Nabi dan Juru Tulis: Diskusikan peran Yeremia sebagai nabi dan Barukh sebagai juru tulis. Bagaimana kolaborasi mereka mencerminkan pentingnya kerja sama dalam pelayanan?

2. Pengaruh Puasa: Dalam konteks pasal ini, puasa diadakan sebagai bentuk permohonan kepada Tuhan. Apa makna puasa dalam kehidupan Kristen saat ini, dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi hubungan kita dengan Tuhan?

3. Tindakan Raja Yoyakim: Apa yang bisa kita pelajari tentang konsekuensi dari tindakan Raja Yoyakim yang menolak firman Tuhan? Bagaimana hal ini relevan dengan tantangan yang kita hadapi dalam masyarakat modern?

4. Pentingnya Mendengarkan Firman Tuhan: Mengapa penting bagi kita untuk mendengarkan dan merenungkan firman Tuhan? Bagaimana kita dapat lebih aktif dalam mendengarkan dan menerapkan firman-Nya dalam kehidupan sehari-hari?

5. Tuhan yang Setia: Meskipun Raja Yoyakim membakar gulungan firman-Nya, Tuhan tetap setia dan memerintahkan Yeremia untuk menuliskannya kembali. Apa yang ini ajarkan kita tentang sifat Tuhan yang setia dan kasih-Nya kepada umat-Nya?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam makna dan aplikasi dari Kitab Yeremia pasal 36!

Pasal 36 dari Kitab Yeremia memberikan banyak pelajaran berharga yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa hal yang bisa kita pelajari dan terapkan, serta doa yang relevan.

Pelajaran dari Yeremia Pasal 36

1. Pentingnya Mendengarkan Firman Tuhan:

   • Yeremia diperintahkan untuk menuliskan firman Tuhan agar orang-orang Yehuda mendengarnya dan bertobat. Ini menunjukkan bahwa mendengarkan dan memahami firman Tuhan adalah langkah pertama menuju pertobatan dan perubahan hidup.

2. Tanggung Jawab untuk Menyampaikan Pesan Tuhan:

   • Yeremia dan Barukh menunjukkan ketekunan dalam menyampaikan pesan Tuhan meskipun ada risiko. Kita juga dipanggil untuk berani menyampaikan kebenaran, meskipun itu tidak populer atau mungkin menghadapi penolakan.

3. Respon terhadap Firman Tuhan:

   • Ketika firman Tuhan dibacakan, reaksi para pemimpin adalah terkejut dan ingin memberitahukan raja. Ini mengingatkan kita untuk merespons dengan serius ketika kita mendengar firman Tuhan dan tidak mengabaikannya.

4. Bahaya Penolakan terhadap Firman Tuhan:

   • Raja Yoyakim membakar gulungan yang berisi firman Tuhan, menunjukkan penolakan dan ketidakpedulian terhadap peringatan Tuhan. Ini mengingatkan kita akan konsekuensi dari menolak firman Tuhan dalam hidup kita.

5. Kesetiaan Tuhan:

   • Meskipun gulungan pertama dibakar, Tuhan tetap menginstruksikan Yeremia untuk menuliskan kembali firman-Nya. Ini menunjukkan bahwa rencana Tuhan tidak akan gagal dan Dia setia untuk menyampaikan pesan-Nya kepada umat-Nya.

Doa Terkait Pasal Yeremia 36

1. Doa untuk Mendengarkan Firman Tuhan: "Ya Tuhan, bantu aku untuk selalu mendengarkan dan memahami firman-Mu. Berikan aku hati yang terbuka untuk menerima setiap pesan yang Engkau sampaikan, agar aku dapat bertobat dan hidup sesuai dengan kehendak-Mu."

2. Doa untuk Keberanian dalam Menyampaikan Kebenaran: "Tuhan, berikan aku keberanian untuk menyampaikan kebenaran-Mu kepada orang lain, meskipun itu sulit. Bantu aku untuk tidak takut akan penolakan, tetapi tetap setia dalam memberitakan firman-Mu."

3. Doa untuk Respons yang Tepat terhadap Firman Tuhan: "Tuhan, ajar aku untuk merespons firman-Mu dengan serius. Jangan biarkan aku menjadi acuh tak acuh terhadap peringatan-Mu, tetapi bantu aku untuk selalu mencari cara untuk menerapkan ajaran-Mu dalam hidupku."

4. Doa untuk Menghindari Penolakan terhadap Firman Tuhan: "Ya Tuhan, jauhkan aku dari sikap yang menolak firman-Mu. Bantu aku untuk tidak mengabaikan peringatan dan nasihat yang Engkau berikan, tetapi untuk selalu mencari jalan yang benar di hadapan-Mu."

5. Doa untuk Kesetiaan Tuhan: "Tuhan, aku bersyukur atas kesetiaan-Mu yang tidak pernah pudar. Terima kasih karena Engkau selalu memberikan kesempatan untuk mendengar dan memahami firman-Mu. Bantu aku untuk selalu mengingat bahwa rencana-Mu adalah yang terbaik untuk hidupku."

Semoga pelajaran dan doa ini dapat membantu Anda dalam memperdalam iman dan menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut adalah analisis dari Kitab Yeremia pasal 36 menggunakan model 5W+2H:

1. What (Apa)

• Isi Pasal: Yeremia diperintahkan oleh Tuhan untuk menuliskan semua firman-Nya mengenai Israel, Yehuda, dan bangsa-bangsa lain. Barukh, juru tulis Yeremia, menuliskan firman tersebut. Setelah dibacakan kepada rakyat, gulungan itu dibawa kepada raja Yoyakim, yang kemudian membakar gulungan tersebut. Tuhan kemudian memerintahkan Yeremia untuk menuliskan kembali firman-Nya.

2. Who (Siapa)

• Tokoh Utama:
  • Yeremia: Nabi yang menerima firman Tuhan.
  • Barukh bin Neria: Juru tulis Yeremia yang menuliskan firman Tuhan.
  • Yoyakim bin Yosia: Raja Yehuda yang membakar gulungan firman Tuhan.
  • Mikhaya bin Gemarya: Mendengar firman Tuhan dan melaporkannya kepada para pemimpin.
  • Para pemimpin Yehuda: Yang mendengarkan dan merespons firman Tuhan.

3. Where (Di mana)

• Lokasi:
  • Rumah Tuhan: Tempat Barukh membacakan firman Tuhan kepada rakyat.
  • Kamar Gemarya: Tempat di mana Barukh membacakan firman kepada para pemimpin.
  • Istana Raja: Tempat di mana raja Yoyakim mendengarkan firman yang dibacakan oleh Yehudi.

4. When (Kapan)

• Waktu:
  • Tahun keempat pemerintahan Yoyakim: Saat Yeremia menerima perintah untuk menuliskan firman.
  • Tahun kelima pemerintahan Yoyakim, bulan kesembilan: Saat puasa diumumkan dan firman dibacakan kepada rakyat.

5. Why (Mengapa)

• Tujuan:
  • Tuhan ingin agar rakyat Yehuda mendengar peringatan-Nya tentang malapetaka yang akan datang, sehingga mereka dapat bertobat dari dosa-dosa mereka dan menerima pengampunan.
  • Raja Yoyakim membakar gulungan firman Tuhan sebagai penolakan terhadap peringatan tersebut.

6. How (Bagaimana)

• Proses:
  • Yeremia memanggil Barukh untuk menuliskan firman Tuhan.
  • Barukh membacakan firman tersebut kepada rakyat di rumah Tuhan.
  • Gulungan dibawa kepada raja, yang kemudian membakar gulungan itu.
  • Tuhan memerintahkan Yeremia untuk menuliskan kembali firman yang sama.

7. How Much (Seberapa banyak)

• Isi Gulungan:
  • Gulungan yang dituliskan mencakup semua firman yang telah disampaikan Tuhan kepada Yeremia dari zaman Yosia hingga saat itu, serta tambahan banyak perkataan setelah gulungan pertama dibakar.

Analisis ini memberikan gambaran yang jelas tentang konteks, tokoh, dan pesan dari Yeremia pasal 36, yang dapat membantu dalam pemahaman dan penghayatan firman Tuhan.

Pada tahun keempat pemerintahan Raja Yoyakim, TUHAN menyuruh Yeremia untuk menulis semua firman yang telah diberikan-Nya mengenai Israel dan Yehuda. Yeremia meminta Barukh untuk menulis firman-firman itu di atas gulungan. Kemudian, Yeremia memerintahkan Barukh untuk membacakan firman-firman itu di hadapan orang-orang di rumah TUHAN pada hari puasa. Barukh melakukannya dan kemudian membacakan firman-firman itu kepada para pejabat. Para pejabat meminta agar firman-firman itu dibacakan kepada raja. Setelah mendengar firman-firman itu, raja memotong dan membakar gulungan itu. Namun, TUHAN menyuruh Yeremia untuk menulis firman-firman itu kembali dan mengatakan bahwa raja Yoyakim akan dihukum karena kejahatannya. Yeremia menulis firman-firman itu kembali dan memberikannya kepada Barukh untuk ditulis di atas gulungan yang baru.

Latar belakang dari pasal 36 dari Kitab Yeremia adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Pasal 36 terjadi pada masa pemerintahan Yoyakim, raja Yehuda, sekitar tahun 605 SM. Pada saat itu, Yerusalem sedang menghadapi ancaman dari Kerajaan Babilonia yang dipimpin oleh Raja Nebukadnezar. Yeremia adalah seorang nabi yang dipanggil oleh Allah untuk menyampaikan pesan-Nya kepada umat Israel yang sedang jatuh ke dalam dosa dan penyembahan berhala.

Konteks Budaya:
Pada masa itu, tulisan-tulisan biasanya ditulis pada gulungan perkamen atau kulit hewan. Yeremia memerintahkan Barukh, seorang penulis, untuk menulis semua perkataan yang telah diucapkan oleh Yeremia dalam sebuah gulungan.

Konteks Literatur:
Pasal 36 mencatat peristiwa ketika Yeremia menyampaikan pesan Allah kepada umat Israel melalui Barukh. Pesan itu berisi nubuat tentang hukuman yang akan menimpa Yehuda karena dosa-dosanya. Yeremia tidak diizinkan untuk masuk ke Bait Allah, jadi dia meminta Barukh untuk membacakan pesan itu kepada orang-orang di Bait Allah pada hari puasa.

Konteks Teologis:
Yeremia adalah seorang nabi yang dipanggil oleh Allah untuk menyampaikan pesan-Nya kepada umat Israel. Pesan-pesan Yeremia sering kali berisi teguran dan nubuat tentang hukuman yang akan menimpa umat Israel jika mereka tidak bertobat dari dosa-dosanya. Tujuan utama dari pesan-pesan ini adalah untuk membangkitkan kesadaran akan dosa dan mengajak umat Israel untuk kembali kepada Allah.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, Yeremia telah memerintahkan Barukh untuk menulis semua perkataan yang telah diucapkan oleh Yeremia dalam sebuah gulungan. Barukh kemudian membacakan gulungan itu kepada orang-orang di Bait Allah pada hari puasa. Setelah itu, gulungan itu dibawa kepada raja Yoyakim, yang membacanya dan memerintahkan agar gulungan itu dibakar.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Yeremia Pasal 36:

1. Perintah untuk menulis firman-firman TUHAN (Yeremia 36:1-4)
- TUHAN memerintahkan Yeremia untuk menulis semua firman yang telah diberikan-Nya mengenai Israel dan Yehuda.
- Ayat referensi: Yeremia 36:1-4

2. Pembacaan firman TUHAN di hadapan umat (Yeremia 36:5-10)
- Yeremia memerintahkan Barukh untuk membacakan firman TUHAN di rumah TUHAN pada hari puasa.
- Ayat referensi: Yeremia 36:5-10

3. Reaksi umat terhadap firman TUHAN (Yeremia 36:11-19)
- Orang-orang yang mendengar firman TUHAN menjadi takut dan memutuskan untuk memberitahukannya kepada raja.
- Ayat referensi: Yeremia 36:11-19

4. Pembakaran gulungan dengan firman TUHAN (Yeremia 36:20-26)
- Raja Yoyakim membakar gulungan yang berisi firman TUHAN setelah mendengarkannya.
- Ayat referensi: Yeremia 36:20-26

5. Hukuman atas tindakan raja (Yeremia 36:27-32)
- TUHAN mengutuk raja Yoyakim dan keturunannya karena kejahatan mereka.
- Ayat referensi: Yeremia 36:27-32

6. Penulisan kembali firman-firman TUHAN (Yeremia 36:32)
- Yeremia memerintahkan Barukh untuk menulis kembali firman-firman TUHAN yang telah dibakar oleh raja Yoyakim.
- Ayat referensi: Yeremia 36:32

Orang-orang:
- Yoyakim, anak Yosia, raja Yehuda
- Yeremia, nabi
- Barukh, anak Neria, juru tulis Yeremia
- Yehudi, anak Netanya, utusan para pejabat
- Mikhaya, anak Gemarya, anak Safan, juru tulis
- Jurutulis Elisama
- Delaya, anak Semaya
- Elnatan, anak Akhbor
- Gemarya, anak Safan
- Zedekia, anak Hananya
- Yerahmeel, anak raja
- Seraya, anak Azriel
- Selemya, anak Abdeel

Lokasi:
- Yerusalem
- Kota-kota Yehuda
- Rumah TUHAN
- Kamar Gemarya, anak Safan sang Jurutulis
- Pintu Gerbang Baru dari rumah TUHAN
- Istana raja
- Kamar jurutulis Elisama
- Perapian di istana musim dingin

Kata kunci dalam Kitab Yeremia pasal 36 adalah:

1. Yoyakim: Raja Yehuda pada masa itu.
2. Gulungan: Yeremia diminta untuk menulis semua firman TUHAN dalam sebuah gulungan.
3. Barukh: Anak Neria, yang menulis firman-firman TUHAN di atas gulungan.
4. Rumah TUHAN: Tempat di mana Barukh membacakan firman-firman TUHAN kepada orang-orang.
5. Puasa: Diadakan di hadapan TUHAN untuk mengumumkan firman-firman TUHAN.
6. Mikhaya: Anak Gemarya, yang memberitahukan firman-firman TUHAN kepada para pejabat.
7. Raja: Yoyakim, yang mendengarkan pembacaan firman-firman TUHAN dan membakar gulungan itu.
8. Pisau raut: Digunakan oleh raja untuk memotong dan membakar gulungan.
9. Elnatan, Delaya, Gemarya: Para pejabat yang mencoba membujuk raja untuk tidak membakar gulungan.
10. Yerahmeel, Seraya, Selemya: Diperintahkan oleh raja untuk menangkap Barukh dan Yeremia, tetapi mereka disembunyikan oleh TUHAN.
11. Raja Babel: Dalam firman TUHAN, disebutkan bahwa Raja Babel akan datang dan menghancurkan negeri ini.
12. Hukuman: Firman TUHAN mengenai hukuman yang akan diberikan kepada Yoyakim dan keturunannya karena kejahatan mereka.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab Yeremia pasal 36:

1. Apa yang dapat kita pelajari dari perintah TUHAN kepada Yeremia untuk menuliskan semua firman-Nya dalam sebuah gulungan?
2. Mengapa TUHAN ingin agar firman-firman-Nya dibacakan di hadapan umat-Nya pada hari puasa? Apa yang dapat kita pelajari dari hal ini?
3. Mengapa para pejabat dan raja tidak merasa takut atau merobek pakaian mereka ketika mendengar firman-firman TUHAN yang dituliskan dalam gulungan?
4. Mengapa raja Yoyakim membakar gulungan yang berisi firman-firman TUHAN? Apa yang dapat kita pelajari dari tindakan ini?
5. Bagaimana reaksi TUHAN terhadap tindakan Yoyakim? Apa hukuman yang diberikan kepada Yoyakim dan keturunannya?
6. Mengapa Yeremia diperintahkan untuk menulis kembali semua firman yang telah dibakar oleh Yoyakim? Apa pesan yang ingin disampaikan oleh TUHAN melalui tindakan ini?
7. Apa yang dapat kita pelajari dari kesetiaan Barukh dalam menuliskan firman-firman TUHAN meskipun menghadapi ancaman dan penindasan?
8. Bagaimana kita dapat mengaplikasikan pelajaran dari pasal ini dalam kehidupan kita sehari-hari sebagai orang percaya?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda untuk lebih memahami dan menggali makna dari Kitab Yeremia pasal 36.

Dari pasal 36 Kitab Yeremia, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Pentingnya mendengarkan firman Tuhan: Yeremia ditugaskan untuk menuliskan semua firman Tuhan yang telah diberikan kepadanya. Hal ini menunjukkan pentingnya kita untuk mendengarkan dan memahami firman Tuhan dalam hidup kita.

2. Pentingnya pertobatan: Tujuan dari menuliskan firman Tuhan adalah agar keturunan Yehuda mendengar tentang bencana yang akan menimpa mereka dan berbalik dari jalan-jalan jahat mereka. Ini mengajarkan kita pentingnya pertobatan dan kembali kepada Tuhan dalam hidup kita.

3. Konsekuensi dari penolakan firman Tuhan: Raja Yoyakim membakar gulungan yang berisi firman Tuhan karena tidak menyukai isinya. Hal ini menunjukkan konsekuensi yang akan kita hadapi jika kita menolak atau mengabaikan firman Tuhan dalam hidup kita.

4. Perlindungan Tuhan: Meskipun raja mencoba menangkap Yeremia dan Barukh, Tuhan melindungi mereka. Ini mengajarkan kita bahwa Tuhan akan melindungi dan memelihara umat-Nya yang setia kepada-Nya.

Doa terkait pasal ini:

Tuhan yang setia,
Terima kasih atas firman-Mu yang diberikan kepada kita melalui Kitab Yeremia. Bantu kami untuk selalu mendengarkan dan memahami firman-Mu dalam hidup kami. Bimbing kami untuk berbalik dari jalan-jalan jahat kami dan kembali kepada-Mu. Lindungi dan peliharalah kami dalam setiap situasi yang sulit, seperti yang Engkau lakukan kepada Yeremia dan Barukh. Kami berdoa dalam nama Yesus, amin.

Analisis Yeremia 36 (5W+1H)

What (Apa): Pasal ini menceritakan tentang perintah Tuhan kepada Yeremia untuk menuliskan semua firman yang telah Dia sampaikan mengenai Israel, Yehuda, dan bangsa-bangsa lain dalam sebuah gulungan. Tujuannya adalah agar bangsa Yehuda bertobat dari jalannya yang jahat setelah mendengar tentang bencana yang akan datang.

Who (Siapa): Tokoh utama dalam pasal ini adalah:

• Yeremia: Nabi yang menerima firman Tuhan dan memerintahkan Barukh untuk menuliskannya.
• Barukh: Juru tulis yang menuliskan firman Tuhan di gulungan dan membacakannya kepada orang-orang.
• Yoyakim: Raja Yehuda yang membakar gulungan berisi firman Tuhan dan menolak untuk bertobat.
• Para Pejabat: Termasuk Mikhaya, Elisama, Delaya, Elnatan, Gemarya, Zedekia, Yehudi, dan lainnya. Mereka terlibat dalam pembacaan gulungan dan menyampaikannya kepada raja.

When (Kapan): Peristiwa ini terjadi pada:

• Tahun keempat dan kelima pemerintahan Yoyakim, anak Yosia, raja Yehuda.
• Bulan kesembilan, saat orang-orang berpuasa di hadapan Tuhan.

Where (Dimana): Lokasi penting dalam pasal ini adalah:

• Rumah Tuhan: Tempat Barukh membacakan gulungan kepada orang-orang.
• Kamar Gemarya: Tempat Mikhaya mendengar Barukh membacakan gulungan.
• Istana Raja: Tempat para pejabat dan raja mendengar isi gulungan.
• Kamar Jurutulis Elisama: Tempat gulungan disimpan sebelum dibacakan kepada raja.

Why (Mengapa):

• Tuhan memerintahkan penulisan gulungan: Untuk memberi kesempatan kepada bangsa Yehuda untuk bertobat dari dosa-dosa mereka dan menghindari bencana yang akan datang.
• Yoyakim membakar gulungan: Karena dia menolak untuk mendengarkan firman Tuhan dan tidak ingin bertobat.
• Tuhan memerintahkan penulisan gulungan kedua: Untuk menegaskan kembali firman-Nya dan menambahkan hukuman bagi Yoyakim karena kesombongannya.

How (Bagaimana):

• Proses penulisan: Yeremia mendiktekan firman Tuhan, dan Barukh menuliskannya di gulungan.
• Penyampaian pesan: Barukh membacakan gulungan di rumah Tuhan dan di hadapan para pejabat. Mikhaya melaporkan isi gulungan kepada para pejabat, dan Yehudi membacakannya kepada raja.
• Reaksi Yoyakim: Dia membakar gulungan dan menolak untuk bertobat.
• Tindakan Tuhan: Dia memerintahkan penulisan gulungan kedua dengan pesan yang lebih keras dan hukuman bagi Yoyakim.

Kesimpulan:

Yeremia 36 menunjukkan pentingnya mendengarkan dan menaati firman Tuhan. Penolakan Yoyakim terhadap firman Tuhan mengakibatkan hukuman yang lebih berat, baik bagi dirinya maupun bagi bangsa Yehuda. Pasal ini juga menunjukkan bahwa Tuhan selalu memberi kesempatan untuk bertobat, tetapi konsekuensi akan mengikuti jika kita memilih untuk menolak-Nya.