Statistik	36 pasal, 1288 ayat, 32.902 atau 32.092 kata
Penulis	Musa
Tema	Pengembaraan di Padang Gurun; Ditebus, diselamatkan untuk melayani hati-hati yang tidak percaya.
Waktu	+ 1405 SM
Tempat	Gunung Sinai, Kadesh, Padang belantara, Moab, Trans-Jordan*
Kata Kunci	Persinggahan.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah tiang awan di siang hari dan tiang api di malam hari

Judul kitab ini muncul pertama kali dalam naskah versi Yunani dan Latin dan diambil dari dua sensus kaum pria Israel yang dicatat dalam kitab ini (pasal 1, 26; Bil 1:1-54 dan Bil 26:1-65). Akan tetapi, sebagian besar kitab ini mengisahkan pengalaman-pengalaman Israel selama mengembara "di padang gurun"; oleh karena itu di dalam Alkitab PL berbahasa Ibrani kitab ini dikenal dengan nama "Di Padang Gurun."

Secara kronologis, Bilangan merupakan sambungan sejarah yang dicatat di kitab Keluaran. Setelah tinggal di Gunung Sinai selama sekitar satu tahun -- ketika itu Allah menetapkan perjanjian dengan Israel, memberikan hukum Taurat dan pola Kemah Suci kepada Musa, serta memberikan pengarahan mengenai isi kitab Imamat -- bangsa Israel bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan mereka menuju tanah yang dijanjikan Allah kepada mereka sebagai keturunan Abraham, Ishak, dan Yakub. Akan tetapi, sejenak sebelum meninggalkan Gunung Sinai, Allah menyuruh Musa membuat sensus menghitung semua laki-laki Israel yang sanggup berperang (Bil 1:2-3). Sembilan belas hari kemudian bangsa itu berangkat mengadakan perjalanan singkat ke Kadesy (Bil 10:11). Bilangan mencatat pemberontakan serius Israel di Kadesy dan hukumannya di padang gurun selama 39 tahun, sehingga Allah membawa suatu angkatan orang Israel yang baru ke dataran Moab, yang terletak di seberang Sungai Yordan dari Yeriko dan tanah perjanjian.

Sejarah menganggap bahwa kitab ini ditulis oleh Musa.

1. (1) Hal ini dinyatakan oleh Pentateukh Yahudi dan Samaria,
2. (2) tradisi Yahudi,
3. (3) oleh Yesus dan para penulis PB,
4. (4) para penulis Kristen kuno,
5. (5) para cendekiawan konservatif zaman modern dan
6. (6) bukti di dalam kitab itu sendiri (mis. Bil 33:1-2).

Rupanya Musa mencatat dalam buku hariannya sepanjang pengembaraan di padang gurun dan kemudian menyusun isi kitab Bilangan dalam bentuk narasi menjelang kematiannya (sekitar 1405 SM). Kebiasaan Musa untuk menyebut dirinya dengan kata ganti orang ketiga memang biasa dilakukan dalam tulisan-tulisan kuno dan karena itu tidak melemahkan kredibilitasnya sebagai penulisan.

1. I. Allah Mempersiapkan "Angkatan Keluaran" untuk Memperoleh Tanah Perjanjian
   (Bil 1:1-10:10)
   
1. A. Persiapan untuk Menuju Kanaan
   (Bil 1:1-4:49)
   
1. 1. Menghitung Kekuatan Tempur Israel
   (Bil 1:1-54)
   
2. 2. Mengatur Perkemahan
   (Bil 2:1-34)
   
3. 3. Mengatur Suku Lewi
   (Bil 3:1-4:49)
   
2. B. Menguduskan Umat Israel
   (Bil 5:1-10:10)
   
2. II. "Angkatan Keluaran" Kehilangan Warisan Mereka Karena Dosa
   dan Ketidakpercayaan
   (Bil 10:11-25:18)
   
1. A. Bersungut-Sungut Dalam Perjalanan ke Kadesy
   (Bil 10:11-12:16)
   
2. B. Pemberontakan dan Ketidakpercayaan di Kadesy
   (Bil 13:1-14:45)
   
3. C. Dosa dan Pemberontakan di Padang Gurun
   (Bil 15:1-19:22)
   
4. D. Ketidaktaatan Dalam Perjalanan ke Moab
   (Bil 20:1-25:18)
   
3. III.Allah Mempersiapkan Angkatan Baru untuk Menduduki Tanah Itu
   (Bil 26:1-36:13)
   
1. A. Menghitung Angkatan Baru
   (Bil 26:1-65)
   
2. B. Mengarahkan Umat Itu
   (Bil 27:1-30:16)
   
3. C. Mengalahkan Bangsa Midian
   (Bil 31:1-54)
   
4. D. Menetap di Transyordan
   (Bil 32:1-42)
   
5. E. Mengisahkan Kembali Perjalanan dari Mesir sampai Moab
   (Bil 33:1-49)
   
6. F. Janji Kemenangan Atas Kanaan
   (Bil 33:50-56)
   
7. G. Persiapan Memasuki dan Membagi Tanah Itu
   (Bil 34:1-36:13)
   

Bilangan ditulis untuk mengisahkan mengapa Israel tidak langsung masuk tanah perjanjian setelah meninggalkan Gunung Sinai. Bilangan menggambarkan tuntutan Allah akan iman dari umat-Nya, balasan dan hukuman-Nya atas pemberontakan, dan bagaimana maksud-Nya yang berkelanjutan itu akhirnya diwujudkan.

1. Pemeliharaan Allah
Kita menemukan beberapa ilustrasi dalam Bilangan mengenai bagaimana Allah memenuhi kebutuhan umat-Nya. Contoh: Bil 20:1-11; 21:1-9; 27:1-11, (lihat Bil 36:1-12); Bil 27:12-23; 35:1-5; 35:6-28. Renungkanlah bagaimana cara Allah memenuhi kebutuhan umat-Nya dewasa ini.

2. Ketidaksenangan Allah
Salah satu aspek yang menyedihkan dalam Bilangan ialah kenyataan bahwa Allah sering kali murka kepada umat-Nya. Lihat Bil 11:1-3; 11:33; 12:1-16; 14:20-23; 14:36-38; 16:31-35; 25:1-3. Apa yang diperbuat oleh umat Allah pada masa kini yang membuat Allah sedih?

3. Keteraturan Allah
Allah adalah Allah yang teratur dan tertib. Lihat pasal Bil 1; 2; 3; 4; 26; 32 mengenai penjumlahan umat-Nya, pengaturan perkemahan suku-suku. Lihat juga Bil 7:1-19:14; pasal Bil 15; 18; 19; 28; 29 mengenai tata-cara ibadah.

4. Pimpinan Allah
Patut dicatat bahwa, kendatipun terjadi pembangkangan yang terus menerus, Allah masih memimpin umat-Nya dalam pengembaraan mereka dengan tiang awan dan api (Bil 9:15-23). Sampai saat ini Allah masih memimpin umat-Nya: bagaimana cara Allah melakukannya?

Amanat utama Bilangan jelas: umat Allah maju terus hanya dengan mempercayai Dia dan janji-janji-Nya dan dengan menaati sabda-Nya. Sekalipun melewati padang gurun perlu untuk waktu tertentu, bukanlah maksud Allah semula bahwa ujian padang gurun diperpanjang sehingga satu angkatan orang Israel hidup dan mati di situ. Akan tetapi, perjalanan singkat dari Gunung Sinai ke Kadesy menjadi penderitaan dan hukuman selama 39 tahun karena ketidakpercayaan mereka. Sepanjang sebagian besar kitab Bilangan, "angkatan Keluaran" Israel tidak beriman, memberontak, dan tidak berterima kasih atas mukjizat-mukjizat dan pemeliharaan Allah. Umat itu mulai bersungut-sungut segera setelah meninggalkan Gunung Sinai (pasal 11; Bil 11:1-35); Miryam dan Harun menentang Musa (pasal 12; Bil 12:1-16); Israel secara keseluruhan memberontak dengan ketidakpercayaan yang membandel di Kadesy dan menolak masuk ke Kanaan (pasal 14; Bil 14:1-45); Korah dan banyak orang Lewi membangkang terhadap Musa (pasal 16; Bil 16:1-50); karena didesak sampai hilang kesabarannya oleh umat yang membangkang itu, akhirnya Musa berbuat dosa dengan meluapkan kejengkelannya (pasal 20; Bil 20:1-29); dan Israel menyembah Baal (pasal 25; Bil 25:1-18). Semua orang Israel berusia 20 tahun ke atas di Kadesy (kecuali Yoshua dan Kaleb) wafat di padang gurun. Akhirnya suatu angkatan baru orang Israel diantar hingga batas timur tanah perjanjian (pasal 26-36; Bil 26:1--36:13).

Enam ciri utama menandai Bilangan.

1. (1) Bilangan merupakan "Kitab Pengembaraan di Padang Gurun," yang menyatakan dengan jelas mengapa Israel tidak segera menduduki tanah perjanjian setelah meninggalkan Gunung Sinai, tetapi sebaliknya harus mengembara tanpa tujuan selama 39 tahun lebih.
2. (2) Bilangan merupakan "Kitab Keluhan," dan berkali-kali mencatat keluhan ketidakpuasan dan keluhan pahit orang Israel terhadap Allah dan perlakuan-Nya terhadap mereka.
3. (3) Kitab ini menunjukkan prinsip bahwa tanpa iman, tidak mungkin kita berkenan kepada Allah (bd. Ibr 11:6). Sepanjang kitab ini kita dapat melihat bahwa umat Allah bergerak maju hanya karena mempercayai-Nya dengan iman yang kokoh, mempercayai janji-janji-Nya dan bersandar kepada-Nya sebagai sumber hidup dan pengharapan mereka.
4. (4) Bilangan dengan jelas sekali menyatakan prinsip bahwa jikalau satu angkatan gagal, Allah akan membangkitkan angkatan lain untuk memenuhi janji-janji-Nya dan melaksanakan misi-Nya.
5. (5) Sensus sebelum Kadesy (pasal 1-4; Bil 1:1--4:49) dan sensus kemudian di dataran Moab sebelum memasuki Kanaan (pasal 26; Bil 26:1-65) menyatakan bahwa bukan kekuatan yang tidak memadai dari tentara Israel yang membuat mereka tidak bisa masuk Kanaan di Kadesy tetapi kekurangan iman dan ketaatan mereka.
6. (6) Bilangan merupakan "Kitab Disiplin Ilahi," yang menunjukkan bahwa Allah memang mendisiplin dan menghukum umat-Nya sendiri ketika mereka terus mengeluh dan tidak percaya (bd. pasal 13-14; Bil 13:1--14:45).

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Keluhan dan ketidakpercayaan Israel disebutkan sebagai peringatan bagi orang percaya di bawah perjanjian yang baru (1Kor 10:5-11; Ibr 3:16--4:6). Hebatnya dosa Bileam (pasal 22-24; Bil 22:1--24:25) dan pemberontakan Korah (pasal 16; Bil 16:1-50) juga disebutkan (2Pet 2:15-16; Yud 1:11; Wahy 2:14). Yesus mengacu kepada ular tembaga (Bil 21:7-9) sebagai ilustrasi dari diri-Nya yang diangkat sehingga mereka yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan memperoleh hidup yang kekal (Yoh 3:14-16); juga Kristus dibandingkan dengan batu karang di mana orang Israel minum air di padang gurun (1Kor 10:4) dan dengan manna surgawi yang mereka makan (Yoh 6:31-33).

Ular tembaga ditetapkan

Kemenangan bangsa Israel; ular tembaga.

21:1 Israel menumpas orang Kanaan di Horma.
21:4 Orang-orang yang bersungut-sungut dikenai tulah ular tedung.
21:7 Mereka yang bertobat disembuhkan melalui ular tembaga.
21:10 Serba-serbi perjalanan bangsa Israel.
21:21 Sihon dikuasai,
21:33 dan Og.

Peperangan dekat Horma (21:1-3)
Ular tembaga (21:4-9)
Perjalanan ke daerah Moab (21:10-20)
Peperangan melawan Sihon, raja Hesybon (21:21-30)
Peperangan melawan Og, Raja Basan (21:31--22:1)

Allah, Musa, Harun, Arad, Sihon, Og.

Abarim, Allah, Amon, Amori, Ar, Ar-Moab, Arad, Arnon, Atarim, Bamot, Basan, Beer, Dibon, Edom, Edrei, Hesybon, Hor, Horma, Israel, Kamos, Kanaan, Matana, Medeba, Mesir, Moab, Musa, Nahaliel, Negeb, Obot, Og, Pisga, Sihon, Sufa, Teberau, TUHAN, Waheb, Yabok, Yaezer, Yahas, Zered

Mereka yang berseru tanpa sebab akan diberi alasan yang tepat untuk berseru dan mereka akan dipaksa/didorong untuk menerima perkara mereka dari Allah di dalam cara Allah.

Ular di sini, adalah simbol dosa yang dihukum; tembaga berbicara tentang penghakiman ilahi. Ular tembaga menjadi gambar Kristus yang "dibuat menjadi dosa bagi kita"

Dalam pasal 21 Kitab Bilangan, Raja Arad menyerang orang Israel dan menawan beberapa dari mereka. Namun, dengan kuasa TUHAN, bangsa Israel berhasil mengalahkan orang Kanaan dan memusnahkan kota-kota mereka. Selanjutnya, bangsa Israel mengeluh karena tidak sabar dalam perjalanan mereka dan TUHAN mengirim ular-ular tedung yang menggigit mereka. Setelah mereka meminta ampun, TUHAN menyuruh Musa membuat ular tembaga yang harus dilihat oleh orang yang digigit ular untuk tetap hidup. Bangsa Israel melanjutkan perjalanan mereka dan merebut beberapa kota dari orang Amori, termasuk kota Hesybon yang dulu dikuasai oleh raja Sihon. Mereka juga mengalahkan raja Og dari Basan dan menduduki negerinya.

Kitab Bilangan adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang terdiri dari 36 pasal. Pasal 21 berbicara tentang perjalanan bangsa Israel di padang gurun setelah mereka keluar dari Mesir dan menuju ke tanah Kanaan yang dijanjikan oleh Allah.

Secara historis, peristiwa yang terjadi dalam pasal ini terjadi sekitar 40 tahun setelah bangsa Israel keluar dari Mesir. Mereka telah mengelilingi padang gurun selama beberapa waktu karena ketidaksetiaan mereka terhadap Allah. Pasal ini mencatat peristiwa-peristiwa yang terjadi selama perjalanan mereka.

Secara budaya, bangsa Israel saat itu adalah bangsa yang baru keluar dari perbudakan di Mesir. Mereka masih belajar untuk hidup sebagai bangsa yang merdeka dan mengikuti perintah-perintah Allah. Budaya Mesir yang mereka tinggalkan masih mempengaruhi mereka dalam beberapa hal.

Secara literatur, pasal ini adalah bagian dari narasi yang terdapat dalam Kitab Bilangan. Kitab ini berisi catatan-catatan perjalanan bangsa Israel di padang gurun dan berbagai peristiwa yang mereka alami selama perjalanan tersebut.

Secara teologis, pasal ini menunjukkan bagaimana Allah menguji dan mendisiplinkan bangsa Israel dalam perjalanan mereka. Allah memberikan hukuman kepada mereka karena keluhan dan ketidaksetiaan mereka, namun juga memberikan penyembuhan dan pertolongan ketika mereka bertobat dan meminta ampun.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, terdapat beberapa peristiwa yang terjadi. Misalnya, bangsa Israel mengalami kekalahan dalam pertempuran melawan raja Arad, namun kemudian mereka meminta pertolongan Allah dan berhasil memenangkan pertempuran. Mereka juga mengalami kekurangan air dan makanan, namun Allah memberikan air dari batu dan manna dari langit untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Dengan latar belakang ini, pasal 21 Kitab Bilangan melanjutkan perjalanan bangsa Israel di padang gurun dan peristiwa-peristiwa yang mereka alami dalam perjalanan tersebut.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Bilangan pasal 21:

1. Serangan Raja Arad dan Kemenangan Israel (Bilangan 21:1-3)
- Raja Arad menyerang orang Israel dan menawan beberapa orang dari mereka.
- Umat Israel bernazar kepada TUHAN dan berhasil mengalahkan orang Kanaan.

2. Keluhan dan Penghukuman Umat Israel (Bilangan 21:4-9)
- Umat Israel mengeluh terhadap Allah dan Musa karena kurangnya makanan dan air di padang gurun.
- TUHAN mengirim ular-ular tedung sebagai hukuman dan banyak orang Israel yang mati.
- Musa membuat ular tembaga dan setiap orang yang digigit ular harus memandangnya untuk tetap hidup.

3. Perjalanan Umat Israel melalui Moab (Bilangan 21:10-20)
- Umat Israel berjalan menuju Laut Teberau dan mengelilingi negeri Edom.
- Mereka berkemah di beberapa tempat seperti Obot, Abarim, Zered, dan seberang Sungai Arnon.
- Mereka juga melewati Kota Matana, Nahaliel, Bamot, dan berakhir di Lembah Moab.

4. Pertempuran dengan Sihon, Raja Amori (Bilangan 21:21-32)
- Umat Israel meminta izin kepada Sihon untuk melewati negerinya, tetapi ditolak.
- Mereka berperang melawan Sihon dan berhasil merebut negerinya, termasuk kota-kota orang Amori.
- Hesybon, kota Sihon, menjadi pusat kekuasaan Israel di tanah orang Amori.

5. Pertempuran dengan Og, Raja Basan (Bilangan 21:33-35)
- Og, raja Basan, keluar untuk melawan Israel di Edrei.
- TUHAN menyerahkan Og dan seluruh rakyatnya kepada Israel.
- Umat Israel mengalahkan Og dan menduduki negerinya.

Catatan: Ayat-ayat referensi yang diberikan hanya mencakup rangkuman topik-topik penting dalam pasal 21. Untuk pemahaman yang lebih lengkap, disarankan untuk membaca seluruh pasal tersebut.

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Raja Arad, orang Kanaan
- Umat Israel
- Musa
- Raja Sihon, raja Amori
- Raja Og, raja Basan

Lokasi-lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Jalan Atarim
- Horma
- Gunung Hor
- Laut Teberau
- Mesir
- Padang gurun
- Obot
- Abarim
- Lembah Zered
- Sungai Arnon
- Moab
- Amori
- Kota Ar
- Beer
- Kota Matana
- Nahaliel
- Bamot
- Lembah Moab
- Gunung Pisga
- Yahas
- Hesybon
- Sungai Yabok
- Perbatasan orang Amon
- Kota Sihon
- Sungai Arnon
- Ar-Moab
- Kota Dibon
- Nofah
- Medeba
- Kota Yaezer
- Basan
- Edrei

Kata kunci dalam Kitab "Bilangan" pasal "21" adalah sebagai berikut:

1. Raja Arad: Raja Kanaan yang menyerang orang Israel.
2. Tawanan: Beberapa orang Israel yang ditangkap oleh Raja Arad.
3. Horma: Tempat yang dinamakan setelah umat Israel mengalahkan orang Kanaan.
4. Ular tedung: Ular yang dikirim oleh TUHAN untuk menggigit umat Israel sebagai hukuman atas keluhan mereka.
5. Musa: Pemimpin umat Israel yang berdoa kepada TUHAN untuk menyelamatkan umat dari gigitan ular.
6. Ular tembaga: Ular yang dibuat oleh Musa dan diletakkan di atas tiang. Orang yang digigit ular harus memandang ular tembaga itu untuk tetap hidup.
7. Perjalanan: Perjalanan umat Israel dari Gunung Hor menuju Laut Teberau dan melalui berbagai tempat di padang gurun.
8. Raja Sihon: Raja Amori yang melawan orang Israel, tetapi dikalahkan oleh mereka.
9. Hesybon: Kota yang direbut oleh orang Israel dari raja Amori.
10. Og: Raja Basan yang juga dikalahkan oleh orang Israel.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda dalam memahami dan menggali lebih dalam mengenai Kitab Bilangan pasal 21:

1. Apa yang dapat kita pelajari dari kisah ini tentang karakter dan sifat Allah?
2. Mengapa umat Israel mengeluh dan mengapa mereka merasa tidak puas dengan kondisi mereka di padang gurun?
3. Mengapa Allah mengirim ular-ular tedung sebagai hukuman kepada umat Israel? Apa yang dapat kita pelajari dari hukuman ini?
4. Mengapa Allah memerintahkan Musa untuk membuat ular tembaga dan meletakkannya di atas tiang? Apa arti simbolis dari tindakan ini?
5. Bagaimana kisah ini menggambarkan pentingnya iman dan ketaatan umat Israel kepada Allah?
6. Apa yang dapat kita pelajari dari pertempuran melawan raja Arad, Sihon, dan Og? Apa pesan yang ingin disampaikan melalui kemenangan ini?
7. Bagaimana kisah ini menggambarkan kasih dan keadilan Allah terhadap umat-Nya?
8. Apa yang dapat kita pelajari dari perjalanan umat Israel di padang gurun dan bagaimana hal ini dapat diterapkan dalam kehidupan kita sebagai orang percaya?
9. Bagaimana kisah ini menggambarkan pentingnya berserah sepenuhnya kepada Allah dalam menghadapi tantangan dan musuh?
10. Apa pesan yang ingin disampaikan melalui penaklukan kota-kota Amori dan Basan oleh umat Israel?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan menggali lebih dalam mengenai Kitab Bilangan pasal 21.

Dari pasal 21 Kitab Bilangan, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Berdoa dengan iman: Umat Israel berdoa kepada TUHAN ketika mereka menghadapi kesulitan dan bahaya. Mereka meminta pertolongan TUHAN dan mengakui dosa mereka. Kita juga dapat belajar untuk berdoa dengan iman, memohon pertolongan dan pengampunan TUHAN dalam setiap situasi hidup kita.

2. Bersabar dalam perjalanan hidup: Umat Israel mengeluh dan tidak sabar selama dalam perjalanan mereka. Mereka merasa tidak puas dengan kondisi dan pemberian Allah. Kita dapat belajar untuk bersabar dalam perjalanan hidup kita, mengandalkan Allah dan mempercayai rencana-Nya.

3. Mengakui dosa dan bertobat: Ketika umat Israel menyadari dosa mereka, mereka datang kepada Musa dan mengakuinya. Mereka meminta Musa untuk berdoa kepada TUHAN agar ular-ular tedung dijauhkan dari mereka. Kita juga harus belajar untuk mengakui dosa-dosa kita, bertobat, dan meminta pengampunan kepada TUHAN.

4. Mempercayai janji Allah: Allah memberikan petunjuk kepada Musa untuk membuat ular tembaga dan menempatkannya di atas tiang. Orang yang digigit ular hanya perlu memandang ular tembaga itu untuk tetap hidup. Kita dapat belajar untuk mempercayai janji-janji Allah dan mengandalkan-Nya dalam setiap situasi hidup kita.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Berdoa untuk kesabaran dan ketekunan dalam perjalanan hidup kita.
2. Memohon pengampunan atas dosa-dosa kita dan kemampuan untuk bertobat.
3. Meminta Allah untuk memperkuat iman kita dan mempercayai janji-janji-Nya.
4. Memohon pertolongan dan perlindungan Allah dalam menghadapi kesulitan dan bahaya.

Tuhan yang Mahakuasa, kami datang kepada-Mu dengan hati yang rendah dan mengakui dosa-dosa kami. Kami memohon pengampunan dan pertolongan-Mu dalam hidup kami. Berikanlah kami kesabaran dan ketekunan dalam perjalanan hidup ini. Kuatkanlah iman kami dan bantu kami untuk mempercayai janji-janji-Mu. Lindungilah kami dari segala bahaya dan berikanlah kami kekuatan untuk menghadapinya. Terima kasih atas kasih karunia-Mu yang tak terhingga. Dalam nama Yesus kami berdoa, Amin.