Dalam Kisah Para Rasul pasal 11, Petrus kembali ke Yerusalem setelah memberitakan Injil kepada bangsa-bangsa non-Yahudi. Dia dihadapkan oleh orang-orang dari golongan yang bersunat yang mempertanyakan tindakannya karena ia telah makan bersama orang-orang yang dianggap tidak bersunat. Petrus menjelaskan penglihatan yang ia terima dari Tuhan, di mana ia diperintahkan untuk tidak menganggap sesuatu yang telah dinyatakan halal oleh Allah sebagai haram. Ia juga menceritakan bagaimana Roh Kudus turun atas orang-orang non-Yahudi, sama seperti yang terjadi pada para rasul, sehingga ia tidak bisa mencegah mereka untuk percaya.

Setelah itu, berita tentang penyebaran Injil di Antiokhia sampai ke jemaat di Yerusalem, yang kemudian mengutus Barnabas untuk menguatkan jemaat di sana. Barnabas, yang penuh dengan Roh Kudus, mengajak Saulus untuk mengajar di Antiokhia, di mana para murid pertama kali disebut Kristen. Di tengah perkembangan ini, seorang nabi bernama Agabus memperingatkan tentang kelaparan yang akan datang, dan jemaat memutuskan untuk mengumpulkan sumbangan bagi saudara-saudara di Yudea, yang kemudian disampaikan oleh Barnabas dan Saulus.

Berikut adalah latar belakang dari Kisah Para Rasul pasal 11, serta konteks historis, budaya, literatur, dan teologisnya, serta ringkasan dari ayat-ayat sebelumnya.

Latar Belakang Pasal 11 Kisah Para Rasul

1. Konteks Historis:

   • Kisah Para Rasul ditulis oleh Lukas, seorang dokter dan rekan Paulus, sekitar tahun 63 M. Pasal 11 melanjutkan narasi tentang perkembangan gereja awal setelah kebangkitan Yesus dan pencurahan Roh Kudus.
   • Pada saat itu, gereja mula-mula terdiri dari orang-orang Yahudi, dan ada ketegangan antara tradisi Yahudi dan pengajaran Kristen yang baru.

2. Konteks Budaya:

   • Masyarakat Yahudi sangat terikat pada hukum Taurat dan tradisi mereka. Ada pemisahan yang jelas antara orang Yahudi dan non-Yahudi (Gentiles).
   • Dalam konteks ini, penerimaan orang non-Yahudi ke dalam komunitas Kristen menjadi isu penting yang akan dibahas dalam pasal ini.

3. Konteks Literatur:

   • Pasal 11 berfungsi sebagai penghubung antara kisah Petrus dan kisah Paulus. Ini juga menekankan tema inklusivitas dalam Injil, di mana keselamatan ditawarkan kepada semua orang, bukan hanya kepada orang Yahudi.
   • Kisah ini juga mengulangi pengalaman Petrus di Kisah Para Rasul 10, di mana ia dipanggil untuk memberitakan Injil kepada Kornelius, seorang perwira Romawi.

4. Konteks Teologis:

   • Teologi utama dalam pasal ini adalah bahwa Allah tidak membedakan antara orang Yahudi dan non-Yahudi. Keselamatan melalui Yesus Kristus adalah untuk semua orang.
   • Ini juga menekankan pentingnya pengertian dan penerimaan terhadap orang-orang dari latar belakang yang berbeda dalam komunitas Kristen.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum pasal 11, di Kisah Para Rasul 10, terdapat kisah tentang Petrus yang menerima visi dari Allah yang memerintahkan dia untuk tidak menganggap najis apa yang telah Allah sucikan. Ini terjadi ketika Petrus di rumah Simon, seorang penyamak kulit, dan kemudian ia diundang ke rumah Kornelius, seorang non-Yahudi. Di sana, Petrus memberitakan Injil, dan Roh Kudus dicurahkan kepada Kornelius dan keluarganya, yang menunjukkan bahwa keselamatan juga diberikan kepada orang non-Yahudi.

Setelah peristiwa ini, pasal 11 dimulai dengan Petrus kembali ke Yerusalem dan menjelaskan kepada para rasul dan saudara-saudara di sana tentang apa yang terjadi, yang menjadi inti dari diskusi dan perdebatan mengenai penerimaan orang non-Yahudi dalam iman Kristen.

Dengan demikian, pasal 11 menekankan pentingnya pengertian dan penerimaan dalam komunitas Kristen yang sedang berkembang, serta menunjukkan bahwa rencana keselamatan Allah melampaui batasan etnis dan budaya.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab "Kisah Para Rasul" pasal 11 beserta penjelasan singkat dan referensi ayatnya:

• Penerimaan Injil oleh Bangsa-Bangsa Lain
  Kabar bahwa bangsa-bangsa lain juga menerima firman Allah menunjukkan bahwa keselamatan tidak hanya untuk orang Yahudi, tetapi juga untuk semua bangsa. (Kisah Para Rasul 11:1-3)

• Penglihatan Petrus
  Penglihatan Petrus tentang benda yang diturunkan dari langit menandakan bahwa Allah mengubah hukum makanan dan memperluas jangkauan Injil. (Kisah Para Rasul 11:5-10)

• Pentingnya Ketaatan kepada Roh Kudus
  Petrus mengikuti petunjuk Roh Kudus untuk pergi bersama orang-orang yang diutus, menunjukkan pentingnya ketaatan kepada pimpinan Roh. (Kisah Para Rasul 11:12)

• Keselamatan Melalui Yesus Kristus
  Kesaksian Petrus tentang bagaimana Roh Kudus turun kepada orang-orang non-Yahudi menegaskan bahwa keselamatan datang melalui iman kepada Yesus Kristus. (Kisah Para Rasul 11:14-17)

• Reaksi Jemaat di Yerusalem
  Setelah mendengar penjelasan Petrus, jemaat di Yerusalem memuliakan Allah karena Allah juga memberikan pertobatan kepada bangsa-bangsa lain. (Kisah Para Rasul 11:18)

• Penyebaran Injil di Antiokhia
  Penyebaran Injil di Antiokhia oleh orang-orang Siprus dan Kirene menunjukkan bahwa Injil mulai diterima di luar komunitas Yahudi. (Kisah Para Rasul 11:19-20)

• Peran Barnabas dan Saulus
  Barnabas dan Saulus berperan penting dalam mengajar dan membina jemaat di Antiokhia, yang menjadi pusat misi awal gereja. (Kisah Para Rasul 11:25-26)

• Nabi Agabus dan Bahaya Kelaparan
  Nubuat Agabus tentang kelaparan yang akan datang menunjukkan pentingnya peringatan profetik dan solidaritas jemaat dalam menghadapi kesulitan. (Kisah Para Rasul 11:27-30)

Topik-topik ini mencerminkan perkembangan awal gereja Kristen dan bagaimana Allah bekerja melalui berbagai cara untuk menyebarkan Injil kepada semua bangsa.

Nama Orang

• Petrus: Rasul yang menjelaskan penglihatan dan pengalaman di rumah orang tidak bersunat.
• Yohanes: Disebutkan dalam konteks baptisan dengan air.
• Barnabas: Diutus ke Antiokhia dan menasihati jemaat di sana.
• Saulus: Ditemukan oleh Barnabas dan dibawa ke Antiokhia.
• Agabus: Nabi yang meramalkan bahaya kelaparan.
• Stefanus: Martir yang dihukum mati, menyebabkan penganiayaan.

Nama Lokasi

• Yudea: Tempat di mana rasul-rasul dan saudara-saudara mendengar tentang bangsa-bangsa lain yang menerima firman Allah.
• Yerusalem: Kota di mana orang-orang berselisih pendapat dengan Petrus.
• Yope: Kota tempat Petrus berdoa dan menerima penglihatan.
• Kaisarea: Tempat dari mana orang-orang diutus untuk menjemput Petrus.
• Fenisia: Salah satu lokasi di mana saudara-saudara tersebar.
• Siprus: Tempat asal beberapa orang yang memberitakan Injil di Antiokhia.
• Antiokhia: Kota di mana banyak orang menjadi percaya dan di mana murid-murid disebut Kristen untuk pertama kalinya.
• Tarsus: Kota asal Saulus, tempat Barnabas mencarinya.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dari Kitab "Kisah Para Rasul" pasal 11:

1. Penerimaan Firman Allah
   Menunjukkan bahwa Injil mulai diterima oleh bangsa-bangsa lain, bukan hanya orang Yahudi.

2. Petrus dan Golongan Bersunat
   Menyoroti konflik antara Petrus dan orang-orang Yahudi yang bersunat mengenai interaksi dengan non-Yahudi.

3. Penglihatan Petrus
   Pengalaman spiritual Petrus yang menunjukkan bahwa Allah mengubah pandangannya tentang hal-hal yang dianggap haram.

4. Roh Kudus
   Menekankan peran Roh Kudus dalam menuntun dan memberikan karunia kepada orang-orang yang percaya.

5. Pertobatan
   Menyiratkan bahwa Allah memberikan kesempatan untuk bertobat kepada semua bangsa, bukan hanya orang Yahudi.

6. Barnabas
   Tokoh penting yang diutus untuk mendukung dan menguatkan jemaat di Antiokhia.

7. Kristen
   Sebutan pertama kali untuk pengikut Yesus di Antiokhia, menandakan identitas baru bagi para pengikut Kristus.

8. Nabi Agabus
   Menyampaikan nubuat tentang kelaparan yang akan datang, menunjukkan pentingnya peran nabi dalam komunitas.

9. Sumbangan untuk Yudea
   Tindakan solidaritas jemaat Antiokhia terhadap saudara-saudara mereka di Yudea yang mengalami kesulitan.

10. Pengajaran dan Pertumbuhan Jemaat
    Menunjukkan pentingnya pengajaran dalam pertumbuhan iman dan jumlah pengikut Kristus.

Kata kunci ini mencerminkan tema utama dan peristiwa penting dalam pasal 11 dari Kisah Para Rasul.

Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai Kisah Para Rasul pasal 11:

Pertanyaan Refleksi

1. Pengalaman Petrus: Apa yang dapat kita pelajari dari pengalaman Petrus ketika dia menerima penglihatan tentang makanan yang dianggap haram? Bagaimana hal ini mencerminkan perubahan dalam pemahaman kita tentang hukum dan kasih karunia Allah?

2. Penerimaan Bangsa Lain: Mengapa penting bagi gereja awal untuk menerima bangsa-bangsa lain sebagai bagian dari rencana keselamatan Allah? Apa implikasi dari penerimaan ini bagi kita sebagai orang Kristen saat ini?

3. Peran Roh Kudus: Dalam pasal ini, kita melihat bagaimana Roh Kudus bekerja dalam hidup Petrus dan orang-orang di rumah Kornelius. Bagaimana kita dapat lebih peka terhadap pimpinan Roh Kudus dalam hidup kita sehari-hari?

4. Sikap Terhadap Perbedaan: Bagaimana sikap orang-orang dari golongan yang bersunat terhadap Petrus mencerminkan tantangan yang dihadapi gereja dalam menerima perbedaan? Apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasi sikap eksklusif dalam komunitas kita?

5. Kasih Karunia Allah: Ketika jemaat di Yerusalem mendengar bahwa Allah mengaruniakan pertobatan kepada bangsa-bangsa lain, mereka memuliakan Allah. Apa arti memuliakan Allah dalam konteks menerima orang-orang yang berbeda dari kita?

Pertanyaan Diskusi

1. Perbedaan Budaya: Bagaimana kita dapat menjembatani perbedaan budaya dalam gereja kita saat ini, seperti yang dilakukan oleh jemaat di Antiokhia?

2. Peran Barnabas: Apa yang dapat kita pelajari dari karakter Barnabas sebagai seorang pengajar dan pendukung? Bagaimana kita bisa menjadi "Barnabas" bagi orang lain di komunitas kita?

3. Tindakan Solidaritas: Mengapa penting bagi jemaat di Antiokhia untuk mengumpulkan sumbangan bagi saudara-saudara mereka di Yudea? Apa yang bisa kita lakukan untuk menunjukkan solidaritas kita kepada sesama Kristen di seluruh dunia?

4. Identitas Kristen: Mengapa murid-murid di Antiokhia disebut Kristen untuk pertama kalinya? Apa arti nama ini bagi kita sebagai pengikut Kristus di zaman modern?

5. Nabi Agabus: Apa yang bisa kita pelajari dari pernyataan nabi Agabus tentang bahaya kelaparan yang akan datang? Bagaimana kita bisa bersiap-siap secara spiritual dan praktis untuk tantangan yang mungkin kita hadapi di masa depan?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam dan merenungkan makna dari Kisah Para Rasul pasal 11!

Dari Kisah Para Rasul pasal 11, ada beberapa pelajaran penting yang bisa kita ambil dan terapkan dalam hidup kita:

Pelajaran yang Bisa Dipelajari dan Diterapkan:

1. Penerimaan Terhadap Orang Lain:

   • Petrus mengalami perubahan pandangan tentang siapa yang layak menerima Injil. Ini mengajarkan kita untuk tidak membatasi kasih dan anugerah Allah hanya untuk kelompok tertentu. Kita diajak untuk menerima semua orang, tanpa memandang latar belakang, suku, atau status sosial.

2. Kepatuhan pada Panggilan Allah:

   • Ketika Petrus mendengar suara Tuhan, ia taat meskipun itu bertentangan dengan tradisi yang ada. Ini mengingatkan kita untuk selalu peka terhadap suara Tuhan dan berani mengambil langkah meskipun itu mungkin tidak populer atau tidak biasa.

3. Kekuatan Kesaksian:

   • Kesaksian Petrus tentang pengalamannya dengan Roh Kudus membantu orang-orang di Yerusalem memahami rencana Allah yang lebih besar. Kita juga dipanggil untuk bersaksi tentang pengalaman iman kita, yang dapat menguatkan dan menginspirasi orang lain.

4. Peran Komunitas dalam Iman:

   • Jemaat di Antiokhia menunjukkan pentingnya komunitas dalam pertumbuhan iman. Kita perlu terlibat dalam komunitas gereja, saling mendukung, dan belajar bersama.

5. Kepedulian Terhadap Sesama:

   • Ketika ada ancaman kelaparan, murid-murid mengumpulkan sumbangan untuk membantu saudara-saudara mereka di Yudea. Ini mengajarkan kita untuk peduli dan membantu sesama, terutama dalam masa-masa sulit.

Doa Terkait Pasal Alkitab Tersebut:

1. Doa untuk Penerimaan: "Tuhan, ajar kami untuk menerima semua orang dengan kasih-Mu. Bantu kami untuk melihat setiap orang sebagai ciptaan-Mu yang berharga, tanpa memandang latar belakang mereka. Amin."

2. Doa untuk Ketaatan: "Ya Tuhan, berikan kami hati yang peka untuk mendengar suara-Mu dan keberanian untuk taat pada panggilan-Mu, meskipun itu sulit. Bimbing kami dalam setiap langkah yang kami ambil. Amin."

3. Doa untuk Kesaksian: "Tuhan, kami bersyukur atas anugerah keselamatan yang Engkau berikan. Bantu kami untuk bersaksi tentang kasih dan kuasa-Mu dalam hidup kami, agar banyak orang dapat mengenal Engkau. Amin."

4. Doa untuk Komunitas: "Ya Bapa, kami berdoa agar gereja kami menjadi tempat yang penuh kasih dan dukungan. Ajar kami untuk saling menguatkan dan bertumbuh bersama dalam iman. Amin."

5. Doa untuk Kepedulian: "Tuhan, kami berdoa agar Engkau membuka hati kami untuk peduli terhadap mereka yang membutuhkan. Bantu kami untuk berbagi berkat yang Engkau berikan kepada kami dengan sesama, terutama di saat-saat sulit. Amin."

Semoga pelajaran dan doa ini dapat membantu Anda dalam pertumbuhan iman dan kehidupan sehari-hari.

Berikut adalah analisis menggunakan model 5W+2H dari Kitab "Kisah Para Rasul" pasal 11:

1. What (Apa)

• Isi Pasal: Pasal ini menceritakan tentang penerimaan Injil oleh bangsa-bangsa lain, penjelasan Petrus mengenai penglihatan yang ia terima, dan bagaimana Roh Kudus turun kepada orang-orang non-Yahudi. Juga diceritakan tentang penyebaran jemaat Kristen dan sumbangan yang dikumpulkan untuk saudara-saudara di Yudea.

2. Who (Siapa)

• Tokoh Utama:
  • Petrus: Rasul yang menjelaskan penglihatan dan penerimaan bangsa-bangsa lain.
  • Barnabas: Diutus ke Antiokhia untuk menasihati jemaat.
  • Saulus (Paulus): Bergabung dengan Barnabas untuk mengajar di Antiokhia.
  • Agabus: Nabi yang meramalkan kelaparan besar.
  • Orang-orang dari golongan bersunat: Yang berselisih pendapat dengan Petrus.

3. Where (Di mana)

• Lokasi:
  • Yerusalem: Tempat di mana rasul-rasul mendengar berita tentang bangsa-bangsa lain yang menerima firman Allah.
  • Yope: Tempat di mana Petrus menerima penglihatan.
  • Kaisarea: Tempat di mana orang yang diutus kepada Petrus tinggal.
  • Antiokhia: Tempat di mana banyak orang menjadi percaya dan di mana murid-murid disebut Kristen untuk pertama kalinya.

4. When (Kapan)

• Waktu:
  • Setelah penganiayaan Stefanus: Peristiwa ini terjadi setelah kematian Stefanus, yang menyebabkan banyak orang tersebar.
  • Pada zaman Klaudius: Ketika Agabus meramalkan kelaparan besar.

5. Why (Mengapa)

• Alasan:
  • Penerimaan Injil oleh bangsa-bangsa lain: Untuk menunjukkan bahwa keselamatan melalui Yesus Kristus juga diberikan kepada non-Yahudi.
  • Pentingnya penglihatan Petrus: Untuk mengubah pandangan orang-orang Yahudi tentang apa yang dianggap haram dan halal.
  • Pengumpulan sumbangan: Untuk membantu saudara-saudara di Yudea yang mengalami kesulitan.

6. How (Bagaimana)

• Proses:
  • Petrus menjelaskan penglihatan: Ia menceritakan pengalamannya dan bagaimana Roh Kudus bekerja.
  • Penyebaran Injil: Melalui penginjilan yang dilakukan oleh orang-orang Siprus dan Kirene di Antiokhia.
  • Pengumpulan sumbangan: Jemaat di Antiokhia mengumpulkan sumbangan sesuai kemampuan mereka dan mengirimkannya kepada penatua-penatua di Yudea.

7. How Much (Seberapa banyak)

• Jumlah:
  • Banyak orang yang percaya: Sejumlah besar orang di Antiokhia menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan.
  • Sumbangan yang dikumpulkan: Tidak disebutkan jumlah pasti, tetapi dilakukan sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Semoga analisis ini membantu Anda dalam menggali lebih dalam mengenai Kitab "Kisah Para Rasul" pasal 11!

Dalam Kisah Para Rasul pasal 11, para rasul dan saudara-saudara seiman di Yudea mendengar bahwa orang-orang bukan Yahudi juga menerima firman Allah. Ketika Petrus kembali ke Yerusalem, orang-orang yang bersunat mempertanyakan mengapa ia makan bersama orang-orang tidak bersunat. Petrus menjelaskan penglihatan yang ia terima dari Tuhan, bahwa tidak ada yang haram atau najis. Kemudian, Petrus menerima undangan untuk pergi ke rumah seorang bukan Yahudi di Kaisarea dan memberitakan Injil kepada mereka. Roh Kudus turun atas mereka, seperti yang terjadi pada awalnya kepada orang-orang Yahudi. Ketika saudara-saudara seiman mendengar hal ini, mereka memuji Allah karena pertobatan orang-orang bukan Yahudi. Kemudian, berita tentang penganiayaan terhadap Stefanus menyebar ke Fenisia, Siprus, dan Antiokhia. Beberapa orang Siprus dan Kirene datang ke Antiokhia dan memberitakan tentang Tuhan Yesus kepada orang-orang Helenis. Banyak orang yang menjadi percaya dan jemaat di Yerusalem mengutus Barnabas ke Antiokhia. Barnabas membawa Saulus ke Antiokhia dan mereka mengajar banyak orang selama setahun. Di Antiokhia, murid-murid pertama kali disebut "orang Kristen". Pada waktu itu, seorang nabi bernama Agabus meramalkan kelaparan yang akan terjadi di seluruh dunia, dan para murid memutuskan untuk mengirim sumbangan kepada saudara-saudara seiman di Yudea melalui tangan Barnabas dan Saulus.

Kitab Kisah Para Rasul adalah bagian dari Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen. Pasal 11 berisi tentang pengalaman Petrus di rumah Kornelius, seorang perwira Romawi yang tak bersunat.

Secara historis, pasal ini terjadi setelah Kornelius menerima penglihatan dari Allah yang menyuruhnya untuk mengundang Petrus ke rumahnya. Pada saat itu, umat Kristen masih terbatas pada orang Yahudi dan mereka belum menyadari bahwa Injil juga ditujukan untuk bangsa-bangsa lain.

Dalam konteks budaya, orang Yahudi pada masa itu memiliki tradisi dan hukum yang ketat mengenai makanan dan pergaulan dengan orang bukan Yahudi. Mereka menganggap orang bukan Yahudi sebagai "najis" dan tidak boleh bersentuhan dengan mereka.

Dalam konteks literatur, pasal ini merupakan bagian dari narasi yang menggambarkan perluasan Injil ke bangsa-bangsa non-Yahudi. Ini adalah salah satu momen penting dalam sejarah gereja awal yang menunjukkan bahwa Injil adalah untuk semua orang, bukan hanya untuk orang Yahudi.

Secara teologis, pasal ini menunjukkan bahwa Allah tidak memandang perbedaan ras atau budaya dalam menerima orang ke dalam Kerajaan-Nya. Pengalaman Petrus dengan Kornelius menjadi titik balik dalam pemahaman gereja tentang inklusivitas Injil.

Sebelum pasal 11, dalam pasal 10, Kornelius menerima penglihatan dari Allah dan diutus untuk mencari Petrus. Petrus juga menerima penglihatan dari Allah yang mengubah pandangannya tentang makanan yang dianggap najis. Petrus kemudian pergi ke rumah Kornelius dan memberitakan Injil kepada Kornelius dan keluarganya. Mereka semua menerima Roh Kudus dan dibaptis. Pasal 11 melanjutkan cerita ini dengan menjelaskan bagaimana Petrus menjelaskan pengalamannya kepada gereja di Yerusalem dan bagaimana mereka akhirnya menerima perluasan Injil ke bangsa-bangsa non-Yahudi.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Kisah Para Rasul pasal 11:

1. Penerimaan orang-orang bukan Yahudi (ayat 1-3)
- Para rasul dan saudara-saudara seiman di Yudea mendengar bahwa orang-orang bukan Yahudi juga menerima firman Allah (ayat 1).
- Terjadi perselisihan pendapat antara Petrus dan orang-orang yang bersunat mengenai makan bersama orang-orang bukan Yahudi (ayat 2-3).

2. Penglihatan Petrus tentang makanan yang dihalalkan (ayat 4-10)
- Petrus menerima penglihatan tentang kain yang turun dari langit dengan berbagai binatang di dalamnya (ayat 5-6).
- Suara dari langit memerintahkan Petrus untuk memakan binatang-binatang tersebut (ayat 7-9).
- Penglihatan ini mengajarkan Petrus bahwa tidak ada yang haram atau najis yang telah diberkati oleh Allah (ayat 9).

3. Kedatangan tiga orang dari Kaisarea (ayat 11-14)
- Tiga orang diutus untuk mengundang Petrus ke rumah seorang bukan Yahudi di Kaisarea (ayat 12).
- Petrus dan saudara-saudara seiman pergi bersama mereka dan masuk ke rumah orang tersebut (ayat 12-14).

4. Baptisan Roh Kudus bagi orang-orang bukan Yahudi (ayat 15-18)
- Roh Kudus turun atas orang-orang bukan Yahudi yang mendengarkan firman Tuhan (ayat 15-16).
- Petrus mengingat perkataan Tuhan bahwa orang-orang bukan Yahudi juga dapat dibaptis dengan Roh Kudus (ayat 16).
- Orang-orang Yahudi yang mendengar hal ini memuji Allah karena pertobatan orang-orang bukan Yahudi (ayat 18).

5. Penyebaran penginjilan ke Antiokhia (ayat 19-21)
- Orang-orang yang tercerai-berai karena penganiayaan terhadap Stefanus menyebar hingga ke Fenisia, Siprus, dan Antiokhia (ayat 19).
- Beberapa orang dari Siprus dan Kirene memberitakan tentang Tuhan Yesus kepada orang-orang Helenis di Antiokhia (ayat 20).
- Banyak orang yang menjadi percaya dan jemaat di Yerusalem mengutus Barnabas ke Antiokhia (ayat 21).

6. Kedatangan Barnabas dan Saulus ke Antiokhia (ayat 22-26)
- Barnabas melihat kasih karunia Allah di Antiokhia dan mengajak mereka untuk tetap setia kepada Tuhan (ayat 23).
- Barnabas mencari Saulus dan membawanya ke Antiokhia, mereka mengajar banyak orang selama setahun (ayat 25-26).

7. Nama "orang Kristen" pertama kali disebutkan (ayat 26)
- Murid-murid di Antiokhia pertama kali disebut "orang Kristen" (ayat 26).

8. Ramalan tentang kelaparan dan sumbangan bagi saudara-saudara di Yudea (ayat 27-30)
- Agabus meramalkan kelaparan yang akan terjadi di seluruh dunia (ayat 28).
- Para murid memutuskan untuk mengirim sumbangan kepada saudara-saudara di Yudea melalui tangan Barnabas dan Saulus (ayat 29-30).

Referensi: Kisah Para Rasul 11:1-30

Orang-orang:
- Para rasul
- Saudara-saudara seiman di Yudea
- Petrus
- Orang-orang yang bersunat
- Tiga orang yang diutus dari Kaisarea
- Simon yang disebut Petrus
- Orang-orang yang tercerai-berai karena penganiayaan terhadap Stefanus
- Orang-orang Siprus dan Kirene
- Orang-orang Helenis
- Orang-orang yang menjadi percaya di Antiokhia
- Jemaat di Yerusalem
- Barnabas
- Saulus
- Para nabi yang turun dari Yerusalem
- Agabus

Lokasi:
- Yudea
- Yerusalem
- Yope
- Kaisarea
- Fenisia
- Siprus
- Antiokhia
- Tarsus

Kata kunci dalam Kitab "Kisah Para Rasul" pasal 11 adalah sebagai berikut:

1. Orang-orang bukan Yahudi: Pasal ini mengisahkan tentang penerimaan orang-orang bukan Yahudi terhadap firman Allah dan bagaimana para rasul dan saudara-saudara seiman yang ada di Yudea meresponsnya.

2. Petrus: Petrus adalah salah satu rasul yang naik ke Yerusalem dan menghadapi perselisihan pendapat dengan orang-orang yang bersunat terkait makan bersama orang-orang bukan Yahudi.

3. Penglihatan Petrus: Petrus menceritakan penglihatan yang diterimanya di kota Yope, di mana ia melihat sebuah penglihatan tentang binatang-binatang yang dianggap haram oleh hukum Yahudi.

4. Tiga orang yang diutus: Petrus menerima kunjungan tiga orang yang diutus dari Kaisarea, yang kemudian membawanya ke rumah seorang bukan Yahudi.

5. Roh Kudus: Roh Kudus turun atas orang-orang bukan Yahudi yang mendengarkan firman Tuhan, menunjukkan bahwa Allah memberikan karunia yang sama kepada mereka seperti yang diberikan kepada orang-orang Yahudi.

6. Penganiayaan terhadap Stefanus: Pasal ini juga menyebutkan tentang penganiayaan yang terjadi terhadap Stefanus dan penyebaran orang-orang yang tercerai-berai ke Fenisia, Siprus, dan Antiokhia.

7. Barnabas dan Saulus: Barnabas dikirim ke Antiokhia oleh jemaat di Yerusalem dan kemudian mencari Saulus. Mereka berdua mengajar banyak orang di Antiokhia selama setahun.

8. Orang Kristen: Di Antiokhia, murid-murid pertama kali disebut "orang Kristen", menunjukkan identifikasi mereka sebagai pengikut Kristus.

9. Agabus: Salah satu nabi yang turun dari Yerusalem, bernama Agabus, meramalkan kelaparan yang hebat di seluruh dunia.

10. Sumbangan kepada saudara-saudara seiman: Para murid memutuskan untuk mengirim sumbangan kepada saudara-saudara seiman yang tinggal di Yudea melalui tangan Barnabas dan Saulus.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait dengan Kisah Para Rasul Pasal 11:

1. Apa yang dapat kita pelajari dari pengalaman Petrus tentang penglihatan dan perintah Allah untuk makan dengan orang-orang bukan Yahudi?
2. Bagaimana reaksi Petrus terhadap perintah Allah tersebut? Apa yang dapat kita pelajari dari sikap dan ketaatan Petrus?
3. Mengapa Roh Kudus turun atas orang-orang bukan Yahudi yang mendengarkan firman Tuhan? Apa artinya bagi kita sebagai orang percaya?
4. Bagaimana reaksi para rasul dan saudara-saudara seiman ketika mereka mendengar bahwa orang-orang bukan Yahudi menerima firman Allah? Apa yang dapat kita pelajari dari reaksi mereka?
5. Mengapa orang-orang Kristen di Antiokhia pertama kali disebut "orang Kristen"? Apa arti dan implikasinya bagi kita sebagai orang percaya?
6. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap dan tindakan Barnabas dalam membawa Saulus ke Antiokhia?
7. Mengapa para murid memutuskan untuk mengirim sumbangan kepada saudara-saudara seiman yang tinggal di Yudea? Apa yang dapat kita pelajari dari sikap mereka dalam memberikan sumbangan?

Hal-hal menarik terkait dengan Kisah Para Rasul Pasal 11:

1. Penglihatan Petrus tentang kain turun dari langit dan perintah Allah untuk makan dengan orang-orang bukan Yahudi menunjukkan bahwa Allah tidak memandang perbedaan ras atau budaya dalam memberikan keselamatan.
2. Reaksi para rasul dan saudara-saudara seiman yang awalnya skeptis terhadap penerimaan orang-orang bukan Yahudi menunjukkan pentingnya pemahaman dan pengajaran yang benar tentang kehendak Allah.
3. Penyebaran berita tentang Yesus oleh orang-orang Siprus dan Kirene kepada orang-orang Helenis menunjukkan pentingnya misi dan pelayanan di antara orang-orang yang berbeda budaya dan bahasa.
4. Kedatangan Barnabas dan Saulus ke Antiokhia serta pengajaran mereka yang intensif menunjukkan pentingnya penggembalaan dan pengajaran yang kokoh dalam pertumbuhan jemaat.
5. Pengiriman sumbangan kepada saudara-saudara seiman yang tinggal di Yudea menunjukkan pentingnya solidaritas dan dukungan antar gereja-gereja dalam menghadapi kesulitan.

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan menggali lebih dalam mengenai Kisah Para Rasul Pasal 11.

Dari pasal 11 Kitab Kisah Para Rasul, ada beberapa hal yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam hidup:

1. Penerimaan orang-orang bukan Yahudi: Pasal ini mengajarkan tentang penerimaan dan inklusivitas dalam iman Kristen. Kita diajak untuk melihat bahwa Allah tidak memandang suku, ras, atau latar belakang budaya seseorang, tetapi Dia menerima semua orang yang percaya kepada-Nya.

2. Pentingnya mendengarkan dan memahami: Petrus menjelaskan penglihatannya kepada orang-orang yang bersunat yang memiliki keraguan. Ini mengajarkan kita untuk mendengarkan dengan teliti dan memahami sebelum membuat penilaian atau mengambil tindakan.

3. Ketaatan terhadap panggilan Roh Kudus: Petrus dan saudara-saudara seiman pergi bersama dengan tiga orang yang diutus dari Kaisarea, meskipun mereka awalnya ragu. Ini mengajarkan kita untuk taat dan mengikuti panggilan Roh Kudus dalam hidup kita.

4. Keselamatan tersedia bagi semua orang: Pasal ini menunjukkan bahwa keselamatan dalam Kristus tidak terbatas pada satu kelompok etnis atau budaya tertentu. Allah memberikan pertobatan kepada orang-orang bukan Yahudi yang percaya kepada-Nya.

Doa terkait pasal ini:

Tuhan yang Mahakuasa,
Terima kasih atas kasih karunia-Mu yang meluas kepada semua orang yang percaya kepada-Mu. Bantu kami untuk memiliki hati yang terbuka dan menerima semua orang tanpa memandang latar belakang mereka. Ajarkan kami untuk mendengarkan dengan teliti dan memahami sebelum membuat penilaian. Bimbing kami untuk taat dan mengikuti panggilan Roh Kudus dalam hidup kami. Terima kasih karena keselamatan tersedia bagi semua orang yang percaya kepada-Mu. Amin.

Analisis 5W+1H Kisah Para Rasul Pasal 11

What (Apa): Pasal ini menceritakan tentang penyebaran Injil kepada orang-orang non-Yahudi (bangsa-bangsa lain) dan penerimaan mereka terhadap firman Allah.

Who (Siapa): Tokoh utama dalam pasal ini adalah Petrus, rasul-rasul lain di Yerusalem, dan Kornelius, seorang perwira Romawi yang saleh.

When (Kapan): Tidak ada keterangan waktu yang spesifik dalam pasal ini, namun diperkirakan terjadi beberapa tahun setelah kenaikan Yesus ke surga.

Where (Dimana): Peristiwa utama terjadi di dua lokasi:

• Yope: Petrus menerima penglihatan dari Allah dan diutus ke rumah Kornelius.
• Kaisarea: Kornelius dan keluarganya menerima Roh Kudus dan dibaptis.

Why (Mengapa):

• Penyebaran Injil: Allah ingin agar Injil diberitakan kepada semua bangsa, bukan hanya orang Yahudi.
• Keselamatan bagi semua: Allah menawarkan keselamatan kepada semua orang yang percaya kepada Yesus Kristus, tanpa memandang latar belakang etnis atau budaya.

How (Bagaimana):

• Melalui penglihatan: Allah memberikan penglihatan kepada Petrus untuk menunjukkan bahwa orang non-Yahudi juga dapat menerima keselamatan.
• Melalui kesaksian: Petrus bersaksi tentang Yesus kepada Kornelius dan keluarganya.
• Melalui Roh Kudus: Roh Kudus dicurahkan kepada Kornelius dan keluarganya, membuktikan bahwa mereka diterima oleh Allah.

Kesimpulan:

Pasal 11 Kisah Para Rasul merupakan titik balik penting dalam sejarah gereja mula-mula. Pasal ini menunjukkan bahwa Injil ditujukan untuk semua orang dan bahwa keselamatan tersedia bagi siapa saja yang percaya kepada Yesus Kristus. Peristiwa ini membuka jalan bagi penyebaran Injil ke seluruh dunia dan pembentukan gereja Kristen yang inklusif.